NovelToon NovelToon
Senyum Di Balik Apron

Senyum Di Balik Apron

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Bullying di Tempat Kerja / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Trauma masa lalu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ningxi

Ciara Anstasya, wanita berusia 27. merantau demi kesembuhan emntalnya, dari luar jawa sampai akhirnya hanya sebatas luar kota.

di tempat kerja barunya ini, dia bertemu orang-orang baik dan juga seorang pria bernama Chandra. satu-satunya pria yang selalu mengikutinya dan menggodanya.

"Berbagilah, kamu tidak sendirian sekarang"

kalimat yang pernah dia katakan pada Cia, mampu membuat hati Cia berdebar. namun, tiba-tiba rasa insecure Cia muncul tiba-tiba.

mampukah Chandra meredam rasa insecure yang Cia alami? dan menjalin hubungan lebih jauh denganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ningxi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

semakin Gila

"APALAGI SEKARANG HAH?" Cia berteriak dengan marah di depan Mita. Dia sudah sangat muak karena kelakuan perempuan itu.

"Apakah tidak lelah selalu menggangguku? Aku kerja di sini buat nyari uang, bukan nyari masalah. Kalau memang kamu suka sama Chandra, ambil. Jika Chandra mau, ambil saja" Cia diam sebentar untuk mengambil nafas sebelum emosinya semakin meledak.

"aku tidak pernah meminta Chandra untuk menyukaiku, bahkan aku tidak pernah berharap dia menyukaiku. Kamu tidak bisa memaksakan sesuatu untuk jadi milikmu Mit, jangan merendahkan dirimu sendiri hanya demi obsesimu itu" Cia berbicara panjang lebar di tengah gelapnya parkiran Restoran malam minggu itu.

"Tentu saja aku bisa memaksakan sesuatu untuk jadi milikku. Meskipun itu telah menjadi milik orang lain, aku bisa merebutnya dengan paksa" bisik Mita tepat di samping telinga kanan Cia.

"Baiklah! Mari kita lakukan peran kita masing-masing, berhentilah menyebarkan fitnah yang tidak pernah ku lakukan. Jika kamu ingin memfitnahku, katakan fitnah itu hanya pada Chandra, bukan orang lain" Cia berbalik meninggalkan Mita di parkiran.

Belum terlalu jauh, Cia kembali berjalan ke arah Mita dan berbisik di samping telinga Mita.

"Oh iya! Ada yang lebih penting. Chandra benci dengan perempuan penyebar keburukan, suka keluyuran tiap malam, dan berpakaian terbuka"

"kamu pikir aku akan percaya sama kata-katamu itu?"

"Terserah, aku hanya mengatakan sesuatu yang benar. Mau percaya atau tidak, itu urusanmu" Cia benar-benar pergi meninggalkan Mita yabg masih berdiri di parkiran dengan wajah kesalnya.

Cia tersenyum kecil saat melihat sebuah mobil baru saja keluar dari jalanan Restroran. Dia kembali melangkahkan kakinya setelah sebelumnya hanya berdiri di dekat jalan masuk ke Restoran.

Sudah beberapa hari sejak kejadian di parkiran. Cia sudah menduga jika fitnah itu akan cepat menyebar, fitnah yang mengatakan jika Cia jadi selingkuhan pak Bayu. Bahkan ada bukti transferan uang dari pak Bayu ke Cia.

Banyak karyawan yang percaya karena bukti transfer itu memang nyata. Cia benar-benar menerima uang itu, tapi dia sudah mengembalikannya langsung. Dalang transfer itu tertulis pesan jika uang itu buat jajan Cia.

"Ci?" panggil Riko. Sejauh ini hanya Riko yang masih percaya padanya. Karyawan lain yang sebelumnya mempercayainya, mulai bergosip untuk membicarakannya.

"kenapa bang? Mau percaya sama gosip itu juga?" tanya Cia. Dia menatap Riko dengan santai.

"Tidak! Tapi kenapa ada fitnah seperti itu?" Riko heran karena sebelumnya aman-aman saja.

Cia bercerita sama Riko tentang masalahnya bersama Mita sabtu malam lalu. Saat itu Cia sudah tau rencana Mita yang akan memfitnahnya seperti sekarang. Cia mendengar Mita dan pak Bayu berbicara mengenai rencana itu di dalam ruang karyawan, saat itu Cia datang kembali ke Restoran untuk mengambil ponselnya yang lupa dia tinggalkan di dalam loker. Cia berpura-pura kaget saat masuk ke dalam ruangan itu.

"eh, maaf! Saya mau ambil ponsel yang ketinggalan"

Setelah mengambil ponsel Cia segera keluar dan di ikuti Mita.

"Aku marah, tapi ternyata dia masih melakukannya. Hah!" Cia menghela nafasnya berat.

"Bang Chandra tau masalah ini?" tanya Riko, dia tidak melihat Chandra karena hari ini pria itu libur.

"Tau kok, aku mengatakan semuanya sama Chandra karena dia tau waktu aku berdebat dengan Mita" Cia cerita sama Chandra. Tidak taunya fitnah itu menyebar saat Chandra libur.

.

.

Sudah tiga hari fitnah itu semakin menjadi. Chandra yang marah akan menegur Mita dan Bayu, namun Cia melarangnya.

"kita lihat dulu mas, akan ada fitnah apa lagi setelah ini" ujar Cia. Chandra bersandar pada pundak Cia, dia sudah kesal setengah mati ingin membereskan masalah ini. Malah di larang sama si korban.

"Sampai kapan Ci? fitnah ini sudah sangat keterlaluan" ucap Chandra. Tangannya bermain pada ujung apron milik Cia.

Keduanya berada di ruang karyawan saat jam istirahat. Cia juga sadar jika fitnahnya semakin gila, banyak yang

mengatakan jika Cia adalah pemuas untuk pak Bayu karena istrinya sedang hamil tua.

"Berikan ponselmu Ci!" Chandra menegakkan tubuhnya, tangannya menengadah meminta ponsel Cia.

Cia memberikan ponselnya pada Chandra tanpa bertanya apapun.

"Ambil atm mu dan tulis sandi mbanking mu" pinta Chandra yang masih di turuti Cia. Dia memberikan semua barang itu pada Chandra.

"Sementara pakai ponsel itu dulu" Chandra memberikan ponsel keduanya pada Cia.

"kalau Ibu telfon gimana mas?" tanya Cia setelah menerima ponsel dari Chandra.

"mas akan mengirimnya ke nomer yang kamu pegang. Ini semua mas pegang untuk sementara, dan gunakan uang tunai dari mas dulu" Chandra memberikan lembaran uang seratus ribuan pada Cia.

"mas takut kalau Bayu tiba-tiba transfer uang padamu, dan kamu tanpa tau menarik uang atau mengirim uang pada keluargamu, itu bisa jadi masalah Ci. Kamu kan hampir tidak pernah cek mbanking mu" Chandra hafal jika Cia tak pernah membuka mbankingnya kalau tidak melakukan transfer uang.

Untung saja saat Bayu mentransfer uang padanya, dia sedang membuka mbankingnya untuk mengirimi Ibunya, dan melihat ada saldo masuk dari Bayu firmansyah, dan langsung mengembalikannya setelahnya.

"Ci? Saat masalah ini selesai, mainlah ke rumahku. Bunda ingin bertemu" Riko berkata saat mereka dalam perjalan pulang. Chandra menyuruhnya untuk menganta Cia pulang.

"ok bangko, murung amat bang! Ada masalah?" tanya Cia. Padahal dia sendiri banyak masalah.

"Nanti aja aku cerita. Masalahmu lebih gede ini, udah turun sana" ucap Riko. Dia tidak menambah pikiran Cia, gadis itu sudah pasti akan membantunya dan menceramahinya lagi. Cia adalah pakar anti perjodohan.

Setelah Riko pulang, Cia segera naik ke atas. Tapi saat masih di tangga, dia tiba-tiba kembali turun dan berlari ke rumah pak Udin untuk beli bakso.

"pak? Bakso satu sama teh es nya dua ya!" pesan Cia.

"iya neng, tunggu sebentar ya!"

Cia segera duduk dan makan dengan lahap saat baksonya satang. Teh es dua gelas sudah mampu mendinginkan otaknya yang sedikit berasap.

.

.

Ke esokan harinya Restoran nampak ramai, ramai dengan gosip baru lagi. Ternyata benar yang di katakan Chandra, Bayu kembali mengiriminya uang dengan jumlah besar, jika sebelumnya hanya tiga juta, sekarang jadi 15 juta.

"Gila! Ngapain sih dia mau nurutin Mita?" tanya Cia pada Riko saat mendengar kabar baru itu.

Cia menatap Chandra yang memakai seragam warna hitam dan apron di pinggangnya. Dia nampak serius tanpa terganggu dengan rumor tentangnya yang beredar. Terntu saja pria itu sudah pasti punya rencana sendiri dan lebih tau tentang uang itu karena semua barang yang berhungan dengan itu di bawa olehnya.

"kita tunggu saja Ci, aku penasaran, bang Chan kembali mengirim uang itu tidak ya? Kalau enggak, pasti mereka bakalan panik tentang uang itu" jawab Riko.

Jika sebelumnya Cia mengembalikan uang tiga juta. Sudah pasti mereka mengirim uang itu berharap Cia akan mengembalikannya lagi, karena mereka hanya membutuhkan bukti transfer. Mereka tidak tau jika mbanking itu ada sama Chandra yang sudah pasti Riko tebak jika uang itu tak akan pernah kembali.

"Hahahah" tawa Riko terdengar renyah dan puas.

"abang kenapa sih? Malah ketawa sendirian" Cia menyenggol lengan Riko karena pria itu jadi aneh.

Fitnah semakin menggila, karyawan semakin membicarakan Cia. Tapi tak ada satupun dari mereka yang menyindir Cia di tempat kerja.

"Permisi! Saya mau tanya mbak, ada perempuan bernama Cia yang kerja di sini nggak?" tanya seorang wanita yang hamil tua itu pada Rina di kasir.

"Ci? Sini deh" Rina memanggil Cia agar segera mendekatinya. Cia berjalan dengan santai.

"ini karyawan bernama Cia bu" Rina menujukan Cia pada perempuan hamil itu.

"mohon maaf! Kenapa anda mencari saya? Apa ada sesuatu?" tanya Cia dengan sopan dan tersenyum ramah.

PLAK...

Tamparan keras yang mengenai pipi kiri Cia itu membuat semua orang menatap dengan kaget. Cia memegang pipinya yang nampak merah karena tamparan itu.

"Sssh. Boleh saya tau kesalahan yang saya lakukan?" tanya Cia, meskipun meringis dan bahkan air matanya sudah turun, dia tetap bertanya dengan sopan.

"KESALAHAN? KAMU BERTANYA TENTANG KESALAHAN? KAMU TIDAK LIHAT SAYA HAMIL TUA DAN MALAH MENGGODA SUAMI SAYA HAH? BAHKAN KAMU SELALU MENDAPAT KIRIMAN UANG DARINYA" Teriak wanita itu dengan marah.

"Saya rasa anda salah bu, dia selalu ada dalam pengawasan saya. Selama saya masih hidup, dia tidak akan pernah bisa menggoda pria manapun kecuali saya" ucap Chandra yang sudah berdiri di depan Cia. Chandra mengkode Riko dengan kepalanya agar membawa Cia pergi dari sana.

"ponsel, atm, mbanking miliknya, saya yang pegang" Chandra mengeluarkan barang-barang itu dari saku apronnya dan meletakkannya di atas meja kasir.

"Kenapa kamu membela perempuan seperti itu, kamu masih mau sama perempuan penggoda begitu?" tanya wanita hamil itu dengan sinis.

"tentu saja saya harus membela istri saya. Saya memiliki segalanya yang di butuhkan istri saya, dia tidak perlu pria lain untuk membiayai hidupnya. Uang yang dia kirimkan ke atm istri saya, sudah saya kembalikan semuanya" Chandra memperlihatkan bukti bahwa dia telah mentransfer uang itu pada Bayu.

"bisa saja dia tergoda. Kamu hanya seorang bartender, dan suami saya manager di sini" wanita itu tetap tidak mau menyerah.

"Bagaiman kalau saya pecat suami ibu dari sini?" bisik Chandra pada wanita hamil itu.

"hahaha, jaga saja istri jalangmu dengan baik agar tidak kegatelan. Saya akan meminta suami saya untuk memecat istrimu dari sini" wanita itu pergi setelah mengatakan itu semua dengan sinis.

Sudut bibirnya terangkat, dia tersenyum seakan menertawakan tingkah orang-orang di sekitarnya.

"Jalang dia bilang?" Chandra mengatakannya dengan pelan, namun penuh dengan kemarahan.

Chandra akan mengambil keputusan untuk masalah ini sendirian. Jika dia bertanya pada Cia, sudah pasti gadis itu tidak akan setuju. Dia pasti akan kasian pada calon bayi dalam kandungan ibu tadi, tapi Chandra sudah mengatur semuanya agar dia juga tidak menyesal telah membuat bayi yang belum lahir itu hidup dengan tidak baik.

.

.

...****************...

1
Difani Roni
ceritanya sangat menarik
Camila Llajaruna Cornejo
Sudah berapa lama nih thor? Aku rindu sama ceritanya
Ningxi
terima kasih
Miu miu
Aku sempet nggak percaya sama akhir ceritanya, tapi bener-bener bikin terkagum-kagum.💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!