Suamiku Pelit Bin Medit
"Bang besok hari terakhir shila dan sheli harus membayar uang ujian sekolah" kata Nadia lembut pada wahyu suaminya "tadi siang gurunya menelpon memberi tahu "lanjutnya lagi.
"Iya nanti " Jawab wahyu tanpa menoleh kearah nadia tangannya masih asyik dengan ponselnya sesekali tersenyum,Nadia sebenarnya penasaran dengan apa yang dilihat suaminya tp dia takut nanti suaminya marah.
Nadia kembali kedapur untuk melanjutkan pekerjaan beres-beres setelah makan malam tadi setelah beberapa saat semua pekerjaannya selesai nadia berniat kekamar anak2 untuk memeriksa mereka Nadia mempunyai dua orang putri kembar Arshila pramana dan Arshelia pramana yang sekarang sudah kelas 6 Sekolah dasar dan sibungsu Arkan Pramana yg masih kelas 2 Sekolah dasar tp saat melewati sang suami yg
masih asyik duduk di sofa ruang keluarga dengan memainkan handphonenya.
Nadia hanya mengerutkan keningnya dan diapun berlalu melewati sang suami.
Nadia membuka pintu kamar anak-anak gadisnya yang masih asyik dengan buku pelajarannya masing-masing.
"Belum tidur ya kak?" tanya nadia
"Belum bunda sedikit lagi tugasnya selesai" jawab shila mendongakkan kepalanya menatap sang bunda diikuti oleh Shela sambil tersenyum dan mengangguk pelan membenarkan jawaban saudara kembarnya "ya sudah kl tugasnya sudah selesai langsung tidur yah jangan begadang nanti telat bangunannya"kata nadia dengan senyuman manisnya "Siap bos"jawab sikembar serwntak sambil mengangkat tangannya dipelipis kayaknya orang memberi hormat,nadia terkekeh pelan sambil menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua putrinya.
Setelah dari kamar putrinya nadia berjalan kekamar sibungsu nadia masuk kedalam kamar putranya dengan membuka pintu dengan pelan setelah didalam kamar nadia melihat putranya sudah terlelap nadia berjalan pelan mendekati ranjang anaknya lalu mengecup pelan kening sang putra senyum dibibirnya tak pernah pudar merasa bersyukur karna anak-anaknya diberi kesehatan.
setelah memeriksa anak-anaknya nadia berjalan kekamarnya setelah sampai didepan kamarnya tanpa sengaja nadia mendengar suaminya menelpon seseorang tapi nadia tdk dapat mendengar dengan baik apa yang dibicarakan suaminya Itu.
wahyu mengakhiri panggilan teleponnya setelah melihat nadia masuk kekamar
" Bang besok ingat ya uang pembayaran sekolah anak-anak sekalian uang belanja Kebutuhan rumah" kata nadia pada suaminya setelah ikut duduk di tepi ranjang
"kamu tuh ya kl masalah uang cepat banget ingatnya" Jawab wahyu ketus.Nadia hanya menghela nafasnya panjang "kan memang biasanya abang ngasi uang bulanan tanggal segini"jawab nadia dengan lembut."iya cerewet banget sih kamu"jawab Wahyu masih dengan nada ketus lalu beranjak naik keatas ranjang dan menarik selimutnya.nadia hanya mengelus dadanya pelan"selalu seperti ini kalo minta jatah bulanan" batin nadia bergumam lalu beranjak naik ke atas ranjang merebahkan tubuhnya yang lelah setelah seharian bekerja mengurus pekerjaan beres2 rumah
Suara lantunan ayat suci Alquran di handphonenya membangunkan nadia dari tidurnya nadia bergegas beranjak dari tempat tidurnya setelah nyawanya terkumpul kembali nadia bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersuci untuk melaksanakan shalat malam,nadia membaca ayat suci Al-Quran sambil menunggu waktu sholat subuh tiba tak lupa Nadia membangunkan sang suami untuk ikut berjamaah di mesjid didekat rumah mereka.
setelah menjalankan kewajibannya nadia bergegas menuju kamar tidur anak-anaknya dan membangunkan mereka untuk sholat subuh,
setelah itu nadia menuju dapur untuk memasak untuk sarapan anak-anak dan suaminya seperti biasanya.tak berapa lama semua masakan nadia sudah selesai dan terhidang di meja makan nadia beranjak menuju kamar anak-anaknya untuk memanggil mereka untuk sarapan bersama.sang suami pun sudah rapi memakai pakaian kerjanya.mereka sarapan tanpa suara hanya dentingan sendok dan piring yang terdengar.
setelah sarapan anak-anak berpamitan berangkat sekolah ya mereka ke sekolah hanya dengan berjalan kaki saja karena jarak sekolah dan rumah tak terlalu jauh tp sebelum itu nadia meminta anak-anaknya untuk menunggu sebentar nadia gegas menuju kamar menemui sang suami untuk meminta uang sekolah anak-anak
"Bang uang sekolah anak-anak mana?tuh mereka udah mau berangkat"kata nadia "iya ini " jawab Wahyu sambil menyodorkan uang pada nadia.
Nadia bergegas menemui anak-anaknya yg sudah menunggu diikuti wahyu yg juga hendak berangkat bekerja.
"kak ini uang ujian kalian sekalian bayarkan uang Sekolah adik juga ya"kata nadia sambil menyodorkan uang kepada sisulung
"iya bunda,kami berangkat ya"jawab shila sambil mencium tangan ayah bundanya"Assalamualaikum" kata mereka serempak "Walaikumsalam"jawab nadia dan wahyu
"Bang,uang belanja bulanannya mana?"kata nadia setelah membalikkan badan menatap sang suami "ini" jawab Wahyu sambil menyodorkan amplop pada Nadia.
Nadia membuka amplop yg diberikan Wahyu seketika matanya melotot melihat isi amplop itu "kok cuma segini mas?"kata nadia "iya memang segitu,kamu harus hemat"kata wahyu enteng "Bang uang segini mana cukup untuk sebulan bang"nadia menghela nafas "bulan kemarin juga sudah dikurangi kok sekarang tambah dikurangi lagi bang?"kata Nadia lagi
"iya itu uangnya lagi dipinjam sama tante mirna" jawab Wahyu
"Astagfirullah bang"kata nadia sambil mengusap wajahnya dan terus beristighfar dalam hati.
"sudahlah terima aja apa yg aku kasih kekamu,benar kata tante mirna kamu itu suka boros.mulai bulan depan uang belanja keperluan rumah aku kasi tiap hari saja supaya kamu bisa belajar hemat"
kata wahyu tanpa peduli pada perasaan nadia dan beranjak pergi tanpa berpamitan.nadia masih diam ditempatnya dengan perasaan tak percaya dengan ucapan Wahyu tadi setelah beberapa saat kemudian nadia baru tersadar dan terus beristigfar dalam hati
"ya Allah kenapa bang wahyu makin hari makin pelit" nadia berbicara pada dirinya sendiri
Nadia mengerjakan semua pekerjaan rumah setelah selesai nadia menselonjorkan kakinya yg lelah di karpet depan tv dan mengistirahatkan tubuhnya sejenak sebelum memulai masak untuk makan siang anak-anaknya sepulang sekolah.
Nadia tdk benar-benar istirahat tp nadia berfikir bagaimana caranya untuk menutupi semua kekurangan uang belanja bulanannya.nadia memijit kepalanya yg terasa berdenyut.
tak terasa nadia terlelap dengan posisi duduk bersandar ke sofa.
Nadia terbangun dan mengarjapkan matanya dia baru tersadar kalau dia ketiduran,nadia bergegas bangkit dari duduknya dan beranjak menuju dapur untuk menyiapkan makan siang untuk anak-anaknya
tak berapa lama suara teriakan sibungsu terdengar dari arah luar
"Assalamualaikum bunda,adek udah pulang"suara nyaring sibungsu memenuhi seluruh rumah "Walaikumsalam, sayangnya bunda"jawab nadia menyambut sang anak dengan merentangkan tangannya "mhmm...,sayangnya bunda kok bau acem sih"kata nadia mengendus leher sang anak,Arakan yg diperlukan seperti itu oleh sang bunda terkikik geli "kan tadi disekolah adek main kejar-kejaran bunda jadinya bau acem deh"jawab Arka sambil tertawa kecil
"ya sudah,adek bersih-bersih dulu dan ganti baju, setelah itu makan siang"kata nadia sambil mengusap kepala sang anak "okey,bunda" jawab arka lantas berlari kecil menuju kamarnya.Nadia tersenyum menatap anaknya yang berlari kecil menuju Kamarnya"ya Allah, berilah anak-anakku kebahagiaan serta kesehatan.aamiin"ucap nadia dalam hati dan mengusap pelan wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-10-22
0
Araaa
ff
2024-09-29
0
Riss Sofia
e
2024-09-14
0