NovelToon NovelToon
Istri Paksa Tuan Arka

Istri Paksa Tuan Arka

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Terlarang
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: S. N. Aida

Alya, gadis kelas 12 yang hidup sederhana, terkejut saat mengetahui ayahnya terlilit hutang besar pada Arka Darendra — CEO muda paling berpengaruh di kota itu.

Saat debt collector hampir menyeret ayahnya ke polisi, Arka datang dengan satu kalimat dingin:

“Aku lunasi semuanya. Dengan satu syarat. Putrimu menjadi istriku.”

Alya menolak, menangis, berteriak—tapi ayahnya memaksa demi keselamatan mereka.

Alya akhirnya menikah secara diam-diam, tanpa pesta, tanpa cinta.
Arka menganggapnya “milik” sekaligus “pembayaran”.

Di sekolah, Alya menyembunyikan status istri CEO dari teman-temannya.
Di rumah, Arka perlahan menunjukkan sisi lain: posesif, protektif, dan… berbahaya.

Mereka tinggal seatap, tidur sekamar, dan gairah perlahan muncul—walau dibangun oleh luka.

Konflik berubah ketika masa lalu Arka muncul: mantan tunangan, dunia bisnis yang penuh ancaman, dan rahasia gelap kenapa ia sangat tertarik pada Alya sejak awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. N. Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Rahasia di Kamar Arka

​Keesokan paginya, Alya bangun dengan perasaan yang campur aduk. Rasa takut dan trauma dari malam yang nyaris intim itu masih terasa jelas, tetapi kini ada juga dorongan baru yang kuat: dorongan untuk mencari tahu. Arka telah menekan dan memaksanya hingga ke batas emosional, dan Alya tahu, satu-satunya cara untuk bertahan adalah dengan menemukan rahasia yang ia sembunyikan.

​Arka sudah pergi. Ia meninggalkan pesan singkat di meja samping tempat tidur: Jangan berani-berani terlambat sekolah hari ini, atau hukumanmu berikutnya tidak akan selembut yang kemarin.

​Ancaman itu semakin membulatkan tekad Alya.

​Setelah Arka pergi ke kantor, Alya menyusun rencana. Arka mungkin mengira ia hanya akan pergi ke sekolah, tetapi Alya memiliki jendela waktu yang sempit, sekitar satu jam, sebelum Jeevan dan para staf mulai beraktivitas penuh.

​Alya kembali ke kamar tidur utama. Kamar ini adalah benteng Arka. Meskipun mereka berbagi tempat tidur, Arka memiliki meja kerja pribadi di sudut kamar, yang selalu terkunci.

​Alya tahu di mana letak kunci meja itu. Ia melihat Arka menyimpannya di dalam sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu eboni, diletakkan di dalam laci paling atas nakas yang bersebelahan dengan tempat tidur Arka.

​Alya mendekati nakas. Tangannya gemetar, tetapi bukan karena takut; melainkan karena kegembiraan yang berbahaya. Ini adalah tindakan pemberontakan yang paling serius.

​Ia membuka laci itu. Kotak eboni ada di sana. Alya membukanya. Di dalamnya, selain beberapa cufflink mahal, tersembunyi sebuah kunci kuningan kecil.

​Alya mengambil kunci itu dan berjalan ke meja kerja Arka. Meja itu minimalis, tetapi tebal, dengan laci-laci yang tersembunyi. Dia memasukkan kunci itu ke laci tengah. Terdengar bunyi klik pelan.

​Jantung Alya berdegup kencang. Dia menarik laci itu terbuka.

​Laci itu berisi beberapa map dokumen. Kebanyakan adalah berkas bisnis Arka yang berlabel CONFIDENTIAL. Tetapi di bawah tumpukan itu, Alya menemukan dua map yang menarik.

​Satu map berlabel 'AYAH: Hutang & Medis'.

​Map yang lain hanya berlabel 'A'.

​Alya memutuskan untuk mengambil yang pertama. Ia harus memverifikasi hutang ayahnya.

​Ia membuka map ‘AYAH’. Di dalamnya, ada salinan kontrak pinjaman ayahnya, laporan medis terbaru tentang penyakit jantung kronis ayahnya, dan yang paling penting, sebuah lembar perhitungan.

​Alya memegang lembar perhitungan itu. Otaknya yang cerdas mulai memproses angka-angka.

​Ayahnya berhutang 5 miliar rupiah, tetapi setelah semua aset dilikuidasi dan hutang-hutang kecil lainnya diselesaikan oleh tim hukum Arka, saldo bersih yang harus dilunasi oleh Arka hanya… 3,2 miliar rupiah.

​Alya tersentak. Di mata Arka, dia berhutang 5 miliar, yang merupakan jumlah yang membuat Alya terpaksa menikah. Tetapi berdasarkan berkas ini, Arka hanya benar-benar kehilangan 3,2 miliar.

​Alya ingat dengan jelas perkataan Arka: Lima miliar, Alya. Lima miliar yang harus kau bayar.

​Arka sengaja membesar-besarkan jumlah hutang itu agar Alya merasa tertekan dan tidak punya pilihan lain selain menikah dengannya. Jumlah itu adalah alat kontrol.

​Alya merasakan kemarahan yang membara. Dia dikhianati dan dimanipulasi dengan cara yang paling kejam. Pernikahan ini benar-benar bukan tentang bisnis; ini tentang penipuan untuk memenuhi obsesi Arka.

​Dengan tangan gemetar, Alya membuka map kedua: 'A'.

​Map itu tebal, penuh dengan cetakan foto, email, dan laporan.

​Foto-foto itu adalah foto-foto Alya. Bukan hanya foto SMA seperti di album kulit, tetapi foto-foto dirinya yang diambil secara diam-diam. Foto Alya saat belajar di perpustakaan, saat tertawa dengan Luna di kantin, saat menunggu bus di gerbang sekolah. Ada pula foto Alya saat sedang tertidur pulas di kamar lamanya, yang berarti Arka sudah memasang kamera atau menyusup ke rumahnya bahkan sebelum pernikahan.

​Alya merasa ngeri. Perutnya bergejolak. Itu bukan lagi cinta atau obsesi romantis. Itu adalah penguntitan, tindakan ilegal.

​Di bagian bawah map, ada selembar cetakan email. Email itu dikirim oleh Arka kepada seorang penyelidik swasta, bertanggal dua tahun lalu.

​Subjek: Laporan Kemajuan A

​Pastikan tidak ada pria yang mendekatinya. Prioritaskan laporannya. Segera berikan aku informasi jika ada masalah keluarga. Aku ingin dia tetap utuh, fokus pada sekolah, dan siap untuk skenario ‘Penawaran’ dalam waktu satu tahun ke depan.

​Alya menjatuhkan berkas itu, napasnya tersengal.

​Dia sudah diintai sejak dua tahun lalu. Arka Darendra telah merencanakan segalanya: hutang ayahnya, kejatuhan finansial mereka, dan solusi pernikahan. Arka sudah tahu segalanya tentang hidup Alya.

​Dia bukan korban kebetulan, dia adalah target yang telah dikurung sejak lama, dan hutang lima miliar adalah kunci yang sempurna untuk membuka sangkarnya.

​Tiba-tiba, Alya mendengar suara pintu terbuka di lantai bawah. Arka sudah pulang.

​Jantung Alya serasa berhenti berdetak.

​Alya buru-buru memasukkan semua berkas itu ke dalam laci, mengunci laci itu, dan mengembalikan kunci kuningan ke kotak eboni di nakas. Dia bahkan menyempatkan diri untuk mengacak-acak sedikit cufflink Arka di dalam kotak, untuk memastikan semuanya tampak alami.

​Ia berdiri di samping ranjang, berusaha mengatur napas, wajahnya pucat pasi.

​Pintu kamar terbuka. Arka masuk. Ia tidak mengenakan jas kantornya, hanya kemeja putih yang lengan bajunya digulung hingga siku, menampilkan lengan yang kuat dan berotot. Ia tampak santai, tetapi matanya memancarkan kelelahan yang tajam.

​Arka berhenti di tengah ruangan, matanya tertuju pada Alya.

​“Kenapa kau belum berganti pakaian sekolah, Alya?” tanya Arka, nadanya datar. “Kau seharusnya sudah pergi.”

​“Saya… saya sedikit terlambat bangun, Tuan Arka,” jawab Alya, mencoba menstabilkan suaranya.

​Arka tidak percaya. Dia mendekat, tatapannya menajam. Alya tahu, Arka bisa mencium kebohongan dari jarak sepuluh kaki.

​“Kau berbohong. Matamu bergetar. Dan ada keringat dingin di dahimu,” Arka mengamati, kini berdiri sangat dekat.

​Arka menyapu pandangannya ke kamar, matanya menyapu nakas, lalu ke meja kerjanya. Arka tidak melihat ada yang berubah, tetapi Alya tahu Arka pasti merasakan ada yang salah.

​Arka meraih dagu Alya, memaksa Alya untuk menatapnya.

​“Kau melakukan sesuatu, Alya. Kau memeriksa berkas?” Arka mendesis, suaranya pelan dan dingin, tetapi mengandung ancaman yang paling berbahaya.

​Alya menolak untuk gemetar. Sekarang dia tahu kebenaran, dia tidak takut lagi; dia marah.

​“Apa yang Anda takutkan, Tuan Arka?” balas Alya, dengan sedikit keberanian yang ia dapat dari rasa marah. “Bahwa saya akan tahu hutang ayah saya hanya 3,2 miliar? Bahwa Anda berbohong pada saya tentang jumlah itu? Atau bahwa saya tahu Anda menguntit saya selama dua tahun?”

​Arka terkejut. Ekspresinya yang biasanya tak terbaca kini menunjukkan kejutan yang nyata, tetapi kejutan itu segera berganti dengan kemarahan yang dingin dan menakutkan.

​Arka melepaskan cengkeramannya dari dagu Alya dan meraih bahu Alya, membawanya mundur hingga Alya terkurung di dinding, punggungnya menempel pada tembok yang dingin. Arka berdiri sangat dekat, tubuhnya menekan Alya.

​“Kau melanggar batasan yang paling penting, Alya,” desis Arka, matanya gelap seperti malam. “Kau mencari tahu. Kau menyelidiki. Kau menyentuh apa yang bukan urusanmu.”

​“Saya harus tahu, Tuan Arka! Saya harus tahu mengapa Anda membuat hidup saya menjadi neraka!” balas Alya, membalas tatapan Arka tanpa gentar.

​Arka tersenyum kecil, senyum yang dingin. “Aku membuat hidupmu menjadi surga, Alya. Ayahmu hidup, dan kau adalah Nyonya Darendra. Hanya saja, kau tidak suka harga yang harus kau bayar.”

​Dia menundukkan kepalanya, mendekatkan bibirnya ke telinga Alya.

​“Sekarang, kau tahu segalanya. Ya, aku menguntitmu. Ya, hutang itu hanyalah alat. Aku menginginkanmu sejak pertama kali aku melihatmu. Kau adalah milikku. Dan kau akan tetap di sini, di bawah pengawasanku,” bisik Arka, suaranya serak.

​Kemudian, Arka melakukan sesuatu yang tidak terduga. Ia mencium lembut leher Alya, lalu bergerak naik ke belakang telinga Alya, lalu kembali ke bibir Alya. Ciuman itu tidak menuntut seperti malam sebelumnya. Itu adalah ciuman penegasan, sebuah cap kepemilikan.

​Alya mencoba mendorongnya, tetapi Arka menahan pinggangnya erat-erat, membuatnya tidak mungkin bergerak.

​“Kau tidak akan pernah lari. Karena aku tahu rahasia terbesarmu, dan kau tidak akan pernah bisa menyembunyikannya dariku,” bisik Arka, lalu dia memundurkan kepalanya, wajahnya hanya berjarak satu inci dari wajah Alya.

​“Sekarang, bersiaplah untuk sekolah. Dan jangan pernah, pernah lagi memasuki laci kerjaku. Karena hukuman berikutnya… aku tidak akan memberimu pilihan,” Arka mengancam.

​Arka melepaskan Alya. Alya terengah-engah, tubuhnya gemetar karena perpaduan kemarahan, takut, dan keintiman yang dipaksakan.

​Alya tahu satu hal: perang telah dimulai. Dan kini, ia tidak hanya melawan seorang pria yang menyelamatkan ayahnya, tetapi seorang penguntit yang terobsesi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!