NovelToon NovelToon
Antara Benci & Cinta

Antara Benci & Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eflin Manopo

Liana Mikha Smith

Ibarat jatuh tertimpa tangga lagi, mengalami buta dan harus menerima pernikahan yang tak berdasar pada cinta.

Arsen Christoper Miller

Dengan dalil menjaga nama baik keluarga harus bersedia menikah tapi dengan mengajukan satu syarat. cerai setelah pulih kembali.


Ikuti kisahnya AB&C...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eflin Manopo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

••••••• ••••••• ••••••••• ••••••

Arsen tiba di kantor, lima belas menit setelah Rio.

Ceklek

"Ya ampun, istri sakit malah ditinggal !?"

Rio kaget saat melihat siapa yang masuk kedalam ruangan itu.

"Aku bukan pengasuhnya..tau?"

" Tapi kamu suaminya."

"Suami? Mana ada suami yang tak kenal Sama istrinya."

"Tapi memang kenyataannya begitu.!"

"Cuma sampai dia sembuh saja."

"Kalau dia gak sembuh-sembuh,.Gimana?"

"Yah...jadi kamu mau dia buta selamanya!? Tega sekali."

"Tega buat dia, apa buat kamu?"

"Kamu sudah tau kan kalau buat siapa?"

"Dasar suami laknat."

Tok Tok Tok

Keduanya tak akan kunjung berhenti jika tak ada yang menghentikan.

"Slamat pagi Tuan..Permisi, Ini ada berkas yang harus ditanda tangani."

Seorang wanita berusia dua puluh delapan tahun, masuk setelah mengetuk dan menyapa dua pria di ruangan CEO perusahaan itu. Penampilan layaknya sekretaris.

Dia Clara Amanda dan memang sekretaris Arsen.

"Baiklah..letakkan di sini." Kata Arsen yang kini sudah berada di singgasana nya.

Rio sudah tak ada disana karena ada tugas lain yang harus diselesaikan.

Clara langsung meletakkan berkas sesuai yang diminta atasannya.

Arsen segera mengambilnya, dan dengan segala keprofesionalan nya melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Setelah itu, ia membubuhkan tanda keabsahan berkas itu, sementara Clara menunggu beberapa saat hingga selesai.

"Ada juga meeting pemegang saham jam sepuluh yang akan dihadiri Owner perusahaan." Kata Clara lagi mengingatkan. Setelah dia kembali mengambil berkas itu untuk dibawa pada meeting sebentar.

"Ada lagi?"

"Tidak Tuan. Saya permisi."

"Hmm."

Clara sangat paham sifat Arsen yang sedikit bicara pada orang yang tidak dekat dengannya, apalagi kalau sedang ada sesuatu yang tidak meng enakan hati tuannya itu.

Tapi Clara harus bersikap tidak peduli karena itu bukan tugasnya mengetahui seluk beluk kehidupan atasannya. Itu bukan ranah nya.

"Oh ya tunggu Clara !" Kata Arsen setelah Clara hendak menarik pintu hendak menutupnya.

"Iya ada apa tuan?"

"Apa..Rebecca menelpon?"

Yang ditanya menjawab dengan pertanyaan juga.

"Oh iya maaf, saya lupa. Tadi nona Rebecca menelpon akan datang siang ini." Kata sekretaris itu.

"Jangan biarkan dia masuk. Katakan padanya saya sedang keluar kota."

"Baiklah tuan."

"Kamu boleh keluar."

Clara pun bergegas keluar menuju ruangan tempatnya beraktifitas. Dan langsung menelpon Rebecca sesuai yang dikatakan atasannya.

Bingung Clara dengan sikap atasannya. Hingga beberapa menit Clara memutar otak mencari apakah pernah dia melihat bosnya dan Rebecca bertengkar. Atau apakah Rebecca ada melakukan kesalahan. Tapi tak kunjung mendapat pencerahan. Sangat disayangkan Clara, Arsen selalu menuruti semua keinginan Rebecca kelak pasti Rebecca menyesal telah diputuskan Arsen. Dan Clara yakin Rebecca diputuskan karena kesalahan fatal yang sudah dia buat.

Karena yang Clara ingat, sudah berapa kali belakangan ini tuannya menghindari kekasihnya itu. Dan Clara tau karena dia lah orang yang menjadi perantara itu. Dan jikapun ada hal seperti ini, palingan cuma seminggu, setelahnya akan kembali ke mode awal.

Jadi sudah pasti Rebecca memang yang bersalah. Masakan bosnya menghindar terus menerus. Tapi salah Rebecca sebenarnya apa. Secara Arsen calon suami idaman masa di sis-siakan. Penasaran sekali Clara.

Tapi dia juga tidak punya hak bertanya karena itu privasi yang hanya menjadi urusan pribadi mereka. Hanya saja saat ini jiwa kepo Clara sungguh meminta ingin tau.

"Kerjaan banyak, ngelamun..!" Rio datang tiba-tiba.

"Ya ampun..."Clara kaget sampai menjatuhkan handphone nya."Bukan ngelamun juga.! cuma memikirkan sesuatu, memang tidak boleh?!" Sungut Clara kesal dengan ulah Rio.

"Siapa yang larang!? tapi harus ingat kerjaan."

"Iya..tau.."

Keduanya sama-sama pekerja yang dipekerjakan di kantor perusahaan milik tuan besar Leonardo Miller. Dan sudah lebih dari dua tahun bernaung di perusahaan itu. Jelas sudah saling mengenal karakter masing-masing. Rio sudah menganggap Clara seperti kakak karena memang Rio hidup sendiri tanpa keluarga. sementara sifat Clara yang pedulian tak merasa keberatan. Jadi keduanya bagai sepasang saudara dan saudari saja.

"Hei tunggu..!" Karena keburu Rio akan masuk ke ruangan CEO itu, Clara sedikit berlari langsung menarik tangan pria tampan itu.

"Apa sih?" Karena sudah sedikit jauh jarak mereka, tangan Clara tak sampai menggapai benar tangan Rio. Jadinya ke cubit. Yah kesal sudah Rio dan mengibaskan tangannya karena sedikit nyeri juga.

"Marah-marah nanti tak dapat jodoh." Clara coba membujuk. Dia memang terlalu kuat mencubit Rio. Itu karna dia ingin menggapai tangan tak sampai.

"Bodoh amat." Rio masih saja kesal.

"Sini bentar. Cuma mau tanya kok." Clara tampak ragu sehingga diam beberapa saat.

"Kenapa si bos tidak mau kalau Rebecca mampir kekantor? Soalnya ini kejadian langka." Clara akhirnya bertanya juga. sambil bersandar di meja kerjanya dengan tangan terlipat depan dada.

"Sini saya antar kamu kedalam biar sekalian tanya sama oknumnya." Rio langsung menarik lengan Clara, pura-pura membawanya masuk keruangan atasan mereka. Dia ingin membalas kekesalannya. Dasar adik pendendam.

"Yah..dasar kamu. Bisa-bisa aku dipecat.". Kata Clara mengibaskan tangan Rio.

"Makanya jangan kepo." Balas Rio kemudian.

Kring Kring

Bunyi yang terdengar di belakang Clara diatas meja kerjanya. Segera Clara menekan alat yang memberi tanda harus segera dijawab itu.

"Ya..?"

"ini ada nona Rebecca di ruangan resepsionis. Beliau ingin bertemu CEO. " Suara di seberang memberitahukan.

"Katakan saja Tuan tidak ada." Balas Clara.

-

"Tapi nona Rebecca memaksa ingin keruangan tuan Arsen, untuk menunggu disana."

Rio mendekat bertanya. "Siapa?"

"Nona Rebecca ada di ruangan resepsionis." Jawab Clara. Padahal baru dihubungi.Cepat sekali sudah ada di kantor. Batinnya lagi.

Ceklek

Pintu ruangan CEO itu tiba-tiba dibuka dari dalam. Arsen keluar dari sana.

"Rio ikut denganku !" Kata CEO itu.

"Kemana tuan ini sebentar lagi ada meeting" Balas Rio. Dia memang tau kalau hari ini ada meeting. Secara dia sudah membaca jadwal bosnya untuk hari ini di meja kerja Clara pas keluar tadi.

"Ada telpon dari rumah sakit. nyonya Sandra ada disana." Arsen menjelaskan pada Rio.

Clara terlihat sedang menyelesaikan masalah yang ada di lantai dasar tempat resepsionis berada melalui telpon.

"Clara tunda jam meeting menjadi jam sebelas atau sesudah jam makan siang saja." Arsen kini berkata pada Clara.

"Baik. Tapi alasan apa yang harus aku sampaikan pada ayah anda? " Tanya Clara.

"Katakan saja ada urusan mendadak." Jawab CEO itu enteng.

"Dan, satu lagi tuan..nona Rebecca ada di ruangan resepsionis." Clara menambahkan. Tapi Arsen sudah melangkah beberapa tapak.

"Kita lewat lift karyawan saja." Rio yang membalas bukan untuk Clara. Tapi saat berbalik justru Arsen sudah duluan menuju kearah lift yang dimaksud Rio.

Dasar tidak sabaran. Pasti kangen ibu mertua. Pfuut. Dalam hati Rio sambil senyum-senyum sendiri.

"Kamu tidak gila kan?" Arsen.

"Dasar orang tua." Rio.

"Hah?" Arsen lagi.

"Kan sudah menikah !" Rio membalas.

"Yah..dasar jomblo." Tuan muda.

"Dokter saja tau bukan aku yang...." Rio senyum dengan wajah miring.

"Karena wajahmu yang terlihat seperti orang tua.!!" Kesal juga bos pada akhirnya.

"Kenapa kamu menghindari Rebecca?" Rio membahas yang lain. Rio memang tau semua tentang Arsen. Apalagi mengenai pernikahan bosnya yang akan berakhir kelak Liana sembuh. Jadi pasti alasannya karena cintanya hanya pada Rebecca.

"Kamu lupa aku bagaimana?"

"Tidak. Tapi sudah dua Minggu kamu menikmati amarahmu menghindarinya. Biasanya juga seminggu baby boy ngambek" Kata Rio. "Atau kamu sadar sudah jadi laki orang?" Rio menambahkan saat mereka sudah keluar lift karyawan di lantai dasar bangunan itu.

"Cerewet jangan di piara." Arsen.

" Yah..jangan didengar." Rio.

"Berarti jangan bertanya." Arsen.

Angkat tangan saja Rio.

1
Mia Syara
lanjut lagi thor..tak sabar ni😁
Maya Ellydarwina
lanjut yang banyak dong thor 🥰🥰🥰🥰🥰🙏
Eve❤️: 👍👍semoga suka 😁
total 1 replies
Mia Syara
lanjut thor👍
nita bonita
lanjutt thoooorrrrr
Eve❤️: mohon dukungannya yah nona bos😁🙏👍
total 1 replies
Maya Ellydarwina
ceritanya sungguh bagus dan menarik,di tunggu kelanjutan nya thor 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eve❤️: mohon dukungannya yah😁🙏
Eve❤️: makasih 🙏...semoga suka
total 2 replies
Maya Ellydarwina
cerita nya bagus,mampir ah 🥰🥰🥰🥰
Eve❤️: kasih saran dan kritiknya yah😁🙏
total 1 replies
Pertama Satu
asyik..lanjut
Eve❤️: tq👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪👏👏👏👏
total 1 replies
Pertama Satu
lanjutttttt
Eve❤️: ok...mohon🙏dukungannya yah
total 1 replies
Pertama Satu
up
Pertama Satu
👏👏👏mantap
Pertama Satu
👍👍👍👏👏💪💪
Mia Syara
update lagi thor👍
Eve❤️: makasih udah mampir🙏
total 1 replies
Mia Syara
Cerita nya bagus..salam dari Malaysia thor👍
Eve❤️: makasih🙏
mohon saran dan kritiknya yah😁
total 1 replies
aimi Lyy
Lumayan
Anita Jenius
Salam kenal kak.
Ceritanya keren kak.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Rima R P
pusinh thor baca nya mending jangan di ganti nama liana nya biar tetep enak di baca nya
Eve❤️
👍👍👍👍👍
Nrh 👠👄💥💫
yaah bisa2nya liana dsuruh ngumpet diapartment bang, nti sesak lho hati abang arsen, sungguh terlalu, semangat othor love love
nita bonita
next
nita bonita
aku datang 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!