Disimak dulu aja..
Disiksa lahir batin oleh ibu kandungnya sendiri.Tak cukup membuat sang ibu dengan tega menjual gadis malang itu dengan harga 1miliyar oleh pria asing.
Yang justru menyelamatkan dirinya dari jeratan kejam ibu kandungnya.Tapi siapa sangka jika pria yang menginginkan dirinya untuk dinikahi,ternyata dikenal lelaki yang juga kejam.
Seperti apa kehidupan gadis malang itu setelah dinikahi tuan kejam??
Akankah kehidupan gadis itu berakhir bahagia?atau justru semakin menderita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Sean kembali menatap tajam kearah tuan Tang yang sudah gemetaran ketakutan.Saat ia harus melihat pemandangan yang begitu kejam yang dilakukan Sean.
Tuan Tang yang sudah ketakutan dan merasa terancam dengan nyawanya,langsung berlutut dan memohon dihadapan Sean.
"Tuan,maafkan aku..Tolong jangan bunuh aku..Aku akan memberikan apa pun yang kau minta..Asal kau tidak membunuhku tuan..Hiks.." rengek tuan Tang yang mulai memohon pada Sean.
Sean memilih diam dan tetap menatap tajam kearah tuan Tang.
"Aku akan memberikanmu uang..Berapa pun yang kau mau,asal kau tidak membunuhku tuan..Ku mohon jangan bunuh aku..Aku masih ingin hidup..Huaa.." rengek tuan Tang lagi yang mulai terlihat seperti anak kecil tanpa pedulikan rasa malunya yang berlutut dihadapan Sean.
Tuan Tang mulai bersimpuh di kaki Sean dan mencium ujung sepatunya dengan terus memohon.
Namun,Sean langsung memundurkan kakinya dari tuan Tang.
Ia pun berbalik dan meninggalkan tuan Tang.Yang membuat tuan Tang merasa sedikit lega karna ia lolos dari mautnya.
Namun,sebelum ia akan meninggalkan tempat tersebut.Sesaat Sean menoleh kearah Juan yang sudah kembali.
"Habisi dia,dan ambil alih tempat ini..Pastikan mayatnya lenyap tanpa siapa pun yang tahu." ucap Sean memberi perintah pada Juan.
Juan langsung mengangguk dan menuruti perintah Sean.
"Baik tuan." jawab Juan.
Mendengar perkataan Sean,tuan Tang seketika panik dan ketakutan.
"Tuan Sean..tolong jangan bunuh aku..Ampuni aku tuan..Tuan..!!!!"teriak tuan Tang yang memanggil Sean.
Sean yang tidak peduli,langsung meninggalkan tempat tuan Tang.
"Brengsek kau Sean..!!!Kau akan menyesalinya..Aku bersumpah...!!!" umpat tuan Tang yang kini menyumpahi Sean yang sudah pergi.
Sementara Juan,tanpa berkata apa pun.Melayangkan sebuah pisau kearah tubuh tuan Tang.Dan menusuknya berulang kali ke tubuh tuan Tang.Hingga membuat tuan Tang tewas seketika.
"Maaf tuan Tang..Hidupmu harus berakhir seperti ini.." sahut Juan menatap dingin dengan keadaan tangannya yang sudah berlumuran darah.
Juan pun langsung beranjak bangkit dan membersihkan tangannya dengan kain bersih.Yang diberikan oleh pengawal lainnya.
Juan terlihat tenang dan tanpa merasa takut saat menghabisi tuanTang.Karna ia sudah terbiasa dengan pekerjaannya yang selalu menghabisi nyawa musuhnya atas perintah Sean.Tanpa khawatir dengan resiko yang akan dia tanggung.Sebab setiap ia melenyapkan musuhnya,tidak ada satu pun orang yang akan mengetahuinya.
Seolah menjadi rahasia gelap dalam persaingan dunia mafia mereka.Juan pun selalu membereskannya dengan sangat bersih.Dan dapat mengambil alih apa pun yang dimiliki musuh yang sudah ia lenyapkan.
Sean juga mempercayai Juan untuk membereskan setiap orang-orang yang akan mengkhianatinya dan musuh-musuh yang mencoba untuk menyingkirkan dirinya.
Bagi Juan juga menjadi suatu kepuasan jika sudah menghabisi musuhnya dengan tangannya sendiri.Karna ternyata Juan memiliki jiwa seorang psikopat.Yang tidak akan ada rasa kasihan jika sudah menghabisi nyawa seseorang.
...****************...
Dareen tiba-tiba datang ke kediaman Sean,tanpa sepengetahuan Sean.
Ia sengaja datang tanpa memberitahukan Sean,karna ingin bertemu dengan Lisa.Gadis yang ternyata sudah membuatnya begitu penasaran.
Saat akan memasuki kediaman Sean,Adelia langsung menghampiri Dareen.
"Selamat siang tuan Dareen.." sapa Adelia.
Dareen hanya tersenyum pada Adelia.
"Pamanku tidak ada disini kan?" tanya Dareen ingin memastikan lagi.
"Tidak tuan,tuan Sean sedang pergi." jawab Adelia.
"Bagus..Kudengar,calon istri paman ku tinggal bersamanya..Bisa aku bertemu dengannya?" tanya Dareen.
"Euh.. Iya memang benar tuan Dareen.. tapi saya tidak tahu apakah nona Lisa boleh bertemu dengan siapa pun,termasuk tuan sendiri." ujar Adelia.
"Pasti diperbolehkan.. dia tidak akan marah,apa lagi aku masih keluarganya.. biarkan aku untuk bertemu dengan calon istrinya paman." ujar Dareen berusaha membujuk Adelia.
Sesaat Adelia pun berpikir sejenak.
Bagaimana ini??kira-kira tuan Sean akan marah atau tidak ya??jika kubiarkan nona Lisa bertemu dengan tuan Dareen.. batin Adelia yang sedikit bingung.
"Sudah kau tenang saja.. Aku yang akan bertanggung jawab,jika pamanku marah nantinya.." ujar Dareen menjamin dirinya.
Adelia pun menatap Dareen dengan penuh keraguan.
"I..Iya baik lah.. Akan saya panggilkan nona Lisa untuk bertemu dengan tuan.." jawab Adelia yang terpaksa menuruti permintaan Dareen.
"Yes.. bagus,kalau begitu aku tunggu didekat kolam.. Dan jangan lupa siapkan minuman untukku..Aku sangat haus." kata Dareen langsung bersemangat sambil tersenyum lebar karna merasa senang.
Adelia langsung mengangguk dan meninggalkan Dareen menuju kamar Lisa.
Sesampainya dikamar Lisa,Adelia menghampiri Lisa yang sedang duduk termenung memandangi luar jendela.
"Nona..Maaf saya menganggu nona." sahut Adelia.
Membuat Lisa langsung menoleh kearahnya.
"Ada apa Adelia??" tanya Lisa.
"Ada seseorang ingin bertemu dengan nona." jawab Adelia.
"Seseorang??Siapa??apakah dia ibuku??"tanya Lisa yang seketika langsung panik.
"Ibu??Bu..bukan nona..Tapi tuan Dareen,saudara tuan Sean.." jawab Adelia.
"Tuan Dareen??" tanya balik Lisa yang bingung,karna merasa tidak mengenalnya.
oh ya jangan bikin episode yg panjang2 ya... 100an episode udah sangat memadai...