Inara Early Wijaya atau kerap di sapa Nara,gadis berusia 21 tahun yang sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas ternama, selain mahasiswi dia adalah seorang CEO di wijaya grup milik sang Ayah, kedua orang tua Nara meninggal karena kecelakaan maut 4 tahun lalu yang menimpanya. setelah ke dua orang tuanya meninggal Nara lebih memelih tinggal di jogja karena salah satu peristiwa.
Nara tinggal di sebuah apartemen miliknya, namun juga sering menginap di tempat sang paman yang ia panggil Abi, yang memiliki sebuah pesantren yang cukup terkenal.
Tanpa di ketahui Nara sebelum kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya ,Nara sudah di nikahkan oleh seorang anak kiyai kerabat Paman Nara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Obat pereda nyeri, dan obat untuk membersihkan rahim pasca keguguran" jelas Nayya.
" dan nayya rasa itu baru, karena belom ada yang di minum sama nana" imbuh Nayya.
" maksud kamu Nana keguguran? " tanya Nyai Hilya.
" dari obatnya sih menunjukan iya, dannn suami yang baik tidak akan membiarkan istrinya melewati sama sulit SENDIRIAN" balas Nayya menekan kata Sendirian.
" Astagfirullah, pantas saja kemarin dia terlihat tak berdaya, Coba Umi hubungi Nyai Fatimah terlebih dahulu"
...****************...
Setelah selesai mengajar Nara kembali ke ndalem, saat ingin memasuki ruang keluarga, ia mendengar percakapan antara Kiyai Jauhary dan juga sang suami, yang sedang membahas tentang Ayu.
"abah memang sudah merasakan hal itu, sejak kamu membawanya kesini" ujar Kiyai Jauhary.
" Maaf bah jika kebaikan Atlas membawa ketidak amanan " ujar Atlas.
" yahh minta maaf lah kepada istrimu le.. karena yang paling di rugikan adalah kalian, dan abah mau tanya sesuatu" jawab Kiyai Jauhar,.
" apa itu bah?"
" apa kamu atau istrimu tau yang namanya galang?" tanya kiyai jauhary.
" galang, galang itu bukannya kakak angkat Early bah"jawab Atlas.
" dia mantan dari Ayu sekaligus bapak dari anak Ayu" ujar Kiyai Jauhary.
" apa? dia mantan lelaki bajingan itu" monolog Nara dalam hatinya.
" kok abah tau?" tanya Atlas.
" Abah meminta orang untuk mencari tau tentang Ayu"
"kak Nana" Agnia menepuk bahu Nara yang sedang menguping pembicaraan, suami dan mertuanya tersebut.
" Astagfirullah " gumam Nara sambil mengusap dadanya, karena terkejut.
" hehehe maaf kak, lagian kakak ngapain bengong disini?" Tanya Agnia.
" sayang" panggil Atlas yang mendengar keributan antara Agnia dan Nara.
" eh ,i- iya mas" Jawab Nara tampak sedikit gugup.
" sini nduk duduk sini, ada yang abah mau bicarakan sama kamu" pinta Kiyai Jauhary.
Nara kemudian duduk di samping sang suami, yang telah duduk di hadapan abah mertuanya.
" tidak ramah jomblo" ejek Agnia saat melihat sang kakak bermanja dengan kakak ipar.
" yee syirik makanya nikah" sahut Atlas.
" udah ah Nia mau keatas dulu Bah, kak Nana " pamit Agnia.
" Iya nduk"
" Nduk" panggil Kiyai Jauhary pada Nara.
" i- Iya bah"
" kamu tadi dengar semua?" tanya Kiyai Jauhary.
" Maaf bah, Nana gak sengaja dengar tadi" jawab Nara tampak takut.
" ndak papa nduk, jadi bagaimana?"
" maksudnya Bah?" Tanya Nara.
" menurut kamu gimana?apa yang harus kita lakukan terhadap Ayu?" tanya Kiyai Jauhary.
" jujur Nana gak tau bah, Nana ngikut kata abah dan mas Atlas, sejak Nana pindah ke jogja,Nana tidak tahu menahu tetang bang galang bah" jawab Nara.
" kalau begitu abah akan memulangkan Ayu" ujar Kiyai Jauhary dan di beri Anggukan kepala oleh Atlas dan Nara sebagai jawaban.
" le.. kalo mau mesra- mesraan di kamar sana, kamu itu kalo udah sama Nara ndak tau tempat manjanya" Ujar kiyai Jauhary.
" abah kay......" balas Atlas terpotong karena suara sang adik dari arah tangga.
" yuhuuu kakak ipar" panggil Agnia yang sudah berganti pakaian mengenakan rok dan juga blouse tak lupa pasmina yang di lilit ke leher dan juga tas slempang pemberian Nara saat ulang tahun Agnia bulan lalu.
" kamu mau kemana nduk?" tanya Kiyai Jauhary.
" mau pergi sama kakak ipar"jawab Agnia.
" yuk kak sekarang aja" ucap Agnia.
" kata kamu nanti sore yaa" protes Atlas.
" kakak ku terjelek, tolong izinkan kakak ipar saya yang cantik ini untuk pergi sekarang yaa, biar nanti waktunya bersama dengan anda lebih banyak " Agnia mencoba merayu Atlas.
" oh iya benar juga yaa, ya sudah boleh dech, tapi sebelum Ashar udah balik " ucap Atlas.
" okay " Agnia membentuk tangan berbentuk o
" lho dek bukannya kamu mau nemenin umma?" tanya Nara.
" enggak jadi gak, umma pergi sama teman- temannya, dari pada Garut mending pergi sekarang kan" jawab Agnia.
" ya sudah kalo begitu kakak ganti baju dulu ya" ujar Nara.
" okay kak"
" abah, mas Nana ke atas dulu yaa" pamit Nara.
" Iya nduk" balas Kiyai Jauhary
Atlas hanya mengagukan kepalanya sebagai persetujuan dan tersenyum ke arah sang istri.
" ye ke kak Nana aja senyumnya manis banget " ejek Agnia melihat tatapan kakaknya tersebut.
" biar wlee iri aja" ejek Atlas.
Kiyai Jauhary tidak lagi kaget dengan ke dua anaknya yang suka sekali bertengkar karena hal- hal kecil.
10 menit kemudian Nara turun mengenakan rok jens dan juga cardigan berwarna marun dan juga lapisan dalam mengenakan kaos hitam polos di padukan jilbab segi empat berwarna hitam yang membuat Nara tampak seperti remaja.
"MasyaAllah istri siapa sih ini cantik banget" gida Atlas saat melihat sang istri turun.
" apa sih mas gombal" cibir Nara.
" bener tapi boleh gak ini merahnya di hapus sayang" ujar Atlas sambil menghapus lipstik di bibir sang istri.
" mas pucat nanti, lagian aku cuma pakek lipstik doang" protes Nara.
" ya udah dech" Atlas pasrah, ia masih saja mengagumi wajah sang istri yang sangat amat cantik.
" kalo begitu pamit dulu ya mas, bah" pamit Nara mencium tangan abah mertuanya, kemudian mencium tangan Sang suami tak lupa Atlas mengecup kening sang istri.
" tidak ramah jomblo" Agnia kemudian berjalan ke depan setelah berpamitan kepada Kiyai Jauhary.
" hati- hati ya sayang" ucap Atlas.
" Iya mas aku berangkat dulu yaa, Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam " balas Atlas dan juga Kiyai Jauhary.
" jaga dia baik- baik le.. jangan sakiti dia" ucap kiyai Jauhary saat melihat Atlas sedang memandangi Sang menantu.
" siap bah" balas Atlas kemudian ia meraih buku yang ia baca tadi.
Sedangkan Nara dan juga Agnia pergi di antar oleh pak beni, Atlas tidak mungkin membiarkan, istri dan adiknya pergi berdua, melihat kondisi sang istri juga.
" kita kemana dulu ini Ning?" tanya pak Beni.
" ke rumah sakit x dulu yaa pak" jawab Agnia.
" loh kamu sakit dek?" tanya Nara.
" enggak" jawab Agnia.
" kok kita ke rumah sakit?" tanya Nara.
" liat aja nanti kak, nanti kakak juga tau" balas Agnia.
Sebenarnya Agnia sudah bekerja sama dengan Nyai Fatimah untuk membawa Nara ke rumah sakit.
Selamat perjalanan Nara tampak menahan rasa nyeri di bagian perutnya, entah kenapa sejak saat kejadian tersebut,perutnya sering merasakan nyeri.
" kakak gapapa kak?" tanya Agnia yang melihat wajah kakak iparnya tampak pucat.
" gapapa dek, kenapa emang?" Nara kembali bertanya.
" muka kakak pucat banget" jawab Agnia.
" ohh gapapa dek, mungkin tadi lipstiknya kehapus sama mas Atlas" Jawab Nara yang di beri anggukan oleh Agnia.
Tak lama mereka sampai di rumah sakit x, Agnia pun membawa ke arean Poli Obgyn.
" Assalamualaikum umma"
sehabis keguguran itu kan masih masa nifas ya..yg artinya belum boleh sholat...tapi disini Nara sudah sholat...
si wildan juga terlalu lembek sampai bs dimanfaatin ulet bulu