NovelToon NovelToon
Suamiku Pelit Bin Medit

Suamiku Pelit Bin Medit

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai
Popularitas:2M
Nilai: 4.7
Nama Author: ummy phuji

namaku Nadia putri Az-Zahra sering disapa Nadia berusia 36 tahun aku seorang ibu beranak 3 memiliki suami yg sangat perhitungan akan tetapi aku tetap sabar menghadapi sifat suamiku namun tanpa sepengetahuanku ternyata suamiku telah memberiku seorang madu.
akankah nadia bertahan atau memilih untuk mengakhiri semua??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

loh....loh ...ibu ini gimana sih kan menantu ibu itu ada dua?! yang pertama Nadia dan yang kedua ya putri saya si Marni" ucap bu Marni lagi

"apa ibu itu Sekarang sudah pikun? masa sama menantu sendiri lupa!"ucap bu Marni memerah entah karena marah atau malu

"kata wahyu saat mereka menikah mereka sudah bilang sama kalian, mereka itu menikah di kota M

sebenarnya saya kesal sama Wahyu karena sudah menghamili anak saya sampai anak saya diusir sm bapaknya tapi untungnya Wahyu mau tanggung jawab dan menikah sirih dengan Marni

walaupun sampai sekarang suami saya belum merestui mereka saya yakin suatu saat nanti suamiku menerima mereka

apalagi mereka akan segera punya anak

wahyu mengontrakkan rumah untuk Marni katanya sih nggak terlalu jauh dari rumah Nadia biar katanya Wahyu nggak usah capek-capek dalam perjalanan bolak balik karena jaraknya dekat apalagi kondisi Marni sekarang hamil besar tapi saya sedih tidak bisa menengok marni karena suami saya akan marah besar"

ucap bu Marni menggebu-gebu tanpa jeda

bu Rahma hanya diam karena kaget mendengar penuturan ibu Marni

"tidak mungkin " ucap Bu Rahma tidak percaya walaupun ibu Rahma tau kalau Marni mantan kekasih Wahyu dan tidak suka sifat Marni yang tidak tau sopan santun seperti ibunya sukanya nyerocos tanpa memberi orang untuk berbicara

Bu Rahma pergi meninggalkan Bu Mirna

ibu Mirna terus memanggil-manggil ibu Rahma tapi bu rahma tak mempedulikannya

Bu Rahma bergegas pulang ingin segera mengajak suaminya kerumah nadia

" pak....bapak....." teriak Bu Rahma ketika sampai di rumah

" ibu kenapa kok teriak-teriak seperti itu, ibu kecopetan waktu dipasar?" Ucap pak Sardi saat berdiri di depan istrinya ia heran kenapa istrinya itu berteriak histeris saat pulang dari pasar

setelah melihat wajah istrinya yang panik pak Sardi jadi khawatir

" ibu kenapa?" tanya pak Sardi

ibu Rahma tidak menjawab pertanyaan suaminya akan tetapi Ibu Rahma langsung menangis sesegukan

pak Sardi makin Panik dan khawatir melihat istrinya seperti itu

"wulan.....wulan ...." Tariak pak Sardi memanggil putrinya

" iya pak" jawab Wulan keluar dari kamarnya

" loh ibu kenapa pak?" tanya wulan saat melihat ibunya menangis

" cepat lan,kamu ambilin ibumu air minum" Ucap pak Sardi

".iya pak " jawab Wulan dan segera berlari kedalam dapur untuk mengambil air minum untuk ibunya

"ini pak "kata Wulan menyerahkan gelas yang berisi air kearah bapaknya

pak Sardi mengambil air yang diberikan Wulan

" Bu minum dulu, tenangkan perasaan ibu dulu" ucap pak Sardi pada istrinya

Ibu Rahma meminum air yang diberikan pak Sardi hingga tandas kerongkongannya terasa kering

" memangnya ibu kenapa pak?"tanya wulan masih penasaran Kenapa ibunya seperti ini

"Bapak juga tidak tau lan,pulang dari pasar teriak-teriak dan nangis-nangis " ucap pak Sardi tak kalah penasaran

Wulan duduk disamping ibunya dan memijit kaki Bu Rahma

" bu,ibu memangnya kenapa?"tanya wulan

Bu Rahma menatap anak dan suaminya bergantian

Bu Rahma menghela nafas panjang lalu mulai bercerita

"Wahyu pak hiks.....hiks hiks "kata Bu Rahma disela isak tangisnya

"Wahyu kenapa bu?" tanya pak Sardi tambah bingung

"Ta -tadi dipasar hiks....hiksss ibu ketemu sama bu Mirna ibunya Marni hiks hiks hiks katanya Wahyu sudah menikah siri dengan marni dikota M "lanjutnya lagi

"huaaaaaaa huaaaaaaa.....

bagaimana perasaannya Nadia pak, kasihan Nadia pak huaaaaaaa katanya lagi Marni sekarang sedang hamil

Bagaimana kalau Nadia tau pak dan Nadia pergi membawa cucu-cucu kita huaaaaaaa hiks hiks hiks"ucap Bu Rahma tambah menangis

"apa?!" Ucap Wulan kaget mendengar cerita ibunya

"Astagfirullah, kalau memang benar bang wahyu menikah sama Marni bang wahyu adalah laki-laki paling bodoh membuang Batu Berlian demi batu Kali murahan" ujar Wulan dalam hati dia tau bagaimana sepak terjang seorang Marni diluar sana

"tenang bu,tenang kita tanyakan ini pada wahyu jangan sampai Bu Mirna hanya berbohong"ucap pak Sardi menenangkan Bu Rahma

"wulan, telpon kakakmu dan suruh pulang ke sini "ucap pak Sardi lagi

"iya pak"jawab Wulan dan mengambil ponselnya dan mencari nomor kontak kakaknya lalu menelponnya

namun berkali -kali Wulan mencoba menelpon nomor telepon kakaknya namun tetep saja diluar jangkauan dan selalu di jawab oleh operator

"apa Bang Wahyu mengganti nomor teleponnya ya pak soalnya tidak pernah aktif"

ujar wulan

"kita kerumahnya Nadia saja pak kita tanyakan pada Nadia" ucap Bu Rahma dengan suara sangau karena menangis

" Jangan bu kita jangan gegabah,jangan sampai Nadia belum tau masalah ini dan semua yang dikatakan oleh Bu Mirna hanya bohong belaka bisa-bisa Nadia dan Wahyu berpisah karena itu yang belum tentu benar adanya " ucap pak Sardi bijak

Bu Rahma dan wulan berfikir apa yang dikatakan pak Sardi itu ada benarnya

" lebih baik kita cari tau dulu kebenarannya bu,biar wulan yg cari tau kalau memang bang wahyu sudah menikah dengan Marni kita harus dukung apapun keputusan kak Nadia " ujar wulan

dan diangguki oleh kedua orang tuanya

"iya nak kamu cari tau dulu apa yang dilakukan kakakmu selama ini" ucap pak Sardi

"iya pak,besok sepulang kerja kuliah Wulan akan ketempat kerjanya bang Wahyu mencari informasi dan akan mengikuti nya dia akan pulang kemana" ujar Wulan antusias

.

" ibu tidak habis fikir pak kalau memang wahyu menikahi Marni yang dulu pernah meninggalkannya dan membuatnya hampir gila apa kekurangan Nadia coba anak sudah tiga istri yang baik dan sabar " ucap Bu Rahma yang sudah berhenti menangis namun suaranya masih terdengar serak

Ibu Rahma dan wulan tau benar bagaimana pelitnya seorang wahyu kepada Nadia tapi Nadia sangat sabar dan tak pernah mengeluh kepada siapapun sekalipun pada Bu Rahma dan pak Sardi

bahkan Pak sardi dan Bu Rahma bila mendapat sedikit rezeki dari hasil kebunnya mereka tidak akan segan untuk memberi Nadia tanpa sepengetahuan Wahyu walau sering Nadia menolaknya tapi pak Sardi sering mengatakan kalau itu untuk cucu-cucunya

tanpa sepengetahuan kedua mertuanya Nadia selama belasan tahun ini tidak pernah mempergunakan uang yg diberikan oleh mereka untuk keperluannya baik untuk dirumah ataupun untuk dirinya sendiri Nadia menyimpannya disebuah bank swasta dan hanya Nadia yg tau tentang rekening masa depan anak-anaknya

Bu Rahma juga sudah sering menasehati Wahyu tapi tetap saja seperti itu bahkan Wulan beberapa kali menyindirnya apa bila dia sedang datang bertandang kerumah Nadia

ya rumah Nadia karena rumah yang wahyu dan Nadia tempati adalah peninggalan orang tua Nadia sahabat baik Bu Rahma dan Pak sardi maka dari itulah Nadia dan wahyu menikah karena perjodohan

end

1
Araaa
ff
Sulfia Nuriawati
pelit tp oon, d kadalin narni mw aja
Sulfia Nuriawati
godaan suami saat pny tahta y eanita, ssh dg ustri pertama saat pny duit tmbh istri tp g tmbh duitnya, mending mandiri drpd mati berdiri
Nor Asikin
Luar biasa
Isar Kartikasari
lanjut thor
Dewi Yani
banget bertele-,telenya jadi bacanya gmana gitu
Dewi Chusnual
😂😂
Riss Si Author
e
Anonymous
g
Aura Safifi
ok lumayan bagus
Anonymous
k
Anonymous
m
Rahmatul Khanifah
ok
Asyatun 1
keren banget
Tiwi
keren
Alif
lucu si wahyu dg anak marni bs sesayang itu tp dg memberi uang susu dn kebutuhan nya, tp dg darah daginya sendiri bgt perhitungan, rasakn skrg
Alif
dasar suami laknat g nyadar.
Anonymous
keren
Darmanita Djohan
Luar biasa
bintang kartika
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!