Demi memenuhi kebutuhan dan gaya hidup mewah, Melani memilih mengambil jalan yang menurutnya instan, menjadi seorang sugar baby dan teman ranjang pria dewasa. Siapa sangka Melani dipertemukan dengan Jefri yang ternyata adalah sahabat dari ibunya sendiri.
Seiring berjalanannya waktu, dia bertemu dengan seorang pria muda bernama Yudha. Mereka saling jatuh cinta. Namun, Jefri yang mengetahui itu tidak ingin melepaskan Melani.
Bagaimana hubungan cinta mereka selanjutnya? Dapatkah Melani dan Yudha bersatu?
Novel ini terinspirasi dari kisah nyata. Jika ada kesamaan itu hanya kebetulan semata.
Fb Reni Nofita
IG reni_nofita79
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Harta Gono Gini
"Apa maksud ucapan Papi tadi? Coba ulangi lagi! Aku tidak salah dengar'kan?" tanya Yudha dengan suara bergetar menahan rasa kecewanya.
Papi dan Mami saling berpandangan. Pria itu tidak sengaja membongkar rahasia yang selama ini dia simpan. Dari awal, Mami Manda telah ingin mengatakan kebenaran siapa Jefri. Namun, Jefri yang tidak mengizinkan. Dia ingin itu menjadi rahasia mereka berdua dan keluarga besar.
Jefri yang menyayangi Yudha seperti putra kandungnya, tidak ingin anak itu tahu jika dirinya hanyalah ayah sambung bagi Yudha. Saat ini Jefri hanya bisa terpaku mendengar pertanyaannya dari Yudha.
Mami mendekati Yudha dan memeluk putranya sambil berkata, "Yudha, nanti Mami bisa jelaskan semuanya. Sekarang biarkan Mami bicara dengan Papi dulu."
Yudha menepis tangan Mami yang memeluknya. Membalikkan badan menghadap Mami.
"Aku mau Mami mengatakan semuanya sekarang juga! Apa benar yang tadi aku dengar, jika aku bukan anak kandungnya Papi?" tanya Yudha.
"Itu memang benar. Ayah kandungmu meninggalkan Mami saat kamu masih dalam kandungan. Seharusnya kau bersyukur karena aku mengakui kamu sebagai anak kandung!"
Mami menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Jefri suaminya yang dulu sangat menyayangi Yudha, tega berkata begitu dengan putranya.
Apa selama ini kasih sayang Jefri hanya palsu belaka? Apa benar yang dikatakan keluarga besarnya jika Jefri menikahi dia hanyalah mengharapkan harta?
"Mas, apa yang kamu katakan. Apa kamu sadar dengan ucapanmu?" tanya Manda.
"Sudahlah, Mi. Sekarang aku mengerti. Selama ini ternyata kasih sayangmu padaku hanyalah palsu. Pantas Papi begitu saja melupakan aku setelah mendapatkan mainan baru."
Yudha mengalihkan pandangannya dari Papi dan kembali menghadap ke Mami. Tampak Yudha menahan air matanya agar tidak tumpah.
"Kenapa Mami tidak mengatakan kebenaran ini.Jika aku bukanlah anak kandung Papi. Aku telah terlanjur mencintainya.Namun, aku yakin jika Papi tidak pernah dengan tulus menyayangiku. Jika dia memang menyayangi aku, tidak akan pernah mencari kesenangan di luar sana. Aku kecewa denganmu, Mi. Kenapa kamu juga menutupi ini semua dariku?"
Yudha berjalan meninggalkan kedua orang tuanya. Saat Mami ingin menyusul Yudha, langkahnya terhenti saat Papi bicara.
"Dia telah dewasa. Biarkan saja dia tahu semuanya. Aku juga tidak akan tinggal di sini lagi mulai hari ini. Bukankah kau telah menggugat cerai. Hebat sekali! Sekarang kau mampu bertindak tanpa persetujuanku!" seru Jefri.
Manda membalikan tubuhnya menghadap ke Jefri. Menatap pria yang dulu sangat dia cintai itu.
"Aku menggugat cerai untuk memberikan kamu kebebasan. Agar kamu bisa berpetualang sesuka hatimu."
"Jangan berpura-pura jadi malaikat. Apa kau lupa jika hubungan kita retak berawal dari kebohonganmu."
Manda menarik napas dalam. Harus bagaimana lagi dia meminta maaf? Apakah kekecewaan Jefri padanya begitu besarnya sehingga menutup hatinya untuk kata maaf.
"Aku tahu semua berawal dari kesalahanku Namun, aku melakukan semua itu karena aku yang terlalu mencintai kamu."
"Tidak ada alasan untuk kebohongan. Tetap itu menyakitkan. Kebohongan nggak akan menyakitimu kecuali diucapkan oleh seseorang yang kamu percaya. Tak seorang pun mempercayai pembohong. Sekalipun dia menceritakan kebenaran. Dan perlu kau ingat, Kepercayaan itu seperti kertas. Sekali diremas, kertasnya tak bisa terlihat sempurna lagi."
"Karena aku sadar aku bersalah, untuk itu aku melepaskan kamu. Jika aku merelakan bukan berarti menyerah, tapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan. Kadang ada saatnya kita harus melepaskan dan mengikhlaskan, karena ada sesuatu yang tidak bisa dipaksakan."
"Aku rasa cukup pembicaraan omong kosong ini. Aku hanya ingin kau ingat, jika aku akan meminta bantuan pengacaraku untuk pembagian harta gono gini. Aku ingin kau tidak lupa jika aku berhak atas sebagian hartamu. Aku juga memiliki andil dalam perkembangan perusahaan."
Jefri melangkah meninggalkan Manda. Dia memang datang hanya untuk mengambil pakaiannya. Sebenarnya dia datang hanya untuk mengingatkan Manda, agar istrinya itu memberikan sebagian hartanya.
Manda menarik napas menahan sesak di dada. Memang tidak ada sedikitpun cinta untuknya di hati Jefri, terbukti Jefri tidak masalah mereka bercerai. Yang ditakutkan hanya pembagian harta gono gini saja.
Seandainya kamu paham, mengikhlaskan yang tiba-tiba pergi bukanlah hal yang mudah. Perpisahan kadang menyakitkan bukan?Lebih baik mengikhlaskan dia pergi jika itu memang yang terbaik. dari pada memaksakan sesuatu yang tak mungkin bertahan.
...****************...
ya walopun masih penasaran siapa jodohnya Lani..
apakah dia bertemu dg pria yg bisa menerima semua kekurangannya..
but it's okay mam, no problem..
oke cus lanjut novel berikutnya di tema cinta yg menyedihkan..
kali ini emang bener cinta Lani termasuk cinta yg menyedihkan..
oke deh, semoga sehat2 terus ya mam..
tetap semangat dalam berkarya dan semoga sukses selalu..
💪🏻🙏🏻😘🥰😍🤩💕💕💕
ikhlaskan lani utk berobat, jd lah teman nya lani
utk yuda & mami manda kamu gk perlu nemuin lg, itu sdh keputusanmu dl utk hidup mewah ya sdh berubahnya menjd baik
ibunya mlh ngedorong jd pelakor.....dunia terbalik
br tau rasa melani