NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"Sudah lama disini" ucap pak Indra pada pak mustafa. "Baru sampai mengantarkan kartu identitas nya Bhima" ucap pak mustafa.

"Yasudah, kamu masuk saja kedalam, aku tinggal benerin mobil dulu" ucap pak Indra berlalu. Bhima bantu bapak" ajak pak Indra lalu masuk dalam kolong mobil."iya pak" jawabnya mengikuti perintah bapaknya. "Pak Bu saya permisi dulu ya" ucap pak Bayu. "Terimakasih pak sudah membantu mendorong sampai rumah" ucap pak mustafa. Pak Bayu mengangguk dan berlalu.

"Bhima ambil obeng ukuran empat belas" perintah pak Indra. "iya pak ini ada lagi pak" tanya bhima. "Sudah kamu tetap di situ saja" ucapnya lagi. "iya pak" jawabnya melihat bapaknya mengotak atik baut dalam kolong mobil. "Sudah belum pak kok seperti bau bensin ya" ucap Bhima mencium aroma bensin di sekitar mobil. "Lebih baik dibawa ke bengkel saja" saran pak mustafa. "Sudah kok mungkin selang bensinnya ada yang kotor tinggal membersihkan saja" ucap pak Indra kekeh tidak mau membawa mobilnya ke bengkel. "Dia kalau dibilangin suka ngeyel" sela Bu Siti. Pak Indra kemudian membuka bagian selang bensin yang berada di kolong mobil untuk dibersihkan. "Bhim ambilkan kain" ucap pak Indra. "Ini pak" jawab Bhima memberikan lain pada pak Indra. "Bhim kamu letakkan ini ditempat yang aman jangan sampai kotor" ucap pak Indra keluar dari kolong mobil. "Ini apa pak"ucap bhima. "ini yang bikin macet, bagian bensin bapak mau bersihkan dulu" ucap pak Indra membersihkan dengan kompresor dan mengelap nya dengan kain. Karena pak Indra dan Bhima berada di bawah terik matahari keringat telah membasahi keduanya dan tanpa sadar Bhima mengelap keringat yang terus muncul dengan kain yang bapak gunakan untuk membersihkan bensin. "Bhim jangan kamu mengelap wajahmu dengan kain ini, inikan bekas bensin, bahaya nanti" teriak pak Indra. "Panas pak" jawab Bhima. "Mas aku keluar sebentar ya beli bakso dekat sini, titip mereka dulu" ucap Bu Siti berlalu. Pak mustafa mengangguk dan tersenyum. "Sudah selesai juga akhirnya, Bhim bapak mau pasang kembali alat ini nanti kamu ambilkan obeng yang bapak butuhkan" ucap pak Indra masuk kembali ke dalam kolong mobil. "Iya pak" jawab Bhima melihat bapak masuk ke kolong mobil.

Demikian juga dengan pak mustafa yang melihatnya. "Bhima tolong ambilkan karet pengikat, bapak mau ikat ini dulu" ucap pak Indra yang akan mengikat bagian selang bensin. "Pak bau bensin kok semakin menyengat ya" ucap bhima dengan was was. Pak mustafa berjalan mendekati Bhima dan melihat pak Indra yang mengutak atik mobilnya. "Ada apa Bhim" tanya pak mustafa. "Tidak tahu pakde bhima mencium aroma bensin" jawab bhima. "sudah selesai, coba sekarang kamu nyalakan starternya" perintah pak Indra. "Bapak tidak keluar dulu" ucap bhima. "Sudah cepat kamu nyalakan dulu mobilnya" sela pak Indra. Pak mustafa kembali duduk di teras rumah sementara Bhima menuruti perintah bapaknya. "Pak siap ya bhima nyalakan sekarang" ucap bhima sedikit meninggikan suaranya. "Baca Bismillah dulu Bhim" ucap pak mustafa dari balik teras. "Iya pakde" jawab Bhima membuka pintu depan mobil bersiap menyalakan starter. "Bismillahirrahmanirrahim" ucap bhima lirih. "Booom" Terdengar suara ledakan cukup menggema dari bawah mobil dan nampak ada percikan api. Pak Indra keluar dari kolong mobil dengan tubuh dibalut api di sebagian tubuhnya dan berguling guling seraya meminta tolong. "Bapak" teriak Bhima menghampiri bapak mencoba memadamkan api. "Astaghfirullah" teriak pak Mustafa panik dan berlari ke arah pak Indra berniat membantu memadamkankan api di tubuhnya. "Ahh tolong" teriak Bhima meminta tolong. "Astaghfirullah bhima" teriak pak mustafa melihat Bhima tersambar api di bagian tangan dan wajahnya setelah mendekati bapaknya. Bhima terhuyung-huyung mundur dan terjatuh sambil berteriak-teriak. Mendengar adanya suara ledakan sebagian tetangga keluar dari rumah untuk melihat apa yang terjadi mereka pun berlarian menghampiri dan membantu memadamkankan api. Dengan sedikit pengetahuan pak mustafa tentang cara menangani kebakaran dirinya masuk dalam rumah untuk mencari sesuatu. Pak mustafa kembali berlari keluar dan meletakkan selimut pada tubuh pak Indra yang sebelumnya sudah di basahi dengan air, dan juga menutup wajah Bhima dengan handuk yang basah maka api yang menyelimuti tubuh pak Indra dan wajah bhima seketika padam. Sementara mobil masih terlihat terbakar di bagian bawah "astaghfirullah halladzin ada apa ini" Teriak Bu Siti. Melihat mobilnya terbakar, ia segera turun dari motor dan berlari ke arah kakaknya mustafa yang mencoba memadamkan api di tubuh pak Indra. Sementara Bhima terus menangis merasakan panas di wajahnya. "Astaghfirullah halladzin bapak" ucap Bu Siti terisak melihat kondisi suaminya saat ini. "Bu sakit Bu" teriak Bhima dalam tangisnya. "Masyaallah bhima" ucap Bu Siti Tak kuasa melihat bagian tubuh wajah dan lengan putranya ikut terbakar. "Kita bawa mereka ke rumah sakit" pekik pak mustafa.

"Bapak-bapak siapa diantara kalian yang bisa menyetir, dan tolong bawa adik dan keponakan saya ke mobil" pekik pak mustafa. Membopong tubuh pak Indra yang sudah tidak berdaya ke dalam mobil. "Bhima kamu bisa berdiri kan" ajak salah satu tetangga membantu berdiri Bhima. "Siti kamu masuk dan jaga suami kamu, Bhima biar saya yang menjaga" pungkas pak mustafa. "Bu Tutut saya titip rumah sebentar ya". Bu Tutut salah satu tetangganya mengganguk dan akan menjaga rumah nya sampai mereka kembali. Bu Siti kemudian masuk ke dalam mobil menjaga suaminya yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sesampainya di rumah sakit pak Indra dan bhima segera mendapatkan perawatan medis di ruang UGD.

"Bagaimana keadaan suami saya dokter" ucap Bu Siti dalam setelah melihat sang dokter keluar dari ruangan UGD. "Maaf pak Bu kalian keluarganya bisa kita bicara dulu ke ruangan saya" ajak seorang dokter yang bernama firman. "Begini Bu, sebelumnya kami minta maaf atas keterbatasan peralatan medis di tempat ini, kami sudah berupaya yang terbaik, luka bakar pada suami ibu cukup parah, sepertinya suami ibu sudah dalam keadaan tidak bernyawa dalam perjalanan menuju rumah sakit. Dan untuk putra ibu kami menyarankan merujuk ke rumah sakit di Surabaya agar mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif" ucap dokter firman. "Innalilahi wa innailaihi ilaihi Raji'un" ucap Bu Siti dalam Isak tangisnya dan pak mustafa bergantian saat berada di ruang dokter firman. "Yasudah kamu yang sabar ya kita urus dulu suami kamu setelah itu kita bawa Bhima ke Surabaya" ucap pak mustafa memenangkan Bu Siti yang sedang berduka.

Begitu acara pemakaman pak Indra selesai. Pak mustafa segera mengurus dokumen untuk bhima dirujuk ke Rumah sakit umum daerah kota Surabaya. Selama menjalani perawatan Bhima tinggal sementara dengan kakak iparnya yang bernama Erna, putri pertama pak Mustafa yang sudah menikah dan menetap di Surabaya. Meskipun operasi pertama selesai namun nampaknya tidak sesuai dengan apa yang di harapkan.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!