bercerita tentang seorang ceo kaya raya dan sukses bernama Sagara, dia mencintai seorang gadis bernama Nayla, yang ternyata gadis itu adalah anak dari pria yang membu*nuh ibu kandung Saga.
Bagaimana kisah selanjutnya apakah dia akan terus mempertahankan cinta atau membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
POV NAYLA
Dua minggu genap sudah aku terjebak diantara dua batu karang ini, rasa putus asa setiap saat menghampiri ku, aku ingat terakhir kali ada orang yang menembakku, tapi beruntung peluru itu hanya menyerempet saja dipermukaan kulit pundakku, jika tidak aku sudah mati dari dulu, sudah berbagai usaha semampuku untuk meminta tolong pada siapapun yang mengetahui keberadaan namun seperti nya itu suatu hal yang mustahil, suara ku kalah dengan suara deburan ombak yang kencang.
Rasa lapar haus sering aku rasakan selama aku terjebak disini, setiap kali hujan datang aku merasa senang karena itu adalah satu satu nya cara agar aku bisa bertahan hidup dengan cara meminum air hujan yang jatuh langsung dari langit dan mengenai mulutku secara langsung, karena tidak mungkin aku akan meminum air laut karena rasanya asin dan bukannya akan menghilangkan rasa haus malah akan bertambah rasa hausnya.
Malam ini aku terbangun lagi entah jam berapa sekarang ini, aku hanya bisa tahu siang dan malam hanya dari langit, jika siang datang makan langit akan terang, dan jika malam maka langit akan gelap, namun malam ini sepertinya waktu menuju pagi masih lama, tapi aku sudah terbangun karena suara guntur yang sangat kencang dan membuatku terjaga, aku melihat keatas dan memperhatikan langit yang gelap, tidak ada bintang dan juga tidak ada bulan, sepertinya malam ini akan turun hujan kembali seperti malam malam sebelumnya, aku senang jika hujan datang tapi kalau itu siang hari, tapi jika datangnya malam hari aku akan kedinginan.
Saat aku melihat kearah langit samar kulihat seperti ada orang yang tengah berdiri di ujung tebing, entah siapa dia yang jelas ini merupakan kesempatan emas bagiku untuk meminta tolong, dan aku harus berteriak sekencang mungkin.
" tolong... tolong aku siapapun itu tolong aku "
Uhuk... uhuk.. uhuk.. Nayla terbatuk tenggorokan nya terasa sakit dan perih ketika dia berteriak tadi, dengan putus asa dia mencoba untuk berteriak kembali namun sialnya orang itu sudah pergi, putus sudah hadapan Nayla untuk terbebas dari tempat ini. Nayla tertunduk lesu airmata nya pun mengalir kembali entah untuk keberapa ratus kalinya dia menangisi nasibnya yang terjebak diantara dua batu karang yang tinggi dan terjal, bahkan diapun merasa kakinya kebas dan tidak bisa merasakan apapun, apakah dia akan lumpuh dan terjebak seumur hidupnya disana, hanya author yang tahu..
.
.
.
POV AUTHOR
Pagi pagi sekali Saga sudah bangun dan dia langsung menyisir tebing dimana semalam dia mendengar seseorang berteriak meminta tolong, dia sangat yakin kalau dia tidak salah mendengar, apalagi dia seperti mendengar orang itu terbatuk beberapa kali.
Saga berjalan dengan hati, terkadang dia melompati batu batu yang berlubang dengan hati hati, pandangan matanya beredar menilik dengan teliti hingga disuatu titik dia seperti melihat ada sesuatu seperti sobekan kain yang masih ada darahnya, dia pun mulai menunduk mencari celah dan jalan siapa tahu dia mendapatkan pentunjuk yang lebih daripada ini.
Langkah Saga terhenti ketika dia mendengar seseorang berteriak padanya dikejauhan.
" tuan... tuan.. anda dimana " itu adalah suara Juna yang memanggil manggil Saga, pagi ini Juna mengetuk pintu kamar yang Saga tempati, namun setelah berapa lama Saga tidak keluar juga dan hal itu membuat Juna curiga dan mendobrak pintu kamar Saga, namun dia makin terkejut ketika mendapati kamar Saga yang kosong, akhirnya Juna dan juga para anak buahnya pergi pesisir laut untuk mencari Saga, hingga dia melihat Saga berada di bebatuan seperti sedang mencari sesuatu.
Saga menoleh kearah Juna dan berteriak " ada apa.. aku disini " rupanya teriakan Saga membangunkan Nayla yang berada tak jauh darinya, Nayla pun berusaha untuk berteriak dan memanggil Saga, karena dia mengenali suara bos nya tersebut.
Dengan suara yang serak dan juga sedikit pelan Nayla berusaha memanggil Saga.
" tuan ... tolong saya Tuan... saya ada disini tuan.. " ucap Nayla dengan lirih, dia berharap Saga bisa mendengar suaranya walaupun itu terdengar sangat kecil, apalagi deburan ombak yang kencang yang membuat suara Nayla makin mengecil.
Namu ternyata Saga bisa mendengar hal itu, diapun langsung bersemangat dan bangkit dia mengedarkan pandangannya dan berusaha mencari dimana sumber suara tersebut.
" Nay... dimana kamu... berteriak lagi Nay agar aku bisa mendatangimu " teriak Saga kembali.
" Uhuk.. uhuk.. aku disini... tolong aku tuan " ucap Nayla lirih, Saga dengan cepat berjalan kearah sumber suara dia pun berusaha mencari dimana Nayla, rasa bahagia yang dia rasa dalam hatinya tak bisa di gambarkan.
" Nay.. bicaralah kembali agar aku bisa mengetahui posisi mu berada .. " teriak Saga kembali.
" aku... aku disini tuan, aku berada diantara himpitan dua batu besar.. tolong aku tuan... " Saga berlari mendekati Nayla setelah dia yakin dan bisa mendengar jelas Nayla. Senyum lebar tercetak diwajah Saga yang terlihat lebih tirus, saat dia menunduk dan melihat Nayla berada dibawah, dia pun langsung berdiri dan berteriak pada anak buahnya dan juga Juna untuk segera membantu dan menyiapkan segala kebutuhan Nayla.
Juna berlari kearah tuannya dan dia juga melihat kebawah dimana Nayla berada, dia pun merasa senang ketika melihat Nayla masih ada, bagaimana pun Juna sudah menganggap Nayla sebagai adiknya.
Beberapa anak buah Juna berdatangan mereka membawa peralatan yang dibutuhkan seperti selimut dan juga susu hangat agar Nayla bisa minum untuk mengisi perutnya yang kosong.
Saga mengikat tali ditubuhnya dan turun kebawah dimana Nayla berada, tali tersebut dipegang oleh beberapa anak buahnya dan berniat untuk menarik Nayla dan juga Saga secara bergantian ketika sudah siap untuk naik. Karena jarak celah antara bebatuan itu sempit dan hanya bisa untuk satu orang.
Setelah Saga sampai didasar dan melihat Nayla dalam keadaan yang menyedihkan membuat hatinya ter iris, dia ingin memeluk gadis itu tapi karena ruang dicelah itu sangat sempit dan membuat dia susah untuk melakukan hal itu hingga pada akhirnya Saga hanya bisa mencium pelipis Nayla sedikit lama, saat dia mencium pelipis Nayla secara tidak sadar dia meneteskan air matanya, dia begitu bahagia terharu dan juga bersyukur bisa bertemu kembali dengan kekasih hatinya, dia berjanji pada dirinya sendiri setelah semua nya berakhir dia akan segera menikahi Nayla, dia sudah tidak peduli dengan apapun.
Saga melepaskan tali ditubuhnya dan mengikat tubuh Nayla dengan tali tersebut, setelah terikat dengan kencang Saga memberi isyarat pada Juna untuk menarik tali tersebut dengan perlahan dan hati hati, dia takut kulit Nayla tergores oleh batu karang yang tajam.
Setelah Nayla berada diatas dengan sigap Juna membungkus tubuh Nayla dengan selimut, sementara anak buah yang lain tertunduk mereka tidak berani untuk menatap kekasih bos nya tersebut, sekalipun Saga tidak melihatnya. Setelah tubuh Nayla berselimut salah satu anak buah Juna pun memberikan susu hangat yang sudah dipersiapkan menggunakan botol termos kecil, dan tak menunggu lama lagi Nayla pun langsung meminum susu tersebut sampai tandas.
Tak lama kemudian Saga pun naik kedasar, dan langsung menghampiri Nayla dan memeluknya dengan erat, baik Juna dan anak buah lainnya membalikkan badan seolah mereka tidak melihat adegan apapun tentang tuannya.
Nayla sedikit kebingungan kenapa Saga berbuat seperti ini, memeluknya dengan erat dan seolah enggan untuk melepaskan nya, dan terus terang dia juga merasa risih atas perlakuan Saga padanya seperti seorang kekasih saja padahal mereka baru beberapa kali bertemu dan Nayla pun baru satu hari bekerja dikantor nya Saga, begitulah pikir Nayla.
Setelah memeluk Nayla dengan erat dan mencium pucuk kepala Nayla beberpa kali, akhirnya Saga menggendong Nayla ala bridal, Nayla tidak menolak walaupun dia sendiri masih bingung dengan sikap bos nya tersebut, yang dianggap terlalu berlebihan menurutnya.
Saat ini Nayla terbaring lemah disebuah rumah sakit yang berada didaerah tersebut, dia mendapat perawatan yang terbaik, beberpa dokter pun menangani Nayla secara khusus, rencananya Nayla akan dirawat selama beberap hari, dan jika keadaan nya sudah lebih baik maka Saga akan membawanya kembali ke kota, dan dia juga berencana akan langsung melamar Nayla untuk menjadi istrinya.
Setelah makan dan minum obat pemulihan dan juga beberapa vitamin, Nayla pun tidur dan saat menjelang sore Nayla pun terbangun dan disaat yang sama Saga pun membuka pintu ruangan Nayla.
Melihat kekasih nya yang sudah bangun dan terlihat sedikit segar membuat Saga tersenyum lebar dan langsung menghampiri Nayla dan memeluknya dengan erat.
" sayang kamu sudah sadar... " ucap Saga sambil memeluk dan mengusap ngusap punggung Nayla penuh dengan kelembutan dan juga kasih sayang.
" tuan... a.. aku tak bisa bernafas tuan " ucap Nayla tertahan karena dia memang merasa sesak mungkin itu karena Saga yang terlalu erat memeluk Nayla.
Mendengar ucapan Nayla Saga melepaskan pelukannya, dia tidak suka dengan panggilan Nayla terhadapnya seperti dulu.
" jangan panggil aku tuan.. aku bukan tuanmu " ucap Saga dengan sedikit kesal, sementara Nayla mengernyit kan alisnya karena bingung, Nayla sempat berfikir jika Saga tidak mau dipanggil tuan lantas dia harus memanggil Saga apa??.
" memangnya kalau saya tak memanggil tuan, lantas saya harus memanggil anda siapa?? " ucap Nayla yang masih dalam situasi kebingungan.
" ck... dasar wanita selalu saja berpura pura " gerutu Saga dengan suara kecil.
" saya tidak berpura pura tuan saya memang tidak tahu harus memanggil anda apa, saya kan baru bekerja pada perusahan anda baru satu hari saja " ucap Nayla dengan enteng nya.
" sayang aku tahu kamu marah padaku tapi nggak begitu caranya, maafkan aku sayang.. tolong jangan seperti itu lagi " ucap Saga dengan lirih. Nayla makin bingung dengan perkataan bosnya tersebut, sumpah dia tidak ingat apapun, mengenai Hal ini apakah terjadi sesuatu selama dia berada di dasar tebing itu, Nayla berusaha berfikir ada apa sebenarnya hingga beberapa detik kemudian Nayla berteriak kesakitan sambil memegang kepalanya.
" aww... sakittt.. " Saga panik mendengar rintihan kesakitan dari Nayla, dia segera mendekati Nayla dan berusaha untuk memeluk Nayla, namun Nayla tidak ingin dipeluk oleh Saga.
" Nay ada apa Nay.. kamu kenapa?? " pekik Saga dengan cemas dan panik.
" dokter... dokter suster...!!!" teriak Saga dengan kencang hingga menimbulkan kehebohan di rumah sakit tersebut. Ketika Saga akan mencoba memeluk Nayla kembali, dengan cepat Nayla memberontak dan menjauh dari Saga.
" jangan sentuh aku br*ngsek.. aku jijik terhadapmu.. "
aminn