NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 5

PEWARIS TERHEBAT 5

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Setelah kekacauan besar yang mengguncang seluruh negeri, Xander kembali menghadapi ancaman yang jauh lebih berbahaya. Warisan terakhir Xylorr terungkap, suku pedalaman muncul ke dunia luar, dan Osvaldo Tolliver membawa misteri baru yang mengubah arah permainan.

Musuh bergerak dari segala sisi, para pengkhianat mulai menampakkan diri, dan keputusan Xander kini menentukan siapa yang akan bertahan hidup.

Di jilid kelima ini, rahasia lama akan terbongkar, kekuatan baru muncul, dan pertempuran sesungguhnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Xander memberi tanda pada Govin untuk membawa Cortez ke sebuah ruangan khusus. Tak lama setelahnya, Cortez segera digiring menjauh dari halaman.

"Apa yang kau lakukan pada Cortez, Alexander?" tanya Larson.

"Cortez harus mendapatkan perlakuan khusus karena dia adalah tamu istimewa." Xander mengamati Larson selama beberapa waktu. "Kau sepertinya harus membersihkan diri, Larson. Alexis benar. Kau sangat bau."

"Dasar breng...." Larson menahan amarah karena Alexis berada di dekatnya.

"Paman Larson memang bau." Alexis menjauh dari Larson, bersembunyi di belakang Larvin. "Kakek, Paman Larson belum mandi. Dia sangat bau. Baunya menempel di tubuhku."

Larvin memangku Alexis. "Kau harus mandi dengan sabun dan sampo terbaik, Alexis. Kau tidak tertular oleh bau pamanmu yang jelek itu."

"Iya, Kakek." Alexis tertawa sambil menutup mulut.

Larson mendengkus kesal, tersenyum tipis. Ia senang karena bisa kembali ke tempat ini.

Larson pergi ke kamarnya, mengambil handuk. Ketika akan memasuki kamar mandi, ia melihat Alexis tengah mengintip di dekat kasur. "Apa yang kau lakukan, Alexis?"

"Paman, aku juga ingin mandi. Ibu dan ayah sudah memberiku izin."

"Jika kau akan ingin mandi bersamaku, kau harus menggosok punggungku."

"Kaulah yang harus menggosok punggungku, Paman."

Robbins, Jaden, dan beberapa pengawal memasuki kamar Larson.

"Apa yang kalian lakukan di kamarku? Pergil!" teriak Larson.

"Kami diperintahkan untuk mengawasi Tuan Alexis ketika mandi bersamamu, Larson," ujar Robbins dengan tatapan tajam.

"Aku tidak mungkin menyakiti, Alexis. Pergilah! Aku merasa risih jika kalian melihatku mandi di dalam."

"Peraturan tetaplah peraturan. Kami tidak bisa meninggalkan Tuan Alexis tanpa pengawasan siapa pun," tegas Robbins.

"Jangan menggangguku." Larson mendengkus kesal, mengawasi sekeliling, terkejut ketika tidak melihat Alexis di dekatnya.

"Alexis? Dimana kau?"

"Tuan Alexis sudah memasuki kamar mandi."

"Dasar anak nakal!" Larson bergegas memasuki kamar mandi. Ia melihat Alexis sudah berada di dalam bathtub.

"Paman, cepat gosok punggungku."

"Kaulah yang harus menggosok punggungku karena terus merepotkanku, Alexis."

Robbins dan Jaden berjaga di dekat kamar mandi, sedangkan para pengawal lain berada di dalam kamar. Tak hanya itu, penjagaan juga sampai di luar kamar.

Larson menyabuni Alexis.

Meski kerepotan, ia sangat senang melakukan hal ini. Sepanjang hidupnya yang tidak jauh dari hal-hal buruk, ia nyatanya membutuhkan sesuatu yang bisa menghangatkan hatinya.

"Paman, aku memiliki teman-teman baru. Mereka berasal dari tempat yang sangat jauh. Mereka bicara dengan bahasa yang tidak aku mengerti. Pakaian mereka juga sangat aneh. Sebelum kau datang, aku sudah bermain bersama mereka. Mereka berada di hutan sekarang." Alexis memukul-mukul air hingga menciprat ke sekeliling.

"Kau harus tahu jika kau juga aneh, Alexis." Larson mengambil sampo, menggosok rambut Alexis dengan hati-hati. Inikah rasanya memiliki seorang putra? batinnya.

"Jika aku aneh, lalu aku harus menyebutmu apa, Paman?"

"Kau sangat pandai membuatku kesal seperti ayahmu," ketus Larson.

"Aku akan mengenalkanmu pada teman-teman baruku, Paman. Dia adalah Suhni, Jyrik, Sepu, Yatya, Sihneng, Nengne dan masih banyak lagi. Aku juga akan mengenalkanmu pada Xylorr. Dia adalah pemimpin dari orang-orang aneh itu."

"Kau memiliki teman baru dengan nama-nama yang sangat aneh, Alexis. Siapa mereka sebenarnya?" Larson tidak terlalu peduli dengan cerita Alexis.

"Ayah mengatakan jika mereka adalah suku pedalaman di sebuah hutan."

Larson tercenung agak alam. "Suku pedalaman?"

Alexis mengangguk, bermain dengan bebek kuning. "Kita akan bermain bersama mereka setelah ini, Paman."

Larson menoleh pada Robbins dan Jaden yang berada di dekat pintu, terdiam agak lama. "Apa yang Alexander pikirkan sehingga dia membawa suku pedalaman ke rumahnya? Mengingat bagaimana liciknya Alexander, suku pedalaman itu pastilah sangat penting.”

Alexis tidak menceritakan apa pun lagi mengenai suku pedalaman, dan Larson pun tidak banyak bertanya karena takut Robbins dan Jaden mencurigainya.

Di saat yang sama, Cortez tengah berdiri berhadapan dengan Xander di sebuah ruangan. "Apa yang kau inginkan dariku, Alexander?"

"Apa kau siap untuk bertemu dengan saudaramu Tyson?"

Cortez berdecak, mengepalkan tangan erat-erat. "Apa yang sudah kau lakukan padanya?"

"Kau harus tahu kalau Tyson seharusnya dieksekusi setelah dia tertangkap. Hanya saja, aku mendesak agar dia diselamatkan dalam keadaan hidup-hidup. Aku berbaik hati karena kau adalah teman dari Larson."

"Kau menyelamatkanku dan Tyson karena kau ingin memanfaatkan kami berdua. Kau tentu tidak menolong kami dengan percuma."

"Aku menolongmu dan kakakmu, dan kalian berdua akan menolongku sebagai balas jasa atas kebaikanku. Bukankah hal itu adalah hal yang sangat wajar? Semua orang menerapkan prinsip itu dalam kehidupan?"

Xander mendekat, tersenyum tipis. "Lihatlah Larson sekarang. Aku memperlakukannya dan Larvin dengan sangat baik di rumahku, padahal Larson berniat untuk mencelakaiku."

"Itu karena Larson adalah kakak sepupu dari istrimu."

"Aku bahkan tidak membeda-bedakan perlakuanku padamu meski kita tidak memiliki keterkaitan apa pun."

"Sialan!" Cortez memekik, tetapi tak lama setelahnya ia tersengat listrik hingga terjatuh dan terbaring di lantai dengan keadaan lemas.

"Kau tenang saja, Cortez. Aku tidak akan mengambil ladang bisnismu. Kau bebas mengaturnya. Aku hanya akan sedikit membantumu untuk mengurusnya."

Xander berjalan menuju pintu, melirik Cortez sesaat. "Kau bisa beristirahat sekarang, Cortez. Nikmatilah liburanmu di tempat ini dengan baik. Kau harus memastikan jika kau siap untuk tugas berikutnya."

Xander keluar dari ruangan. "Bagaimana dengan Miguel, Govin?"

"Dia berada di hutan sekarang, Tuan. Dia akan tiba dalam waktu lima menit dari sekarang," jawab Govin yang berdiri di samping kanan Xander.

"Aku sebaiknya menunggu di teras untuk memberikan sedikit sambutan."

Xander berada di halaman beberapa menit kemudian. Ia menoleh pada Samuel yang datang bersama beberapa pengawal.

"Ayah."

"Aku ingin tahu bagaimana keadaan orang itu. Apa kau tidak keberatan jika aku berada di sini bersamamu, Xander?" tanya Samuel.

"Tentu saja tidak, Ayah."

Rombongan mobil memasuki gerbang utama, melaju di halaman yang luas. Tak lama setelahnya deretan mobil terparkir rapi.

Mikael mendadak tegang meski dengan cepat kembali bersikap biasa. Bernard, Darren, Kelly, dan Nexa ikut hadir.

Miguel menatap kediaman utama selama beberapa detik, tersenyum tipis saat melihat Xander, Mikael, dan cucunya yang tengah berada dalam gendongan Kelly. "Waktu sudah berlalu cukup lama. Aku senang kembali."

Miguel keluar dari mobil, berjalan di depan para pengawal. Ia membungkuk untuk memberi hormat pada Xander. "Aku kembali setelah menyelesaikan tugas, Tuan."

"Senang bisa kembali melihatmu, Miguel." Xander mengamati Miguel saksama. "Kau terlihat lebih tua, tetapi aku yakin kau masih kuat seperti dulu.”

Miguel menoleh pada Mikael, Kelly, dan seorang anak kecil. Ia meninggalkan kediaman utama lima tahun lalu di mana anak kecil itu masih berada dalam kandungan Kelly.

"Dia adalah kakekmu, Mikhail. Berikan salam untuknya," bisik Kelly.

Mikhail menggeliat karena ingin turun, mendekat pada Miguel dengan malu-malu. Ini pertama kalinya ia melihat sosok pria berambut setengah putih itu.

"Kakek," ujar Mikhail yang kemudian berlari menuju Miguel.

Miguel memperhatikan Mikhail lekat-lekat. Wajahnya memang mirip Mikael. Ia mengangkat anak kecil itu dan menempatkannya dalam gendongannya. "Jadi, inikah rasanya memiliki keluarga yang menyambutku pulang?" gumamnya.

Miguel tersenyum sangat tulus untuk kedua kalinya dalam hidupnya. Pertama, saat melihat Mikael dan Kelly menikah, dan sekarang saat ia merasakan hangatnya keluarga. "Aku sepertinya sudah menjadi lemah sekarang."

Miguel mendekat pada Xander dan orang-orang, membiarkan Mikhail menyentuh janggutnya yang sudah memutih. Ia bisa melihat Mikael tampak senang meski wajahnya tampak datar.

Sementara itu, Edward, Caesar, Franklin, dan yang lain berada di sebuah ruangan bawah tanah.

Mereka mengamati semua barang ciptakan Osvaldo.

"Kalian boleh mencoba sarung tangan ini," ujar Asher seraya memberikan satu sarung tangan pada Franklin.

Franklin mengamati sarung tangan itu, lalu memakainya. "Ini cukup keren."

"Ikuti aku. Kalian bisa mencobanya di ruangan khusus." Asher berjalan menuju pintu.

Edward, Caesar, Franklin, dan yang lain segera mengikuti Asher dan para pengawalnya. Mereka tiba di sebuah ruangan luas dan kosong.

"Kau bisa mencobanya sekarang. Pergilah ke lingkaran di sisi garis itu sekarang."

Franklin bersiap siaga di lingkaran, mengepalkan satu tangannya. "Lakukan!"

Berkilo-kilo meter dari ruangan rahasia, Shane, Stryker, dan beberapa pengawalnya baru memasuki negara Caldora.

WAh, senang banget lihat kamu masih setia baca ceritaku 🥰

Sekarang aku lagi aktif nulis tiga karya terbaru yang super seru!

👉 REINKARNASI SANG KULTIVATOR MESUM

Kisah kultivasi + sistem + harem yang penuh aksi, kelicikan, dan momen panas! 🔥

👉 MANTAN TENTARA BAYARAN: IDENTITAS ASLINYA SEORANG MILIARDER

Aksi, misteri, dan kejutan identitas yang bikin kamu penasaran terus!

👉 SISTEM BALAS DENDAM: MENJADI RAJA HAREM

Sistem overpower, dendam yang membara, dan para wanita cantik di sekeliling MC!

Yuk, bantu ramein juga di sana~

Like, komentar, dan vote kalian benar-benar bikin semangat nulis aku meledak 💪🔥

Terima kasih sudah selalu dukung karya-karyaku! ❤️🔥

1
Glastor Roy
update
Naga Hitam
silverstone yaaaa
Bandar cincau
😄😄😄😄 sahaba duyba ngolno uide ......
y@y@
🌟👍🏾👍🏼👍🏾🌟
vaukah
update
vaukah
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!