Cerita Novel Penjaga Kuil Naga.
Selamat Datang kepada Para Pembaca.. Kali ini saya menulis Cerita tentang seorang anak yang sangat Miskin, Kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Gowe, Namun dia selalu diremehkan dan tidak dianggap oleh Mahasiswa lain anak-anak orang kaya. Pemuda Miskin dan kurus yang diperankan oleh Pemeran utama adalah Lemon. Ada banyak Wanita yang mengagumi Lemon keprinadiannya, karna dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Dewi merupakan salah satu pengagum Lemon, bahkan bukan hanya Dewi. Tiwi Song dan beberapa gadis cantik yang lain, mengagumi keprinadian Lemon.
Penasaran dengan Alur Ceritanya...??
Silahkan ikuti terus Ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Roy Hitler Tambunan & Tika
Tika adalah anak Kepala Lurah, sedangkan Tunangannya adalah Kepala Preman Pasar yang memiliki banyak Harta, atau biasa disebut Tuan Tanah.
Lemon membalikan badannya dan Melihat Tika yang sedang menggandeng lengan Roy Hitler Tambunan.
"Kenapa kamu berkata seperti itu, saya disini memang mau menarik uang!" Kata Lemon dengan jujur.
Dengan nada mencibir, "Siapa orang bodoh yang bisa percaya, kalau kamu mau menarik uang di ATM, mana mungkin orang Miskin sepertimu bisa mengambil uang di ATM, kenapa tidak sekalian kamu membual, Kamu yang punya Bank Cabang ini!".
Orang-orang yang mendengar Kata-Kata Tika, seketika menatap Lemon dengan Sinis, melihat penampilan Lemon yang acak-acakan, apalagi setelah meracik obat tadi, dia masih belum membersihkan dirinya.
Lemon hanya menggelengkam kepalanya, dan memutar pandangannya melihat kedepan.
Tika yang merasa diabaikan seketika Murka, Dia berjalan mendekati Lemon dan memegang bahunya, dia ingin menyeret Lemon kebelakang, namun bagaimanapun dia berusaha, tetap saja dia tidak bisa menyeret Lemon kebelakang.
Roy Hitler yang merasa calon istrinya diperlakukan seperti itu, seketika amarahnya bergejolak, wajahnya berkerut karna Panas.
"Hei Brengsek! Enyahlah kau dari hadapan calon Istriku!" Selesai berkata kedua tangannya langsung menyerbu kebahu Lemon.
Namun celakanya, bukannya Lemon yang terlempar kebelakang, tapi Roylah yang terhempas terbang mundur kebelakang sekitar 5 Meter.
Roy jatuh ketanah dengan suara Gedebuk, darah perlahan mulai mengalir dari sudut bibirnya.
Roy Hitler berdiri dan menyeka darah disudut mulutnya, dia menatap tajam kearah Lemon dan berkata: "Dasar Bocah sialan! Kamu mau mencoba main-main denganku!, jangan panggil saya Roy Hitler Tambunan kalau saya tidak mencabut nyawamu hari ini!".
Roy berjalan kearah Lemon sambil mengeluarkan Belati dari punggungnya.
Tika yang melihat hal Roy mengeluarkan belati, seketika gemetaran ketakutan karna dialah awal permasalahan ini, dia sengaja memancing Lemon sehingga Roy ikutan marah.
Lemon yang berdiri membatu terus menatap kedepan, dengan ekspresi acuh tak acuh. Orang-orang yang berada disekitar itu merasa ngeri melihat ekspresi Roy, yang berjalan memegang belati kearah Lemon, Karna disekitar Pasar, anak kecil saja tahu bagaimana kekejaman Roy Tambunan.
Roy langsung menerjang dengan cepat kerah Lemon, dan ingin langsung menusuk Lemon dengan belatinya, namun ketika belati itu sampai menusuk Lemon.
Tiba-tiba Lemon bergerak dengan kecepatan seperti Peluru, Lemon sudah berdiri dibelakang Roy.
Lemon menepuk pundak Roy sambil berkata "Saya disini dibelakangmu" Roy memutar tubuhnya, keterkejutan terpancar diwajahnya.
Lemon menatapnya dengan dingin, tatapan Lemon membuat dia Gemetar ketakutan. "Kecepatanmu masih jauh lemah, sama seperti kecepatan anak kecil!" Lemon berkata mencibir.
Selesai berkata sebuah tamparan keras mendarat dipipi kiri Roy Hitler.
Roy terlempar terhuyung-huyung kebelakang kerumunan orang yang sedang antri, Roy terjatuh ketanah, wajahnya memar dan membengkak seperti muka babi guling yang bengkak khas daerah Bali.
Ketika Roy berkata dan mengerang kesakitan, sebagian Giginya copot dan terjatuh ketanah. Lemon berjalan mendekati Roy, "Apakah kamu masih ingin membunuhku!".
Lemon berkata sambil mengarahkan kakinya menginjak kepala Roy yang masih berada ditanah, "Ampun saya mengaku kalah, saya salah, mohon ampuni saya, saya bersedia melakukan apapun yang kamu minta, asalkan kamu mau melepaskanku!".
Roy berkata memohon ketika pijakan Lemon dikepalanya semakin kuat. "Saya bisa saja melepaskanmu, tapi calon istrimu harus berlutut dan meminta maaf!".
Suara Lemon terdengar bergema bagaikan Suara iblis dari Neraka.
Suara Lemon membuat orang-orang yang berada ditempat itu bergidik ketakutan, tak terkecuali Tika yang sudah mematung sedari tadi.
Tika yang menyaksikan kejadian didepannya, membuat wajahnya Pucat Pasi, punggungnya berkeringat deras bagaikan Air Mancur digunung Salju. "Baik, Baik saya pasti menyuruhnya melakukannya" Roy berkata terbata-bata.
Lemon mengangkat kakinya dari Kepala Roy, Seketika Roy langsung berdiri dengan mengumpulkan seluruh tenaganya, dia menyeret Tika berlutut dihadapan Lemon.
"Dasar ******! Cepat berlutut dan meminta maaf kepadanya!".
"Baik, Baik" dengan suara Gedebuk, tika berlutut dihadapan Lemon, wajahnya sampai mencium tanah. "Saya Minta Maaf, saya salah, mohon ampuni nyawa saya".
Tika memohon ampunan dengan sungguh-sungguh.
Rasa Kesombongan dan keangkuhan Tika yang barusan dia tunjukan, dalam sekejab sudah hilang ditelan Bumi.
Orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut hanya membantu, ketika mereka melihat Kepala Preman yang terkenal dengan keganasannya, berlutut dan memohon ampun, dihadapan anak remaja yang berumur 20 tahun, kepala Preman berlutut bersama Calon istrinya yang terlihat Sombong.
Melihat Tika yang berlutut ditanah Lemon Tidak berkata apa-apa, Lemon langsung memutar badannya dan mengeluarkan Kartu ATM miliknya, dia kemudian Langsung masuk keATM untuk menarik Uang.
Proses antrian untuk sementara tidak berlaku, karna orang-orang tidak ada yang masuk kedalam ATM, mereka semua sepertinya membatu menyaksikan Adegan langka yang barusan terjadi.
Setelah menarik uang dari ATM, Lemon berjalan kewarung disamping ATM, dia membeli berbagai Kelengkapan dan bahan obat untuk berjaga-jaga, jika kedua orang tuanya dalam keadaan sakit.
Mengingat kedua orang tuanya sudah mulai tidak bisa berjalan, dalam jarak yang cukup Jauh untuk membeli sesuatu.
Merasa semuanya sudah beres, dan sudah menjelang sore sekitar pukul 5.
Lemon bergegas pulang kerumah, karna dia takut kedua orang tuanya khawatir, apalagi tadi ibunya sudah berpesan supaya tidak kelamaan.
Ketika diperjalanan Telponya tiba-tiba berdering.
tp yg gratis.. dijakarta g ada susah nyarinya?
ko kalo naek ke langit terus kalo d tempat terbuka boleh lah kalo naek ke atas langit 😂😂😂
tanpa mengotori tanGAN mc
kadang2 author ini