Kata orang menikah adalah ibadah terpanjang. Betul itulah yang dirasakan Elmira. Masalahnya pernikahan yang dia rasakan bukan tentang bahagianya tapi tentang sakit hati saja. Selama 15 tahun menikah..selama itu pula suaminya berselingkuh.
"Maaf..maafkan aku sayang...aku berjanji kan menjadi suami yang lebih baik lagi untukmu"
Akankah Elmira memberi kesempatan lagi saat suaminya telah jauh melewati batas? Ataukah harus menjauh pergi menyambut cinta lain yang menunggu di depannya?
Ini karya pertamaku..dan ini tidak mudah..mohon dukungan dan sarannya yaa..terima kasih..I love u🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElHi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Waktunya Memilih
Empat pesan berupa foto tanpa caption apapun. Foto pertama adalah surat nikah Andy dengan Maya. Foto ke dua adalah foto mereka dengan mahar pernikahannya. Foto ke tiga dan ke empat adalah pose mesra mereka dengan memegang perut buncit Maya. Foto-foto yang cukup indah dipandang mata, bukan? Tetapi sayang, itu terasa ironis bila yang memandangnya adalah sang istri pertama dari mempelai laki-laki.
Sejam sudah Elmira menatap foto-foto itu dengan nanar. Masih membeku dalam diamnya. Bibirnya tertutup rapat walau gemetar. Tapi air matanya mengalir menganak sungai tak bisa berhenti. Seperti orang linglung penampilannya.
Jam menunjukkan pukul 13.00, dia pun melewatkan makan siangnya. Walaupun badannya lemah tak bertenaga tapi dia ingat janjinya pada dirinya sendiri untuk tidak membiarkan ini menyakitinya seumur hidup. Dengan sisa-sisa kekuatan yang ada, pikirannya mulai menemukan jalan yang menurutnya perlu dia lakukan saat ini. Iya, saat ini dia harus menyelamatkan mentalnya.
"Aku tidak bisa begini terus. Selama ini sudah cukup melihat kamu berkhianat di belakangku. Mengenalmu selama 7 tahun sudah cukup menyakitkan. Apa aku sanggup sisa hidupku kuhabiskan bersamamu hanya untuk menerima pengkhianatan dan penghinaan saja? Tidak...tidak..itu terlalu lama. Hidupku lebih berharga," seketika Elmira beranjak bangkit pergi ke kamar dan mengemasi baju-bajunya.
Butuh 3 jam saja Elmira menyiapkan kopernya dan membeli tiket penerbangan. Tidak banyak yang dia bawa, hanya beberapa baju yang dia butuhkan saja. Dia menyempatkan diri melihat ruang tamu dan taman kecil di belakang rumah tempat dia selalu berkeluh kesah sendirian saat Andy tak di rumah. Menghibur dirinya sebisa mungkin, melewati jam demi jam, hari demi hari.
"Jaga diri kalian baik-baik bunga-bungaku. Aku takkan bisa lagi mengurus kalian. Doakan aku yang terbaik," ucapnya lirih sambil menatap sedih tanaman-tanamannya.
Sambil menunggu taksi online pesanannya, Elmira putuskan untuk mengirim kata-kata terakhir untuk suaminya sebagai perpisahan.
Empat buah foto yang tadi diterimanya, dia teruskan ke nomor suaminya.
"Aku rasa foto-foto ini sudah cukup menjelaskan apa yang kamu lakukan selama ini di belakangku. Cukup sudah pengkhianatan ini Mas. Aku memilih mundur karena aku merasa lebih berharga dari sekedar istri yang dipecundangi suaminya. Tidak perlu cari aku. Cukup urus perceraian kita jika kamu masih punya sedikit hati untukku. Btw, selamat untuk pernikahan kalian semoga bahagia."
Drrrtt...drrrtt....pesan itu pun terkirim ke nomor Andy.
Sementara taksi yang Elmira pesan sudah datang. Elmira bergegas mengunci pintu rumah yang menyimpan seribu luka baginya. Menaiki taksi ke bandara dengan hati hancur tapi juga masih menguatkan diri sendiri agar tak hilang akal.
"Langsung ke bandara Bu?" tanya sopir taksi.
"Iya pak," jawab Elmira.
"Baik Bu," patuh sopir taksi tersebut.
Sesampai di bandara, Elmira langsung check in. Dia masih punya waktu untuk menunggu di lounge. Masih saja pikirannya menerawang jauh. Dia putuskan untuk pergi ke pulau seberang untuk mencoba memulai hidup barunya. Dia akan mencari kos di daerah yang dulu pernah dia singgahi saat magang kuliahnya. Tidak mudah memang karena dia sendirian tanpa teman ditambah lagi masalah yang sedang dia hadapi saat ini. Tapi tidak ada yang mustahil bukan?
Sementara itu ........
Ting tung...Ting tung.....bunyi pesan masuk di handphone Andy terdengar beberapa kali.
------------BERSAMBUNG-------------