Malam istimewa yang seharusnya menjadi saksi pernyataan cinta, nyatanya pupus dan terganti dengan sebuah malam panas yang tanpa di sengaja.
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus kisah anak kedua dari Kaisar Nolan dan Kiara.
Jangan lupa, follow IG : @Mommy_Ar29 dan Tiktok @Mommy_ar95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanggung jawab
...~Happy Reading~...
Menuruni tangga dengan sangat perlahan dengan di bantu oleh sang Bunda. Membuat Claudia berulang kali memanyunkan bibir saat pertanyaan nya tidak pernah di jawab oleh bunda nya.
Hingga saat dirinya di tuntun menuju ruang tamu dan mendengar suara beberapa orang yang seperti sedang berdebat, membuat jantung Claudia langsung berdetak dengan begitu kencang.
Deg!
Suara itu? Claudia mengingatnya. Bahkan, suaranya masih terdengar sama seperti dulu, lembut namun begitu tegas dan seksii.
"Bunda, itu—" gumam Claudia langsung menghentikan langkah di balik dinding besar yang menjadi pembatas antara ruang tamu dan keluarga.
"Ayo Sayang, mereka ingin bertemu dengan kamu," ucap bunda Ella kembali mengajak Claudia agar menemui calon suami nya.
"Saya—" Baru saja Kiano hendak menjawab kembali pertanyaan dari ayah Stive, tiba tiba ucapan nya terhenti saat melihat sosok wanita yang sudah ia cari cari sekian lama.
'Sumpah ya, orang tua gue kayaknya mau bunuh gue deh. Mereka beneran nyari ini cowok!' gumam Claudia dalam hati nya merutuki kedua orang tuanya sendiri.
"Clau, duduk!" perintah ayah Stive menyuruh Putri nya mendekat.
'MasyaAllah, calon mantu ku cantik juga. Gak kalah cantik dari Naura, dan semoga saja dia tidak memiliki sifat seperti Naura!' gumam mama Kiara saat melihat calon menantu nya yang begitu anggun dan lemah lembut.
"A—Ayah, kenapa dia—" tanya Claudia menggigit bibir bawah nya sambil melirik ke arah Kiano yang kini sedang menatap nya dengan tatapan yang sulit di mengerti.
"Dia mau melamar kamu," jawab ayah Stive dengan sangat jati hati.
"Me—melamar? Berarti menikah? C—Clau jadi istri dia?" tanya Claudia mendadak gagu saat menunjuk ke arah Kiano.
"Iya Sayang. Nak Kiano datang kemari, karena dia ingin bertanggung jawab. Dia sudah mengakui kesalahan nya, dan dia mau menikahi kamu," tutur bunda Ella dengan begitu lembut.
"Wait!" ucap Claudia tiba tiba, "Tapi kan waktu itu—"
"Sayang, plis. Turuti kemauan Bunda dan Ayah. Jangan bicara apapun lagi, tolong Terima pernikahan ini, demi kebaikan kamu dan bayi kamu," ucap bunda Ella sedikit was was dengan kata kata Claudia selanjut nya.
"Tapi Bunda, Ayah!" Claudia menatap kedua orang tua nya, lalu menarik napas panjang. "Claudia masih sekolah, masa harus menikah? Dan juga, dia bagaimana? Apakah sanggup membiayai hidup Claudia? Bukankah pernikahan itu sekali seumur hidup? Dan jika sudah menikah, itu berarti Claudia akan menjadi tanggung jawab suami Clau."
"Ayah tahu kan, Clau ingin menjadi sukses sepeti ayah. Setelah Clau menikah, Clau tidak mau mempersulit ayah lagi. Akan tetapi, jika Clau menikah sekarang, sudah pasti, Clau akan mempersulit ayah dan Bunda karena Clau masih belum bisa mandiri!" oceh nya panjang lebar.
"Sayang, Kiano sudah bekerja. Kamu tenang saja ya, semua kebutuhan kamu bisa terpenuhi sama dia nanti," ujar mama Kiara ikut membuka suara, "Dia akan menjadi suami yang bertanggung jawab. Tante pastikan itu."
"Tanggung jawab? Apakah kalian sedang menjebak ku? Menjebak keluarga ku? Kenapa harus ada pertanggung jawaban?"
Claudia yang merasa bersalah, berfikir bahwa dirinya yang harus bertanggung jawab. Dan kedatangan Kiano dengan orang tua nya adalah semata mata karena ingin menjebak dirinya dalam sebuah pernikahan. Lalu nanti jika sudah menikah, dirinya akan di tuntut dan di hakimi oleh suami dan keluarga suami nya.
Tak cukup sampai di sana, Claudia berfikir bahwa nanti dirinya yang akan di peras untuk memenuhi kebutuhan suami nya. Karena biar bagaimana pun, dirinya lah yang bersalah.
"Anak saya yang sudah menghamili kamu. Maka dia yang akan bertanggung jawab. Dan soal pekerjaan, kamu tidak perlu kuatir, karena dia sudah memiliki pekerjaan tetap dan pasti!" ucap papa Kaisar kini menatap ke arah Claudia.
"Kerja apa? Uang jajan Clau besar loh, skin care dan shoping nya Clau juga lumayan. Apa kalian tidak takut jika nanti Clau me morotin uang anak kalian?" tanya Claudia menatap kedua calon mertua nya.
"Clau, plis tolong duduk Sayang. Tolong jangan kacaukan pertemuan ini, Bunda mohon!" pinta bunda Ella meminta agar anak nya duduk.
...~To be continue......