NovelToon NovelToon
Anak Kembar Tuan Impoten

Anak Kembar Tuan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:266k
Nilai: 4.9
Nama Author: Alif Irma

Sequel Dihamili Tuan Impoten!

Keysa Bintang hidup berdua dengan neneknya yang sakit-sakitan. Sedari kecil dia bekerja banting tulang demi membiayai pengobatan sang nenek.

Tak sampai disitu, hidup Keysa semakin rumit ketika seorang pemilik hotel tempat ia bekerja memperkosanya hingga hamil. Hidup Keysa benar-benar hancur saat itu juga, bahkan pria yang menghamilinya dengan teganya tak ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Saya sedang hamil anak anda, tuan Erlangga Dirgantara!" --- Keysa Bintang.

"Tidak mungkin, bagaimana bisa pria mandul dan impoten seperti diriku bisa menghamili mu. Aku berani bersumpah kalau anak yang kamu kandung bukan anakku!. Jadi untuk apa aku bertanggungjawab!" --- Erlangga Dirgantara.

"AKU BERSUMPAH KAU MANDUL DAN IMPOTEN SELAMANYA!" ucap Keysa dengan suara meninggi lalu melenggang pergi.

Yuk simak kisahnya hanya dicerita Anak Kembar Tuan Impoten!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 AKTI

"Setan...setan." teriak Erina ketakutan lalu berlari kearah pintu, namun belum juga menggapai pintu, sebuah tangan malah mencekal pergelangan tangannya.

"Mana setan?" ucap pria berambut gondrong dengan suara tegasnya sambil memegang pergelangan tangannya.

"Aaaah...Setan!....Setaaann!." Erina semakin berteriak histeris apalagi sebelah tangannya dipegang seseorang ataukah mahluk astral, yang jelasnya dia tidak bisa melihat disekitarnya, pasalnya suasana ruangan tampak gelap gulita. Bahkan baterai ponselnya juga sudah habis.

"Setaannn...pergi...pergi!"

Erina semakin ketakutan saja, bahkan tubuhnya sudah bergetar. Apalagi dirinya memang fobia kegelapan sama seperti ibunya.

"Aaaah mommy, Daddy, kak....emmpphh." tiba-tiba saja mulutnya dibekap membuat Erina tak bisa berteriak keras, bahkan tubuhnya semakin bergetar ketakutan. Hingga dia pun menangis tersedu-sedu.

"Diam! Aku bukan setan." ucap pria berambut gondrong itu sambil melepaskan tangannya dari mulut Erina, bahkan punggung tangannya basah terkena air mata Erina.

Lalu pria itu menyalakan senter di ponselnya hingga tampak cahaya disekitarnya. Perlahan Erina mendongak menatap wajah pria itu, hingga ia pun kembali berteriak histeris melihat sosok pria berambut gondrong berdiri dihadapannya.

"Aaaaaaa...." kembali pria itu membekap mulutnya. Hingga pandangan mata mereka bertemu, sedang sebelah tangan pria itu mengarahkan senter ponselnya kearah mereka.

"Lihat baik-baik wajahku, nona. Aku bukan setan seperti yang kamu maksud." ucap pria gondrong itu dengan ketusnya, membuat Erina hanya diam dengan mata menyipit menatapnya.

Tanpa basa-basi Erina langsung mendorong tubuh kekar pria gondrong itu, namun sayangnya pria gondrong itu sama sekali tidak beranjak dari tempatnya berdiri.

Refleks pria gondrong itu langsung melepaskan tangannya yang digunakan membekap mulut wanita cantik berambut panjang itu.

"Lalu kenapa kamu ada disini?" tanya Erina dengan ketusnya.

"Saya salah satu pekerja yang sedang merenovasi sekolah ini." jelas pria gondrong itu dengan jujurnya.

"Menjauh dariku!" ucap Erina dengan galaknya sambil menghapus kasar sisa-sisa air matanya. Dia sungguh malu karena menganggap pria gondrong itu setan, bahkan dengan bodohnya dia sampai menangis karena ketakutan. Untung saja dia tidak ngompol, mau dikemanakan wajahnya jika hal itu terjadi.

"Baik, saya memang sudah bersiap untuk pulang." ucap pria gondrong itu yang tidak lain adalah Evan. Sosok pria gondrong namun berwajah tampan yang sering dipanggil paman baik oleh Zidan dan Zara.

Kemudian Evan berbalik badan lalu melangkah mendekat kearah pintu sambil mengarahkan senter di ponselnya guna untuk melihat jalan di depan.

Saat Evan membuka pintu, tiba-tiba saja terdengar suara petir menggelegar disertai kilat, membuat Erina terkejut dan langsung berlari menghampiri Evan yang sudah melangkah keluar.

Bahkan diluar hujan masih turun dengan derasnya, seolah-olah mereka tak bisa pulang ke rumah masing-masing.

"Hei tunggu!" teriak Erina sambil mengekor di belakang tubuh Evan. Bahkan dia sengaja menjaga jarak dengan pria berambut gondrong itu.

Sesekali Erina menutup hidungnya karena mencium bau keringat dari baju kaos yang digunakan pria berambut gondrong itu. Dia mampu menyimpulkan bahwa pria berambut gondrong itu sangat urakan.

"Ka-kamu mau kemana?" tanya Erina ragu-ragu. Sedangkan Evan hanya diam, dimana mereka sedang berdiri di teras sekolah.

"Boleh aku.....Aaaaaaah" Erina langsung melompat memeluk tubuh Evan saat melihat suasana disekitarnya sudah gelap gulita, bersamaan pula terdengar suara petir menggelegar.

"Apa yang kamu lakukan nona!" ucap Evan dengan suara beratnya dan begitu terkejut tiba-tiba dipeluk oleh wanita cantik itu.

"Sebentar saja, aku sangat takut." ucap Erina dengan tubuh bergetar sambil memeluk erat tubuh pria berambut gondrong itu. Tidak peduli pria gondrong itu bau keringat dan bau matahari.

Sementara Evan hanya diam mematung tanpa membalas pelukannya. Pria berambut gondrong itu hanya berdengus kesal menatap ponselnya sudah mati yang kehabisan baterai.

Namun tiba-tiba sebuah lampu senter langsung menyoroti kearah mereka. Hingga beberapa bapak-bapak memakai payung berdatangan menghampiri mereka.

"Apa yang sedang kalian lakukan. Jangan berbuat hal senonoh di desa kami." teriak salah satu bapak-bapak memaki mereka yang sedang berpelukan di teras sekolah.

Akan tetapi, mereka semua terkejut melihat sosok pria berambut gondrong yang sangat ditakuti dan disegani di desa pesisir.

Sontak saja Evan langsung mendorong tubuh Erina untuk menjauh darinya. Alhasil Erina sempat terdorong ke belakang hingga pelukannya terlepas.

"Kalian semua salah paham. Ini tidak seperti yang kalian lihat. Saya dan nona ini tidak saling kenal." ucap Evan menjelaskan kepada mereka yang mayoritas bapak-bapak yang sedang melakukan ronda malam, walau hujan sekalipun mereka tidak pernah absen demi keamanan dan kenyamanan warga desanya.

"Benar, kami tidak melakukan apapun. Kalian hanya salah paham." ucap Erina membenarkan ucapan pria gondrong itu.

"Alaah bilang saja kalau mas Evan keasikan bersama wanita cantik ini, sampai lupa waktu segala." ucap salah satu bapak-bapak tersenyum sinis kearah Evan.

Evan sendiri hanya mampu mengepalkan tangannya mendengar tuduhan dari bapak-bapak tersebut tanpa adanya bukti yang akurat. Ingin rasanya dia merobek mulut mereka semua.

"Kalian sudah tertangkap basah, jadi tak usah mengelak lagi." ucap bapak berkumis yang merupakan petugas keamanan di kantor desa pesisir.

"Tapi kami tidak melakukan sesuai tuduhan bapak-bapak!" ucap Evan membela diri sambil mengepalkan tangannya, namun mereka semua tidak mempercayai ucapannya.

"Sebaiknya kita bawa saja ke rumah pak RT untuk segera dinikahkan. Jangan sampai kampung kita kena sial." ucap salah satu bapak berjas hujan sambil membawa senter.

"Benar, ayo!" ucap mereka dengan kompaknya.

"Apa!" Erina terlonjat kaget mendengar ucapan mereka semua. Bagaimana ini, dia akan dinikahkan dengan pria berambut gondrong dan sangat urakan. Apa yang harus dia lakukan, pikirnya.

Aku tidak mau menikah dengan pria urakan ini. Batin Erina dengan wajah memelas.

"Ayo, cepat bawa mereka ke rumah pak RT, untuk dinikahkan." ucap mereka dengan kompaknya. Bersamaan pula hujan mulai reda, seolah mendukung keduanya untuk segera dinikahkan.

Erina dan Evan hanya mampu pasrah dibawa oleh bapak-bapak yang sedang melakukan ronda malam ke rumah pak RT. Walaupun Evan menjelaskan dengan mulut berbusa-busa sekalipun, tetap saja tak ada satupun yang mempercayainya.

***

Sementara Keysa yang sedang menemani anak-anaknya belajar terkejut mendengar suara ribut-ribut di luar. Kebetulan dia bertetangga dengan pak RT, jaraknya hanya sekitar dua rumah saja.

"Mama, ada apa di luar? Kenapa libut sekali." ucap Zara dengan mata menyipit mendengar suara keributan diuar rumahnya.

"Iya mama. Apa mungkin ada kecelakaan?" ucap Zidan dengan tebakannya, membuat Keysa terdiam sesaat.

Hingga Keysa langsung kepikiran dengan Erina yang tak kunjung pulang, bahkan dia sudah menelponnya berulang kali, namun nomornya sudah tidak aktif. Kebetulan dia mengambil nomor Erina dari Bu Rahayu.

"Tunggu sebentar ya, mama mau lihat dulu." ucap Keysa membuat kedua anaknya hanya mampu mengangguk menanggapinya. Lalu dia pun melangkah menuju pintu.

Keysa membuka pintu rumahnya lalu bergegas keluar untuk melihat situasi yang terjadi di luar. Keysa langsung membulatkan kedua matanya melihat sosok wanita yang dikenalnya dibawa oleh bapak-bapak yang sedang melakukan ronda malam.

"Ya Tuhan, apa yang terjadi." gumam Keysa lalu menutup mulutnya.

Dia pun memanggil salah satu bapak-bapak yang juga ikut mengantar Erina untuk ditanyain.

"Pak, kalau boleh tau apa yang terjadi pada wanita itu?" tanya Keysa harap-harap cemas.

"Oh maksud neng Keysa wanita kota itu."

"Iya pak" sahut Keysa cepat. Wanita kota yang dimaksud bapak ini pasti Erina.

"Wanita kota itu mau dinikahkan dengan mas Evan di rumah pak RT, mereka kedapatan di sekolah." ucap Bapak bertopi itu tersenyum tipis.

"Astaga!" ucap Keysa dan langsung menutup mulutnya mendengar ucapan bapak berkumis itu.

"Saya duluan ya neng." Keysa hanya mengganguk sopan lalu bergegas masuk ke dalam rumah.

"Ada apa ma?" tanya Zara setelah melihat ibunya.

"Cepat ambil jaket kalian, kita akan ke rumah pak RT." ucap Keysa kepada anak-anaknya.

1
indahlee
lanjutttt penasaran
+81 🚩
ini kode evan! 🌚🌚🌚
Azahra Rahma
yg semangat ya Evan kerjanya,,,susah di kasih vitamin sama istri
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
Mineaa
Wkwkwkwk....
Erina......kucing garong mode on......
Ma Em
Erina sdh jatuh cinta pada Evan kan dari benci lama lama jadi cinta , semoga pernikahan Erina dan Evan langgeng dan setelah melakukan malam pertama yg tertunda langsung tekdung 😃😃
tzyii
next
tzyii
up up up
Kak olaa
semangat thor ditunggu kelanjutannya 💪
Mita
lanjut thor 😍
Ma Em
Semoga Zidan dan Zara bisa menyatukan Keysa dgn Erlan dan menjadi keluarga yg bahagia .
indahlee
lanjutttt penasaran
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
seharus nya Zara dan zidan manggil nya jangan opa aja tapi opa buyut jadi ada beda nya sama mama nya panggil kakek haris kan..hanya saran ya kk....
Ani Basiati: lanjut
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira: iya kan itu kan jatuh nya cicit nya kakek haris kan belum lagi nanti manggil opa oma dari pihak ayah nya jadi sama semua sebutan nya
total 3 replies
Deliz Diaz Dla FM B
Lanjutannnnnnn
Ita sweet
wkwkwk gagal maning evan
Ma Em
ada ada saja orang mau belah duren segala ada maling ganggu saja jadi gagal deh , Evan setelah malingnya tertangkap teruskan saja untuk main kuda2 an nya. 😂😂😂
tzyii
heheheeee..gagal unboxing 🙈
tzyii
like
Kak olaa
semangat thor ditunggu kelanjutannya 💪
Mita
lanjut thor 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!