NovelToon NovelToon
My Lovely MUA

My Lovely MUA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:91.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sage Green92

Briana Micella mendadak menjadi seorang MUA (Make Up Artist) idola para model, artis maupun istri pejabat di negaranya. Bukan tanpa alasan Briana menjadi idola, sebelumnya dia terpaksa menggantikan ibunya yang juga berprofesi sebagai MUA senior profesional yang sedang sakit. Banyak sekali kejutan-kejutan menghampiri Briana di saat dia sedang melakukan tugasnya. Termasuk mendapat seorang klien model terkenal, mirisnya model itu adalah calon istri dari masa lalunya yang belum usai; Nevan Xaquil, mantan kekasih Briana saat duduk di bangku SMA.
Akankah Briana goyah kembali setelah Nevan datang kembali di kehidupannya ? Sanggupkah Briana bekerja secara profesional jika selalu berhubungan dengan masa lalunya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sage Green92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22.

“Kenapa, masih mikirin Nevan lagi ?” tanya Steven kepada Briana. Kebetulan Briana sedang termangu di sofa ruang tamu sambil rebahan namun tatapannya melanglang buana.

“Ah, papah nggak kok!” sahut Briana mencoba mengelak.

Tak biasanya Steven menanyakan tentang hal receh seperti ini. “Kamu mau liburan nggak ?” tanya Steven seraya mengusap lembut rambut Briana.

Otomatis Briana langsung bangkit dari rebahannya dan memeluk sang papa. Seolah mengerti isi dalam otaknya akan meletus akibat berbagai masalah yang datang menimpa Briana. “Ta-tapi Briana baru kerja semingguan, Pah. Mana boleh ijin lama-lama ?”

Steven melerai pelukannya dan memberikan satu buah tiket kereta api menuju kota Yogyakarta. Kota dengan berjuta kenangan. Kenangan untuk keluarga besar Steven. Dahulu, mereka sempat bertempat tinggal di Yogyakarta selama 5 tahun. Tepatnya sesaat sebelum Briana masuk smp.

“Pah! Ini mendadak banget.”

“Kamu kan perginya masih satu bulan lagi. Nggak papa lah ijin bentar.”

Mata Briana mendadak berkaca-kaca. Meskipun Steven tak banyak bicara, tetapi dia sangat mencintai putrinya itu. Lebih dari apapun.

“Makasih, ya Pah!”

“Sama-sama, Nak.”

...----------------...

“Na, mamah mau minta tolong lagi. Bisa nggak ya kira-kira ?”

“Kemana ?” tanyanya sambil merapikan dandanannya karena sebentar lagi dia akan berangkat bekerja.

Aisha duduk di tepi ranjang, nampak wajahnya ditekuk seperti sedang berpikir keras. Kakinya ia hentak-hentakkan sedikit di lantai. Bingung harus memulai dari mana.

“Mama...,”

Kalimat selanjutnya ia jeda. Tarikan nafasnya menderu. Khawatir, jika Briana akan tidak setuju atau marah. “Cepetan bilang, Mah. Briana bentar lagi berangkat.”

“Gantiin Mama keluar kota minggu ini. Disana ada job pernikahan pejabat penting!” seru Aisha dengan nada cepat tanpa jeda.

Ia seraya melirik ekspresi wajah Briana dari pantulan kaca. Wajahnya tak menunjukkan sedikitpun perasaan terkejut atau apapun. Biasa saja.

“Trus mamah mau ngapain ?” tanyanya dingin.

“Lama-lama mamah capek keluar kota. Faktor U, Na.”

Briana menghela nafas dalam-dalam. Mau bagaimanapun, mamahnya itu bukan robot. Usianya sudah tidak muda lagi. Terkadang dia berada di luar kota selama beberapa hari ditemani Steven. Belum lagi job ke luar kota beda pulau. Belum lagi ketika rumah kliennya itu sedikit menantang. Sampai di rumah, Aisha terasa badannya akan rontok. Maka dari itu, dia sudah berpikir panjang untuk menyerahkan usahanya ini kepada Briana.

“Trus mamah maunya gimana ?”

“I-itu kamu yang handle semua job Mama,” sahut Aisha menyengir. Lalu melayangkan sebuah senyuman canggung.

“Kan Briana udah kerja. Ini udah dapet seminggu lebih. Baru juga seumur jagung udah resign, nggak lucu, Mah,” sahut Briana panjang lebar.

Ia tiba-tiba berdiri dan meraih tasnya di meja nakas tempat tidur. Melewati Aisha begitu saja. Gadis itu sedikit kesal.

Aisha kemudian berlari kecil dan mengejar Briana yang ternyata sudah hilang dari rumahnya.

“Ngapain kok lari-lari gitu ?” tanya Steven yang duduk di meja makan menyantap sarapannya.

Dada Aisha naik turun. Dia lalu menghampiri suaminya di meja makan.

“Ngejar Briana. Dia kayaknya marah deh, Pah.”

“Pelan-pelan aja ngomongnya. Aku udah ngasih tiketnya ke Jogja bulan depan.”

Aisha menepuk pundak Steven, sehingga membuatnya terbatuk-batuk. “Pinter deh ayangku ini.”

...----------------...

“Briana, gue boleh duduk sini ya,” ucap Adriella.

Kedua tangannya sibuk membawa kopi. Satunya ia berikan kepada Briana.

“Duduk aja. By the way makasih kopinya.”

Mereka berdua sedang berada di taman belakang WillEnt. Pemandangannya cukup sejuk. Banyak pepohonan rindang yang memang ditanam untuk beristirahat setelah lelah dengan segala latihan ataupun aktivitas-aktivitas yang lain. Disana juga terdapat beberapa bangku dan gazebo. Banyak talent, atau pegawai WillEnt melepas penat sejenak di taman itu.

“Lo masih diganggu sama Isyana nggak ?”

Briana menggeleng, “Nggak tuh, kenapa ?”

“Dia udah nggak masuk beberapa hari ini,” jawab Adriella ketus.

Briana hanya ber-Oh ria. “Kenapa lo bisa benci sama Isyana ?” tanya Briana tiba-tiba.

Hati Adriella kemudian terasa nyeri. Rasa benci itu sudah tertanam di dalam dirinya sejak dulu. “Ya benci aja. Gue nggak mau dia ngrebut posisi gue begitu aja.”

Sebuah jawaban klise. Tapi, Briana tak mau mengungkitnya lebih dalam bukan urusannya.

“Ntar balik sama gue yuk,” ajak Adriella.

“I-itu gue mau ke toko buku, dan gue nggak mau ngrepotin. Hehe,” jawab Briana.

Adriella mengangguk. Lalu mereka melanjutkan obrolannya kembali.

Sesaat setelah obrolan panjangnya itu, Briana pamit untuk pulang karena memang pekerjaannya sudah selesai. Di luar kantor WillEnt, Nevan sudah menunggu menggunakan setelan jas formal sepatu licin. Wajahnya sumringah, melihat perempuannya keluar.

“Briana!” Nevan memanggil dengan suara sedikit lantang.

Otomatis Briana mendongak dengan mata membulat. “Ngapain lagi sih.” gumam Briana dalam hati.

Ia langsung berlari kecil tak menggubris panggilan Nevan. Melewati Nevan begitu saja dan melipir berjalan di pinggir jalan.

Dengan cepat Nevan mengikuti Briana mengekor di belakangnya. Menyamakan langkahnya.

Brug!

Nevan tertabrak punggung Briana, gadis itu berhenti tiba-tiba. Ia mengedikkan bahunya pertanda kesal.

“Mau lo apa sih ?”

Dengus Briana kesal.

Nevan mendekap tubuh Briana dari belakang. Orang-orang mulai melirik, melihat, berbisik-bisik melihat kedua sejoli itu di pinggir jalan. “Gue maunya lo, gimana dong ?”

Tangan Briana mengepal sempurna. Meronta agar dekapan pria itu terlepas. Namun, Nevan malah mengunci tubuhnya dan mengangkat Briana menuju ke dalam mobil. Kaki Briana menggantung dan berayun-ayun kedua tangannya mencakar-cakar tangan Nevan. Namun, Nevan tak menggubris. Langsung saja ia hempaskan tubuh Briana ke dalam mobil. Briana menggedor lalu berusaha membuka pintu mobil. Namun, dirinya sudah terkunci di dalam sana.

“Brengsek, lo!” umpat Briana dengan berteriak. Orang-orang mengira Briana diculik. Beberapa orang mendekat ke mobil Nevan dan bertanya.

“Ah ini istri saya, maaf ada sedikit kesalahpahaman. Saya minta maaf sekali lagi,” ucap Nevan sopan.

Orang-orang itu lalu berhambur pergi, dan mempercayai perkataan Nevan. Padahal dia sedang berbohong.

“Brengsek, lo Van!” umpat Briana kembali sambil menatap ke Nevan melotot sampai matanya ingin keluar.

Nevan meringis, malah makin ingin menggoda Briana. “Lo lupa kalo gue brengsek ?”

“Nggak lupa. Dan lo sekarang udah berubah jadi iblis,” ucap Briana dingin.

“Ups salah, dari dulu lo emang iblis. Berbuat sesuka hati lo tanpa mikirin perasaan orang lain,” kata Briana meralat lagi kata-katanya.

“Gue minta maaf.”

Briana memutar bola matanya jengah. “Nggak bosen minta maaf terus ? Gue yang dengerin aja bosen.”

Nevan mengulum dalam bibirnya dengan lidahnya. “Gue harus apa biar lo maafin gue ?”

Briana menaikkan satu alisnya, “Gampang, lo pergi dari hidup gue selamanya! Gampang kan ?” tutur Briana kesal.

“Nggak mau! Lo harus ikut gue sekarang,” jawab Nevan ketus. Lalu dengan kecepatan tinggi, dia menginjak pedal gas mobil sport mewahnya. Berasa seperti dejavu, mata Briana otomatis tertutup dan dadanya terasa tersentak. Karena tiba-tiba Nevan melajukan kendaraannya dengan cepat. Dulu, dia sering begini ketika Nevan sedang marah. Tak peduli Briana memohon sambil menangis, Nevan bak orang kesetanan malah makin menaikkan kecepatan mobilnya.

“Lo kalo mau mati, jangan ajak-ajak gue! Mati sendirian aja sana!” teriak Briana. Kedua tangannya berpegangan di atas. Sambil kedua matanya tertutup. Jantungnya hampir copot. Entah mau dibawa kemana oleh Nevan, Briana sudah pasrah.

Nevan masih tetap melajukan kecepatannya di atas rata-rata. Mata Nevan menatap lurus ke jalanan. Hingga akhirnya, mereka tiba di sebuah perbukitan. Lalu Nevan menghentikan mobilnya.

“Buka mata lo!”

Gadis itu membuka sedikit matanya. Dan..

“L-lo ngapain ajak gue kesini ?”

1
Lies Atikah
ah cangkeul thor kapan bersamanya
Lies Atikah
jangan lembek bri melawan lah
Imam Kambali S. Ped
yup cepat lanjut
Lies Atikah
yang tegas atuh Bri sama Nepan kok mau aja dileceh kan udah gak punya harga diri yah s nevan ingat si nevan udah tunangan coba buka hati sama Reno kalau ga bisa berteman aja buat si natan cemburu jangan jadi lembek
Imam Kambali S. Ped
tenang dibawa nevan
Herlina
Luar biasa
Surati
bagus
Fidia K.R ✨
Aku udah mampir di ceritanya ka thor yaa😉 Overalls aku suka jalan cerita nya👍🏻
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
maaf kak baru mampir, awal cerita yg luar biasa semoga seterusnya ceweknya gak melow jgn mau ditindas trs sm cwok 👍👍👍😍😍😍😍😍
վմղíα | HV💕
nyimak thor mampir juga keceritaku
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Jangan lupa baca karya terbaru Author dengan judul Cinta Yang Lain ya... 🥰
©h♦©♦
Otw ikut kak!
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
kak ak mampir ya
tina yusuf
akur ceritanya bagus ,suka
tina yusuf
briana jangan mau di perlakukan begitu putusin aja
Widya Tutik
keren
🌕🌊🍁🪷
jangan lupa minta daddy nevan belikan pabriknya sekalian boy
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐: Pabrik thomas and friends 😅😅
total 1 replies
𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐
Hi kak Elna, akan ada extra chapter dan next ada kejutan lagi..

Jangan lupa subscribe supaya kalau aku update bisa kelihatan di kakak. ☺😘
Elna Nur
ini serius end thor🥺
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
judulnya kok gda kak?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!