NovelToon NovelToon
PEWARIS YANG HILANG

PEWARIS YANG HILANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Urban-Mengubah takdir / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Trauma masa lalu
Popularitas:52.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Edane Sintink

Jerry adalah seorang anak yang malang. Sejak kecil dia telah kehilangan orang tuanya yang terbunuh dalam persaingan bisnis. Saat itu Jerry dilarikan oleh pembantu dirumahnya atas perintah dari ayahnya sebelum meninggal. Namun ketika dia baru berumur delapan tahun, pengasuh nya juga meninggal. Jerry sempat menjadi gelandangan sebelum bertemu dengan ayah angkatnya yang bernama Drako.
Di university, Jerry sangat terkenal sebagai mahasiswa yang sangat miskin. Dia selalu menjadi bahan hinaan dan sering di bully. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah tuan muda dari keluarga William yang telah menghilang sejak masih berumur satu hari. Dia juga calon pewaris satu satunya dari aset keluarga sebelah ibunya yaitu kelurga Smith.
Seperti apa kelanjutan nya? Ikuti terus kisahnya dalam novel yang berjudul, PEWARIS YANG HILANG

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEWARIS YANG HILANG BAB 14

Manajer Alice mendorong pintu itu lalu mempersilahkan Riko memasuki Ruangan.

Riko mengucapkan terimakasih, mengangguk dengan hormat dan melangkah memasuki ruangan sambil di ikuti oleh Manajer Alice dari belakang.

Setelah sampai kebagian dalam Ruangan itu, Riko menemukan seorang lelaki paruh baya yang sedang duduk bersandar di kursi tepat dibelakang meja.

Melihat Manajer Alice membawa seorang tamu kedalam Ruangan kerjanya, dengan ini dia langsung berdiri dan berkata,

"Manajer Alice, apakah anak muda ini adalah calon peminjam yang anda ceritakan kepada saya tadi?"

Dengan hormat Manajer Alice mengangguk seraya berkata,

'Benar Tuan. Dia adalah calon peminjam yang akan membuat pengajuan pinjaman di perusahaan pinjaman Arsend kita". kata Manajer Alice memperkenalkan Riko kepada Boss nya.

Mendengar ini, Boss itu pun bergumam,.

Hmmm.... baiklah.

Dia lalu melangkah mendekati Riko lalu mengulurkan tangan nya untuk menjabat tangan Riko.

Riko yang mendapat uluran tangan Boss tersebut langsung menyambut dan menjabat tangan Boss itu dengan hangat.

"Perkenalkan, Nama saya adalah Sendiego.

Dan saya adalah pemilik perusahaan peminjaman uang Arsend ini."

Setelah memperkenalkan diri nya, Dia segera mempersilahkan Riko untuk duduk.

Riko hanya mengangguk dan tidak banyak bicara. Baginya, Semakin cepat pinjaman itu dia dapat, Maka semakin baik.

Setelah Riko duduk, Sendiego langsung memulai ke pokok masalah dan berkata,

"Tuan Riko. Kita langsung saja ke pokok masalahnya. Saya adalah orang yang tidak pandai berbasa basi. Jadi saya mulai saja langsung kepada anda. Apakah anda sudah mengetahui apa saja persyaratan untuk memohon pinjaman uang di perusahaan kami?"

Riko hanya mengangguk dan menjawab dengan singkat.

"Ya Tuan. sebelum saya datang kemari, saya telah terlebih dahulu diberi penjelasan oleh Manajer Alice. jadi, saya langsung datang ke kantor ini dengan segala sesuatu yang diperlukan."

" Baik". Kata Sendiego. "Jika begitu, maka anda bisa secepat nya menyelesaikan proses

pengajuan permohonan pinjaman uang sesuai dengan jumlah yang anda butuhkan menurut kesepakatan bersama. Tetapi ada hal-hal yang perlu anda ingat Tuan! Bahwa saya adalah orang yang tidak suka berbasa-basi dengan siapa pun.

Ketika anda telah mengerti dan sangat jelas dengan peraturan perusahaan kami, Maka anda harus mematuhi setiap kesepakatan yang kita sepakati bersama. Jika tidak, Maka kami akan menyeret anda ke jalur hukum jika anda tidak dapat menjelaskan pembayaran selama dua bulan. Anda bisa memikirkannya sebelum mengajukan permohonan pinjaman dan menarik diri jika anda merasa tidak mampu untuk mematuhi perjanjian yang akan kita sepakati sebentar lagi."

Riko mengangguk dan berkata,

"Tuan Sendiego, Saya telah memahami dengan sangat jelas dan telah memantapkan hati untuk mengajukan pinjaman ini. dan saya akan mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan anda."

Riko saat ini benar-benar tidak punya pilihan lain. Dia tidak tau lagi harus meminta bantuan kepada siapa. Bahkan dia juga tidak memiliki sahabat yang bisa diandalkan walau pun mereka sama-sama kuliah di University elite seperti Golden University. Sedangkan waktu sangat mendesak. Jika dia berlengeh-lengah dengan masalah ini tidak akan menutup kemungkinan bahwa ibunya mungkin akan meninggal dunia. saat itu terjadi, Maka sekarung uang pun sudah tidak ada gunanya lagi baginya.

Memikirkan Hal ini tanpa pikir panjang lagi Riko hanya bisa menyetujui dan mengangguk walau apa pun yang dikatakan oleh Sendiego.

Mendengar ini maka Sendiego segera berkata,

"Sebenarnya tidak ada persyaratan yang sulit untuk melakukan transaksi pinjaman di perusahaan kami. Hanya saja kami sangat menghargai waktu. Jadi, setelah waktunya tiba maka anda harus segera membayar cicilan anda dengan tepat waktu. Kata Sendiego mengingatkan. Lalu dia kembali berkata,

"Ok jika tuan Riko sudah memantapkan hati, Maka langsung saja kita mulai prosesnya.

Riko mengangguk dengan semangat dan berkata,

"Baiklah tuan. Sebagai persyaratan utama adalah ini kartu identitas saya."

Sendiego mengulurkan tangan untuk mengambil kartu identitas tersebut kemudian membolak balik nya sambil bertanya,

"Tuan Riko, Di perusahaan mana anda bekerja,

Riko menjawab,.

"Tuan, Sebenarnya saya adalah seorang mahasiswa di Golden University."

Mendengar pengakuan dari Riko, Sendiego hanya mengangguk kemudian berkata,

"Oh. Baiklah. Tidak masalah walau pun masih sebagai Mahasiswa."

Lalu dia menarik laci dimeja kerjanya dan mengeluarkan surat surat perjanjian untuk segera di tanda tangani oleh Riko.

Sendiego memberikan surat-surat tersebut kepada Riko lalu berkata,

"Tuan Riko, Ini adalah surat perjanjian. Anda harus membacanya terlebih dahulu sebelum menandatangani surat ini."

Riko menerima surat perjanjian itu. Membaca bagian yang penting-penting dan mengabaikan sebagian yang lainnya.

Setelah itu dia manganggukkan kepala dan berkata,

"Terimakasih Tuan Sendiego, Saya telah membaca kandungan dari isi surat ini dan saya sudah memahaminya. Oleh karena itu, Saya setuju dengan kandungan surat perjanjian ini dan kita bisa memulai prosesnya dengan segera. Kata Riko dengan bersungguh sungguh."

Sendiego tersenyum buruk lalu berkata kepada Manager Alice,

"Manajer Alice, Silahkan hubungi Manajer keuangan untuk mengeluarkan Uang tunai sebesar dua ratus ribu dollar dan segera suruh dia datang ke ruangan saya sekarang!.* Perintah Sendiego kepada Alice.

"Baik Tuan." Jawab Alice mengiyakan perintah dari Bosnya.

Alice segera mengangguk dan kemudian membuat panggilan ke Manajer keuangan.

Setelah terhubung, Manajer Alice lalu berkata dengan nada Ringan,

"Tuan menejer Keuangan, Boss kita memerintahkan kepada anda untuk mengeluarkan uang tunai dengan jumlah dua ratus ribu dollar dan segera membawanya ke ruangan kerja Boss."

Di seberang telepon Menejer keuangan berkata,

Segera Nona Alice.

"Terimakasih pak" Kata Manajer Alice.

Manajer Alice segera menutup telepon.

Tak lama kemudipan Manajer keuangan mengetuk pintu.

Setelah mendapat izin, Dia lalu melangkah memasuki ruangan dengan membawa satu tas berisi uang dan menyerahkannya kepada Sendiego.

Sendiego tersenyum lalu menerima uang itu Mengucapkan terimakasih kemudian memberikannya kepada Riko sambil berkata.

"Tuan Riko, Silahkan anda hitung terlebih dahulu. setelah itu kita akan sama sama menandatangani surat perjanjian ini!."

Riko yang sudah tidak sabar langsung menghitung setiap ikatan uang saja. Setelah dia rasa cukup dia kemudian berkata,

"Tuan Sendiego, Saya percaya kepada anda. Maka dari itu saya akan menanda tangani surat perjanjian itu dengan segera beserta photo copy kartu identitas saya."

Sendiego tertawa dan mengangguk.

"Baiklah Tuan Riko. Sepertinya anda sudah tidak sabar.

Maka mari kita selesaikan proses transaksi ini. Dan anda Manajer Alice, Anda bisa membantu saya untuk membuat rekaman video dan menyimpan sebagai bukti jika di perlukan."

Manajer Alice segera mengeluarkan ponsel nya lalu membuat rekaman video mulai saat penandatanganan surat perjanjian, Serah terima uang pinjaman dan beberapa pernyataan. Lalu proses transaksi pun selesai.

Riko dengan sangat bersemangat menjabat tangan Sendiego dan berkata,

Baik lah tuan. Jika tidak ada yang harus dilakukan maka saya mohon diri dulu. Kata Riko untuk menutup pertemuan mereka hari itu.

Sendiego mengangguk dan tersenyum.

Silahkan Tuan Riko. Manajer keuangan akan menghantar anda sampai ke depan.

Riko tersenyum mengucapkan Terimakasih kepada Tuan Sendiego dan menganggukkan kepala kepada Alice yang juga dibalas dengan senyuman oleh Alice lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan itu dengan diikuti oleh Manajer keuangan.

Setelah Riko benar benar telah pergi, Manajer Alice membuka suara,

"Tuan, Menurut ku anda terlalu memberi kemudahan kepada Riko itu untuk mendapatkan uang dari kita,"

Mendengar ini Sendiego hanya tertawa dan berkata,

"Apakah kamu mengira bahwa aku bodoh?

Aku tau apa yang aku lakukan.

Apa kau tidak melihat bahwa anak itu tidak seperti kebanyakan anak-anak biasa.

Dia bisa menjadi sapi perahan kita yang berikutnya setelah Arslan tidak lagi mau bekerja dengan kita."

Mendengar ini Manajer Alice lalu bertanya,

"Apa rencana anda selanjutnya Tuan?"

Sendiego berkata sambil memutar-mutar pena diantara jepitan jari tangannya dan segera memberi perintah.

"Alice, Tugaskan beberapa orang untuk mengikuti gerak geriknya dan perintahkan anak buah yang lainnya untuk menyelidiki latar belakang anak itu."

Manajer Alice mengangguk dan berkata,

"Segera tuan!!!"

Saat ini Riko yang sangat gembira sedang menaiki Taxi untuk segera menuju ke Rumah Sakit Rakyat di Country Home. Dia tidak sabar untuk segera menemui Ayahnya disana dan mengatakan keberhasilannya mencari uang untuk tambahan biaya operasi Ibunya.

Setelah beberapa lama akhirnya Taxi itu pun sampai di Rumah sakit Rakyat. Setelah sopir menghentikan Taxi, Riko langsung keluar dari taksi. Membayar ongkos lalu bergegas memasuki Rumah Sakit menuju ke kamar dengan nomor 06.

Sesampainya di depan pintu kamar tempat ibunya dirawat, Riko segera mengetuk pintu lalu mendorongnya hingga terbuka sedikit. Dia masih melihat Ayah dan adik nya sedang berada di sisi pembaringan ibunya.

Melihat Riko masuk Ayahnya langsung bertanya.

Riko, dari mana saja kamu?

Riko menjawab dengan senyum lebar dan berkata,

Ayah, Tadi aku pergi mencari bantuan.

Lalu Riko menyerahkan tas berisi Uang dua tarus ribu tersebut ketangan Ayahnya.

Melihat uang dalam jumlah yang besar mau tak mau membuat ayahnya terkejut.

Riko, Jeaskan pada ayah dari mana kamu peroleh uang sebanyak ini?

Riko dengan tegas berkata, Ayah aku meminjamnya atas nama ku sendiri kepada teman. Ini adalah uang pinjam dan aku tidak memperolehnya dari merampaok atau mencuri.

Tuan Obery bertanya lagi,

Jika ini uang yang kamu peroleh meminjam dari orang lain maka dengan apa kamu membayarnya? Sedangkan kamu masih kuliah dan belum bekerja.

Mendengar itu Riko lalu berkata,

"Ayah, Saat ini keadaan ibu sangat mengkhawatirkan. Bagi ku Kesembuhan ibu adalah yang paling utama. Jadi Ayah, Kita tidak perlu memikirkan bagaimana aku memperoleh uang ini. Tapi sebaiknya segera lah berikan uang ini kepada dokter agar mereka segera membuat persiapan untuk operasi ibuku secepat mungkin.,,"

Pak Obery tidak bisa berkata apa apa lagi selain hanya menatap tak mengerti kearah Riko Dan berkata,

Baik lah. Ayah akan menemui dokter sekarang.

Ayah akan memberikan uang ini terlebih dahulu sebelum melunasinya beberapa hari lagi. yang jelas adalah Ibumu harus segera bisa sembuh agar kita bisa seperti dulu lagi. Kata pak Obery dengan wajah penuh kesedihan.

Riko Menyemangati Ayahnya dan berkata,

Percayalah ayah. semua akan baik-baik saja.

Oh ya Ayah,,,... Aku harus segera kembali ke Asramah. Jika aku tidak berangkat sore sudah takutnya akan terlalu larut malam untuk sampai ke sana.

Tuan Obery mengangguk dan berkata,

Segera lah pergi. Hati-hati di jalan dan jaga dirimu baik-baik.

Percayakan masalah ibumu kepada kami disini.

Riko mengangguk, Memeluk Ayahnya dan mengusap kepala adiknya kemudian berkata,

"Ayah, Adik, Aku pergi dullu sekarang."

Ayah dan Adiknya mengangguk dan berkata,

Jangan lupa memberi kabar setelah kamu sampai di Golden University.

Riko mengangguk Mebalikkan badan lalu. Pergi

Riko sampai di depan Rumah sakit. Berniat pergi ke Bus Stop untuk menunggu Bus yang mengarah ke StarHill. Sesampainya di bus stop, Dia segera duduk menunggu bus yang lewat.

Namun tanpa dia sadari sebuah mobil beberapa pasang mata memperhatikan dirinya dari sebuah mobil BMW yang terparkir tidak terlalu jauh dari bus stop saat ini.

Terlihat didalam mobil tersebut terdapat empat orang bertubuh besar mengenakan pakaian hitam sedang memperhatikan kearah Riko.

Salah seorang dari mereka berkata,

menurut mu kemana Anak itu akan pergi?

Yang ditanya segera menjawab sambil terus memperhatikan kearah bus stop dan berkata,

Aku menduga bahwa anak ini seharusnya akan kembali ke StarHill.

Lalu, Apakah kita akan terus membuntuti nya atau kita laporkan dulu kepada Tuan Sendiego untuk menerima perintah lanjutan? Kata salah seorang dari mereka meminta pendapat.

Yang ditanya kembali menjawab,

Sebaiknya memang begitu. Lalu dia segera mengeluarkan telepon genggam dari sakunya. mengusap layar lalu membuka daftar kontak. setelah menemukan nomor yang dia cari, dia pun menekat tombol panggil.

Saat ini di kantor Arsend, Tuan Sendiego yang sedang berbincang dengan Manajer Alice tiba-tiba berhenti setelah ponselnya bergetar dengan suara nada dering memenuhi ruangan kerjanya. dia segera berhenti berbicara, mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu melihat ke layar. Disana terlihat bahwa sipemanggil adalah anak buah yang dia tugaskan untuk membuntuti Riko.

Dia segera mengusap layar untuk menerima panggilan telepon tersebut lalu berkata dengan nada tenang.

Ramond, Ada apa kau menelepon ku? Apakah ada sesuatu di luar kendali mu?

Di seberang sana orang yang dipanggil dengan nama Ramond segera menjawab.

Tidak tuan, Semua masih dalam kendali kami.

hanya saja saat ini orang yang anda perintahkan untuk kami selidiki telah keluar dari Rumah sakit Country Home dan saat ini sedang berada di salah satu halte jurusan Starhill.

Jadi, Saya menelepon Tuan untuk bertanya apakah kami harus mengikuti atau kami hanya mengawasinya sampai disini saja? kata Ramond meminta pendapat dari tuannya.

Ramond adalah anak buah Sendiego yang sangat patuh. Dia adalah kepala pengawal yang sangat dipercayai oleh Sendiego. dan dibawah Ramond masih ada sekitar seratus anak buah yang mematuhi perintahnya. semua orang di Country Home mengenal dan takut kepada Ramond. Selain bekerja menjadi Algojo untuk Sendiego, Dia sendiri adalah penguasa kerajaan dunia hitam di Country Home. Dia memiliki tiga orang adik yang menguasai tiga mata angin di Country Home. Dan saat ini dia bersama ketiga adiknya itu sengaja membuntuti Riko hanya Untuk bersenang-senang.

Mendengar keterangan dari Ramond, Sendiego berfikir sejenak kemudian berkata,

Ramond, apakah pantas bagi anak bau kencing itu untuk di buntuti oleh Raja dunia hitam sepertimu? Apakah itu terlalu istimewa baginya!

Mendengar ini Ramond menyeringai lalu berkata dengan nada malu,

Lalu, Menurut Tuan apakah Anak ini harus tetap dibuntuti atau biarkan dia bebas kemana pergi?

Sendiego langsung menjawab,

Akan mudah mengeluarkan sepotong daging dari mulut Harimau. Tapi tidak mudah melepaskan seekor sapi dari cengkraman Sendiego.

dengan itu Sendiego segera memerintahkan,

Ramond, Atur anak buah mu untuk mengikuti kemana Anak itu akan pergi. suruh dia memata-matai setiap gerakan anak itu.

namun tetap untuk menjaga jarak agar anak itu tidak merasa kalau ada yang mengintainya.

Mendengar Perintah ini Ramond segera berkata,

Baik Tuan. Saya akan mengatur orang untuk mengikuti dan melaporkan setiap tindakannya kepada kita.

Bagus, Segera atur orang mu. Jangan sampai lalai. Dan segera laporkan kepadaku.

Ramond mendengar dan akan melaksanakan perintah.

Setelah telepon di tutup, Ramond segera memandang kearah ketiga adiknya dan berkata,

Bruno, Anak itu istimewa. Tuan Sendiego sangat tertarik padanya. dan aku memberi kesempatan kepadamu. Apakah kau bersedia?

Orang yang dipanggil dengan nama Bruno menyeringai jahat dan berkata,

Bruno siap berburu singa katanya sambil membuat gestur seolah oleh sedang menembak. Lalu mereka tertawa terbahak-bahak di dalam mobil itu.

Saat ini di Bus stop, Riko baru saja menaiki Bus untuk segera pergi menuju StarHill.

Saat ini dia merasa sedikit legah karena masalah keuangan yang sedang dihadapi keluarganya terselesaikan separuhnya. Dan dia merasa tenang saat ini. untuk hal-hal yang lainnya dia tidak terlalu memikirkannya. walau bagaimana pun kesehatan ibu adalah hal utama saat ini. dia ingin ibunya sembuh seperti sebelumnya.

Bersambung....

1
Heny Yulifitria
pinjol
Alexander M
lanjut
Alexander M
bagus
Alexander M
good good good
Alexander M
mantap
Alexander M
good story, old story who ever i was reading for Ling time ago
Zerro BTL
👌
Achmad
lumayan
Achmad
mantab thor
Tiur Lina
di dunia nyata juga sering terjadi seperti itu.. orang miskin di pandang sebelah mata.
Rhyan Banderas
Luar biasa
Rhyan Banderas
inilah moment yang para reader tunggu 🤩
Rhyan Banderas
Luar biasa
Rhyan Banderas
kereeenn...
mars
bner bgt udh di bayangin aja masing2
mars
Luar biasa
mars
g suka karakter via nih,labil bener kaya aq,ternyata mwnyebalkan ya🤭
mars
keren lah
mars
sebeng menyebeng apa ya🤔
mars
dasar preman,untung g salah berpihak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!