Akan ku ambil apa yang membuat kalian semua bahagia, akan ku rebut segalanya dan tertawa terbahak-bahak saat kalian menangis sedih.
Aku, adalah kesialan yang sesungguhnya untuk kalian, aku adalah kesedihan yang akan kekal berada di antara kalian. Rasakan, nikmati betapa sakitnya apa yang aku juga rasakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ayah Dan Kata Mutiara
Berbanding terbalik dengan kesan yang di tunjukan Selena, Velo benar-benar memiliki karakter berani yang sangat kuat. Cara dia menatap, cara dia tersenyum, cara dia berjalan dengan begitu anggun tapi tak menjatuhkan karakternya. Bahkan cara mengibaskan rambut saja Velo benar-benar terlihat memukau.
" Wah, kenapa aku baru tahu gadis ini? Dia model terkenal atau apa? " Tanya salah satu tamu undangan yang begitu terpukau dengan Velo, padahal beberapa detik lalu matanya begitu fokus dengan Selena, dan dia pikir dia hanya akan terus fokus kepada Selena, tapi ternyata karakter yang berbanding terbalik dengan Selena bisa memiliki pesona yang lebih, ah! Bahkan jauh lebih menarik di banding Selena.
" Aku belum pernah lihat dia, siapa dia? Dia terlihat jahat, tapi dia juga sangat keren sekali. " Ucap yang lain juga.
Selena, gadis itu hanya bisa bersikap tenang sekuat tenaga. Jangan tanyakan bagaimana suasana hatinya saat ini, dia sangat terkejut karena untuk pertama kalinya ada seseorang yang bisa merebut perhatian banyak orang darinya. Tidak bisa munafik dengan dirinya sendiri, jelas Selena tidak suka karena dia sudah terlalu terbiasa mendapatkan tatapan mata kagum terarah padanya, tapi sekarang dia malah terabaikan begitu saja.
Sementara Rigo, dia tersentak tapi matanya terus mengikuti kemana Velo berjalan. Dia seperti kehilangan nyawa untuk beberapa saat karena kepalanya seolah kosong tanpa memikirkan apapun, bahkan dia sampai mengabaikan Selena tanpa dia sadari. Begitu juga yang terjadi dengan kedua orang tua Selena, dia terkejut bukan main karena ini untuk pertama kali putrinya tak menjadi pusat perhatian, dan jelas itu sangat tidak nyaman untuk mereka.
" Wanita gila itu lagi, bagaimana bisa dia terus berada di manapun?! Dia pasti sengaja, dia ingin menyaingi anak kita, bahkan dia juga ingin menghancurkan anak kita! " Gerutu kesal Nyonya Fer yang hanya bisa di dengar oleh suaminya saja.
Begitu Velo berjalan berbalik meninggalkan catwalk, barulah mereka semua mulai berhenti terpesona dan saling berbisik menceritakan tentang Velo.
Rigo, pria itu tak bisa berkata-kata karena ingat benar bagaimana dia memaki Velo malam sebelumnya. Dia jelas menghina Velo dengan sangat tidak berperasaan, padahal nyatanya dia juga tidak menolak berhubungan badan dengan Velo. Tapi, sudah di hina seperti itu kenapa Velo tidak marah? Dia bahkan tidak menjelaskan sama sekali agar orang tidak salah paham dan merendahkannya. Velo seperti sengaja membiarkan Rigo membencinya, tapi untuk apa, apa tujuannya juga?
Rigo mengeraskan rahangnya. Sialan! Sekarang isi kepalanya benar-benar mulai terisi tentang Velo sampai dia lupa kapan Selena pergi, dan seperti apa penampilannya tadi.
" Setelah selesai aku mau cari tahu tentang gadis tadi ah! " Ujar salah satu tamu undangan yang berada tak jauh dari Rigo sehingga apa yang dia katakan mampu untuk Rigo dengar.
" Aku rasa kau bukan orang satu-satunya deh, kau yakin? "
" Tentu saja harus di coba, toh kebanyakan para model biasanya sangat mudah untuk di rayu kan? "
" Sok tahu! "
" Heh! Aku memiliki pengalaman dengan dua model kan sebelumnya. "
Rigo benar-benar tidak tahan lagi dengan pembicaraan orang-orang itu.
" Tutup mulut kalian! "
Dua orang itu menoleh ke arah Rugi dengan tatapan bingung juga terlihat kesal.
Rigo menelan salivanya sendiri, sial! Baru saja dia ingat kalau di dekatnya juga ada calon mertuanya yang kini melihatnya dengan tatapan bingung.
" Maksudku, cobalah untuk fokus. Maaf kalau bicaraku agar tidak sopan. " Ujar Rigo yang jelas tidak ingin membuat keributan terutama di depan calon mertuanya.
" Apa dia sedang membicarakan Selena? " Tanya Nyonya Fer yang membuat Rigo mengeryit bingung.
" Kau kesal ya kalau ada yang membicarakan calon istrimu? " Ledek Nyonya Fer kepada Rigo.
Selena? Rigo memaksakan senyumnya, tidak! Bukan Selena, dia tidak marah karena dua orang itu membicarakan Selena, tapi Velo!
Sebenarnya aku ini sedang kenapa?
Setelah acara fashion show selesai.
Selena berjalan setengah berlari hingga tanpa sadar dia menabrak Velo yang berjalan berlawanan arah dengannya. Velo menghela nafas, tapi dia tidak marah apalagi berkata-kata. Dengan segera Velo memutuskan untuk keluar gedung karena dia merasa lelah sekali harus banyak mengeluarkan tenaga dalam untuk keberhasilan catwalk tadi, hehe.
Begitu kakinya melangkah mendekati loby, Velo terdiam memandangi sebuah keluarga bahagia. Siapa lagi kalau bukan Selena dan juga kedua orang tuanya yang saling memeluk dengan bahagia, Rigo juga ada di sana terus tersenyum karena Selena begitu sibuk mengobrol dengan kedua orang tuanya.
Nyonya Fer mengusap wajah Selena, Ayah Fer mengusap kepala Selena, mereka mencium kedua pipi Selena seolah dunia milik mereka sekeluarga. Indahnya, indah sekali sampai membuat Velo muak.
Bagiamana bisa sebuah keluarga bahagia setelah menghancurkan kelurga terdahulu? Bodoh! Ibu kandung Velo adalah wanita bodoh yang sampai matipun masih dalam keadaan mencintai Ayah Fer yang terus bahagia telah menghancurkan hatinya.
Velo mengepalkan tangannya. Di dalam hati dia membatin dan bertanya, apakah selama Ayah Fer bersama dengan keluarga barunya, hidup bahagia dia sempat mendoakan untuk Ibunya cepat mati agar tidak mengganggu hidupnya? Apakah setelah mengusir Velo terakhir kali dia juga berdoa seperti ini, matilah anak sialan! Kalau tidak ada kau hidupku akan bahagia?
Ayah? Haha.... Ayah macam apa yang seperti itu? Selama ini Velo sering sekali membaca kata-kata mutiara tentang hebatnya seorang Ayah yang begitu lucu untuknya. Ayah adalah rumah, Ayah adalah payung saat hujan, Ayah adalah perisai untuk anaknya, Ayah adalah teman, Ayah adalah panutan, Ayah adalah bla bla! Iya, bagi Selena mungkin Ayahnya seperti ini. Namun pada kenyatannya, seorang pria yang meninggalkan keluarganya untuk bersama wanita lain bahkan mampu mengutuk keluarga lamanya sampai tidak perduli jika mereka juga manusia. Hanya demi kebahagian pribadi, keluarga lamanya di anggap beban dan memuakkan.
" Pria bajingan itu, kenapa dia bisa tersenyum seperti itu? Aku benar-benar ingin merobek mulutnya, mencongkel kedua bola matanya yang sangat suka menatap jijik dan sinis kepadaku dan Ibu. Aku ingin memotong tangan yang sudah pernah menampar Ibuku, mengeluarkan lambungnya yang selama ini sudah dia manjakan dengan makanan mewah. Sial! Negara terlalu banyak peraturan. " Gumam Velo dengan wajah kesalnya.
" Selamat malam, Nona? Boleh mengobrol sebentar tidak? " Sapa seorang pria yang entah sejak kapan berada di dekat Velo.
Velo menatap ke arah pria itu lalu kembali menatap ke arah Ayah Fer dan keluarganya.
" Mataku sedang sibuk. "
Pria itu terkekeh.
" Anda suka bercanda ya, Nona? "
Velo yang melihat Rigo mulai menatap ke arahnya dengan segera dia mengubah arah menatap, dan kini dia menatap pria yang menyapanya.
Velo tersenyum.
" Saya tidak suka bercanda, tapi saya suka dengan pria yang perkasa. "
Pria itu melongo dengan jawaban Velo yang menurutnya agak tidak nyambung dan begitu berani.
" Haha, saya cukup perkasa kok. "
Velo kembali tersenyum.
" Tapi wajah anda bukan tipe saya, saya suka pria yang memiliki wajah di atas rata-rata. "
Bersambung.