Jian Wuyou adalah"Jenius Seribu Tahun"yang dielu-elukan,hingga sebuah pengkhianatan keji dari sekte dan sahabat terdekatnya merenggut segalanya. Dituduh mencuri artefak suci, ia dihina di depan umum, kehilangan lengan kanan andalannya, dan dilempar ke Jurang Pembuangan untuk membusuk.
Namun, di kedalaman jurang, keputusasaan Wuyou mengkristal menjadi dendam yang membara. Dengan satu tangan yang tersisa dan ditemani pedang karatan yang memalukan, ia melakukan hal yang mustahil: memindahkan inti Dantian ke lengan kirinya, terlahir kembali sebagai kultivator di Tahap Penyatuan Roh.
Kini, dengan wajah renta, tekad baja, dan julukan barunya yang mematikan,'Hantu Pedang',Wuyou memulai perjalanan balas dendamnya. Dunia kultivasi akan segera mengetahui bahwa seorang Dewa Pedang tidak membutuhkan kedua tangan untuk menebas langit.
Ikuti kisah Jian Wuyou saat ia mengungkap konspirasi besar di balik pengkhianatannya dan menuntut darah dari setiap orang yang pernah menertawakan kejatuhannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14: Biro Bayangan Darah dan Peremajaan Dini
Di tengah perjalanan melintasi hutan, Jian Wuyou berjalan dengan langkah yang kini semakin ringan, didorong oleh tekad baru dan Inti Dantian Lengan Kiri yang efisien. Rasa ingin tahu menguasainya; ia perlu mengidentifikasi faksi yang mengirim wanita pembunuh itu. Ia harus mengumpulkan informasi sambil mencari Pil Pemurnian dan bahan-bahan alkimia untuk membuat ramuan yang dapat meningkatkan dan mempercepat kultivasinya, sehingga ia bisa memulai proses peremajaan tubuhnya.
Perjalanan singkat itu akhirnya membuahkan hasil. Di depan Jian Wuyou, terbentang pemandangan Kota Langit Utara, kota kedua yang ia temui di Benua Yun Tianzi. Kota itu ramai, dindingnya kokoh, dan aura para kultivator di sana jauh lebih kental daripada kota sebelumnya.
"Aku tidak boleh terlalu mencolok di sini." batin Jian Wuyou.
Ia melesat ke arah gang sempit terdekat. Dalam hitungan detik, ia menekan dan menyegel sebagian besar Qi-nya, menggunakan teknik penyamaran yang ia kembangkan sendiri, sehingga ia terlihat seperti kultivator tua biasa yang lemah, dengan tingkat kultivasi yang tidak lebih dari Inti Qi tahap 1.
Baru saja keluar dari gang sempit, Jian Wuyou tiba-tiba berhenti. Ia merasakan energi Qi samar yang persis sama dengan energi wanita yang menyerangnya tadi, tetapi Qi ini tersebar, seperti tanda wilayah.
"Sepertinya wanita itu dikirim oleh organisasi ini," Jian Wuyou tersenyum tipis. Ini memberinya petunjuk: organisasi ini beroperasi di kota-kota besar.
Jian Wuyou kemudian berjalan ke sebuah toko pakaian. Di sana, ia membeli pakaian putih hitam sederhana dan sebuah jubah untuk menutupi bahu kanannya yang buntung.
"Mereka memang tidak mengenali wajahku. Tapi mereka melihat dari tangan kananku. Aku akan menutupinya agar mereka tidak sadar bahwa aku adalah Hantu Pedang itu sendiri." pikirnya.
Ia membayar dengan koin perak hasil rampasan dari anggota Klan Fang, lalu pergi ke bangunan sebelah: sebuah Kedai Teh dan Makanan yang ramai, tempat informasi dan rumor gratis selalu muncul.
Jian Wuyou masuk dengan aura yang sengaja dibuat biasa saja, mencari meja di sudut yang gelap dan terpencil. Aroma teh melati, asap dupa, dan kuah mie berbaur, menciptakan suasana yang hangat dan bising.
Seorang pelayan muda datang dengan sopan. "Anda ingin pesan apa, Tuan? Biar saya catat."
"Teh Bunga Giok hangat dan Kue Bulan (Yuèbǐng) saja." jawab Jian Wuyou.
"Baik, Tuan. Saya akan segera antarkan." Pelayan itu pergi dengan cepat.
Jian Wuyou memejamkan mata, ia meningkatkan indra pendengarnya yang diperkuat oleh Inti Dantian yang terus mengalir, yang kini mampu menyaring frekuensi suara dengan presisi.
Ia terus menyaring, mengabaikan obrolan remeh. Ia semakin menajamkan indra pendengarannya sampai tertuju ke arah pelanggan paling ujung yang berbicara dengan nada bisikan.
"...Apa kau tahu tentang berita terbaru dari Biro Bayangan Darah? Kudengar, mereka mengirim satu anggotanya—Mawar Beracun—untuk memburu Hantu Pedang yang baru terkenal beberapa jam yang lalu."
"Kenapa mereka sampai mengejar orang itu segitunya? Padahal dia hanya membunuh Klan sok kuat saja."
"Aku juga heran. Tapi dari rumornya, Hantu Pedang itu dicap berbahaya dan akan menjadi ancaman oleh sekte atau Klan besar, lagi pula harga kepalanya dihargai sangat mahal, setara dengan Artefak Tingkat Tinggi."
Jian Wuyou membuka matanya. Akhirnya, ia mendapatkan informasi yang berguna. Biro Bayangan Darah adalah faksi yang didanai dengan baik, dan mereka menginginkan kepalanya.
Saat itu, pelayan kedai datang dengan nampan berisi teh hangat dan kue bulan.
"Ini Tuan, silakan dinikmati." Pelayan itu meletakkan hidangan satu per satu, membungkuk memberi hormat, lalu kembali pergi.
Jian Wuyou menikmati teh hangat dan Kue Bulan. Aroma melati yang lembut menenangkan sarafnya yang tegang. "Lidahku terasa jauh lebih sensitif. Ini tidak buruk." Ia tersenyum tipis, menikmati setiap momen istirahat yang langka tersebut.
Setelah menghabiskan pesanannya, ia berdiri dan meletakkan sekantong koin perak di meja—jauh lebih banyak dari harga pesanannya—dan pergi dari sana.
Pelayan yang ingin membersihkan meja itu terkejut. "Hei, Tuan! Uangnya lebih!" Pelayan itu mencoba mengejar, tapi Jian Wuyou sudah terlalu cepat dan hilang entah ke mana, seolah berkabut.
Jian Wuyou tahu-tahu sudah berada di lokasi lain. Ia menatap ke arah toko herbal dan pil yang ia butuhkan.
Ia masuk dengan sopan. Seorang gadis muda sedang menata barang jualannya. Ketika menyadari ada pembeli, ia tersenyum ramah.
Jian Wuyou membalas senyuman gadis muda tersebut lalu menunjuk tiga bahan:
"Daun Roh Langit berkualitas terbaik, Pil Pemurnian Qi Dasar, dan Esensi Darah Binatang Spiritual murni. Aku butuh ketiganya."
Gadis itu dengan cekatan mengambil dan memberikannya kepada Jian Wuyou. "Ini Tuan. Semuanya dua koin perak."
Jian Wuyou yang tidak ingin ribet mengeluarkan seluruh kantung koin peraknya, lalu meletakkannya di meja. "Ini untukmu dan keluargamu. Ambil sisanya. Semoga kalian selalu bahagia."
Jian Wuyou dengan cepat keluar dari sana dan menghilang ketika gadis itu ingin mengembalikan sisa koinnya, meninggalkannya dalam kebingungan dan rasa terima kasih.
Di sebuah hutan lebar di luar kota, Jian Wuyou berdiri di dekat batu datar, mengumpulkan semua bahan-bahan itu.
Dia menumbuk ketiga bahan tersebut dengan batu berukuran pas di tangan kirinya. Ia harus menggunakan Qi Manipulasi yang sangat halus untuk memproses bahan-bahan itu, sebuah tugas yang hampir mustahil dilakukan dengan satu tangan tanpa tungku alkemis.
Setelah beberapa saat, Jian Wuyou akhirnya membuat ketiga bahan tersebut menjadi bubuk halus, lalu meletakkannya di sebuah daun. Ia mencetaknya menjadi bentuk pil berwarna hijau tua dan memasukkan Qi ke dalam pil itu sampai memadat.
"Akhirnya selesai juga." Jian Wuyou tersenyum. Ia lalu duduk bersila di dekat batu dan menelan Pil Peremajaan Dini tersebut.
Sirkulasi energi mulai menyebar dan mengelilingi Jian Wuyou. Ia merasakan energi itu lembut dan tenang, berbeda dari Qi dingin yang biasa ia gunakan. Tubuhnya menyerap energi dari pil tersebut dengan mudah.
KRKK!
Jian Wuyou merasakan tulang-tulangnya berderak, jaringan kulitnya meregang. Rambutnya yang putih, beberapa helai mulai menghitam kembali. Wajahnya yang penuh keriput juga sedikit menghilang, kulitnya terasa lebih kencang, seolah waktu bergerak mundur.
Ia membuka mata. Tatapannya semakin tajam dan jernih.
Jalan menuju kemudaan akan terus terjadi, dan Hantu Pedang kini hanya selangkah lagi dari Lembah Bintang Jatuh. Namun, julukannya telah menarik faksi pembunuh bayaran yang kuat, yang siap memburu Jian Wuyou untuk imbalan setara artefak legendaris.