NovelToon NovelToon
Pengasuh Pribadi Jadi Istri

Pengasuh Pribadi Jadi Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:123.7k
Nilai: 5
Nama Author: Galbia

Seorang gadis berusia 20 tahun terpaksa menerima tawaran sang majikan demi melunasi hutang-hutang sang ayah dan juga demi sebuah balas dendam.

Balas dendam apa yang akan dia lakukan? dan pada siapa?

Lalu bagaimana aksi balas dendam yang akan di lakukan Gadis berusia 20 tahun itu?

Akankah dia berhasil melakukan balas dendam itu? atau justru dia akan terjebak dengan tawaran majikannya dan melupakan balas dendamnya?

Tapi setelah memenuhi kontraknya dengan sang majikan, gadis itu kabur dari rumah majikannya meninggalkan kedua makhluk mungil di Mansion majikannya yang saat itu buta karena sebuah kecelakaan.

Lima tahun berlalu mereka pun di pertemukan kembali, akankah perempuan muda itu kembali pada sang majikan yang tak lain adalah suaminya ataukah dia memilih melupakan masa lalunya dan memulai masa depannya yang baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galbia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa yang kalian lakukan?

Tapi dengan gesit Danial meraih lengan Dina dan menariknya, perbuatan Danial pun membuat Dina terjatuh di pangkuannya.

.

.

.

"Tuan apa yang anda lakukan!" ucap Dina terkejut

"Jangan marah"

"Saya tidak marah, saya ngantuk mau tidur" jawab Dina

"Tetap di sini temani aku nonton"

"Sekarang sudah malam, anda harus segera tidur besok pagi anda harus ke kantor"

"Sebentar saja"

"Tidak tuan, sudah malam anda harus pergi tidur"

"Kalau kamu temani aku di kamar maka aku akan tidur sekarang" goda Danial

"Anda mau saya pukul?" ucap Dina sambil menunjukkan kepalan tangannya

"Pukul saja kalau bisa" tantang Danial

"Lepaskan tuan" ucap Dina berusaha melepaskan diri dari pelukan Danial

"Tidak mau" tolak Danial semakin mengencangkan pelukannya pada pinggang Dina

Dina berusaha sekuat tenaga melepaskan diri, Dina mendorong tubuh Danial dengan keras alhasil dia akhirnya bisa terlepas dari pelukan Danial.

Tapi apesnya dia malah jatuh dari pangkuan Danial.

"Arghhh" teriak Dina kesakitan

"Dina!" Danial segera membantu Dina

"Kamu baik-baik saja?" tanya Danial

"Argghh... saya tidak bisa berdiri tuan, pinggang saya sakit" ucap Dina sambil meringis kesakitan

"Kita ke rumah sakit sekarang" ucap Danial sambil mengangkat tubuh Dina

"Tidak" tolak Dina di dalam gendongan Danial

"Tapi kamu harus di periksa" ucap Danial

"Tidak perlu, turunkan saja saya di sofa" pinta Dina

Danial menurunkan Dina dengan hati-hati di sofa.

"Kamu yakin tidak mau ke rumah sakit?" tanya Danial

"Tida perlu tuan" ucap Dina dengan wajah yang meringis kesakitan

"Kalau begitu biarkan aku memeriksanya" ucap Danial hendak meraih pinggang Dina

"Tidak boleh" tolak Dina cepat

"Sebentar saja, aku hanya ingin mengeceknya apakah bengkak atau tidak" ucap Danial dengan serius

Dina menggelengkan kepalanya dengan cepat

"Sebentar saja aku janji tidak akan macam-macam"

Dina terdiam cukup lama

"Jika tidak segera di obati akan berbahaya Dina, biarkan aku cek sebentar jika tidak parah tidak perlu ke rumah sakit"

"Janji tidak akan macam-macam?" tanya Dina memastikan

"Iya janji" jawab Danial serius

"Ba...baiklah"

"Tengkuraplah di sini" ucap Danial sambil menepuk-nepuk bantal sofa yang sudah dia susun

Perlahan Dina tengkurap di atas bantal, hanya tubuh atasnya saya yang berada di atas bantal.

Danial mengangkat sedikit pakaian Dina

"Apa sakit?" tanya Danial sambil menekan pelan pinggang Dina

"Hiss sakit"

"Sepertinya pinggang mu keseleo, aku akan ambil minyak lalu memijatnya"

"Tidak perlu tuan" tolak Dina

"Jika tidak mau di pijat berarti kita ke rumah sakit, pilih yang mana?" tanya Danial

Dina terdiam, dari dua pilihan itu tidak ada yang Dina sukai. Melihat Dina diam saja Danial langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil minyak yang akan dia gunakan untuk mengurut.

Sesaat kemudian Danial kembali dan duduk di samping Dina, dia menuangkan minyak ke tangannya kemudian mengurut pinggang Dina.

"Arghh sakit pelan-pelan tuan" teriak Dina

"Aku sudah pelan kok" jawab Danial

"Anda menekannya terlalu keras"

"Maaf aku akan lebih pelan"

"Arggh"

"Aku sudah pelan Dina" ucap Danial saat mendengar teriakan Dina

"Apakah anda tahu caranya?" tanya Dina mempertanyakan

"Tentu saja aku sudah sering melakukannya" jawab Danial

"Arghh sakit hentikan jangan di teruskan" ucap Dina meminta Danial berhenti

"Tahanlah sebentar Dina"

"Tidak tidak saya sudah tidak tahan hentikan!" teriak Dina tambah kencang

"Jangan teriak-teriak nanti ada yang dengar"

"Karena itulah hentikan tuan, sakit!"

"Apa yang kalian lakukan?" tanya seseorang yang memergoki mereka berdua.

Orang itu menutup kedua matanya dengan telapak tangannya.

"Kenapa asisten anda ada di sini?" tanya Dina terkejut

"Bos kenapa melakukannya di sini? seharusnya di kamar saja" ucap Dani masih menutup matanya

"Apa maksud mu?" tanya Danial

"Nona Dina berteriak seperti itu seharusnya kalian main di kamar saja di sana kedap suara"

"Hentikan pikiran kotor mu itu Dani, kemari dan lihatlah apa yang sedang kami lakukan" ucap Danial kesal

"Tidak mau" tolak Dani

"Dasar bodoh! buka mata mu dan lihatlah aku sedang memijat pinggangnya yang keseleo bukan melakukan hal lain" ucap Danial kesal

Dani perlahan membuka matanya

"Anda serius?" tanya Dani

"Terserah" ucap Danial memutar bola matanya kesal

Dani menengok apa yang sedang di lakukan kedua anak manusia itu di sana, dia melihat minyak urut di meja.

"Maaf bos saya kira anda sedang membuat cicit untuk nenek anda" ucap Dani sambil cengengesan

Dina mengambil bantal yang dia gunakan dan melemparnya ke arah Dani, tapi Dani berhasil menangkap bantal yang di lempar Dina agar tidak mengenai wajahnya karena lemparan Dina akan tepat sasaran jika tidak dia tangkis.

"Pikiran anda benar-benar kotor" ucap Dina kesal

"Maaf, habisnya anda berteriak seperti itu siapa pun yang mendengarnya akan berpikiran seperti itu" jawab Dani

Dina benar-benar malu Dia menenggelamkan wajahnya di atas bantal.

Danial mengibaskan tangannya menyuruh Dani pergi, dan Dani pun kembali ke kamarnya membawa bantal sofa yang di lempar Dina.

"Pinggang mu masih sakit?" tanya Danial

Dina menggelengkan kepalanya, masih menyembunyikan wajahnya. Danial menekan pinggang Dina menggunakan jari telunjuknya untuk mengetes

"Hhmmpp" teriakan Dina tertahan di bantal

Seketika Dina menoleh ke belakang, menatap wajah Danial yang sedang tertawa.

"Sakit!" ucap Dina ketus

"Katanya tidak sakit" ucap Danial sambil terkekeh

"Saya tidak bilang tidak sakit sama sekali tapi saya bilang sudah tidak terlalu sakit seperti sebelumnya" jawab Dina

"Ohh aku kira kamu bilang sudah tidak sakit sama sekali" ucap Danial terkekeh

"Anda benar-benar menyebalkan tuan"

Danial hanya menanggapinya dengan tertawa

"Bisa minggir sebentar tuan, saya mau bangun" ucap Dina, dia sudah tak sanggup lagi bersama tuan muda menyebalkan seperti Danial

Danial menurunkan kembali pakaian Dina lalu dia bangun dari sofa

"Bisa?" tanya Danial

"Bisa tuan" ucap Dina berusaha bangun walaupun dengan perlahan

Dina duduk diam di sofa menunggu nyeri di pinggangnya sedikit membaik, dia meraih remot TV yang ada di dekatnya dan menekan tombol off.

"Mau ke kamar sekarang?" tanya Danial perhatian

Dina menggelengkan kepalanya "Nanti saja, jika anda mengantuk, anda bisa tidur lebih dulu tuan"

"Aku akan menemani mu di sini" ucap Danial duduk di samping Dina

"Baiklah terserah anda" ucap Dina, dia menyandarkan tubuhnya di sofa sambil memejamkan matanya

"Apa tidak sebaiknya kita ke rumah sakit saja? kamu terlihat kesakitan" ucap Danial sedikit khawatir

"Tidak mau"

"Kenapa? jangan bilang kamu takut ke dokter" tebak Danial

"Bukan begitu, saya hanya malas saja ke rumah sakit malam-malam"

"Bukan karena takut?" tanya Danial

"Bukan"

"Kalau begitu besok kita ke rumah sakit"

Dina menganggukkan kepalanya

"Good Girl" ucap Danial sambil mengusap lembut kepala Dina

Dina membuka kelopak matanya dan menatap ke arah Danial yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Apa anda memang selalu baik seperti ini pada semua wanita?" tanya Dina

.

.

.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Halo ka,
gabung yu d GC BCM..
di sn kita ada Kaka senior yang siap untuk membantu kamu.
dan kita jg akan belajar bersama
jika bersedia, follow akun saya terlebih dulu dan say akan masukan kalIan semua untuk bergabung. Maksih
Enung Samsiah
dina dimn kau berada?
Enung Samsiah
semua nama dri huruf D,,, wkwkwk
Enung Samsiah
melayani seperti tugas istri 24 jm non stop,,, udah nikah aje
Enung Samsiah
kamuuuuuu,,,,
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
danial.dina😁😁
Zana Putri Zakhira
cerita nya baguss, tpi kok sepi komen Thor...
semangat othorr..💪🏻
Bia: Halo kak😊
Mampir yuk di novel baru aku, judulnya 'Tiba-Tiba Married'

Terima kasih😊❤
Bia: Makasih😊
total 2 replies
Nia SongRa Rattu
akhir ceritanya kurang gerget
Hafiza Fiza
panjang akal daniel
Bia: Halo kak😊
Mampir yuk di novel baru aku, judulnya 'Tiba-Tiba Married'

Terima kasih😊❤
Bia: Segala cara di lakukan 😅
total 2 replies
Hafiza Fiza
🤣🤣🤣🤣🤣
Lie Ching
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!