Definisi pernikahan menurut Alya yaitu saling mencintai dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing, akan tetapi Bagaimana jika pernikahan itu hanya menguntungkan pasangan sedangkan kita merasa dirugikan?
Belum lagi suami yang dipilih oleh orang tuanya adalah Pria beristri bahkan tidak tanggung-tanggung istrinya itu sampai ketiga yaitu Alya, hanya karena menginginkan anak cowok sebab kedua istrinya yang lain yaitu hanya bisa memberikan dirinya anak cowok membuat Bagas mau tidak mau memilih pasangan hidup satu lagi.
jika kata orang istri muda bakalan selalu disayang tetapi sepertinya kata orang itu hanya kebohongan, karena buktinya Bagas tidak pernah menghampiri istri mudanya itu lagi ketika mengetahui Alya sudah hamil Jadi untuk apa sering bersama jika hasilnya sudah terlihat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mima ah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ajakan Wkwkwk
"Kamu sudah tidur?" Tanya Bagas perlahan.
Namun tidak ada respon yang berarti dari Aulia membuat pria itu bukan kendor semangat nya malah tambah gaspol,karena ia merasa pasti saat ini Aulia sedang malu malu kucing dan maka dari itu dirinya harus lebih agresif.
"Heiii,kamu masih dengar aku bicara kan?" Tanya Bagas lagi yang sedikit mengguncang tubuh Aulia agar bangun dari tidurnya.
Aulia sebenarnya mendengarkan apa yang dikatakan oleh Bagas barusan karena memang dari tadi itu dirinya pura-pura tertidur mungkin dengan begitu Bagas bakalan mengerti, tetapi ternyata dugaannya itu salah besar karena pria itu masih saja tidak surut semangatnya.
"Ini orang kalau sudah tahu dari tadi aku tidak bergerak Ya seharusnya dia menghentikan aksi gilanya itu tetapi kenapa malah tambah parah, Memangnya dia pikir aku mau apa diajak begituan sama dia sampai-sampai genjar melakukan hal yang gila seperti begini? "sungut Aulia dalam hati tetapi Bagas mana peduli soalnya wanita itu dirasanya harus segera disentuh kalau tidak merugi besar.
Bagas yang melihat Aulia sepertinya tidak merespon dari tadi membuat ia merasa heran karena jika manusia hidup sedang tertidur dan diganggu seperti yang ia lakukan otomatis pasti bakalan langsung bangun, masa iya sekarang Aulia tidak merespon sama sekali padahal jelas-jelas wanita itu masih bernafas.
"kamu kalau tidak bangun saat ini juga jangan menyesal kalau apa yang kamu pakai bakalan aku robek saat ini juga, karena dari tadi Kamu sepertinya sedang memancing emosiku dan kamu berhasil melakukannya! "perkataan Bagas itu sebenarnya tersirat ancaman di dalamnya.
Mau tidak mau Aulia terpaksa merespon apa yang dikatakan oleh suaminya barusan, sebab jika dirinya diam saja ya Otomatis pria itu bakalan melakukan apa yang ia katakan barusan dan dengan begitu Aulia merasa harga dirinya benar-benar diinjak.
"Apaan sih kamu? Kalau kamu mau tidur ya terserah tapi jangan mengganggu orang lain dong, kalau memang kamu juga tidak betah ada di sini ya sudah keluar saja dari kamar ini istri kamu yang lain! "ujar Aulia benar-benar tersinggung dengan Sikap yang ditunjukkan oleh Bagas kepadanya.
Bagas menghela nafasnya kasar karena tidak menyangka istrinya itu malah tersinggung dengan sikap yang ia lakukan barusan, padahal letak kesalahannya itu tidak ada sama sekali hanya saja wanita itu terlihat sangat sensitif.
"Makanya kalau mau supaya aku tidak ganggu kamu terus ya kalau dipanggil harusnya merespon dari awal supaya tidak heboh seperti begini kan? Kamu tahu kan kalau hari ini merupakan malam pengantin kita ya Otomatis Aku meminta hak ku sebagai seorang suami kepada kamu, jadi tolong jangan menolak apa yang aku inginkan karena aku benar-benar tidak menginginkan memberikan toleransi kepada siapapun!" Ujar Bagas.
"Tapi
"Layani aku Sekarang!"tegas Bagas yang tidak peduli sama sekali dengan penolakan yang dilakukan oleh Aulia saat ini.
pria itu mulai gencar merangsang titik sensitifnya Aulia meskipun wanita itu sebenarnya menolak karena menurutnya melakukan sesuatu tanpa keikhlasan ya sama saja bohong, tetapi Apa Daya latihan bela diri yang selama ini ia punya tiba-tiba menguap pergi begitu saja akibat tidak mampu melawan Apa yang dilakukan oleh suaminya itu meskipun di dalam hati dirinya mengutuk keras sikap bangga saat ini.
"aku tidak ikhlas Tuhan melayani pria seperti dia tetapi aku tidak bisa membantah dengan status yang aku punya karena Biar bagaimanapun Aku tidak ingin disebut sebagai wanita yang durhaka terhadap suaminya, semoga engkau mengabulkan semua yang diinginkan oleh orang ini dan dengan begitu urusanku dengannya bakalan cepat selesai dan aku tidak perlu harus mengumpatnya terus seperti begini!"Aulia ingin memulai semuanya dengan doa meskipun sebenarnya doa itu merupakan sebuah hal yang sedang ia paksakan saat ini bahkan setiap sentuhan yang diberikan oleh Bagas tidak diresponnya sama sekali dirinya berlaku seperti seorang patung yang tidak merespon ataupun bergerak seperti biasa orang kalau sedang dirangsang di titik sensitifnya.
Bagas sebenarnya tahu kalau orangnya sedang berusaha untuk menolak dan tidak menikmati sentuhannya tetapi dirinya tidak peduli sebab memang yang ia inginkan adalah menyemburkan benihnya Lalu setelah itu tumbuh di tempat yang seharusnya, tidak peduli mau wanita itu menolak atau tidak yang penting hatinya dirinya menikmatinya dan ingin membuktikan hasilnya tidak perlu harus melibatkan perasaan segala.
"Oh ****!!
Bagas ingin melakukan penyatuan tetapi tidak berhasil Padahal dari tadi yang ada dalam pikirannya yaitu bahwa seorang Aulia yang dibawa kukungannya ini bukan merupakan seorang wanita yang virginity, Namun ternyata dirinya susah sekali menjebol pertahanan wanita itu dan pikirannya mulai menerka-nerka Apakah kecurigaannya dari tadi itu merupakan sebuah kesalahan dan istrinya ini merupakan wanita yang baik-baik di luaran sana.
"kamu masih perawan atau kamu hanya sedang menyembunyikan sesuatu kepadaku, Soalnya ini susah sekali menjebol pertahanannya kamu? "tanya Bagas dengan wajah yang begitu frustasi sedangkan Aulia tertawa sinis karena dirinya yakin dari tadi pasti Bagas sudah menilai bahwa dirinya merupakan wanita yang tidak benar.
"Menurut kamu aku ini wanita seperti apa, bukannya kamu dari tadi mencurigai aku kalau sebenarnya aku ini merupakan wanita nakal di luaran sana? "tanya Aulia sambil tersenyum mengejek.