Salah Ranjang Duda PlayBoy

Happy reading..

🌹🌹🌹🌹

Satu bulan berlalu..

Viona sudah mulai terbiasa dengan hidup barunya bersama David, tak ada kejelasan akan arah pernikahan nya dan hal itu membuat Viona merasa mulai tak nyaman tinggal di rumah David.

"David" panggil Viona.

David yang di panggil dia membuka matanya dan terkejut melihat Viona yang menatapnya.

"Ada apa? hoam" tanya David masih mengantuk.

"Sudah siang, mau sampai kapan tidur di sofa?" tanya Viona lagi.

Dan mendengar ucapan Viona David bangkit dari tidurnya, dia melihat jam dan terkejut melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

"Astaga, kenapa tidak membangunkan ku!" David sewot.

Lalu David dengan cepat berjalan ke arah tangga, meninggalkan Viona yang berdiri dengan wajah yang terlihat datar.

Ini bukan pertama kalinya David tidur di sofa, tapi selama satu bulan ini David sering pulang larut malam dalam keadaan mabuk.

Mata Viona melihat lipstik, dia mengambil nya dan melihat merek lipstik nya.

"Wanita mana lagi yang dia bawa ke hotel" gumam Viona bertanya-tanya.

Kebiasan David tak berubah, David masih suka pergi ke club dan menghabiskan malam panjang bersama wanita yang dia mau.

Saat sedang melamun tiba-tiba Viona teringat akan Papa nya, dia langsung ke lantai atas menyusul David.

Saat pintu terbuka Viona melihat David yang baru selesai mandi, dan akan berpakaian.

"Bagaimana? kamu sudah tahu dimana papa ku David?" tanya Viona.

"Belum" balas David santai.

Hah?

"Ini sudah satu bulan lebih, mencari satu orang saja kamu tidak bisa" Viona mulai jengah.

"Iya nanti aku akan menyuruh orang ku untuk memperluas pencarian nya, puas?" balas David sambil memakai celana nya.

Viona menghembuskan nafasnya kasar.

Hufh..

"Aku nggak bisa diam terus, aku mau kejelasan" kata Viona lagi.

Membuat David yang akan mengancingkan kemeja nya melirik sang istri.

Kaki panjang nya melangkah mendekati Viona yang sedang berdiri dengan wajah seriusnya.

"Kejelasan apa?" tanya David bertanya.

"Tentu saja kejelasan tentang hubungan ini, sampai kapan aku menjadi istrimu dan kapan perjanjian pernikahan kita selesai!" ucap Viona dengan wajah penuh serius.

David mendengar ucapan Viona menaikan sebelah alisnya ke atas.

"Menurut mu kamu bisa lepas dariku?" tanya David.

"Tentu saja bisa, aku rasa kamu tidak lupa dengan perjanjian kita dan uang yang seharusnya kamu bayarkan tuan David yang terhormat" kata Viona tajam.

"Oke? jadi kamu uang?" David tersenyum santai.

Lalu David mengambil cek kosong, di memberikan cek kosong yang sudah di tandatangani itu kepada Viona.

"Tulis saja nominal nya terserah mu, tapi jangan berpikir bisa lepas dari ku karena itu tak mungkin!" lanjut David tegas.

Lalu David berbalik dan kembali mengancingkan kancing kemeja nya.

Setelah itu David pun keluar dari kamar meninggalkan Viona sendirian.

Viona diam dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan, dia merasa hidup nya kosong karena meskipun Viona punya segalanya dan bisa membeli apapun yang dia mau tapi semua itu tidak bisa membuat nya merasakan bahagia.

"Papa, papa kemana" gumam Viona tanpa sadar meneteskan air matanya.

****

Di tempat lain David nampak sedang berada di dalam mobilnya.

Rico melihat bos nya yang terlihat kesal, dia tak berani bertanya meskipun Rico penasaran.

"Apa orang suruhan mu sudah menemukan dimana papa nya Viona?" tanya David tiba-tiba.

"Belum tuan, tapi mereka masih mencari sampai ke pelosok" jelas Rico menjawab.

Mendengar jawaban tak memuaskan David hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.

"Mampir di restoran dekat kantor" ucap David lagi.

Rico tak banyak komentar dan memilih mengikuti perintah bos nya.

Tak lama kemudian mobil sampai di restoran, David langsung turun meninggalkan Rico sendiri.

"Seperti nya tuan dan nona Viona bertengkar" gumam Rico yakin.

Rico berniat menunggu tapi tiba-tiba ponselnya berdering, dan si penelepon adalah Bos nya yang memintanya menemani sarapan.

David dan Rico makan tanpa adanya obrolan, setelah makan David dan Rico lanjut ke kantor dan lanjut kerja.

Saat sampai di kantor seperti biasa David mendapatkan sapaan selamat pagi dari para karyawan nya.

Pesona David yang tidak bisa di abaikan membuat David semakin percaya diri apalagi setelah di tatap seperti dewa oleh karyawan nya.

"Tuan nanti di jam 9 siang kita ada meeting penting" kata Rico memberitahu.

"Ya, lanjut bacakan agenda ku hari ini" balas David sambil berjalan ke arah lift.

Rico membacakan semua agenda David hari ini, hingga David meminta nya berhenti.

"Pertemuan dengan Bondan? apakah dia sudah setuju untuk menjual saham nya?" tanya David.

"Beliau setuju, tapi sebelum itu beliau meminta bertemu dengan anda tuan" jelas Rico menjelaskan.

David mengangguk, dia memang sangat ingin menambah saham di perusahaan lain, apalagi perusahaan pak Bondan bergerak di bidang kontruksi yang menurutnya akan semakin menambah pundi-pundi uang nya.

Setelah pintu lift terbuka David berjalan dan masuk ke dalam ruangan nya, begitupun dengan Rico yang masuk ke dalam ruangan nya sendiri.

Tok..tok..

"Masuk!"

"Pagi tuan, ini ada berkas yang harus anda tanda tangani" ucap seorang wanita berpakaian seksi.

Dengan sengaja sekretaris nya membuka dua kancing bagian atas membuat bulatan dada nya sedikit terlihat.

David melihat itu dia mencoba untuk biasa saja, tentu David tak heran melihat sekretaris nya sepet itu karena memang mereka pernah terlibat skandal.

"Simpan di sini" titah David.

Ratna mengangguk dan langsung menyimpan berkas nya, tapi hal yang tak David duga adalah Ratna tiba-tiba mendekatinya dan naik ke pangkuan nya.

"Apa yang kau lakukan!" David kaget.

Ratna diam, lalu dia menggoyangkan pinggul nya dan merasakan sensasi yang ingin dia nikmati.

"Tuan" panggil Ratna dengan nada manja.

David mengerjapkan matanya, dia merasakan adik kecilnya yang sudah mulai berdiri tegak.

Dan Ratna senang karena jika sudah begini semuanya akan sesuai dengan keinginan nya.

Bosan dengan kemiskinan dan banyak hutang Ratna ingin mengubah hidupnya, dia akan menjerat bos nya dengan tubuh nya.

"Tuan, apakah anda ingin saya mengulum nya?" tawar Ratna bangkit dari pangkuan David.

David mencoba tenang meski perasaan nya sudah campur aduk, dan adik kecilnya sudah terasa sesak di bawah sana meminta di tenggelamkan ke dalam sarang nya.

Ratna yang tak mendapatkan jawaban dia menurunkan harga dirinya dan tangan nya langsung memegang adik kecil David yang masih bersembunyi di balik celana.

Sampai tiba-tiba..

Tok..tok..

"Masuk!"

Ratna melotot dan dia segara bangkit dari posisi jongkok nya, membenarkan kancing baju nya dan mencoba merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Rico masuk dan dia tak lagi heran jika masuk melihat Ratna yang salah tingkah.

"Keluar lah" ucap David menyuruh Ratna keluar.

Ratna yang di usir sebenarnya tidak terima tapi dia tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menurut.

"Sial!" umpat Ratna kesal, lalu dengan berat hati keluar dari ruangan bos nya.

Sedangkan Rico dia mulai duduk, matanya melihat ekspresi aneh bosnya.

"Apakah saya perlu mencarikan wanita lain?" tanya Rico paham.

"Tidak, aku akan menahan nya" balas David.

"Baiklah" ucap Rico mengangguk.

"Hem, ada apa?" tanya David bertanya.

Rico mendeuheum sebentar, lalu dia pun mulai menjelaskan jika barusan dia baru saja mendapatkan info lagi dari orang suruhan nya.

"Tuan Seno sudah meninggal, mereka mengalami kecelakaan saat pelarian dan saat ini orang suruhan kita sedang mencari ibu Sukma yang kabur" jelas Rico.

"Bagaimana dengan kakak tirinya?" tanya David lagi.

"Untuk Lauren dia mengalami kelumpuhan karena saat kecelakaan itu dia yang berkendara, sedangkan ibu Sukma dia selamat dan memilih kabur karena ternyata mobil yang mereka pakai adalah mobil curian" jelas Rico panjang kali lebar.

David tersenyum karena mendapatkan informasi untuk di beritahu kepada Viona.

Tapi apakah Viona akan senang jika tahu papanya sudah meninggal? memikirkan itu David merasa ragu untuk memberitahu Viona.

🌹🌹🌹

Maaf dua hari nggak update soalnya anak ku rewel banget.

Yang mau lanjut boleh komen dong biar tahu siapa yang masih baca😭