NovelToon NovelToon
Burnt And Broken

Burnt And Broken

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Adra

Nathan Hayes adalah bintang di dunia kuliner, seorang chef jenius, tampan, kaya, dan penuh pesona. Restorannya di New York selalu penuh, setiap hidangan yang ia ciptakan menjadi mahakarya, dan setiap wanita ingin berada di sisinya. Namun, hidupnya bukan hanya tentang dapur. Ia hidup untuk adrenalin, mengendarai motor di tepi bahaya, menantang batas yang tak berani disentuh orang lain.
Sampai suatu malam, satu lompatan berani mengubah segalanya.
Sebuah kecelakaan brutal menghancurkan dunianya dalam sekejap. Nathan terbangun di rumah sakit, tak lagi bisa berdiri, apalagi berlari mengejar mimpi-mimpinya. Amarah, kepahitan, dan keputusasaan menguasainya. Ia menolak dunia termasuk semua orang yang mencoba membantunya. Lalu datanglah Olivia Carter.
Seorang perawat yang jauh dari bayangan Nathan tentang "malaikat penyelamat." Olivia bukan wanita cantik yang akan jatuh cinta dengan mudah. Mampukah Olivia bertahan menghadapi perlakuan Nathan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Adra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JALAN PAGI YANG TIDAK TERDUGA

Setelah memberikan dokumen kepada Nathan, Erick tidak segera pergi. Ia justru duduk santai di sofa, memperhatikan Olivia yang sedang membereskan piring sarapan.

“Apa rencanamu setelah ini, Olivia?” tanya Erick sambil menyandarkan tubuhnya.

Olivia menoleh sekilas. “Aku harus menyelesaikan tugas kuliah, lalu menemani Nathan berjemur.”

Erick mengangguk, lalu tersenyum jahil. “Kalau begitu, kapan aku dapat giliran ditemani?”

Olivia tertawa kecil, mengira Erick hanya bercanda, tapi Nathan yang diam sejak tadi tiba-tiba menyahut dingin, “Kalau kau ingin perhatian, cari perawat sendiri.”

Erick menatap Nathan dengan ekspresi terkejut yang kemudian berubah menjadi seringai puas. “Aku hanya bercanda, Nathan. Santai saja.”

Olivia bisa merasakan ketegangan di udara. Ia cepat-cepat mengalihkan pembicaraan, tetapi dalam hatinya ia tahu, ada sesuatu yang mulai berubah dalam hubungan mereka bertiga.

Saatnya berjemur.

Olivia membawa Nathan keluar kamar menuju halaman belakangnya yang sangat luas. Di sana ada pepohonan besar, taman dengan bunga berwarna-warni, kolam air mancur, dan danau kecil yang tenang dengan beberapa angsa yang sedang berenang. Nathan menghirup udara segar dan menikmati hangatnya sinar matahari pagi yang menyentuh kulitnya. Baru sekarang dia benar-benar bisa menikmati halaman belakang rumahnya sendiri. Padahal, rumah ini sudah lama ia miliki, tetapi tidak pernah sekalipun ia benar-benar mengelilinginya dan memperhatikan keindahannya.

"Sepertinya ini pertama kali aku benar-benar duduk di sini dan memperhatikan semuanya," kata Nathan sambil mengamati sekeliling.

Olivia tersenyum, ikut duduk di samping kursi rodanya. "Aku tidak percaya. Kau punya tempat seindah ini, tapi tidak pernah menikmatinya?"

Nathan mengangkat bahu. "Dulu aku terlalu sibuk dengan pekerjaan. Aku pikir, yang penting rumah ini ada, tanpa peduli apa yang ada di dalam atau di luarnya. Sekarang aku baru sadar betapa bodohnya aku."

Olivia tertawa kecil. "Setidaknya sekarang kau punya kesempatan untuk menikmatinya. Lihat angsa-angsanya, mereka terlihat sangat santai. Aku ingin seperti mereka, hanya mengambang dan tidak perlu memikirkan hal-hal sulit."

Nathan menoleh ke Olivia, memperhatikan cara gadis itu berbicara dengan santai. "Kau memang terlihat seperti tipe orang yang bisa menikmati hidup dengan sederhana."

Olivia tersenyum, lalu perlahan membetulkan selimut yang menutupi kaki Nathan. Gerakan itu sederhana, tetapi membuat Nathan merasakan sesuatu yang hangat di dalam hatinya. Perhatian Olivia begitu alami, seperti tidak dibuat-buat, dan hal itu membuat Nathan semakin nyaman berada di dekatnya.

"Kenapa tiba-tiba diam?" Olivia bertanya, melihat ekspresi Nathan yang berubah.

Nathan menggeleng pelan. "Tidak apa-apa. Aku hanya berpikir... mungkin aku harus lebih sering keluar ke sini."

"Itu ide yang bagus," Olivia mengangguk. "Setiap pagi kita bisa berjemur, menghirup udara segar. Kau tahu? Matahari pagi bagus untuk kesehatan."

Nathan tersenyum kecil. "Dan kau akan selalu menemaniku?"

Olivia menoleh, menatap Nathan yang kini memandangnya dengan serius. Ia terdiam sejenak, sebelum akhirnya berkata dengan nada bercanda, "Tentu saja, selama kau tidak berubah menjadi monster lagi."

Nathan tertawa pelan. "Baiklah, aku akan berusaha."

Mereka menikmati suasana itu dengan tenang. Tidak banyak kata-kata yang terucap setelahnya, tetapi keheningan di antara mereka terasa nyaman. Sesekali, angin bertiup pelan, membawa aroma bunga-bunga di taman. Nathan menatap ke danau kecil di depannya, menyadari betapa banyak hal sederhana yang selama ini ia abaikan.

Untuk pertama kalinya, ia merasa hidupnya tidak sepenuhnya buruk. Mungkin ada harapan baru yang sedang tumbuh di dalam dirinya, meskipun ia belum tahu ke mana arah perasaan itu akan membawanya.

Tiba-tiba, dari kejauhan, terdengar suara yang familiar.

"Hey! Kenapa aku tidak diajak?" seru Erick, berjalan mendekati mereka dengan wajah sedikit kesal.

Olivia menoleh dan tersenyum tipis. "Aku harus cepat membawa Nathan keluar mumpung matahari belum tinggi. Kalau terlalu siang, udara bisa jadi terlalu panas."

Erick menyipitkan matanya, menatap Olivia seolah ingin menyelidiki sesuatu. "Alasan yang masuk akal, tapi tetap saja, aku merasa ditinggalkan."

Nathan hanya diam, tapi matanya mengamati Erick dengan tatapan yang sulit diartikan. Sejak awal, dia tidak menyukai perhatian Erick terhadap Olivia. Bahkan, sekadar kehadiran Erick saja sudah cukup untuk mengusik pikirannya.

Erick menghela napas dan menepuk pundak Nathan dengan ringan. "Bagaimana tanganmu? Masih sakit?"

"Aku masih hidup," jawab Nathan dingin, mengalihkan pandangannya ke danau kecil di depannya.

Olivia menyenggol lengan Nathan dengan lembut. "Bersyukurlah Erick masih peduli."

Nathan hanya mendengus pelan.

Erick tertawa kecil. "Sepertinya kau tidak senang aku di sini. Jangan khawatir, aku hanya ingin menikmati jalan-jalan pagi ini juga. Lagipula, aku tidak bisa membiarkan Olivia menghabiskan waktu hanya denganmu saja. Bisa-bisa kau semakin manja."

Olivia mengangkat alisnya. "Nathan tidak manja. Dia hanya butuh bantuan lebih banyak sekarang."

"Oh, jadi kau membelanya?" Erick tersenyum menggoda, tetapi ada sedikit ketegangan dalam nada suaranya.

Nathan melirik Olivia sekilas, lalu kembali melihat ke depan. "Aku tidak butuh dibela."

Udara pagi terasa lebih hangat dibanding sebelumnya. Matahari mulai naik perlahan, sinarnya membias di permukaan air danau. Suara burung-burung berkicau mengiringi langkah mereka bertiga yang berjalan perlahan di jalur taman yang tertata rapi.

Olivia menghela napas, merasa sedikit canggung di antara dua pria ini. Erick terlalu santai, sementara Nathan terlihat semakin kesal.

"Olivia, bagaimana kuliahmu?" tanya Erick, mencoba mengalihkan suasana.

Olivia tersenyum. "Masih baik-baik saja. Cutiku selama seminggu hampir habis. Beberapa tugas selama cuti cukup sulit, tapi aku berusaha menyelesaikannya."

"Baguslah. Kalau butuh bantuan, aku punya banyak teman yang bisa membantumu."

"Terima kasih, Erick, tapi aku masih bisa mengatasinya sendiri."

Nathan akhirnya berdehem, menarik perhatian mereka. "Cukup soal kuliah. Aku mulai bosan mendengarnya."

Erick tertawa. "Kau cemburu karena aku lebih banyak bicara dengan Olivia daripada denganmu?"

Nathan menatapnya tajam. "Aku hanya tidak tertarik dengan obrolan ini."

Olivia menatap keduanya dan menggeleng pelan. Ini akan menjadi pagi yang panjang.

Saat mereka bertiga berjalan kembali menuju teras belakang, Erick sesekali melontarkan candaan ringan, berusaha mencairkan suasana. Namun, Nathan tetap diam, hanya sesekali menanggapi dengan gumaman singkat. Olivia di sisi lain, mencoba untuk tidak terlalu fokus pada interaksi keduanya, tapi ia jelas bisa merasakan ketegangan samar di antara mereka.

"Jadi, bagaimana rasanya akhirnya bisa menikmati halaman belakang ini?" Erick bertanya sambil menatap Nathan.

Nathan menghela napas, melirik ke sekeliling sebelum menjawab, "Lumayan. Nggak buruk juga ternyata."

Olivia tersenyum kecil. "Aku senang kamu bisa menikmatinya, Nathan. Matahari pagi ini bagus untukmu."

Erick terkekeh. "Kalau aku tahu kau akan jalan-jalan seperti ini, aku pasti sudah datang lebih awal. Jangan-jangan ini cuma alasan Olivia biar bisa menghabiskan waktu lebih lama denganmu?" godanya sambil melirik Olivia dengan tatapan menggoda.

Olivia melirik Erick dengan tatapan tajam tapi tidak bisa menahan senyum. "Aku hanya melakukan tugasku. Lagipula, ini demi kesehatan Nathan."

Nathan hanya mendengus pelan, tidak ingin menanggapi. Perasaan tidak nyaman kembali mengusik pikirannya. Ada sesuatu dalam cara Erick memperlakukan Olivia yang membuatnya tidak senang.

Saat mereka tiba di teras belakang, Olivia mendorong kursi roda Nathan ke tempat yang lebih teduh. "Kamu mau lanjut duduk di sini sebentar atau mau masuk?" tanyanya.

Nathan menatap sekeliling sebentar, lalu menghela napas. "Di sini saja dulu."

Erick menarik kursi dan duduk di sebelahnya. "Aku setuju. Suasananya enak. Ngomong-ngomong, aku lapar. Sarapan pagi ini ada apa, Olivia?"

Olivia tertawa kecil. "Kalau kamu datang lebih awal, mungkin aku sudah menyiapkannya.

1
Dwi Winarni Wina
Olivia difitnah sm jason videonya tersebar...
Dwi Winarni Wina
Olivia bersedia jd dimata2 nathan tuk mengawasi jason yg bikin ulah yg ingin menghancurkan nathan....
Dwi Winarni Wina
Tunggu jason nathan dan erick bertindak tamat riwayatmu bisa2 menginap di hotel pradeo tempat org bertobat dan renungi segala kesalahan....
Dwi Winarni Wina
semangat2 kakak sll mendukungmu terus berkarya....
Dwi Winarni Wina: sama2 Kak... Amin ya ronal alamin...
Dee: Terima kasih atas dukungannya kakak..., sehat selalu...💖🥰
total 2 replies
Dwi Winarni Wina
Tamat riwayatmu jason kebusukan akhirnya terbongkar jgn berani bermain api pasti akan terbakar sendiri jason....
Dwi Winarni Wina
Nathan dan ollivia sama2 terluka cinta saling mencintai tidak bs memiliki krn nathan tidak percaya diri krn keadaannya lumpuh takut tidak bs membahagikan olivia...
Dwi Winarni Wina
Pria sangat dicintai Olivia dirimu nathan,,berhenti merasa tidak pantas buat olivia nathan dan km jgn berhak bahagia nathan dan olivia sangat tulus mencintaimu....

Olivia hanya anggap erick sekedar tmn dan nathan berusaha mendekatkan erick sm olivia....
Alma
mantab... lanjut...💯
Alma
Dia ada rasa juga sama Erick tapi lebih berat sama Nathan
Paramitha Tikva
Jangan menyesal Nathan,, sekali olive pergi kau sendiri yg akan tersiksa
Dwi Winarni Wina
Nathan olivia jatuh cintanya padamu dan olivia tidak mempunyai perasaan terhadap erick...
Olivia tidak akan bahagia bersama erick cintanya hanya tuk nathan pria sangat dikagumi dan dicintainya...
Lanjut thor💪💪💪💪💪
Dwi Winarni Wina
Jason sangat gugup dan resah gelisah takut ketahuan memanipulasi data keuangan krn korupsi...

Jason sangat iri sm erick sangat sipercaya sm nathan ketimbang jason dan nathan pasti tahu mana yg jujur dan tidak....

Tunggu aja sampai bukti2 kuat terkumpul pasti tamat riwayatmu jason dan nathan tidak akan mengampuni seorang pengkhianat...
Dwi Winarni Wina
Nathan berusaha mendekat olivia dfn erick tp olivia menolaknya dan akhirnya berbicara org sukai adalah nathan....

tp nathan merasa tidak pantas buat olivia krn lumpuh olivia mencintai nathan sangat tulus gimanapun keadaan nathan...

lanjut thor💪💪💪💪💪
Paramitha Tikva
Rik Erick masa ga bisa baca gestur org, olive juga padahal kuliah di psikolog
Dee: Erick memang ceria dan pintar bicara, tapi dia nggak selalu peka. Olivia pun masih belajar... walau kuliah psikologi, saat udah menyangkut perasaan sendiri, semuanya jadi lebih rumit. 😁
total 1 replies
Dwi Winarni Wina
Mom charllote sangat happy skl melihat nathan kembali semangat lagi akan kembali perusahaan selama ini nathan terpuruk ada beberapa org kepercayaannya korupsi...

Semenjak kehadiran olivia nathan kembali semangat lagi dan hidupnya penuh warna...
Tp nathan memendam rasa cintanya kpd olivia dan merasa tidak pantas buat olivia krn lumpuh....

lanjut thor...
semangat selalu💪💪💪💪💪
Dwi Winarni Wina
Semangat2 nathan hrs bangkit dr keterpurukan demi perusahaanmu...
Ada mom carrolotte dan olivia sll kasih dukungan dan semangatnya.....

lanjut thor💪💪💪💪💪
Alma
Aku penasaran Thor, terus lanjut ☝️🫶
Dwi Winarni Wina
Ayo semangat kak lanjut update lagi setia menunggu....
Nathan sangat merasa minder/tidak pantas buat olivia dan ungkapan aja nathan perasaannya pd olivia....

krn olivia jg merawat nathan dangat tulus dan ikhlas nathan bisa bangkit dr keterpurukan hrs berusaha tuk sembuh dengan terapi pasti bisa jalan lagi....

lanjut thor....
semangat selalu...
sehat selalu.....
Dwi Winarni Wina
Bagus nathan krn bangkit dr keterpurukan dan jgn menyerah tuk sembuh bisa berjalan kembali......
Dwi Winarni Wina
Nathan dan olivia memendam rasa tp sulit skl menggungkapkan nathan tidak percaya krn lumpuh dan olivia berpikiran tidak pantas buat nathan kemungkinan krn statusnya yg membedakan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!