Kesucian Yang Direnggut ( Nara Untuk Aydan)

" Bagaiamana ini, bahkan dia berteriak ketakutan saat melihat wajah mu? Lalu bagaimana kau akan mempertanggung jawabkan perbuatan mu pada nya?" Razky menatap Aydan dengan tatapan penuh intimidasi.

Aydan hanya terdiam dengan wajah yang menunduk, dalam hati nya Aydan membenarkan apa yang di katakan ayah Nara tersebut.

" Kenapa kau diam ha?" Razky meninggikan suara nya saat melihat pria yang ada di hadapan nya hanya diam dengan wajah yang menunduk.

Saat ini Razky sedang berbicara pada Aydan di temani oleh Nanda dan juga Adzriel, Angga dan Rifki juga duduk di bangku yang tak jauh dari sana. Sedangkan Yuki, Nami , Fika dan Alea masih berada di dalam ruangan Nara untuk menemani nya.

" Jujur saja aku juga tidak tahu ayah, tapi aku mohon berikan aku kesempatan agar Nara bisa menerima ku di samping nya dan aku akan bertanggung jawab atas semua perbuatan ku" Aydan menatap memohon pada Razky.

" Apa kau yakin? Ini pasti tidak akan mudah" Adzriel menatap Aydan dengan tatapan menyelidik

" Aku yakin pah" Aydan mengangguk mantap. " Aku tidak perduli bagaimana sulit nya itu, yang aku inginkan saat ini adalah membuat Nara bahagia hidup bersama ku. Setidak nya itu yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahan ku" wajah Aydan terlihat sendu.

" Itu baru putra ku" Nanda menepuk punggung putra nya dengan keras. " Daddy akan mendukung mu" Nanda memberi semangat pada putra nya itu.

" Papa juga akan mendukung mu kalau begitu" Adzriel berkata seraya melipat kedua tangan nya di depan dada nya. " Semoga kamu berhasil" Adzriel memberikan semangat nya.

" Terima kasih dad, pah" Aydan tersenyum lega.

" Tapi, bagaimana perasaan mu terhadap putri ku? Aku tidak mau pernikahan putri ku hambar, walaupun pernikahan kalian terjadi karena kecelakaan tapi aku harap kalian tidak memandang sebelah mata pada hubungan kalian kelak" Razky berfikir kalau tidak mungkin ada cinta pada hati mereka yang tumbuh begitu cepat, tapi setidak nya Razky ingin meyakinkan diri nya sendiri kalau dia tidak memberikan putri nya pada orang yang salah.

" Mungkin saat ini belum ada cinta di hati ku, apa lagi dalam hati Nara. Tapi ayah tahu bagaimana aku menyayangi Nara sedari kami masih kecil, aku kira mungkin cinta akan mudah datang dengan sendiri nya suatu saat nanti di hati kami" jawab Aydan dengan percaya diri.

" Cih, jangan kan cinta. Bahkan Nara sangat ketakutan saat melihat mu" Rifki menimpali saat mendengar perkataan Aydan barusan yang terdengar begitu percaya diri dengan nada mencibir membuat kepercayaan diri Aydan kembali menghilang.

" Ha ha, aku yakin suatu saat Nara akan mencintai mu. Tapi aku tidak tahu kapan itu" Angga yang tak tahan menahan tawa nya saat melihat wajah Aydan yang terlihat putus asa saat mendengar ucapan Rifki pun ikut menimpali.

" Ish, kalian ini jangan seperti itu! Aku yakin akan ada cinta di antara mereka, tapi mungkin Aydan yang akan jatuh cinta duluan dan dia harus mengejar cinta Nara" Razky berkata dengan santai nya.

" Ish, kalian ini sama saja!" Adzriel memutar bola mata nya malas. " Yang pasti, perjuangan mu masih panjang jadi jangan menyerah sebelum berperang" Adzriel menepuk pundak Aydan dengan cukup keras.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Setelah beberapa hari, keadaan Nara berangsur lebih baik dan Nara sudah mau berbicara banyak hal pada yang lain nya walau pun Nara masih tidak mau tersenyum dan hanya menunjukan wajah datar nya. Nara juga masih takut untuk bertemu dengan Aydan walaupun Aydan setiap hari selalu datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan Nara, Aydan hanya bisa mendekati dan berbicara pada Nara hanya saat Nara tertidur saja.

" Maaf bos, apa hari ini bos juga akan ke rumah sakit?" Dela yang sedang memberikan beberapa berkas untuk di tanda tangani Aydan di ruangan nya tampak bertanya dengan serius.

" Ya, kenapa? Apa kau mau ikut?" Aydan mengerutkan kening nya. Biasa nya kalau Dela bertanya seperti itu, pasti dia ingin meminta tumpangan pada bos nya itu untuk menjenguk sepupu nya Nara.

Ya, Aydan sudah mulai bekerja sejak tiga hari yang lalu setelah luka di seluruh tubuh nya sudah mulai membaik karena pekerjaan nya semakin menumpuk saja sejak dia tinggalkan untuk acara pernikahan nya yang sudah gagal sampai dia harus menemani Nara di rumah sakit. Namun selama tiga hari itu Aydan tidak begitu fokus dengan pekerjaan nya karena memikirkan Nara, tak jarang para karyawan di sana mendapatkan amarah dan kekesalan dari Aydan bila melakukan kesalahan kecil karena Aydan yang merasa pusing dengan masalah yang ada di hidup nya akhir - akhir ini.

" Kali ini tidak bos, aku hanya ingin bertanya bagaimana keadaan Nara sekarang? Maaf aku tidak bisa menjenguk nya hari ini" Dela sangat sedih saat mendengar apa yang sudah menimpa pada Nara itu, Dela juga selama beberapa hari ini sering datang ke rumah sakit untuk menjenguk sepupu nya itu.

Awal nya Dela sangat kaget saat mendengar kabar tentang pernikahan bos nya yang di batal kan dan malah mendengarkan kabar yang lebih mengagetkan lagi saat mendengar kalau Nara ternyata sudah menjadi korban kegilaan dari bos nya itu. Dela tidak tahu diri nya harus bersyukur atau bersedih, di satu sisi dia bersyukur karena bos nya itu tidak menikahi wanita ular itu dan malah terjebak dengan sepupu nya yang dia sangat tahu bagaimana karakter dari sepupu nya itu. Namun di satu sisi Dela juga bersedih karena Tuhan ternyata menyatukan mereka dengan cara yang begitu tragis dan mengerikan.

" Nara sudah lebih baik, tapi dia masih tidak mau menemuiku" wajah Aydan berubah sendu. " Tapi itu wajar saja, karena aku sudah merenggut sesuatu yang sangat berharga dalam hidup nya" Aydan tersenyum miris.

" Yang sabar ya bos!" Hanya kata itu yang bisa di katakan oleh Dela saat ini.

" Kau tahu, aku yang paling menjaga nya sejak kecil dan aku juga selalu melindungi nya dari orang - orang yang jahat pada nya. Tapi aku tidak tahu kalau aku sendiri yang ternyata sudah merusak nya" ada penyesalan yang begitu besar terdengar dari kata - kata nya.

Dela hanya bisa diam saat mendengarkan perkataan atasan nya itu, Dela juga sebenar nya sangat marah dan juga kesal pada Aydan saat mengetahui kejadian yang menimpa sepupu nya itu. Tapi Dela juga tidak bisa menyalahkan Aydan sepenuh nya karena Aydan juga tidak dengan sengaja melakukan nya.

" Oh ya, apa bos tahu apa yang paling di sukai Nara selain Doraemon?" Dela menatap penuh arti pada Aydan.

" Apa?" Aydan mengerutkan kening nya.

" Kemari lah, biar aku memberitahu mu" Dela pun langsung membisikan sesuatu pada Aydan dengan senyum penuh arti saat mengucapkan nya. Aydan tampak mendengarkan Dela dengan serius dan sesekali menganggukan kepala nya mengerti.

Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🙏