NovelToon NovelToon
Perfect Marriage

Perfect Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / dosen / nikahmuda / cintamanis / Pernikahan Kilat
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: Vmina_

revisi dari my beloved lecture yaa

Syafa, sejak bayi, hidup dan dibesarkan oleh Ayahnya yang bernama Arya. Meskipun tanpa adanya kehadiran seorang Ibu, Syafa bisa tumbuh sehat dan penuh cinta seperti gadis pada umumnya.

Sampai suatu ketika, Arya risau anak semata wayangnya akan kesepian, mengingat usianya yang semakin tua. Dengan yakin ia menjodohkan putrinya dengan seorang lelaki mapan. Syafa yang saat itu diberitahu akan perjodohannya, ia menerima, tanpa ada drama.

Ia justru sangat senang saat mengetahui dengan siapa ia akan menikah.

Bagaimana kisah asmara Syafa dan suaminya nanti?

salam dari author amatir 🤍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

lima

Alhasby ali Iftikhar, Pria tampan itu lahir di Riyadh, ibu kota Arab Saudi yang terletak di kawasan Nejd. Wajah tampannya itu banyak menjadi idaman sebab memiliki darah keturunan Arab yang ia dapatkan dari sang Ayah.

Diumur yang sebentar lagi menginjak kepala tiga, Hasby masih single, belum punya pendamping, hal tersebut terjadi sebab Hasby lebih fokus pada karier dan pendidikan. Ibunya sendiri adalah orang pribumi yang bersuku Jawa. Tak heran ia sering dipanggil 'Mas Habibie' oleh keluarga sang ibu, panggilan yang cukup unik.

Dengan wajah yang tampan itu, siapa yang tidak jatuh cinta? dan bisa memalingkan pandangan darinya? terlebih banyak wanita yang sekarang gemar dengan pria-pria arab. Hasby menjadi incaran delapan puluh persen mahasiswi dikampus.

Tapi Syafa akan segera menjadi pemenangnya. Lewat perantara kedua orang tua mereka, tanpa perlu melawan para penggemar yang ugal-ugalan.

Hatinya pun mulai timbul rasa sombong.

"Sumpah, kamu gak kesambet, kan. Syafa?" tanya Kio.

Kio memecah lamunannya. Syafa akhirnya berkedip, lalu melihat sekitarnya. Ternyata sudah cukup lama ia melamun, sampai tidak sadar sudah tiba di tempat tujuan.

"Loh, udah sampai?" kagetnya.

Dengan wajah sebal, Kio melipat kedua tangannya di depan dada.

"Yang kamu liat?" ucap Kio dengan wajah sebal.

"Ko—kok nggak bilang?"

Kio menghela nafas, dengan polosnya Syafa bertanya?

"Kamu mikirin apa? Syafa ... dari tadi senyam-senyum terus kayak orang nggak waras."

"Parahnya, sampai nggak sadar kita udah disini, obat kamu abis ya? atau kelebihan dosis?"

Syafa menyengir, ia mengusap kepalanya dengan kikuk.

"Nggak tau ,nih. pikiranku entah kemana-mana, Ki."

Kio memicingkan mata.

"Jangan-jangan ...."

Syafa menelan ludah.

"Jangan-jangan ... kenapa, Ki?"

"Kamu masih salah tingkah gara-gara ditegur Pak Hasby! ngaku!?"

Syafa gelagapan.

"U—udah ah! ayo pesen minum. haus." Syafa langsung melesat ke dalam cafe meninggalkan Kio.

"Kayaknya ada yang Syafa sembunyiin, tapi apa ya? sampai aku nggak boleh tau," gumam Kio.

Kio mengikuti Syafa yang masuk ke dalam cafe lebih dulu dan meninggalkannya tanpa wajah bersalah.

"Syafa. jujur dong, sebenernya kamu kenapa?"

Kio tidak bisa menahan diri untuk tidak penasaran, Syafa itu sahabatnya, ia takut saja kalau ternyata gadis itu punya masalah tapi Kio belum mampu untuk menjadi sandaran dan membantu menyelesaikan masalahnya. Kio tidak ada untuknya.

Syafa yang tengah menyeruput es coffee itu mengerutkan kening.

"Aku? kenapa? Aku baik—"

"Stop, jangan bohong. aku muak ya, kamu tinggal cerita sama aku aja. kamu kenapa ... ada yang ganggu Kamu? kamu ribut sama Ayah kamu?" Kio memotong ucapan Syafa.

Rentetan pertanyaan dilontarkan Pria gemulai itu. Syafa memejamkan matanya sejenak.

"Nggak ada apa-apa ... Kio. trust me."

Kio memasang wajah masam, membuat Syafa menghela nafas dan kembali memberi penjelasannya.

"Oke! nothing special, seharian ini aku cuma pengen liat pak Hasby, karena apa? kamu juga tau dia ganteng, udah itu aja. terus dengan kebetulan beliau ngajak ngobrol aku, kamu paham dong gimana selanjutnya?" jelasnya.

Kio ber-oh ria.

"Yakin ... cuma itu?"

Syafa mengangguk mantap.

"Dia, kan. ganteng banget, jadi aku naksir. hidungnya mancung, enak aja gitu dipandang, mukanya bikin adem hati," ucap Syafa membumbui.

kecurigaan diwajah Kio mulai memudar.

"Iya sih, semua cewe yang liat Pak Hasby pasti kayak kamu juga."

Alhamdulillah percaya dia.

"Tapi ... kenapa cuma kamu yang disapa dia? Selama ini aku nggak pernah liat dia nyapa mahasiswi duluan" tambahnya.

Nanya terus, latihan jadi wartawan ?

"Kebetulan," jawab Syafa dengan singkat.

"Gak percaya juga? yaudah tanya langsung pak Hasby, kenapa dia sapa aku. Lagian kita nggak bareng dia setiap hari, kita nggak tau berapa banyak mahasiswi yang dia sapa diluar sana," ucapnya final.

Kio mengganggu waktunya udah memikirkan ketampanan dan pesona dari Hasby, banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan pria gemulai itu membuatnya geram.

"Maaf dong." Kio merasa bersalah.

"Lagian aku gak mungkin pacaran sama dia, sedangkan aku selalu sama kamu, trust issue banget, ish!" lanjut Syafa.

Kio mengangguk paham, benar juga pikirnya. Syafa banyak menghabiskan waktu bersamanya, di kampus selalu berdua sampai Kio pun mengantarnya pulang, sampai dirumah mereka juga sering berbalas pesan dan banyak lagi.

Kio mengusap pelan kepala Syafa.

"Buat ucapan maaf karena aku rewel, hari ini kamu bebas pesen apa aja, aku yang traktir," ucap Kio.

Syafa tersenyum sumringah hingga nampak giginya.

"Bener?" tanyanya memastikan.

Kio mengangguk.

"Aaaa makasih banyak Kio, aku sayang kamu!" ucapnya.

Mereka duduk cukup lama di cafe, menghabiskan waktu untuk mengobrol dan menceritakan keluh kesah sehari-hari. Hal yang paling di sukai Syafa adalah, saat Kio yang tidak pernah absen menanyakan bagaimana hari-harinya berjalan, meskipun setiap hari bertemu. Syafa sangat terbuka pada pria itu.

Terik matahari siang mulai memudar, langit mulai menunjukkan warna orange, yang artinya sudah masuk waktu sore. Mata Syafa melihat jarum jam di jam tangannya.

"Jam berapa?" tanya Kio.

"Jam empat sore, lama juga kita ngobrol disini, ya," ucap Syafa.

"Mau balik?"

Syafa mengangguk.

Keduanya pun bergegas pulang, Kio mengantar Syafa sampai di depan rumahnya dengan selamat dan tanpa lecet. Kediaman Syafa tampak sepi, hanya ada satu perempuan tua yang tengah menyapu halaman rumah, Kio tersenyum padanya.

"Makasih banyak buat hari ini dan traktiran nya," ucap Syafa.

"Sama-sama, aku pamit dulu ya."

"Hati-hati di jalan Kio, muah," ucapnya, tangannya menyentuh bibir yang maju ke depan lalu menggerakkan tangannya kearah Kio.

"Makasih, nggak dulu flying kiss nya, bau jigong," ledeknya.

"Parah, udah sana hush."

"Tai," umpat Kio yang dibalas tawa oleh Syafa.

Motor Kio pun mulai menjauh, hingga punggung tak nampak lagi Dimata Syafa. Gadis itu membuka pagar rumahnya dan melangkah masuk.

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam ... hari ini, kelas sampai sore ya mbak?" tanya Bik Arsih, asisten rumah tangga di rumahnya.

Wanita itu muncul dengan menenteng bak berisikan air kotor yang ia gunakan untuk mengepel lantai.

"Enggak Bik. aku tadi nongkrong di cafe sama Kio," ucap Syafa.

"Oh begitu, Kamu udah makan belum? Bik Arsih udah masak, kalau mau biar Bik Arsih siapkan di meja," tawarnya.

Kebetulan Syafa belum mengisi perutnya dengan makanan berat, hanya makan cemilan dan kopi di cafe tadi.

Ia mengangguk setuju.

"Oke! Bibik siapin ya."

Syafa tersenyum, lalu pergi ke kamarnya lebih dulu untuk memberikan dirinya yang sudah bau keringat dan mengganti pakaian. Setelahnya ia akan menyusul Bik Arsih di ruang makan dan melahap habis semua masakan itu.

1
LISA
Syafa ultah y
LISA
Suasana keluarganya Hasby harmonis bgt..rukun selalu y Syafa & Hasby
LISA
Berdoa utk operasi Ayah Arya..lancar dan Ayah Arya bahagia bersama anak dan menantu..
LISA
Bahagia terus y buat Hasbi & Syafa..utk Pak Arya jg..segera pulih..
poetri @poetrysekarr
maaf baru up karena semalam mati lampu 😣
LISA
Aq mauu Kak double up nya 😊
LISA
Bener Kak..Hasby ini bener² calon suami yg di idamkan semua wanita 😊🤭
LISA
Mohon maaf lahir & batin y Kak author
LISA
Luar biasa
LISA
Bik Arsih udh spt ibu utk Syafa..bener Syafa kmu mesti pulg utk membantu suamimu..
LISA
sedih bgt..Syafa yg kuat yaa .
LISA
Moga aj Pak Arya stabil kembali kesehatannya..kuatkan Syafa..
LISA
🤭🤭 harga kasur aj sampe puluhan juta..
LISA
Wah koq udh mulai bertengkar y
LISA
Ortu Hasbi sangat menyayangi Syafa..syukurlah Syafa punya ibu mertua yg baik bgt
LISA
moga Syafa ga kenapa²
LISA
Bagus nih kisahnya
LISA
Aq mampir Kak
Zetti Afiatnun
Luar biasa
Iqlima Al Jazira
ceritanya asyik, memaparkan keluarga yang harmonis serta sosok pasangan yang ideal.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!