Dihamili Bodyguard Tampan

Hari sudah pagi, Kinara terbangun dan membuka matanya. Ia terkejut saat sadar bahwa tubuhnya terasa begitu remuk seperti habis dihajar semalaman, selain itu ia juga tak menyangka kalau dirinya tertidur dalam keadaan tak berbusana. Bahkan, ia melihat gaun miliknya tergeletak begitu saja di atas lantai dengan berserakan. Sepertinya memang habis terjadi pertempuran ranjang yang panas sekali di dalam kamar itu.

Perlahan Kinara bangkit dari posisinya, ia terduduk sambil memandangi tubuh polosnya dari balik selimut. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam, namun hanya sekilas kejadian mengenai pertempuran panas itu yang muncul di kepalanya. Ia tak ingat apa saja yang ia lakukan, bahkan ia juga tak bisa mengingat dengan siapa ia bermain.

"Hiks hiks..."

Kinara menangis sejadi-jadinya, ia menekuk lutut dan memeluk selimut untuk meluapkan kesedihan. Ia merasa kotor saat ini, setelah kesuciannya direnggut oleh lelaki tak bertanggung jawab. Ia sungguh menyesal telah melakukan ini semua, karena sekarang ia sudah kehilangan harta paling berharga di dalam hidupnya.

"Siapa yang udah lakuin ini ke gue? Tega banget tuh orang, abis renggut mahkota gue terus main pergi gitu aja. Kurang ajar banget!" gumamnya merasa kesal.

Tlingg

Tiba-tiba, ponselnya berdering dan membuatnya terkejut. Kinara pun menoleh ke sebelahnya, meraih ponsel miliknya dari atas meja untuk mencari tahu siapakah yang mengiriminya pesan. Setelah dilihat, betapa syoknya ia karena terdapat video panas yang dikirimkan oleh seseorang entah siapa.

"Apa-apaan ini??" Kinara terlihat bingung dan kesal sekali.

Ia membuka video itu, rupanya di dalamnya berisi pertempuran panas dirinya dengan seorang pria yang terjadi semalam. Tentu saja Kinara amat syok, ia membuka mulutnya dan tidak percaya kalau pria semalam sengaja merekam kegiatan mereka.

Braaakkk

"Bangsat!" Kinara mengumpat kesal sembari memukul meja di dekatnya dengan emosi.

Ya jelas jika Kinara begitu kesal saat ini, karena orang yang sudah menyetubuhinya seperti sengaja mengirimkan video itu padanya. Ia sungguh tak mengerti apa maksud dari pria itu, namun ia yakin kalau ada sesuatu tertentu yang hendak diinginkan oleh si pelaku darinya.

Tlingg

Untuk kedua kalinya ponselnya berdering, kembali juga pesan itu datang dari seseorang bernomor misterius. Kinara pun melihat layar ponselnya, membuka isi pesan yang dikirimkan orang itu. Lalu, matanya terbelalak lebar ketika membaca pesan tersebut.

[+6287654321] : Bagaimana Kinara? Kamu sudah lihat kan videonya? Percintaan kita memang sangat nikmat Kinara, saya suka tubuh kamu. Satu yang perlu kamu ingat, jangan pernah cari tahu tentang siapa saya dan lupakan semuanya! Anggap saja malam tadi adalah kenikmatan semata. Jika kamu berani melanggar, maka saya tidak akan segan-segan untuk menyebarkan video ini ke media sosial. Saya yakin, orang tua kamu pasti akan sangat syok melihatnya!

Begitulah isi pesan panjang yang dikirimkan oleh seseorang misterius tersebut, Kinara menutup mulutnya dan mengeluarkan air mata kesedihan. Ia menangis sejadi-jadinya, membanting ponselnya ke ranjang dan menutupi wajahnya dengan kedua tangan sambil berteriak penuh emosi.

"Akh sial! Gue dijebak, tuh cowok benar-benar sialan!" ia terus mengumpat dan mengeluarkan rasa kesalnya.

Sangking emosinya, Kinara bahkan sampai melempar bantal serta guling disana dan mengacak-acak seisi kamar hotel itu. Tapi kemudian, ia berhenti saat melihat bercak darah di sprei yang ia duduki. Ya seketika tangis kembali pecah, ia yakin sekali darah itu adalah miliknya.

"Hiks hiks...maafin aku, pa!"

•

•

Disisi lain, Liam mendatangi rumah Kevin untuk memberi kabar mengenai Kinara yang belum berhasil ditemukan. Ya Liam turun dari mobil yang ia kendarai saat ini, lalu melangkah ke dalam rumah itu. Secara kebetulan, Kevin pun ada disana dan bersiap untuk pergi ke kantornya.

Melihat kedatangan Liam di depannya, sontak Kevin mengalihkan pandangan dan segera menghampiri pria itu. Bagaimanapun, Kevin sangat khawatir pada kondisi Kinara dan ingin tahu dimana putrinya itu berada. Sudah satu malam penuh ia mencari, tetapi tak kunjung menemukan jawaban.

"Liam, bagaimana? Kamu berhasil kan temui putri saya? Dimana dia sekarang, ha? Kenapa kamu hanya datang sendiri? Ohh, dia pasti masih di mobil ya? Mana?" Kevin langsung mendekat dan mencari-cari putrinya.

"Eee...maaf tuan, saya belum berhasil menemukan non Kinara. Saya sudah cari non Kinara kemana-mana, tapi gak ada petunjuk yang saya dapatkan," jawab Liam.

"Apa? Kamu ini gimana sih Liam? Terus buat apa kamu datang kesini, ha?" geram Kevin.

"Maaf tuan, saya hanya ingin pastikan apa non Kinara sudah pulang atau belum. Ternyata non Kinara belum juga kembali ya tuan?" ucap Liam terus menunduk.

"Akh, kalau dia sudah kembali saya gak mungkin secemas ini. Sudah sana kamu pergi dan temukan putri saya!" tegas Kevin.

"Ba-baik tuan!" ucap Liam dengan sigap.

Akhirnya Liam berbalik, kemudian kembali ke mobilnya bersiap mencari Kinara. Ia terduduk di kursi kemudi, lalu menatap ke arah Kevin yang sedang mengusap wajahnya karena mencemaskan putrinya. Senyum seringai terpampang kali ini, sebelum Liam memutuskan pergi dari tempat itu.

"Haaaahh...gimana ini? Kemana kamu Kinara? Kenapa gak ada kabar sampai sekarang?" Kevin terus merasa khawatir.

"Tenang ya pak, kita berdoa aja supaya non Kinara bisa ketemu! Sekarang kita mau lanjut pergi atau masuk ke dalam aja pak?" ucap Jessica membujuk bosnya.

Kevin menggeleng, "Gak gak, kita harus tetap cari Kinara. Saya gak mungkin diam aja saat putri saya hilang!" ujarnya.

Tentu saja Jessica mengangguk dan mengikuti perintah dari bosnya, ia membantu Kevin berjalan dengan menuntunnya kali ini menuju mobil. Ya mereka pun bersiap untuk mencari Kinara, sebab sudah semalaman penuh Kinara tak kunjung pulang ke rumah.

"Pak, lalu bagaimana dengan jadwal meeting kita hari ini bersama pak Roki?" tanya Jessica saat di mobil.

"Tunda saja, kamu bilang saya ada urusan!" titah Kevin.

"Baik pak!" Jessica mematuhinya dan mulai mengabari seorang klien yang sebelumnya ingin mereka temui.

Kini Kevin bersama sekretaris dan supirnya pergi mencari keberadaan Kinara, sesekali Kevin juga berupaya menghubungi nomor putrinya. Namun, tetap saja tidak tersambung dan membuatnya semakin cemas. Ia bingung apa yang harus ia lakukan, sebab Kinara masih belum memberi kabar padanya.

"Duh Kinara, ada apa sih? Kemana kamu sebenarnya? Papa khawatir sama kamu, papa gak bisa begini terus. Ayolah Kinara, angkat telponnya!" ujar Kevin.

Jessica kembali menatap ke arah bosnya sesudah menghubungi klien mereka, ia merasa kasihan pada Kevin karena hingga kini Kinara belum juga ditemukan. Jessica pun coba menghiburnya, ia sengaja memijat lengan pria itu sambil menenangkannya.

"Sabar ya pak! Ini kan kita lagi usaha buat cari non Kinara, semoga aja kita bisa temuin non Kinara ya pak!" ucap Jessica.

"Hm, ya Jessica. Kamu pijat terus bagian situ, jangan lupa kepala saya juga! Jujur saya pusing banget mikirin Kinara," ucap Kevin.

"I-i-iya pak.."

Jessica menurut saja dan terus memijat tubuh Kevin dengan perlahan.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...