NovelToon NovelToon
GAGAL DALAM BERCINTA

GAGAL DALAM BERCINTA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Suami ideal
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bellasdc

Inilah cerita cintaku yang gagal bersamanya... Cinta Terlarang, Terhalang Status
Perempuan biasa yang sempat mendapatkan cinta dan kasih sayang dari seseorang yang dia kagumi sejak lama.. Akankah cinta terlarang ini kembali dan berlanjut ke jenjang yang lebih serius atau berhenti di tengah jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellasdc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta Palsumu

“Pah.. Aldo yang pertama mendekatinya, Shinta ga salah apa-apa. Aldo yang memaksanya untuk menjadi pacar Aldo, Pah.. Tolong biarkan aku bersamanya, Pah!!”

“DIAM KAMU ALDO!!! Bawa dia pergi sekarang!!” Teriaknya kepada para bodyguard itu

Aku yang malu dengan kata-kata Om Anton, aku mundur, turun dari panggung meninggalkan Aldo, meninggalkan acara makan-makan itu. Aku segera keluar gedung, dan berjalan tidak jauh dari gedung untuk mencari taksi. Kinan khawatir dan menelponku berkali-kali tanpa henti, mengirimkan pesan kepadaku. Sekilas aku membacanya, dia bertanya dimana keberadaanku. Aku tidak menjawabnya.

Aku hanya fokus saja dengan jalan ini, jalanan yang dilalui mobil taksi ini menuju ke kostku. Jalanan sepi dengan langit yang sudah gelap. Gerimis hujan turun, turun bersama air mataku. Pikiranku sudah buyar, aku menangis menahan rasa sakit.

“Aku rela, aku tidak apa-apa dihina seperti itu, asalkan jangan ada yang pernah menghina keluargaku, apalagi orang tuaku, aku tidak akan pernah menerima, apalagi memaafkannya. Yang aku takutkan akhirnya terjadi. Inilah Cinta terlarang. Hikss... Orang tua Aldo tidak suka wanita sepertiku, aku memang wanita dari keluarga biasa, tapi bukan berarti aku sehina itu bukan?” hatiku dengan segala rasa sakit ini mengutarakannya tanpa sadar

Perkataan Om Anton, benar-benar... aku tidak menyangka hari ini akan datang. Aku bukan wanita seperti itu, aku menjadi kekasih Aldo bukan untuk memanfaatkannya. Aku salah, dari awal berniat ingin menjadi kekasih Aldo aku sudah salah. Aku bodoh yang bodoh disini. Aku mundur.

Setelah sampai kost, aku menuju ke kamarku aku membawa semua barangku, aku masukan seluruh barang yang sudah ku bereskan itu ke dalam mobilku. Tanpa pikir panjang aku langsung tancap gas, pergi dari kota orang ini.

Aku ingin pergi jauh, jauh sekali, aku tidak mau bertemu dengan orang-orang itu lagi, dengan siapapun itu. Sempat terlintas, aku ingin ke Taman Kenangan dulu, aku ingin memberikan ucapan selamat tinggal. Mungkin ini kali terakhir aku kesana, dan tidak akan pernah ke taman itu lagi.

Menangis di kursi sendirian. Aku sebenarnya masih berharap Aldo tahu aku akan ke Taman ini. Aldo akan menyusulku, aku yakin. Bodohnya aku masih menunggu di sana, masih percaya padanya, mana mungkin Aldo menentang Ayahnya untuk bersamaku. Dia tidak datang. Cintanya itu palsu, ingat itu Shinta. Aku menyerah dan lekas pergi saja dari taman ini.

Aku pergi pulang ke rumah, aku beristirahat menenangkan diri. Tidak mau terlarut dalam kesedihan ini, tidak ada manfaatnya lebih baik Aku mulai menyiapkan diri untuk mengikuti ujian kompetensiku, berharap bisa langsung lulus dengan hanya sekali mengikutinya.

Setelah beberapa bulan, akhirnya ujian pun dilaksanakan. Tentunya aku harus bertemu dengan orang-orang yang aku hindari itu, tetapi mau bagaimana lagi, hal ini tentu saja tidak dapat dihindari. Aku juga bertemu Aldo, walaupun kami tidak pernah bertegus sapa sama sekali, mungkin Aldo bisa dengan mudah melupakan aku, berbeda denganku yang masih dibayangi kenangan kami bersama waktu itu.

Akhirnya setelah ujian kompetensiku selesai, aku kembali ke rumah dan menunggu hasil ujian yang akan keluar beberapa minggu lagi, setiap detik, menit, jam bahkan hari membuatku memikirkan semua hal yang mungkin terjadi. Takut tidak lulus dan harus mengulang kembali. Beberapa minggu aku menunggu hasilnya, syukurlah hasil itupun keluar dan aku.. yaa.. tentu saja aku bisa lulus dengan sekali ujian, lulus dengan hasil yang memuaskan.

Senangnya bisa membahagiakan orang tua dan keluargaku. Aku berencana untuk mengambil internship atau magangku dekat dengan kota tempat tinggalku, jika bisa. Aku menyiapkan persyaratannya, dan langsung cepat mendaftar setelah pendaftarannya dibuka, untung saja aku di terima di sini.

Terkadang masa lalu itu, kenangan itu masih teringat dalam benakku, namun rasa sakit itu tentunya masihku rasakan dalam hatiku ini. Kenanganku bersama Aldo dan teman-temanku terutama Kinan. Bagaimana ya kabar mereka. Apakah mereka hidup bahagia? Apa Kinan melanjutkan hubungannya dengan Dimas? Apakah Aldo masih ingat denganku? Aku rindu kalian, terutama rindu Aldo.

1 tahun kemudian.

Akhirnya aku sudah bisa menyelesaikan masa magangku. Aku sudah bisa mencari uang sendiri dan tidak lupa mendapatkan pengalaman yang berharga juga untuk bekal pekerjaanku di masa mendatang nanti.

Aku sudah menjadi dokter, menjadi dokter yang sudah aku cita-citakan dari sejak aku masih kecil. Orang tuaku, keluargaku semuanya bahagia. Aku harus bertekad kuat untuk bisa melupakan masa laluku. Aku tidak mau mengingat itu lagi, aku berharap semuanya hilang, benar-benar hilang dari ingatanku, masa lalu yang benar-benar membuatku malu jika mengingatnya.

Aku melupakan tentang kalung itu, ternyata kalung dari Aldo masih melingkar di leherku sampai saat ini. Aku berniat melepaskannya, tapi tidak bisa. Kenangan itu, kenangan yang tersisa bersama Aldo hanya kalung ini saja. Mungkin aku tidak bisa melupakan semuanya gara-gara kalung ini, tapi Aku juga tidak bisa membiarkan kalung ini terus masih ada di leherku. Biarkanlah bagaimanapun aku tidak tega membuangnya, barang ini mungkin sangat mahal. Lebih baik Aku simpan di tempat yang aman dan aku akan kembalikan kalung ini saat bertemu dengannya suatu saat nanti.

1 tahun akhirnya berlalu..

Aku sudah bekerja selama 1 tahun di sebuah Rumah Sakit, Rumah Sakit Citra Medika yang bertempat tidak jauh dari kota tempat tinggalku. Hari ini aku sedang libur 2 hari, aku berdiam diri di rumah, beristirahat.

Keesokan harinya, aku yang terbangun pagi sekali, membuat secangkir teh manis hangat, dan meminumnya di taman depan rumahku.

“Nak, kamu sendirian saja? Adikmu tidak kau bangunkan?” tanya ibuku yang datang dari arah belakang

“Ibu, aku tidak tega membangunkannya sepertinya akhir-akhir ini dia kelelahan dengan tugas di sekolahnya. Kasihan dia masih tidur, tidurnya nyenyak sekali, ini juga hari liburnya. Sini, Bu, duduk denganku. Tumben Ibu kesini, kenapa bu? Ini masih pagi, biasanya Ibu istirahat lebih lama kalo di hari libur seperti ini.” Tanyaku

“Ibu terbangun, dan melihat dari jendela kamu duduk sendiri. Ada yang mau Ibu tanyakan padamu, apakah kamu tidak ada rencana untuk menikah? Usiamu sudah cukup untuk menikah. Tidak ada seorangpun yang kamu ajak untuk menemui Ibu dan Ayah” Tanya ibuku

“Ibu aku pasti akan menikah tetapi mungkin ini belum saatnya, maaf Bu.” Jawabku malas. Ibu sering sekali menanyakan hal itu, aku malas harus menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan menikah. Aku mau menikah, tapi bagaimana dengan Aldo? Sulit sekali ‘tuk melupakannya, bahkan sampai saat ini, padahal aku sudah lama sekali tidak bertemu dengannya.

“Ibu mau bicara serius denganmu, ibu mempunyai seorang teman, dia punya anak, usianya berbeda 3 tahun denganmu. Teman ibu itu ingin menjodohkan anaknya denganmu, dia bertanya-tanya tentangmu pada Ibu, dia mau kamu menjadi menantunya. Kamu mau ya? Anaknya juga mau mengambil pendidikan S2 di luar negeri, di negara yang kamu inginkan juga untuk melanjutkan pendidikanmu, nak. Ibu pikir kalian bisa hidup bersama di sana sambil melanjutkan pendidikan kalian.” Bujuk ibuku.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
hai kak
gabung yu d cbm..
kita d sn bakal belajar dan bermain bersama
..
caranya follow akun ak dl ya.
nnti aku undang kaka
thx
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!