Berbentuk rumah biasa namun memiliki banyak kamar, karena rumah ini memang untuk kamar kost khusus untuk wanita saja. entah itu mahasiswi atau wanita yang sudah selesai kuliah, harga yang murah membuat banyak yang antri di kost milik Pak Manto.
Namun di balik itu semua ada misteri, sebab satu persatu banyak anak kost yang menghilang entah kemana dan tidak bisa untuk di temukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Kedatangan Ratu ular
"Permisi, apa Mbak penghuni kost sini ya?" seorang gadis cantik menegur Luna yang baru keluar dari pagar.
"Oh iya, tapi saya masih baru juga tinggal di sini." jawab Luna.
"Hem saya mau cari kamar kosong, apa masih ada ya?" Purnama bertanya bertanya pelan.
"Ada sih seperti nya, ayo saya antar kalau kau tanya." ajak Luna sangat ramah.
"Punya Pak Manto ya ini?" tanya Purnama lagi.
"Benar, itu warung bakso dia juga." Luna menunjuk warung yang baru mau buka sore ini.
"Itu pemilik nya ya?" Purnama masih banyak bertanya dan bersikap seperti orang bodoh.
"Iya, ayo ku ajak ketemu saja beliau." ajak Luna segera berjalan cepat.
Purnama menurut saja mengikuti langkah Luna yang menuju warung bakso untuk bertemu dengan Bu Dewi yang sudah mulai bersiap untuk membuka warung, mungkin di lihat mata biasa maka saat ini Purnama sedang berjalan sendiri tanpa ada yang menemani dia dan juga lengkap dengan gayanya seperti gadis bodoh.
Padahal saat ini Purnama sedang mengajak Maharani dan juga Julia bersama dengan Xiela juga karena gadis itu sangat ingin pergi ke kota untuk liburan, jadi Purnama mengajak serta agar tidak ada pertengkaran di antara mereka karena salah satu ada yang tidak di ajak untuk mengurus kasus yang ada di tempat ini.
Untuk orang yang tidak tahu maka saat ini akan beranggapan bahwa Purnama memang masih gadis dan tidak pernah memiliki anak walau hanya sekali saja, selain wajahnya cantik dan tetap awet muda dia juga terlihat sangat kecil dengan tubuh yang begitu langsing sehingga semua orang pasti akan percaya bahwa dia masih gadis.
Zidan di rumah sudah membayangkan bahwa sang istri akan terus mendapat godaan nanti dari para pria yang ada di kota karena mereka beranggapan bahwa Purnama memang masih gadis dan belum ada yang memiliki, tentu itu sudah menjadi kecemasan tersendiri untuk Zidan saat ini kepada sang istri tercinta.
"Bu ini ada yang mau cari kost." Luna menemui Bu Dewi.
"Oh ini sama Bapak saja ya, Ibu lagi jualan." Pak Manto yang menjawab cepat dan segera mendatangi mereka berdua.
"Masih ada kamar kosong ya, Pak?" Purnama bertanya ramah.
"Masih, Nak." Pak Manto dengan ramah menjawab Purnama juga.
"Gila cantik sekali gadis itu." celetuk salah satu pembeli bakso.
Purnama segera berlalu dan dia merasa tidak tersanjung bila hanya di puji begitu, sebab Ratu ular sudah menyadari bahwa dia memang orang yang cantik sehingga pujian seperti itu tidak terlalu meresap di dalam hati, kalau Zidan maka akan langsung melambung tinggi.
Dengan santai dan menarik koper nya maka Purnama mengikuti langkah Pak Manto masuk kedalam rumah, di sini dia baru menyadari bahwa memang aura kost itu menyimpan sejuta misteri yang sangat besar. Maharani juga mulai merasakan ada yang tidak beres, terutama pada ayunan yang di pohon tempat mereka lewat barusan ini.
Terasa dingin dan memang ada aura yang tidak bisa di tebak, sebab mereka juga memahami bahwa yang terjadi sekarang adalah pengaruh ghaib yang ada di tempat tersebut, mata Maharani dengan liar memperhatikan karena dia ingin tau sekarang setan jenis apa yang ada di kost milik Pak Manto dan juga Bu Dewi.
"Aku yakin ini semua arwah dari gadis yang di jadikan bakso." ucap Maharani.
"Tapi kenapa dia malah jualan bakso dari daging manusia?" Julia tidak paham.
"Ya kan jadi tidak modal lagi, lalu rasa nya jauh lebih nikmat." Xiela yang menjawab.
"Ku rasa masalah nya bukan sesimpel itu, pasti ada masalah lain." Maharani yakin sekali.
"Apa dia juga menggunakan seperti sate itu ya?" tanya Xiela.
"Nah ya itu, takut nya nanti setelah kita menyelidiki maka ada saja kejutan yang luar biasa." jawab Maharani.
"Aduh mohon bimbingan nya ya, ini kasus pertama ku jadi aku belum tau harus apa." Julia jadi cemas sendiri.
"Mau kau ku bimbing masuk neraka?" Maharani bertanya sambil berjalan pergi.
"Ih jangan gitu dong, kalian kan senior ku jadi ya harus memberi arahan lah." pinta Julia sambil tersenyum.
"Biasa nya yang junior itu akan kena bully sih." sahut Xiela sambil tertawa kencang karena mereka memang suka membully.
Julia merengut kesal karena selama ini dia juga sudah kena bully, hanya saja para senior yang tidak sadar kalau mereka sudah membully dengan jahat, untung nya Julia sanggup bertahan dan dia bisa sanggup untuk menghadapi berbagai macam sindiran pedas dari mereka semua dan terutama mulut setan nya ratu ular itu.
"Ayo kita ikuti Purnama." ajak Julia.
"Nah ya ini goblok mu, kita di ajak kesini bukan mau mengikuti buntut Purnama saja!" sengit Maharani.
"Oh jadi tidak usah ikut sama Purnama kalau gitu?" Julia menoleh pada mereka.
"Ikut lah sana kalau kau mau kena amuk." Xiela berjalan pergi mengikuti Maharani.
"Eh mereka ini, kok malah di biarkan saja aku begini." Julia segera ikut mereka juga.
Maharani dan Xiela sudah pergi menuju kawasan belakang karena mereka ingin tahu apa yang sudah terjadi pada kost ini, kalau mereka sudah turun tangan seperti ini maka nanti akan segera terungkap semua dengan benar dan tidak ada lagi yang bisa di tutupi dari mereka.
Biar saja Purnama ikut ke dalam karena sedang di tunjukkan kamar oleh Pak Manto, urusan mencari tahu soal kabar lain itu adalah tanggung jawab Maharani dan dia akan segera menemukan apa saja yang sudah terjadi pada tempat ini dan mengungkap semua kasus tersebut.
Walau Maharani sudah menduga akan ada saja gebrakan yang muncul di tempat ini karena sesuatu yang bersangkutan dengan iblis pasti saja ada rahasia di balik rahasia, entah iblis apa yang sedang di puja oleh Pak Manto dan juga Bu Dewi ini sehingga aura kelamnya begitu terasa bagi yang memang bisa merasakan.
"Ran, kenapa kok malah berhenti di sini saja" Xiela bertanya heran.
"Kawasan ini di pagar karena tidak boleh ada yang masuk." ujar Maharani.
"Ya aku tahu karena melihat juga pagar yang sangat tinggi dan juga kokoh ini." Xiela mengangguk.
"Kan kita bisa masuk lewat sini tidak perlu harus lewat pintu." Julia berjalan terlebih dahulu.
Braaaaaak.
"Aaaagkkk!"
Julia melanting di udara dan kemudian menghantam tanah dengan sangat keras karena ketika dia berjalan masuk menuju pagar, seolah ada sesuatu yang menghantam tubuh dia dan kemudian terpental akibat tidak sanggup menahan serangan yang ada di dekat pagar halaman belakang tempat ini.
Selamat siang besti, jangan lupa like dan komen nya.
kau tak kn bisa mencari tau dan mengungkapkan semua mending pergi deh dari kos itu
makan hati purnama dalam kasus ini dia harus bisa mehan diri😁😁
kudu pke tenaga dalam dulu pur 🤣🤣