NovelToon NovelToon
KAU DI HATI KU

KAU DI HATI KU

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berondong / CEO / Pengganti
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

🏆 Novel Lomba Menulis Tahun 2022 🏆

Kisah seorang ratu yang bereinkarnasi ke masa depan menjadi gadis biasa yang lugu untuk menebus segala dosanya yang telah lalu akibat kegemarannya yang suka berperang dan membunuh ribuan orang dalam perang kerajaan yang di pimpinnya.

Bertemu seorang pria berondong yang bodoh yang tak sengaja ia temukan di depan toko roti tempatnya bekerja.

Ternyata pria tersebut seorang CEO Amnesia yang tidak diketahui identitas pribadinya sampai CEO Amnesia itu mendapatkan ingatannya kembali setelah jatuh dari toilet.

Tetapi CEO itu hanya mengingat wanita lain dan menganggap gadis itu sebagai pengganti wanita lain itu.

Bagaimana kisah kasih ideal mereka akankah keduanya bersama dan menikah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22 Usaha Keras Magani Ogya

Batang Dewi masih bersikukuh untuk menolak surat yang disodorkan oleh Magani Ogya kepada dirinya.

Surat yang berisi tentang perjanjian pernikahan diantara mereka berdua, seakan ganjil di pikiran Batang Dewi.

"Tidak Magani Ogya, aku tidak dapat menikah denganmu apalagi kita tidak saling cinta dan hanya didasari balas budi", kata Batang Dewi seraya mengembalikan lembaran kertas berisi surat perjanjian pernikahan kepada Magani Ogya.

"Tidak katamu !? Bagaimana kamu bisa menolak pernikahan ini sedangkan aku sungguh-sungguh ingin menikahi mu !?", sahut Magani Ogya.

"Pernikahan tidak di landasi cinta tidak mungkin berhasil selamanya, Magani Ogya", ucap Batang Dewi.

"Tapi aku ingin hubungan kita menjadi resmi dan aku ingin kamu menjadi milikku", sahut Magani Ogya.

"Hhhhh...", Batang Dewi mendesah pelan.

Batang Dewi beranjak dari meja lalu berdiri seraya menatap sendu ke arah Magani Ogya, mereka berdua sengaja bertemu di sebuah cafe kopi dekat toko roti tempat Batang Dewi bekerja.

"Pikirkanlah lagi, Magani Ogya... Lamaran pernikahan mu ini...", ucap Batang Dewi lalu melenggang pergi dari cafe kopi.

Magani Ogya hanya terdiam memandangi tubuh Batang Dewi yang pergi menjauh darinya.

Dia menatap dingin surat pernikahan yang telah dia tulis atas nama mereka berdua dan menghela nafas panjang.

"Hmmm... Lihat saja Batang Dewi, aku pasti akan memiliki mu, cepat atau lambat, kamu akan bertekuk lutut padaku, sayang", lanjut Magani Ogya.

Magani Ogya kemudian ikut keluar dari cafe kopi tempat dia janjian dengan Batang Dewi, berjalan tegap menuju ke arah perempuan lugu itu.

Menarik tangan Batang Dewi lalu mencium paksa perempuan polos itu dengan mesranya.

"Ma--magani Ogya !", pekik Batang Dewi seraya mendorong badan Magani Ogya menjauh darinya. "Apa yang kamu lakukan di tempat umum seperti ini ?", sambungnya.

"Jika kamu tetap bersikeras menolak menikah denganku maka aku akan terus bersikap keras memaksa mu, Batang Dewi", kata Magani Ogya.

"Magani Ogya !", teriak Batang Dewi. "Cukup ! Dan jangan bersikap konyol lagi, Magani Ogya !"

"Batang Dewi !", bentak Magani Ogya sehingga membuat perempuan cantik itu tersentak kaget.

"Apalagi Magani Ogya !?", lanjut Batang Dewi.

Jelas sekali sikap Batang Dewi sangat malas-malasan ketika berbicara dengan Magani Ogya sedangkan CEO itu berusaha meraih tangan Batang Dewi.

Namun, Batang Dewi segera menepis tangan Magani Ogya yang hendak memegang tangannya.

"Bukankah kamu sendiri yang mengatakan bahwa aku harus berusaha keras mendapatkan mu, Batang Dewi !?", ucap Magani Ogya.

Batang Dewi yang lugu serta polos itu hanya memalingkan wajahnya ke arah lain tanpa mau melihat ke arah Magani Ogya.

"Karena itu kamu harus dengarkan ucapanku Batang Dewi... Kalau aku tidak akan berhenti untuk mengejar mu...", kata Magani Ogya.

CEO itu langsung menarik kasar dagu Batang Dewi dan menatap lekat-lekat perempuan lugu di hadapannya.

"Kamu akan menjadi milikku Batang Dewi, suka atau tidak suka, kamu akan menjadi wanita ku", ucap Magani Ogya menatap tajam Batang Dewi.

Batang Dewi hanya memandangi Magani Ogya dengan raut wajah merah padam, dia mencoba memberontak tetapi tangan Magani Ogya dengan kerasnya menahan wajahnya.

Bibir merah Batang Dewi merekah saat Magani Ogya menahan wajahnya dengan kedua tangannya.

"Batang Dewi...", bisik Magani Ogya.

Berkali-kali Magani Ogya mengusap bibir merah milik Batang Dewi yang merekah cantik itu.

"Batang Dewi... Kamu cantik sekali, sayang... Dan aku ingin memiliki mu...", ucap Magani Ogya dengan tatapan teduhnya.

"Lepaskan aku, Magani Ogya ! Aku mohon !", pekik Batang Dewi.

Tampak sekali penolakan yang dilakukan oleh Batang Dewi terhadap Magani Ogya atau yang biasa dipanggil Jian.

"Batang Dewi !", bentak Magani Ogya.

CEO itu langsung menarik paksa wajah Batang Dewi kemudian menciumnya sangat dalam, seakan-akan hendak menelan Batang Dewi.

Lama Magani Ogya mencium mesra Batang Dewi sedangkan Batang Dewi berusaha menolaknya.

"Ehk !?", ucap Batang Dewi.

Dia langsung menginjak kaki Magani Ogya keras-keras serta mendorong tubuh pria berwajah tegas itu menjauh darinya.

"Aduh !", jerit Magani Ogya kesakitan sembari memegangi kakinya.

Batang Dewi berlari cepat meninggalkan Magani Ogya.

"Batang Dewi !!!", teriak Magani Ogya marah.

CEO itu sangat kesal karena incarannya, berhasil kabur darinya, terlihat dia berjalan terpincang-pincang berusaha mengejar Batang Dewi.

Namun, kali ini usahanya gagal total sebab perempuan yang dikejarnya berhasil melarikan diri darinya.

"Sialan !", umpat Magani Ogya.

Batang Dewi terus saja berlari kencang sejauh-jauhnya menghindari Magani Ogya yang berada di belakangnya dan tidak mampu mengejar dirinya.

Perempuan polos itu langsung masuk ke toko roti tempatnya bekerja dan berlari ke dalam dapur toko.

"Ada apa Batang Dewi ?", tanya Baldovino Elio dari arah belakang.

"Emm...", sahut Batang Dewi bergumam.

Terlihat Batang Dewi terengah-engah sehabis berlarian kencang dan dia berusaha mengatur nafasnya.

"Batang Dewi, apa kamu baik-baik saja ?", ucap Baldovino Elio.

"Emmm... Iyah... Aku tidak apa-apa dan aku rasa butuh pertolongan mu sekarang...", sahut Batang Dewi.

"Apa yang bisa aku bantu !?", tanya Baldovino Elio.

"Bisakah kita pulang bersama setelah bekerja di toko roti ini ?", sahut Batang Dewi.

Baldovino Elio terlihat senang mendengar ucapan Batang Dewi lalu tersenyum kecil.

"Tentu saja, dan aku sangat senang sekali, bisa pulang bersama-sama dengan mu, Batang Dewi", jawab pemilik toko roti itu.

"Baiklah, aku akan pulang bersama mu setelah usai kerja", ucap Batang Dewi.

Batang Dewi lalu bergegas pergi ke etalase toko yang berisi beraneka roti Italia dan berdiri di sana, menunggu pelanggan toko datang sedangkan Baldovino Elio tengah tersenyum gembira menerima ajakan dari Batang Dewi.

Pemilik toko roti itu sangat antusias sekali dengan ucapan Batang Dewi yang memintanya pulang bersama-sama dengan dirinya.

"Yes ! Yes !", seru Baldovino Elio.

Pukul 09.00 malam...

Sehabis bekerja dari toko roti Italia, Batang Dewi keluar bersama-sama Baldovino Elio menuju vespa merah mudanya.

"Akankah lebih baik kita mengendarai mobilku saja dan biarkan vespa milik mu ini tetap berada disini", ucap Baldovino Elio.

"Aku tidak bisa meninggalkan vespa kesayanganku disini karena vespa ini merupakan kendaraanku sehari-hari untuk beraktivitas", sahut Batang Dewi.

"Biar Gamya yang akan mengurusnya nanti dan mengantarkan vespa ini ke rumah mu dan sekarang biar aku saja yang mengantar-jemput kamu, Batang Dewi", kata Baldovino Elio.

"Mmm... Baiklah... Aku akan meninggalkan vespaku disini dan aku minta tolong untuk memberitahukan kepada Gamya supaya mengantarkan vespaku ini ke rumah", ucap Batang Dewi.

"Ya, ya, aku akan mengatakannnya kepada Gamya setelah mengantarkan mu pulang ke rumah", lanjut Baldovino Elio.

"Terimakasih atas kebaikan mu", kata Batang Dewi.

Keduanya lalu berjalan menuju ke mobil yang terparkir di halaman toko roti. Dan sebelum Batang Dewi melangkah masuk ke dalam mobil, terdengar suara keras memanggil namanya dari arah belakang.

"Batang Dewi !", teriak seorang pria kepada Batang Dewi.

Batang Dewi terkesiap saat dirinya menolehkan kepalanya ke arah suara yang memanggilnya. Dan dia melihat seorang pria berdiri dengan tatapan penuh emosi kepada dirinya.

"Oh tidak...", ucap Batang Dewi galau.

Perempuan polos itu benar-benar tidak pernah menduga bahwa pria itu akan nekat menyusulnya hingga ke toko roti.

1
kalea rizuky
kasian barang dewi keknya cm di jadiin cadangan doank pergi aja lah barang dewi
Reny Rizky Aryati, SE.: benar, cadangan serep ☺️👍
total 1 replies
LoL öz
❤️❤️❤️❤️❤️
stumble guy
🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯
Manno Riky
🎂🎂🎂🎂🎂🎂
Reny Rizky Aryati, SE.
🎂🎂🎂🎂🎂💝
Reny Rizky Aryati, SE.
/Scowl/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!