NovelToon NovelToon
Naik Ranjang Dengan Mantan

Naik Ranjang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku / Menikah Karena Anak
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Imamah Nur

Takdir seakan mempermainkan kehidupan Lintang Arjuna, ia yang dulu harus merelakan Danu, sang kekasih untuk menikahi kakaknya, kini ia harus terlibat hubungan kembali dengan pria di masa lalunya.

Lintang terpaksa naik ranjang dengan mantan kekasihnya karena permintaan sang ibu demi bayi kembar yang dilahirkan Libra, sang kakak.

Bagaimana Lintang mampu bertahan dalam pernikahannya di tengah kebencian Danuar Anggara yang masih memuncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Diam

"Apa katamu Mas! Berselingkuh? Apa kamu tidak salah bicara?" Aku berkata dengan emosi lalu terkekeh sendiri mengingat pemikiran Mas Danu yang begitu picik.

"Bukannya kamu yang sudah mengkhianati hubungan kita? Tanpa sepatah kata, tanpa tanda perpisahan, kamu malah menikahi kakak kandungku sendiri. Siapa yang tidak berpikir ada hubungan diantara kalian sebelum itu? Apa kamu mau mengelak kalau aku menganggap ada perselingkuhan diantara kalian selama kamu masih terikat padaku?" Aku mengusap air mata yang jatuh di pipi. Bulir bening itu terasa panas seperti hatiku kala harus mengingat kembali momen menyakitkan yang sudah lebih dari setahun itu. Seandainya bisa, aku tidak ingin mengingatnya. Biarlah luka ini kukubur saja.

"Lintang–"

"Seharusnya kamu menusukkan belati saja pada jantungku daripada menusuk dengan pengkhianatan seperti itu. Apa kamu tahu bagaimana aku melalui hari-hari setelah itu? Kau tidak pernah memikirkan perasaanku kan, Mas? Kau malah bersenang-senang dengan Kak Libra seolah tidak ada hati yang harus kamu jaga. Kalau saja aku tidak kuat waktu itu mungkin sekarang aku berada di rumah sakit jiwa atau bahkan kamu hanya akan melihat wajahku di belakang buku Yasin." Aku mengusap air mata, tetapi perih di dalam dada tidak dapat aku singkirkan.

Mas Danu menatapku tanpa bergerak sedikitpun. Setelah ini aku berharap dia sadar bahwa apa yang sudah dia lakukan sangat melukai hatiku.

"Itu salahmu sendiri!" ucapnya dengan suara tegas.

"Apa, salahku?" Suaraku terpekik di tenggorokan. Ternyata percuma bicara dengan Mas Danu. Mungkin hatinya sudah buta.

"Suruh siapa kamu tidak mau aku ajak kawin lari."

Aku membekap mulut yang reflek menganga. Ternyata Mas Danu sudah gila.

"Ah sudahlah aku tidak ingin bicara denganmu lagi." Aku kembali melangkah keluar kamar. Di luar pintu aku berpapasan dengan pengasuh kedua bayi. Dia menatapku lalu menunduk, mungkin dia tidak enak melihat aku baru saja menangis.

"Jaga dengan baik Lula dan Lilac," pesanku dan dia hanya mengangguk.

"Tunggu! Siapa yang menyuruh masuk? Aku tidak mengizinkan kamu bekerja di rumah ini. Tanpa seizinku tidak ada yang boleh bekerja di rumah ini."

Aku membelalak mendengar pernyataan Mas Danu. Apa dia tidak pernah berpikir bahwa kalimat itu menyakiti orang lain? Aku berbalik dan menatap pengasuh yang aku pekerjakan untuk si kembar. Dia terdiam dan menunduk dengan tangan saling bertaut.

"Saya diminta Nyonya Lintang untuk bekerja di sini," jawab wanita itu. Sekilas aku melihat Mas Danu melirik ke arahku. Dasar laki-laki super tega.

"Katakan pada dia aku tidak mengizinkan. Kalau dia masih kekeuh dengan pendiriannya untuk mempekerjakanmu, minta dia untuk memohon padaku."

Sial! Mas Danu ingin membuatku merendah di hadapannya. Jangan harap! Aku tersenyum pahit. "Mas Danu ... aku benar-benar ingin meremas-remas dirimu," ucapku dengan tangan mengepal.

Dia melirikku lagi dengan senyuman mengejek dan aku tidak peduli. Kulanjutkan langkah yang sempat terhenti dan berjalan keluar rumah. Aku berjalan-jalan di sekitaran rumah untuk menenangkan perasaanku. Tiba-tiba Pengasuh si kembar berlari ke arahku dengan ekspresi panik.

"Ada apa?" tanyaku datar. "Apa dia mengusir? Atau dia mengancammu?"

"Tuan ingin saya pergi kalau Nyonya tidak memohon pada beliau. Tolong Nyonya, saya sudah kadung senang mendapatkan pekerjaan ini. Saya butuh biaya sekolah adik saya."

Aku memandang wanita yang bersujud di kakiku itu dengan tatapan iba, tetapi aku tidak mungkin memohon pada Mas Danu, dia bisa mengajukan syarat yang tidak bisa aku penuhi. Aku tahu dia akan memintaku untuk tidak bekerja dan mengurungku di rumah. Terus, apa gunanya aku punya pengasuh bayi kalau aku tidak kemana-mana?

"Katakan padanya aku tidak butuh persetujuan dia, dan kalau dia masih nekad mengusir dirimu, aku juga angkat kaki dari rumah ini." Pengasuh si kembar tercengang mendengar jawabanku.

"Kamu ya!" Aku menoleh mendengar suara pria. Mas Danu mengepalkan tangan lalu pergi dengan membawa kekesalannya. Ternyata dari tadi dia mengawasi kami. Mungkin dia berharap aku langsung bersujud di kakinya.

"Kembali ke kamar kedua bayi!" perintahku dan pengasuh bayi itu mengangguk kecil lalu bergegas masuk ke dalam rumah.

Matahari merangkak naik ke peraduan, menyingsingkan senja dengan warna-warni yang memancar indah, lalu menjemput kegelapan malam seakan tahu tempat pulang. Namun, Mas Danu malah belum kembali semenjak dari tadi siang pergi ke kantor. Sebesar apapun kekecewaan dan sekesal bagaimanapun, aku tetap mengkhawatirkannya. Aku akan tetap menunggu dengan gelisah hingga ia pulang.

"Nyonya, Lula dan Lilac sudah tidur." Aku menoleh, menatap pada pengasuh si kembar dan mengangguk.

"Kamu beristirahatlah!" ucapku dan dia menjawab dengan anggukan kecil. Lalu aku berjalan mondar-mandir di ruang tamu. Apakah Mas Danu tidak mau pulang karena kejadian tadi siang dimana aku yang tidak mau menurutinya? Apakah dia masih marah?

Aku melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam. Apa dia banyak pekerjaan sehingga lembur malam ini?

"Nyonya, masih belum tidur?" Pengasuh bayi menyapaku seraya masuk ke dalam dapur.

"Belum, masih belum mengantuk," bohongku."

"Apa Nyonya menunggu Tuan? Jika gara-gara saya Nyonya dan Tuan harus berantem, tidak apa-apa jika saya harus keluar."

"Kamu tidak perlu memikirkan itu. Sebelum kamu datang pun kami memang tidak bisa akur," jelasku agar dia berhenti merasa bersalah.

"Oh begitu ya, Nyonya."

Aku mengangguk lalu menatap ke arah jendela. Dari sana aku melihat dengan jelas pak satpam membuka pintu pagar dan sebuah mobil masuk ke dalam. Tanpa harus berpikir panjang aku tahu itu mobil Mas Danu. Syukurlah dia baik-baik saja.

"Kenapa malam sekali Mas?" tanyaku.

"Tadi sore mama menelpon dan meminta kita membawa si kembar ke rumahnya," lanjutku. Dia menoleh padaku sebentar lalu mengabaikan diri ini dan mempercepat langkahnya menaiki tangga. Aku menghela napas berat. Ingin rasanya aku menarik kata-kataku tadi. Andai saja ini bukan pesan mama sebenarnya, aku malas bicara dengan Mas Danu.

Aku menggaruk kepala lalu naik ke atas dan merebahkan tubuh di ranjang yang berada di kamar si kembar. Entah kenapa aku lebih nyaman di sini daripada di kamar Mas Danu.

Esok hari Mas Danu tetap sama, iya tidak mau bicara padaku. Tatapannya selalu dingin dan datar membuatku semakin tidak nyaman. "Mas mama tadi menelpon lagi, dia bertanya apakah kita hari ini akan ke sana?"

Mas Danu mendengus tanpa melihat ke arahku. Dia meletakkan sendok dan berhenti sarapan. Lalu tangannya meraih tas kerja dan pergi begitu saja. Aku mengusap dada, mencoba bersabar dengan sikap Mas Danu ini.

"Nona yang sabar ya. Tuan Danuar memang begitu. Dulu beliau juga bersikap sama dengan Nona Libra," ucap Bik Mirna dan itu cukup membuatku terkejut.

Bukankah Mas Danu mengatakan benar-benar cinta dan mengagumi Kak Libra hingga mengatakan aku tidak bisa menandingi wanita itu di hatinya? Seperti apa sebenarnya Mas Danu?

1
Lya Harahap
menarik
Imamah Nur: Makasih banyak
total 1 replies
Rahma Inayah
lanjut thor moga bs up lg penasran
Imamah Nur: Sudah tapi masih direview
total 1 replies
Siti Koyah
kaya nya si libraa deh biang keladi nya
Siti Ariani
othor minta tolong up nya rada banyakan dong biar terobati rasa penasaranku, makin kesini makin ricuh aja hubungan mereka bingung mau ngomong apa 🤔
Rahma Inayah
jgn lama2 dong semoga segera terungkp keslah fahaman ni..daj pengen liat danu bucin sama lintang dan jg gmn nnt posesif nya pas tau klu nnt mp nya ternyata lintang mash virzin ...dan bkn yg danu kira selmaini klu lintang wanita murahan
Siti Ariani
ya Allah kesel banget sama tokoh utama cowoknya pengen ku ulek rasanya 😡
Imamah Nur: Ulek aja Kak, aku mendukungmu.🤣
total 1 replies
Siti Koyah
klo udh tau rasa lapis legit nya dia gk bkln bilang ini trik untuk menggoda pria lain..
Imamah Nur: Mungkin😁
total 1 replies
Rahma Inayah
terlaluan danu mengerjai lintang becanda boleh tp ni sungguh terlalu dmn lintas spot jantung dan bwk2 polisi buat cr kembar nyata nya mrk gk knp2 sehat walafiat
Imamah Nur: Memang menyebalkan dia.🙈
total 1 replies
Rahma Inayah
masa satpam gk tau ada org asing menyusup masuk rumh...apa mkn ada kerja sma org dlm yg menculik sang baby
Siti Koyah
semoga lekas sembuh kk
Imamah Nur: Aamiin, makasih
total 1 replies
Rahma Inayah
lnjut thor
Rahma Inayah
kpn akur nya sllu slah fahan
Rahma Inayah
makn penasran dgn ceritanya lnjutkn
Siti Koyah
masih teka teki tapi kasihan dengan lintang
Rahma Inayah
lintang pulg bkn di tny baik2 dr mb langs main tuduh yg menyakitkan sampai ke hati ..hrs nyq cek tu hp jgn cuma main salhim org ...pasti byk tlp masuk dr lintang ..suami egois .dia malh senang2 sm sekertaris nya entah apa yg dilakukan danu br pulg malm2 pdhl kaki nya sakit..lnjut mkn seru
Siti Ariani
libra mungkin maksudnya o
Imamah Nur: Maaf, typo.
total 1 replies
Siti Koyah
nyesek apalagi kalo d kasih dobel up tambah sedih
Rahma Inayah
duh...nyesek banget ...ya..lintang sdh senang serasa terbang yg tinggi sampai.ke langit ke 7 tiba2 jatuh..ke bawh yg paling dasr...apa gk sakit tu
Rahma Inayah
yg ada nnt bkn nyelametin lula malh lintang dan danu saling berpelukan 🤭🤭 lgian danu gk mkr klu drumh gk ada art
Siti Koyah
semangat KK up nya. apalagi d kasih dobel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!