NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Sempurna

Kesayangan Tuan Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nikma

Ellia Naresha seorang gadis kecil yang harus menjadi yatim piatu diusianya yang masih sangat muda. Setelah kepergian orang tuanya, Ellia menjalani masa kanak-kanaknya dengan penuh siksaan di tangan pamannya. Kehidupan gadis kecil itu akan mulai berubah semenjak ia melangkahkan kakinya di kediaman Adhitama.

Gavin Alvano Adhitama, satu-satunya pewaris keluarga Adhitama. Dia seorang yang sangat menuntut kesempurnaan. Perfeksionis. Dan akan melakukan segala cara agar apa yang diinginkannya benar-benar menjadi miliknya. Sampai hari-hari sempurnanya yang membosankan terasa lebih menarik semenjak Ellia masuk dalam hidupnya.

Cinta dan obsesi mengikat keduanya. Benang takdir yang sudah mengikat mereka lebih jauh dari itu akan segera terungkap.

Update tiap hari jam 08.00 dan 20.00 WIB ya😉🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Milik Anda

Setelah aturan baru itu ditetapkan, ada beberapa hal yang berubah dari keseharian Ellia. Tentu saja yang paling terasa adalah ia tak lagi bisa mengajak Ares berkunjung ke rumahnya untuk akhir pekan. Sekedar untuk belajar dan makan bersama. Lalu, saat berangkat ke kampus, Ellia harus berjalan sampai persimpangan baru bisa bertemu dengan Ares.

Walaupun, Ares dilarang masuk ke wilayah Adhitama, Ares tetap ingin mengantar jemput Ellia, jadi ia tak masalah kalau harus menunggu Ellia di persimpangan jalan wilayah Adhitama itu.

Hari itu, Ellia membawakan bekal masakannya untuk Ares. Sebagai ucapan terima kasih yang tertunda sebelumnya. Ellia berangkat lebih pagi dari biasanya, agar Ares tak menunggunya terlalu lama. Ellia berjalan santai di jalanan Adhitama yang sepi, sambil menjinjing tas bekalnya. Sesekali ia bersenandung dengan riang, seperti bernyanyi bersama burung-burung.

Tanpa Ellia sadari di belakangnya, ada sebuah mobil hitam yang berjalan pelan seakan mengikuti langkah Ellia. Di dalam mobil itu ada Gavin, yang memang dengan sengaja meminta sopir untuk berjalan pelan beberapa jauh dari Ellia. Memang tak di sengaja, pagi itu saat Gavin akan berangkat ke kantor, ia melihat seorang gadis berjalan seorang diri di jalan Adhitama. Dari kejauhan Gavin langsung menyadari bahwa gadis itu adalah Ellia.

Awalnya Gavin tersenyum puas melihat Ellia tak lagi di bonceng oleh pria yang bersamanya terakhir kali. Bahkan, ada keinginan dalam benak Gavin untuk menyuruh gadis itu masuk ke dalam mobilnya. Namun, tak berapa lama senyuman Gavin menghilang saat ia melihat Ellia beralari kecil menghampiri seorang pria tepat di persimpangan.

"Berhenti." Perintah Gavin yang masih menatap Ellia. Ternyata pria yang bersama Ellia adalah pria yang sama yang dilihatnya kemarin.

"Ares!!" Panggil Ellia, sambil sedikit berlari mendekati pemuda itu.

"Pagi ... Capek enggak? Harus jalan jauh sampai sini?" Tanya Ares menatap Ellia khawatir.

"Haha. Gak usah lebay deh Res. Sebelum kamu mengantar jemput aku dulu, aku sudah terbiasa jalan sendiri. Bahkan, lebih jauh sampai ke terminal bus kan ... Sudah bahas akunya, liat ini. Aku sudah nyiapin bekal buat kamu, karena kamu kemarin gak bisa mampir ke rumah." Ucap Ellia sambil mengangkat tas bekalnya di depan Ares.

Mata Ares langsung berkilat senang. Ia mengambil tas bekal dari tangan Ellia dengan antusias. Kemudian, ia mengambil sepotong sandwich dari dalam tas itu.

"Itu untuk sarapan. Sisanya bisa kamu makan waktu istirahat nanti." Ucap Ellia dengan senyum manis. Tanpa menunggu lama, Ares langsung memakan sandwich buatan Ellia dengan semangat.

"Makasih ya El." Kata Ares sambil menatap Ellia dengan senyum lebar. Ellia mengangguk dan balas tersenyum pada Ares.

Kemudian, keduanya segera berangkat. Ellia segera duduk di boncengannya Ares dan seperti biasa ia akan langsung memeluk Ares untuk berpegangan. Semua itu tak luput dari penglihatan Gavin.

"Sepertinya tak ada gunanya aku melarang pemuda itu masuk ke wilayahku. Ia masih saja berkeliaran di sini. Dan bahkan, mengambil seauatu dari wilayahku." Gumam Gavin dengan tangan terkepal. Fauzan hanya bisa melirik ekspresi marah dari tuannya itu lewat spion. Ia hanya bisa berkata dalam hati.

"Walaupun nona Ellia tinggal di wilayah anda, namun nona bukan milik anda tuan." Seru hati Fauzan. Ia ingin mengatakannya pada Gavin. Namun, ia tahu kalau sekarang bukan saatnya ia ikut campur.

...

Sepulang kuliah, di sebuah cafe tak jauh dari kampus, Ellia sedang duduk di depan laptopnya dengan fokus. Ia mengambil posisi di dekat jendela di salah satu sudut cafe. Ia di sana untuk menunggu Ares yang masih ada jam kuliah. Sebenarnya, ia ingin pulang sendiri. Namun, Ares bersih keras untuk tetap mengantarnya.

Alhasil, Ellia memutuskan untuk menunggu Ares di cafe tak jauh dari kampus sambil mengerjakan tugasnya. Semester akhir memang waktu yang sangat sibuk. Baik bagi Ellia maupun bagi semua mahasiswa.

"Hai." Sapa seorang gadis cantik yang sudah berdiri di dekat Ellia.

Mendengar seseorang menyapanya, Ellia segera mendongakkan kepala. Ia terkejut saat melihat Clara, nona muda yang terlihat beberapa kali bersama tuan mudanya. Dan seseorang yang di rumorkan akan menjdi nyonya Adhitama di masa depan sedang berdiri di sampingnya. Ellia segera berdiri dan sedikit membungkuk sopan.

"Kau, anak yang bersama tukang kebun di kediaman Adhitama kan?" Tebak Clara mengingat-ingat.

"Benar nona. Nama saya Ellia." Ucap Elia sopan.

"Oh, hallo Ellia. Tebakanku benar, tadi aku mengenalimu dari jauh. Kau tak banyak berubah yaa." Kata Clara sambil mengamati Ellia dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ellia hanya diam, walaupun merasa tak nyaman di amati seperti itu oleh Clara.

"Ada yang bisa saya bantu nona?" Tanya Ellia sopan, namun dalam hati ia ingin segera meninggalkan Clara.

"Hm, tidak ada apa-apa sih. Hanya ingin menyapa, kebetulan aku sedang menunggu seseorang. Bagaimana jika kamu menemaniku?"

Mendengar permintaan itu, sebenernya Ellia sudah ingin menolak, tapi Clara kembali berkata.

"Kamu mau kan Ellia? Sepertinya menyenangkan kalau kita mengobrol seperti dulu." Imbuh Clara yang akhirnya membuat Ellia tak bisa lagi menolak.

Setelah itu, Ellia menawarkan Clara untuk duduk di depannya. Ia juga segera membereskan buku dan laptopnya di atas meja agar Clara nyaman.

"Kau berkuliah di kampus Gading juga?" Tanya Clara setelah melihat ID Card milik Ellia.

"Benar nona. Saya mahasiswa semester akhir jurusan psikologi anak di sana." Jawab Ellia dengan senyuman.

"Benarkah? Aku juga kuliah di sana, tapi kenapa kita tak pernah bertemu ya? Kamu pasti tak terlalu menonjol, seperti mahasiswa beasiswa contohnya."

"Memang benar nona. Saya masuk ke kampus Gading karena, saya mendapatkan beasiswa penuh di sana." Jawab Ellia lagi, kali ini ia berusaha terlihat sopan. Karena, ia tahu perkataan Clara sebelumnya hanyalah untuk merendahkannya.

"Oh begitu, pantas saja. Tapi, syukurlah biaya mahal untuk masuk kampus itu dariku dan dari mahasiswa lain di sana, bisa berguna untuk orang-orang sepertimu." Mendengar itu Ellia hanya tersenyum kecil sebagai jawaban, namun tangannya sudah terkepal di bawah meja.

"Oh, kakak!" Seru Clara yang tiba-tiba melambai keluar jendela dengan antusias.

Ellia mengikuti arah pandang Clara, matanya segera membulat saat tahu orang yang dipanggil Clara dan mungkin orang yang di tunggu Clara dari tadi tak lain adalah Gavin. Mata Gavin dan Ellia bertemu. Gavin juga cukup terkejut melihat Ellia yang sedang duduk bersama Clara. Saat tatapannya bertemu dengan sepasang mata hitam milik Ellia, Gavin tanpa sadar menyunggikan senyuman.

Ellia yang melihat senyuman Gavin, mengira bahwa itu untuk Clara. Begitu juga dengan Clara yang mengartikan seyuman Gavin memang untuknya. Akhirnya, Ellia memalingkan tatapannya dan mulai berpikir alasan untuk pergi dari sana.

Namun, belum juga Ellia sempat izin untuk pergi. Gavin sudah berjalan masuk ke dalam cafe dan mendekati mejanya dan Clara. Ellia semakin bingung dan juga merasa tak nyaman. Ellia merasa keberadaannya di situ, seharusnya sudah tak lagi diperlukan.

"Selamat sore, Clara dan juga ... Ellia." Sapa Gavin sopan. Ellia menatap Gavin karena terkejut, karena untuk pertama kalinya ia mendengar tuan mudanya itu memanggil namanya dengan jelas.

.

.

.

Beraambung ...

1
susy yudhistira
sadar vin.....
Nikma: Susah kayaknya kak😌
total 1 replies
jenny
sampe segitunya efek dari syok yang dirasakan Ellia membuat dia langsung sakit. jika berita ijinnya paman Yunus karena anaknya sedang sakit sampai terdengar si tuan muda, apa dia gak merasa bersalah?
Nikma: Harga dirinya Gavin tuh kayaknya ketinggian kak, jadi susah merasa bersalahnya😌

btw, makasih uda mampir dan dukung novel aku ya kak🤗🥰
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Ita Xiaomi
Tuan jgn nak semaunya ya. Itu anak gadis org dijaga jgn nak disakiti. Dr kecil dia dah hidup menderita.
Nikma: Yuk, pukul Gavin rame² kak😌
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
simta dila
sweet ya tapi apakah benar begitu?
Nikma: Hmm, gimana yaa🤭✌️
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
Ita Xiaomi
Sore aja ambilnya. Klo malam gelap ntar ada yg lain pula.
simta dila
baca novel ini aku merasa kaya kisah di kerajaan Thor 😍😁
simta dila: iy sepertinya begitu KK hehe
Nikma: Hehe, iya kah kak? Mungkin karna latar tempat dan pembawaan tokoh²nya yaa?🤭
total 2 replies
Ita Xiaomi
Eh tuan muda klo mau buah ambil sendiri.
Ita Xiaomi
Lg bobo' Ellia tuh.
susy yudhistira
lain d mulut lain di hati, tuan muda😊
4U2C
nah loh GAVIN,,apa perasaanmu akan tenang??? pasti tidak kan.
4U2C
nah kan belum apa-apa CLARA sudah pandai memerintah ELLIA seperti pelayan,,belum nanti kalau sudah nikah apa akan jadinya..???
4U2C
ya setuju sangat sama FAUZAN,,ELLIA boleh cari kebahagiaan sendiri dan GAVIN juga sama..
4U2C
memang tiada gunanya kamu melarang GAVIN,,paman YUNUS dan ELLIA cuma tukang kebun jauh pangkat dan darjat dari kamu,,begus juga kamu sama CLARA yang setaraf dengan kamu perbisnis lagi dan ada keuntungan disemua belah pihak,, ELLIA cuma bawahan kamu enggak malu kamu kalau nanti ELLIA jadi pendamping kamu???
4U2C: kalau pakai hati dan perasaan enggak pa-pa,,kalau dapetin ELLIA kerana cinta dan sayang juga enggak pa-pa,,tapi kalau kerana obsesi takutnya jadi boomerang dalam jalanin hubungan kedunya kedepan..
Nikma: Hm, gimana ya.. Kalau Gavin uda obsesi kayaknya gak bakalan mikirin hal² gitu ... yang paling penting dia bisa dapetin Ellia🙄
total 2 replies
4U2C
itu kerana tuan muda kamu cemburu buta ELLIA,,🤣🤣🤣🤣🤣 taupun cemburu sama ELLIA,,hello GAVIN bagaimana nanti dengan CLARA??? pasti ribut mulu melihat kamu perhatian sama ELLIA..jangan sampai ELLIA dijadikan CLARA babu dirumahmu..
4U2C
pemikiran bodoh tidak lengkap dengan kata sempurna,,hanya ikut pemikiran ibumu saja ya GAVIN,,yang bertunangan itu kamu GAVIN,,yang nikah nanti juga kamu GAVIN,,bukan ibumu..masalah gini akan berpanjangan,,kalau nanti putus tunang dan gak jadi nikah hanya kerana GAVIN perhatian sama ELLIA,,dan CLARA akan menyalahkan ELLIA sepenuhnya..
4U2C
bagus paman YUNUS,,biar tidak terkekang dengan aturan GAVIN si tuan tanah,,pelayan juga punya hati GAVIN,,jangan kerana kamu tuan muda dan tuan tanahnya kamu bisa bersikap sesuka hati saja..
4U2C
nahkan GAVIN kalah dari ARES,,ares yang menghantar dan membawa ELLIA ke sekolah dan kemana-mana pun selalu bersama..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!