Kekecewaanya terhadap sang Ayah membuat Azzura menerima dengan lapang ketika sang ayah akan memasukannya ke sebuah pesantren.
Ingin menolak namun hatinya terlalu lelah dengan keadaan.
Satu hal yang ia harapkan bahwa langkahnya menerima keputusan sang ayah hanya agar sang bunda kelak akan bahagia dan tak mendapat siksaan atas semua dosa-dosa nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duadua
..."jika kau lelah istirahatlah sebentar,sujud dan ruku lah lebih lama mungkin langit lupa kau siapa...
...dan.....
...Jika kau masih lelah maka diamlah...
...Karena diam adalah best attitude ketika kita muak dengan keadaan"...
...~Azzura~...
...----------------...
Menjelang magrib zura dan Gus Ilham sudah bersiap untuk melaksanakan solat magrib.
Zura mulai belajar menyiapkan pakaian sang suami.
Setelah mendapat persetujuan sang ibu,saat itu juga zura langsung menghubungi Om Alex untuk meminta bantuannya.
Zura tidak ingin mengulur-ngulur waktu lagi,raga dan bathinnya sudah lelah.
ia ingin segera menyelesaikan semuanya sebelum ia melaksanakan ujian sekolah.
Dan Om Alex menyanggupi semua yang zura minta,dan akan melaksanakan secepatnya.
"Baju Aa udah aku siapkan di atas kasur, aku duluan ya A..mau ke kamar pondok dulu."
Zura bersiap merapikan hijabnya.
"Ngapain?"
Gus Ilham baru saja keluar dari kamar mandi.
"Mau bareng sama siti dan yang lain ke mesjidnya "
"Kenapa gak bareng Aa aja sih?"
ucap Gus Ilham tampak keberatan.
"Gak mau lah,nanti pada curiga lagi. Aku gak mau ya nanti mereka mikir yang aneh-aneh sama aku "
ucap protes zura
"Loh katanya kamu gak peduli sama omongan orang,berarti kamu gak usah takut lah orang mau mikir apa aja tentang kamu"
Gus ilham langsung mengambil bajunya dan memakainya di hadapan zura.
"Aa....." teriak zura kaget.
walaupun Gus Ilham sudah memakai kaos dalam dan celana pendek saat di kamar mandi,tapi tetap saja zura terkejut saat melihat tangan dan kaki Gus liham yang biasanya tertutup
"Haha...apa sih sayang, tenang aja Aa udah pakai dalaman kok "
Gus ilham tak kuat menahan tawanya saat melihat zura yang terkejut menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"ish,Aa nyebelin banget sih "
Tangan zura terulur mencubit perut Gus ilham.
"Udah ah aku mau ke kamar ya,terus nanti juga aku tidur disana ya A"
Gerakan tangan Gus ilham terhenti saat mendengar ucapan zura,dengan kecepatan kilat ia melipat sarungnya kemudian duduk di sisi zura
"Mana bisa kaya gitu sih yang,ga..ga..ya Aa gak mau tidur sendiri lagi"
"idih geli,,biasanya juga tidur sendiri ih"
zura merasa geli saat melihat sikap Gus Ilham yang terlihat manja,berbanding terbalik saat di hadapan orang lain yang terlihat dingin dan tegas.
"ya kan karena kemarin selalu sendiri terus sekarang udah punya teman tidur jadi Aa gak mau ya tidur sendiri lagi,udah ya tidur di sini aja..lagian kan bisa besok pagi ke kamar pondok nya yang"
Zura melepaskan nafas nya perlahan.
badannya ia putar agar bisa berhadapan dengan Gus ilham.
Matanya sejenak memindai setiap inci wajah Gus Ilham yang terlihat mulus tanpa ada jerawat satupun.
Kedua tanganya terangkat menangkup wajah Gus ilham.
"A dengerin aku ya, untuk malam ini saja zura minta izin sama tolong ridhoi langkah zura. Malam ini zura ingin ngobrol langsung sama mereka.Zura harus menjelaskan hubungan kita perlahan sama mereka sebelum mereka tahu dari orang lain. Bukannya apa-apa,mereka pasti curiga kalo nanti zura bolak balik terus ke ndalem dan tidak tidur di kamar pondok lagi.Masalah zura sudah banyak,jadi zura tidak ingin menambah lagi masalah apalagi dengan mereka ber3 yang selama ini sudah baik sama zura,hanya mereka dan ustadzah Halwa yang selalu bersikap baik pada zura "
Gus ilham masih belum memberikan responnya,ia masih menatap lekat manik mata zura.
Zura hanya tersenyum sebelum melanjutkan perkataannya.
"Boleh kan Gus Muhammad Ilham Alghiffari ya habibi ? Ridho kan ya zauji ?"
wajah Gus ilham tiba-tiba terasa panas saat mendengar ucapan zura,hatinya berdebar kencang.
Tanpa sadar senyumnya tercetak di bibirnya.
"Ya sudah hanya untuk malam ini saja ya sayang"
Akhirnya walaupun hatinya terasa sedikit berat tapi ia juga tidak boleh egois.
"Alhamdulillah..makasih Aa janji deh cuma malam ini aja.Oh iya zura mau minta tolong satu lagi "
"Apa sayang?"
"Boleh zura pinjam dulu uang cash gak sama Aa?
Gus ilham mengerutkan keningnya
"waktu itu zura gak sengaja dengar ina bicara sama siti,katanya sekolah sudah menanyakan biaya untuk ujian sedangkan orangtuanya belum datang berkunjung lagi bahkan sudah 2 bulan orangtuanya tidak mengunjunginya,ina gak berani bilang sama aku dia cuma berani sama siti makanya saat keperluannya habis ina diam-diam meminjam pada siti..dan aku baru tahu beberapa hari yang lalu. Aku jahat banget ya A,aku terlalu sibuk sendiri sampai temanku kesusahan aja aku gak tau"
"Sstt..gak boleh ngomong gitu sayang,bukan salah kamu kalo kamu gak tau. Mungkin ina terlalu sungkan sama kamu,gak perlu nyalahin diri sendiri lebih baik kita segera bantu dia karena kewajiban kita sebagai saudara harus saling membantu.Membantu sesama muslim sudahlah menjadi kewajiban bagi setiap orang yang beriman. Perintah untuk tolong menolong dalam hal kebaikan difirmankan oleh Allah SWT.Menurut buku karya Syaikh Abu Hamzah Abdul Hamid, sesungguhnya tolong menolong antar sesama muslim sudah sejatinya harus dilakukan sebab umat Islam itu bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan. Apabila salah satu bagian dari bangunan itu tidak kuat maka seluruh bangunan mudah roboh.
Dari Abu Musa RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seorang mukmin dengan mukmin yang lain bagai sebuah bangunan yang sebagiannya mengokohkan sebagian yang lain." (HR Bukhari)
Dalam sebuah hadits yang dinukil dari buku Sunan At-Tirmidzi Jilid 2 oleh Muhammad bin Isa bin Saurah (Imam at-Tirmidzi) dituliskan, dari Qutaibah, dari Abu Awanah, dari Al-A'masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia mengutip perkataan Rasulullah SAW yang bersabda,
١٤٢٥ - (صَحِيحٌ) حَدَّثَنَا فَتَيَبةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: ((مَنْ نَفْسَ عَنْ مُؤْمِن كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ سَتَرَهُ اللهُ في الدُّنْيَا وَالْآخِرَة وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ)).
Artinya: "Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi keburukan seorang muslim, Allah akan menutupi keburukannya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya." (HR Muslim) _sumber detikhikmah.google.com_
Gitu sayang,jadi sekarang kamu jangan sedih lagi kita bantu semampunya,Aa percaya istri Aa ini masyaAllah cantiknya luar dalam."
Mendapat pujian dari sang suami tentu saja membuat zura merasakan ribuan kupu-kupu di perutnya.
pipinya terasa panas,sekuat tenaga ia menahan agar tidak tersenyum.
Baru kali ini ia merasakan pujian yang begitu terdengar hangat dan romantis.
Saat bersama rizal, ia tidak pernah bersikap romantis seperti ini.
Pacaran bersama rizal bersifat kaku tidak jauh beda seperti hubungan persahabatan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
♧R²_Chair♧
...tolong jangan lupa kasih semangat terus ya dengan cara like vote n comment....
...jangan lupa follow aku juga..big hug🤗...
semangat yaa untuk update ceritanya ❤️
mampir juga dikaryaku✨