Novel ini diadaptasi dari 50% kisah nyata dan 50% fiksi.
Kaila merupakan istri dari Rangga. Dia dihianati oleh suaminya. Selingkuh di belakang Kaila dengan atasannya.
Kaila melihat dengan mata kepala sendiri ketika suaminya sedang bercumbu di dalam mobil dengan atasannya.
Bagaimana keputusan Kaila ketika mengetahui itu semua?
Ikuti kisahnya, hanya di noveltoon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Farida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendekatan
Aku lupa dengan janji ayah Amanda, bahwa hari ini aku akan berkunjung ke rumah Amanda. Setelah selesai pekerjaanku, seperti biasa Adam akan ke kantor guru untuk menemuiku.
"Mah, ayo pulang," ajak Adam.
"Iya, ayo sayang kita pulang sekarang," ucapku.
Akupun berpamitan kepada guru-guru yang lain dan kami keluar dari ruang guru. Ku dikendarai motor scooterku untuk pulang ke rumah. Di depan gerbang ternyata Amanda menungguku.
"Bu Kaila," Amanda memanggilku.
"Iya Amanda," ucapku.
"Bu Kaila, naik mobil aja yuk ke rumah aku. Motornya nanti Pak Jajang yang bawa," pinta Amanda.
"Ibu naik motor aja yah, ikutin mobil Amanda dari belakang," ucapku.
Pak Andi keluar dari dalam mobilnya.
"Bu Kaila, silahkan naik aja. Motor Ibu nanti di bawa dengan supir saya," pinta Pak Andi.
Karena aku tidak enak dengan Pak Andi dan takut terlihat dengan guru-guru lain, akhirnya aku menyetujui ajakan Pak Andi. Aku dan Adam anakku duduk di bagian belakang bersama Amanda dan Pak Andi yang mengendarai mobilnya.
"Mah, kita mau kemana?" tanya Adam.
"Kita mau main ke rumah Kak Amanda," jawabku.
"Hai, De. Perkenalkan nama Kakak Amanda. Kamu kelas 1 yah?" tanya Amanda.
"Nama aku Adam Kak, iya aku kelas 1," jawab Adam.
Ternyata Amanda anaknya friendly, dia yang mengajak percakan terlebih dahulu. Padahal di kelas Amanda ini sangat pendiam dan gak banyak bicara. Kalau di tanya guru yah dia jawab tapi kalau gak di tanya yah diam aja. Amanda sangat berbeda ketika aku 1 mobil dengannya. Adam yang memang ceriwis suka bicara jika di rumah jadi dengan Amanda yang mengajak dia bicara menjadi perjalanan menuju rumah Amanda tidak terasa.
sekitar 45 menit perjalanan, karena pakai mobil dan jalanan sedikit ramai. Jika naik motor hanya 15 menit mungkin sampai. Mobil Pak Andi masuk ke halaman begitu luas. Mataku melihat sekeliling.
'Ini rumah atau istana?' ucap batinku.
"Mari Bu Kaila silahkan masuk," ucap Pak Andi dengan Ramah.
Aku masuk ke rumah Pak Andi dengan menggandeng tangan Adam. Ku melihat sekeliling rumah Amanda, semua yang ada di dalam rumah benar-benar yang sangat mahal sampai aku membisikkan ke telinga Adam.
"Sayang jangan lari-larian yah, nanti takut ada yang pecah. Gak bisa ganti Mamah jika ada yang pecah." Bisikku sangat lirih ke telinga Adam. Adam merespon dengan menganggukan kepalanya.
"Silahkan duduk Bu Kaila, Ibu mau minum apa? Adam suka ice cream?" tanya Pak Andi.
Adam melihatku, ia meminta persetujuanku boleh atau tidak makan ice cream karena Abahku juga penjual es kemong hampir sama teksturnya seperti ice cream. Aku menganggukan kepalaku bertanda aku membolehkan Adam makan ice cream.
"Aku mau Om," jawab Adam.
"Bu Kaila mau minum apa?" tanya Pak Adam.
"Apa aja Pak," jawabku.
Pak Andi memanggil bibi, yaitu pelayan yang biasa melayani kebutuhan di rumah Pak Andi.
"Mba Yuli," panggil Pak Adam.
"Iya Pak," jawab Yuli.
"Tolong ambilkan Ice cream, dan jus alpukat sekalian cemilan yah," tutup Pak Adam.
"Baik Pak," ucap Yuli.
Tidak lama semua yang Pak Andi sebutkan ada di meja semuanya.
"Adam main yuk," ajak Amanda kepada Adam.
Adam bermain dengan Amanda, mereka terlihat akrab dan wajah Amanda sangatlah gembira.
"Pak, saya lihat. Amanda, jika di sekolahan dia sangat diam. Bahkan saya melihat berkomunikasi dengan teman-temannya sangatlah jarang. Saya pikir ada masalah," ucapku.
"Amanda jika di rumah seperti itu Bu, kelihatan gembira jika ada temannya. Tapi memang dia pendiam jika gak ada temannya. Karena Amanda anak tunggal, Mamahnya sudah meninggal setelah ia melahirkan Amanda,"ucap Pak Andi.
"Jika di rumah Amanda ceria, itu artinya Amanda ada masalah di sekolah. Mungkin dengan teman-temannya. Apalagi beberapa hari yang lalu ada kejadian yang tidak mengenakan," ucapku.
"Sejak kejadian itu memang Amanda agak murung Bu, saya mau periksa psikiater. Takut kehilangannya terganggu," ucap Pak Andi.
Aku menarik nafas dan mengeluarkan dengan perlahan. Karena yang Pak Andi ucapkan tentang psikiater itu apa yang aku lakukan, jiwaku terganggu dan aku harus minum obat setiap hari agar aku lebih tenang.
"Ada apa Bu, sepertinya. Ibu memikirkan sesuatu?" tanya Pak Andi.
"Ah tidak Pak, tidak apa-apa. Saya hanya memikirkan Amanda aja," ucapku.
"Coba Ibu bisa berkomunikasi dengan Amanda. mungkin ia mau bercerita dengan Ibu. Saya sudah pernah tanya tapi dia tidak mau bercerita Bu," ucap Pak Andi.
Aku menghampiri Amanda ketika sedang bermain dengan Adam.
"Ibu Kaila mau pulang yah?" tanya Amanda.
"Belum, Ibu ingin bermain sama kalian. Sepertinya seruh. Boleh Ibu ikut bermain?" tanyaku.
"Boleh dong Bu, kita lagi main ular tangga Mah," ucap Adam.
"Ibu sekarang yang kocok yah," ucapku.
Aku ikutan bermain bersama mereka, mereka tampak sangat gembira.
"Amanda, Bu Kaila boleh bertanya?" tanyaku.
"Tanya apa Bu?" ucap Amanda.
"Amanda kalau di sekolah, kok gak mau main sama teman-teman yang lain. Padahal main itu seruh loh," ucapku memancing Amanda bercerita.
"Gak seseruh bermain dengan Adam Bu, teman kelasku jahat," ucap Amanda.
"Jahat?" tanyaku.
"Ira, Ratna dan Ana mereka selalu menggangguku. jika aku pakai sepatu. Aku dikatain bahwa sepatuku KW lalu mereka mengingatnya. Aku sudah berapa kali ganti sepatu karena mereka itu selalu menginjak-injak sepatuku. Padahal ayah beliin aku asli bukan KW. Lalu mereka sering melihat buku PRku. Aku pernah menolak tapi mereka malah mengunci aku dalam kamar mandi," ucap Amanda.
"Sampai hari ini mereka masih melakukan itu?" tanyaku.
"Ibu jangan bilang-bilang yah, jika mereka tahu aku mengadu kepada Ibu. Mereka akan marah kepadaku dan aku yang akan kena akibatnya," ucap Amanda ketakutan.
"Kamu jangan takut sayang, ada Ibu. Jika di sekolah mereka mengganggu kamu, kamu bisa kasih kode ke Ibu dengan menyediakan mata kamu 2 kali. Jadi kamu tidak terlihat bicara sama Ibu. Tapi Ibu tahu mereka sedang menggangu kamu. Bagaimana?" tanyaku mebujuk Amanda.
Amanda terlihat berpikir-pikir sebentar dan akhirnya ia mengganggukan tangannya.
"Kita berteman yah jika di sekolah, jangan bilang siapa-siapa Ibu teman kamu. Karena ini rahasia," ucapku.
"Oke Bu, rahasia kalau Ibu teman saya." Amanda memberikan kelingkingnya kepadaku.
"Bu janji kelingking bahwa kita temanan," sambung Amanda.
Aku meraih kelingking Amanda.
"Aku juga mau, rahasia temanan." Adam menyatukan keliling Amanda dan aku.
Kami tertawa karena terasa lucu.
"Terima kasih banyak Bu Kaila." Amanda memeluk aku. Aku membelai rambut Amanda. "Sama-sama Amanda."
Setelah aku berbicara dengan Amanda cukup lama. Aku berpamitan pulang kepada Amanda dan Pak Andi.
"Terima kasih Bu atas kunjungannya," ucap Pak Andi.
"Adam sering-sering yah main di sini," teriak Amanda.
"Da dah Amanda...." Adam melambaikan tangannya ketika aku mulai menjalankan scooterku untuk pulang.
Bersambung
✍Ramaikan komen karena komen kalian membuat saya sangat bersemangat untuk menulis dan ide mendadak untuk saya.
Jadilah dermawan dengan cara like, subscribe dan follow aku. Vote nya juga yah
Baca juga yuk cerita serunya
5 tahun menikah tanpa cinta
Salah Lamar
Love dari author sekebon karet ❤
semoga real Kayla semakin strong 💪💪💪💪