PERNIKAHAN PALSU IVANA

"Tidak perlu kuatir, nona Ivana baik-baik saja. Ia mengalami muntah-muntah pengaruh minum alkohol dalam kondisi lambung kosong. Namun jangan pernah mengulanginya lagi, jika menjadi kebiasaan tidak baik juga untuk kesehatan".

"Jangan lupa di minum obatnya. Semoga nona cepat membaik", ujar dokter Fernandes yang di rekomendasikan Jose semalam.

"Iya dok, terimakasih sudah mau datang memeriksa kondisi nona Ivana".

"Berterimakasih lah ada tuan Jose Miguel Almirón, beliau yang meminta ku datang kemari. Kedengarannya ia sangat kuatir pada nona Ivana", jawab dokter Fernandes sembari memasukkan alat kedokteran milik nya ke dalam tas.

Ivana yang masih terlihat lemah, langsung menatap Lizzy. Dan Lizzy tahu, Ivana sudah tidak sabar mendengar penjelasannya tentang Jose. Apa yang terjadi padanya. Karena yang Iv ingat, terakhir ia berbicara dengan Jose di ruang tamu. Jose meminta penjelasan tentang ucapan Ivana di ruang kerja nya kemarin.

*

"Kenapa dokter itu bilang harus berterimakasih pada Jose?"

"Karena atas rekomendasi tuan Jose dokter Fernandes kemari. Nona tahu kan saya belum banyak mengenal orang di sini. Sementara saya juga belum mengetahui niat orang-orang yang bekerja dengan anda disini nona. Saya tidak bisa membiarkan sembarang orang leluasa dekat dengan nona, untuk menghindari kejahatan mendekati nona", ucap Lizzy memberikan alasannya.

"Lalu kenapa kau percaya sekali dengan Jose, apa yang membedakannya dari orang-orang di sini, Liz?", tanya Ivana sangsi.

Gadis itu duduk bersandar di ujung tempat tidur sambil menikmati semangkuk oat meal yang di campur dengan potongan pisang.

"Entah lah. Tapi saya lihat tuan Jose orangnya tulus. Bahkan ia sangat mengkuatirkan anda. Lihatlah, ia menghubungi dokter itu. Padahal semalam ia menyuruh ku untuk menghubungi dokter jika nona mual, ternyata pagi ini dokter Fernandes datang atas permintaan tuan Jose".

Tuan Jose yang mengangkat anda ke kamar, ia juga memberikan kartu nama ini pada saya, sewaktu-waktu jika membutuhkan bantuan".

Mendengar penjelasan Lizzy membuat Ivana terbatuk karena tersedak.

"Nona...anda tidak apa-apa?"

Ivana segera meneguk air putih. "Maksud mu Jose mengangkat tubuh ku, yang hanya memakai lingerie? Dan ia melihat kamar ku ini?", tanya Ivana memastikan sambil menelisik wajah asistennya yang duduk di tepi tempat tidur.

"Ia nona", ucap Lizzy pelan merasa bersalah. "Saya sangat panik hingga tidak bisa berpikir ketika melihat anda jatuh dalam pelukan tuan Jose, nona. Dan tuan Jose langsung mengangkat anda. Semua terjadi begitu cepat", ucap Lizzy mengatakan yang sebenarnya terjadi semalam.

Ivana memalingkan wajahnya. "Ah gara-gara tequila sialan itu, akhirnya membuatku begini".

"Hm...tuan Jose bilang, sebaiknya anda jangan minum alkohol lagi jika tidak kuat".

"Dia bilang begitu?".

Ivana melebarkan kedua matanya dengan mulut terbuka, ketika Lizzy mengiyakan.

"Oh my God, Liz mau di taruh di mana muka ku ketika bertemu lagi dengan laki-laki itu. Kenapa kau tidak memanggil Héctor saja yang mengangkat ku? Kenapa kau membiarkan Jose yang melakukannya?"

"Saya tidak bisa mencegah tuan Jose, nona. Karena anda sudah pingsan duluan dan tuan Jose memeluk tubuh nona".

Huhh ..

Ivana membuang nafasnya dengan kasar. "Rasanya aku tidak sanggup bertemu lagi dengan laki-laki itu. Aku sangat malu", cicit Ivana sambil mengusap wajahnya.

"Kenapa harus malu nona, bukankah nona juga sudah beberapa kali melihat tubuh tuan Jose. Anggap saja kalian impas", seloroh Lizzy. "Tapi laki-laki itu memang sangat tampan. Nona beruntung–"

"Liz...sudah berapa kali aku bilang jangan menggoda ku. Kau di larang melakukannya!"

"Oh ya nona, ada yang harus anda ketahui. Semalam sebelum tuan Jose pulang saya memperhatikan nya. Ia mendatangi Hector dan teman-temannya. Saya lihat tuan Jose sangat marah pada Héctor. Saya tidak tahu persis apa yang terjadi sebenarnya di antara mereka berdua, namun kelihatan nya tuan Jose marah en pada Hector dan Héctor tidak membalas apapun pada tuan Jose yang menunjuk-nunjuk dadanya".

Ivana menghentikan makannya dan menatap asistennya itu.

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya?", tanya Ivana menatap pasat Lizzy.

"Setelah itu tuan Jose pulang. Tapi saya sangat penasaran apa yang terjadi di antara keduanya. Sepertinya mereka sudah sama saling mengenal antara satu dan lainnya, tapi menjadi musuh".

Ivana memikirkan penuturan Lizzy. Sebenarnya Ivana juga tidak bisa mempercayai siapapun kecuali Lizzy setelah pengerusakan pagar berduri hari itu.

"Apa nona tidak menyuruh saya mencari tahu yang terjadi pada Jose dan Hector?"

Ivana memangut-mangutkan kepalanya. "Kau benar, Liz...ada baiknya kita benahi perkebunan ini mulai dari SDM-nya. Aku ingin kau cari tahu tentang Jose dan Hector. Aku juga ingin kau mencari tahu apa yang sedang di lakukan antara Jose dan Marco. Terutama Marco. Karena kemari bajingan itu sempat mengancam ku".

"Lakukanlah hari ini juga. Tapi kau harus berhati-hati mencari informasi tentang mereka, Liz. Aku tidak mau terjadi apa-apa ada mu, ingat itu".

Dengan tegas Lizzy menganggukkan kepalanya.

"Iya nona".

"Oh ya nona, kata tuan Jose semalam, setelah keadaan anda membaik, ia ingin berbicara lagi pada nona."

Ivana mengusap wajahnya sembari menghela nafas.

"Memang sebaiknya aku jelaskan semuanya. Jika tidak, pasti Jose akan terus mendesak ku. Ia juga harus menjelaskan kenapa bisa bersama Leo. Kemarin aku belum sempat menanyakan hal itu padanya".

...***...