TEMAN RANJANG SAHABAT IBUKU
Melani terbangun dari tidurnya, dia melirik ke samping dimana pria paruh baya yang tengah tertidur pulas. Pria yang lebih pantas menjadi ayahnya.
Sudah hampir dua tahun ini Melani menjadi pemuas napsu sang pria paruh baya yang masih terlihat tampan diusia yang menginjak 45 tahun.
Terkadang Melani ingin mengakhiri semua ini, tapi mengingat orang tua dan adiknya sangat membutuhkan biaya hidup darinya, Melani terpaksa menguatkan hatinya.
Saat Melani ingin melangkah, tangan pria itu menarik ke dalam pelukannya kembali. Om Jefri memang sedikit posesif. Dia tidak akan pernah membiarkan pria manapun memandangi wajah Lani lebih lama.
"Mau kemana, Sayang?" tanya Om Jefri.
"Aku mau mandi. Ini sudah jam delapan. Aku harus kuliah. Apa Om lupa, mulai hari ini aku sudah mulai belajar?" tanya Lani.
"Om hampir lupa. Kita mandi bareng," ucap Om Jefri.
Lani menarik napas dalam. Mandi bareng itu berarti dia harus melayani napsu Om Jefri sekali lagi. Walau usianya sudah kepala empat jika masalah ranjang, Om Jefri sangat kuat dan bersemangat.
Awal mereka berhubungan, Lani di kurung seminggu di dalam kamar. Setiap hari melayaninya, hingga Lani sakit karena kelelahan dan juga sakit di bagian inti tubuhnya.
Melani tidak bisa menuntut atau marah, karena semua ini atas kemauannya sendiri. Wanita itu yang ingin mengikuti gaya hidup temannya, menghalalkan segala cara agar dapat hidup mewah.
Melani ingat awal dia berkenalan dengan Om Jefri. Dia dikenalkan oleh temannya. Saat itu Lani mengatakan ingin memiliki ponsel bergambar apel digigit seperti milik Putri saat ini.
Putri lalu menawarkan pekerjaan untuk menjadi sugar baby seorang pria yang dikenalnya sangat royal. Awalnya Melani tidak setuju hingga suatu hari adiknya menangis minta dibelikan baju seragam sekolah sedangkan kedua orang tuanya tidak memiliki uang.
"Dira kenapa menangis, Bu?" tanya Melani melihat adiknya yang menangis.
"Baju sekolahnya sudah sobek dan minta dibelikan baju baru. Tapi ibu belum ada uang!"
"Emang harus beli baju baru? Nggak bisa baju lama kamu pakai aja, Dira? Kak Lani aja baju udah jelek masih di pakai," ucap Lani.
"Kak Lani lihat sendiri, bajuku udah sempit, sobek lagi," ujar Dira memperlihatkan baju sekolahnya.
Lani melihat baju adiknya itu. Memang sudah sepantasnya diganti. Kedua orang tua Lani hanyalah pekerja serawutan. Ibunya hanya buruh cuci, dengan gaji tidak seberapa. Begitu pula dengan ayahnya yang hanya bekerja sebagai buruh angkut. Namun, tidak bisa diandalkan karena ayahnya seorang penjudi.
Lani akhirnya memutuskan menerima tawaran Putri untuk menjadi sugar baby dari seorang pria yang dikenalnya.
***
Awal pertemuan ....
Melani menunggu dengan gelisah kedatangan Putri temannya dengan seorang Om yang ingin dikenalkan. Setengah jam menunggu, akhirnya Melani melihat kedatangan Putri.
"Maaf, Lan, karena sudah lama menunggu. Tadi om Jefri ada rapat," ucap Putri sambil menepuk pelan bahu Melani.
"Om, kenalkan ini temanku, Melani," ucap Putri. Melani, gadis berparas cantik itu mengalihkan pandangan ke arah Jefri.
Jefri, pria yang lebih pantas menjadi ayah Melani tersebut, segera menjabat tangan gadis itu sambil tersenyum. Melani menyebutkan namanya dengan sopan.
"Om, seperti yang aku katakan tadi. Aku masih ada keperluan. Jadi aku pamit dulu!" ucap Putri.
"Ini ongkos buat taksi!" Om Jefri memberikan putri sejumlah uang yang cukup banyak. Melani melihatnya dengan mata melotot. Putri saja diberikan banyak begitu, apa lagi nanti dirinya. Melani jadi makin semangat. Tidak peduli semua ini dosa dan tabu. Apa lagi bagi dirinya yang baru menginjak usja 17 tahun.
"Bagaimana jika kita makan malam di dalam kamar hotel saja. Biar lebih enak dan privasi. Om udah pesan kamar buat kita," ucap Jefri tanpa basa basi.
"Terserah Om saja. Aku nggak tahu harus bagaimana. Aku baru kali ini melakukannya," jawab Melani jujur.
"Baiklah! Kamu ikuti saja apa yang aku inginkan. Aku akan memberikan apa pun yang kamu mau jika bisa memuaskan aku!"
"Baik, Om!" ucap Melani. Dia telah bertekat akan melakukan apa saja untuk dapat mengubah nasibnya. Sekalipun harus menjual harga dirinya.
Lani mengikuti Jefri menuju kamar hotel yang telah di sewa pria itu.
****************
Selamat Pagi. Mama datang dengan novel terbaru. Semoga semua suka. Mama mohon dukungannya.
Novel ini mama buat berdasarkan kisah nyata seorang teman. Cuma mama menambah sedikit alur yang berbeda dari kisah nyatanya. Jika ada kesamaan dalam nama, kota dan kejadian, itu hanya kebetulan semata. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Syifa Azzahra
maaf mam...baru hadir hp'y kalah sama anak
2023-03-21
0
Aditya HP/bunda lia
pas dapet notif langsung masuk fav tapi baru sempet baca kayaknya maraton nih ...
2023-01-11
2
Feyza Adzkiya Putri
maaf mam baru bisa mulai baca karya mama.. setiap mau baca selalu kalah sama pekerjaan rumah dan ngurus anak"..
2023-01-07
2