NovelToon NovelToon
Menjerat Hati Perjaka Tua

Menjerat Hati Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rossy Dildara

Demi menuruti permintaan terakhir dari sang Ayah, Citra rela menikah dengan seorang pria matang berumur 35 tahun yang bernama Steven Prasetyo.

Dipaksa? Tentu tidak. Citra dengan ikhlas dan senang hati menerima pernikahan itu meski selisih mereka 16 tahun. Bahkan, dia sudah jatuh cinta saat pertama kali bertemu dengannya.

Namun, sebuah fakta mengejutkan saat Citra mengetahui sebuah rahasia tentang alasan Steven menikahinya. Mungkin itu juga sebabnya mengapa sikap Steven selalu dingin dan menjaga jarak selama ini.

Sesungguhnya dia kecewa, tetapi entah mengapa semangat untuk mendapatkan cinta dari pria dewasa itu tak pernah pudar. Malah makin membara. Citra bertekad akan membuat pria yang membuatnya berdebar setiap hari itu jatuh cinta padanya. Bila perlu sampai tergila-gila.

Akankah Citra berhasil menaklukkan hati Steven? Atau justru dia menyerah dan lebih memilih meninggalkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossy Dildara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Aku nggak suka padamu

Steven mengangkat lengan kirinya, lalu menepuk pundak kanan Gugun. Senyumannya terukir begitu menawan hingga lesung pipinya terlihat jelas.

"Aku janji itu nggak akan terjadi lagi, dan aku akan selalu mengingat janjiku pada Almarhum Ayah Danu."

***

"Sore Pak Stev," sapa satpam yang berjaga saat melihat Steven baru saja pulang kerja dan berdiri di depan pintu.

"Sore." Steven menurunkan handle pintu dan ternyata pintunya dikunci.

Lantas, segera dia pun menempelkan ibu jarinya ke sana untuk membuka kunci. Memang pintu apartemen Steven sendiri memakai pintu digital, jadi cukup menggunakan sidik jarinya atau paling tidak dengan password untuk bisa membuka kunci. Citra sendiri sudah diberitahu berapa nomor password pintu apartemennya.

Ceklek~

"Ah, Om sudah pulang? Kok nggak pencet bel?" Citra yang tengah duduk di sofa langsung berdiri saat melihat Steven datang. Gadis itu segera menghampiri dan menunjuk plastik yang ada di tangan Steven. "Om bawa apa? Apa itu makan malam untuk kita?"

"Iya, aku beli di restoran. Tolong taruh saja ke atas meja, ya. Aku mau mandi dulu sebentar." Steven memberikan beberapa kantong di tangannya itu pada Citra. "Dan ada buku untukmu, Cit. Nanti kamu baca dan pelajari."

"Buku? Buku apa, Om? Apa novel?"

Citra langsung membawa kantong itu menuju meja, lalu menaruhnya di atas sana. Segera dia pun membuka beberapa kantong dan mencari buku yang Steven maksud. Setelah ketemu, terlihat Citra mengerutkan keningnya. Dia merasa heran dengan buku yang kini berada di tangannya. Ternyata buku itu adalah buku tuntunan salat dan do'a sehari-hari.

"Buku ini untuk apa, Om?" Citra menatap Steven yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.

"Namanya buku ya untuk kamu baca. Nanti kamu pelajari dan hafali. Katanya kemarin kamu nggak bisa salat karena nggak ngerti bacaannya, mungkin saja itu bisa membantumu," jelas Steven lembut. "Sebentar ... aku punya sesuatu lagi untukmu." Steven membuka pintu kamarnya, lalu masuk ke dalam. Tak berselang lama dia kembali dengan membawa paper bag, lalu memberikannya pada Citra.

"Ini apa lagi, Om?" Citra langsung membukanya karena penasaran, dan ternyata isinya adalah mukenah dan sajadah.

"Itu peralatan salat untukmu, dengan begitu kamu bisa salat dan habis itu mendoakan Almarhum Ayah. Karena setahuku ... do'a terbaik dilakukan setelah kita selesai salat." Steven tersenyum menatap Citra yang sama-sama menatapnya dengan serius. Entah apa yang gadis itu pikirkan, tetapi terlihat matanya berkaca-kaca. "Kamu tenang saja ... itu semua masih baru kok, karena aku sengaja beli untukmu."

"Beli untukku?" Mata Citra seketika berbinar, dia menggembungkan senyumnya dan hatinya terasa berbunga-bunga. "Beneran ini Om sengaja beli untukku?"

"Iya, aku beli pas sehari sebelum kita bertemu. Kamu bisa pakai itu kalau sudah menghafal bacaan salat. Dan nanti kita juga bisa salat berjamaah."

"Salat berjamaah? Berdua?"

Steven mengangguk. "Iya, berdua. Memang sama siapa lagi?"

Citra langsung berlari menghampiri Steven, lalu tiba-tiba memeluk tubuhnya dengan erat dan membuat pria itu terperangah. "Terima kasih, Om. Om baik sekali padaku."

Citra sering dibelikan pakaian mahal, tas mahal, jam tangan mahal, sepatu mahal dan masih banyak lagi yang mahal-mahal. Itu semua dibelikan oleh Danu.

Namun baru kali ini, diusianya yang menginjak 19 tahun, Citra untuk pertama kalinya dibelikan peralatan salat oleh seseorang dan orang pertamanya itu adalah Steven.

Rasanya ini sangatlah berharga, dan yang jelas sangat bermanfaat. Sedari dia kecil, sampai sekarang. Memang Citra tak pernah diajari tentang ilmu agama.

Danu yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai melupakan hal yang paling penting dalam hidup di dunia untuk anak semata wayangnya itu. Yang dia lakukan hanya memanjakan Citra saja, tak lebih dari itu.

"Sama-sama." Steven melepaskan pelukan Citra lalu mengelus puncak rambutnya secara perlahan. Gadis itu langsung menyeka air mata di pipi. Sepertinya dia sempat menangis. "Kok kamu nangis? Kamu nggak seneng dengan apa yang aku berikan?"

"Seneng! Seneng banget, Om!" Citra langsung memeluk paperbag di tangannya seraya tersenyum lebar. "Aku menangis karena bahagia, bukan sedih. Aku bahagia menikah dengan Om. Aku suka sama Om."

Steven tersenyum. "Bagus deh kalau kamu seneng. Ya sudah ... aku mandi dulu. Jangan lupa untuk dipelajari saat kamu senggang."

"Iya, Om." Citra mengangguk semangat, lalu dia pun membawa buku dan pelaratan salat itu ke dalam kamarnya. 'Nanti malam aku baca dan hafali. Biar nanti bisa salat berjamaah sama Om Ganteng.' Citra tersenyum sembari mencium benda itu, kemudian meletakkannya di atas kasur.

*

*

"Om ... aku mau tanya sesuatu boleh, nggak?" tanya Citra sambil menatap ke arah Steven yang berada di depannya. Mereka kini tengah duduk di kursi meja makan, sembari menyantap menu makan malam.

"Boleh, katakan saja."

"Kita 'kan sudah menikah. Tapi kok Om belum pernah mengajakku untuk melakukan malam pertama dan pergi berbulan madu, kenapa, Om?"

Pertanyaan Citra sontak membuat Steven tersendak makanan yang barusan dia telan. "Uhuk! Uhuk!" Cepat-cepat dia pun meraih gelas di dekatnya yang sudah terisi air. Kemudian menenggaknya sampai habis.

"Kenapa, Om?" Citra mengulurkan secarik tissue, terlihat banyak sekali sisa air pada dagu Steven. "Om makannya pelan-pelan."

"Aku sudah pelan-pelan makannya, tapi aku kaget." Steven mengambil benda itu, kemudian menyeka air pada dagunya.

"Kaget kenapa? Aku perasaan nggak ngagetin Om."

"Aku kaget karena pertanyaanmu tadi." Steven menurunkan pandangan, lalu menyeka keringat yang baru saja mengalir pada dahinya. Steven terlihat duduk dengan gelisah.

"Kok kaget?" Citra mengerutkan keningnya bingung. "Kagetnya kenapa? Apa ada yang salah dengan pertanyaanku?"

"Nggak ada yang salah, hanya saja aku nggak bisa melakukannya."

"Kok begitu? Tapi kenapa?"

"Karena aku nggak suka padamu."

"Nggak suka padaku?" Aktivitas makan Citra seketika terhenti, dadanya tiba-tiba saja terasa sesak. "Maksudnya bagaimana, Om? Jadi Om benci sama aku?"

...Selamat hari raya idul Adha semuanya 🤗 pada kurban apa nih tahun ini? Jangan kurban perasaan kayak Citra, ya🥲...

1
Nayosha
ada" Aca kocaknya ini....
Nayosha
Ternyata udh 4x kawin toh....pantesan Steven sempat ga percaya.....tp akhirnya merestui jg ...mudah"an Tian bener" tobat
Nayosha
gimana Opa SM Steven aja lah perjanjiannya....yg Nikah Nissa SM Tian...yg bikin perjanjian mereka
Nayosha
untung Stev denger tuh....mudah"an hati sTev jadi terbuka denger obrolan Tian SM Fira
Nayosha
Tumben c Opa kasih ide bener /Grin/
Nayosha
hahaha keluarga Prasetyo ternyata kocak semua padahal orang kaya mereka....masa ngasih ide namanya ga keren" banget... hadeueueh
Nayosha
ide c Opa ada" aja tp bagus jg sih....Juna jg masa si kembar di kasih nama Upin Ipin....ngakak
Nayosha
Hahaha Juna...Juna...ada" aja masa gemes di jilati bayinya.... hadeueueh /Facepalm/
Nayosha
duuh Fira bener" manusia yg jahat
Nayosha
Si Opa ya burung di anggap cucunya hadeueuh....si Kevin jg untung adanya di Novel doang....KL ada di dunia nyata kacau dech berisik kali ya/Smile/
Nayosha
Juna.. Juna...hebat banget mepetin calon papinya ...sampai Opa nya pusing
Nayosha
Wah Juna bener" nich anak keturunan si Opa kelakuannya....ngomong nya lucuuu
Nayosha
bagus jg aktingnya Juna....akhirnya berhasil meluluhkan Angga/Grin/
Nayosha
ngakakak abiiiss dg kelakuan Juna... hadeueueh /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nayosha
ya Ampuuun Juna gemessiin banget....
Inaherlinasofia
wah ngambil jalur cepat si abi🤭
Nayosha
haduuuh ini bahasan burung selalu ada....
Nayosha
Si Janet bunting ikut"an ngidam ya...minta yg aneh"
Nayosha
Juna mulai suka tuh sm Tian
Nayosha
semoga Thian bangkit lagi bisa sukses
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!