NovelToon NovelToon
Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Pengorbanan seorang perempuan bernama Alina Bagasditya kepada lelaki yang dicintainya meski hati dan cinta lelaki itu untuk wanita lain.

Dia perempuan bodoh? Memang!

Namun demi kebahagiaan lelaki yang akhirnya menjadi suaminya, dia rela menjadi perempuan bodoh dengan membiarkan suaminya mencintai wanita lain. Baginya, ketulusan cintanya yang dianggap bodoh oleh orang lain adalah cinta sejati.

Mencintai dari balik layar, itu lah Alina.

Alina tetap bertahan meski sakit, apakah suatu hari dia dapat pergi meski itu keputusan sulit?

Kepoin aja....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Menebalkan Wajah

Pagi hari pun menyapa... semalaman Alina memikirkan nasib rumah tangganya bersama Adrian untuk ke depannya. Apa dia harus memaafkan Adrian dan memulai kembali kisah baru mereka?

Namun rasa kecewa Alina pada suaminya itu tak mampu terhapus begitu saja, ternyata mencintai terlalu dalam pun itu tidak baik. Ketika terlalu berharap pada manusia dan disaat semuanya tidak sesuai ekspektasi ternyata sangat menyengsarakan.

"Liburanku jadi kacau, haishhh!"

Tetiba, Alina merindukan candaan Saddam. "Tumben, dia nggak telepon. Biasanya kalau di jakarta... pagi-pagi udah nelepon sebelum dia berangkat kerja. Mentang-mentang dia udah ada disini, lagi ngapain ya?"

Bibir Alina tak terasa mengembang, sudut bibirnya tertarik ke atas. "Duh, malah mikirin tuh pria kocak. Gara-gara Adrian, aku jadi bad mood! Padahal rencananya hari ini mau jalan sama Saddam."

Memaksakan diri Alina gegas pergi mandi lalu segera berpakaian dengan outfit nyaman, dia memutuskan akan tetap pergi bersama Saddam untuk menjelajahi sudut-sudut Pulau Nusa Penida.

Ting tong

Alina berjalan ke arah jendela, mengintip dari gorden. Firasatnya mengatakan itu adalah Adrian, benar saja lelaki yang memang berstatus suaminya itu seperti membawa sesuatu di tangannya.

"Pergilah, Adrian!" teriak Alina dari dalam tanpa membuka pintu.

"Lin... aku bawa sarapan buat kamu. Aku juga masih belum selesai menjelaskan semuanya, semalam kondisinya tidak kondusif. Bisakah kita bicara berdua dengan tenang, berikan aku kesempatan untuk bicara lagi."

Alina menimang keinginan Adrian, dia pun menghela nafas panjang, "Kamu bisa Lin, jangan menjauhi masalah. Hadapi dengan tenang, Adrian memang harus mendapatkan kesempatan untuk bicara. Hhhhh..." wanita itu mendesaah pelan.

Alina berjalan ke pintu membukanya, Adrian tersenyum senang melihat pintu sudah terbuka.

"Tadaaaaa! Aku bawa sarapan kesukaan kamu. Aku udah tanya-tanya ke Mbok Narsih, katanya tiap hari kamu sarapan nasi goreng kunyit seafood. Aku tadi beli seafood mentahnya ke pasar, seger-seger loh Lin... yuk makan."

Dengan menebalkan wajah, Adrian melewati tubuh Alina yang masih berdiri cengo di tempatnya. Seperti tuan rumah, suaminya itu mengambil peralatan makan. Dua porsi Nasi goreng kunyit seafood sudah siap disantap di meja makan, dengan dua gelas minum yang juga sudah terisi air putih.

"Ada jus nggak, itu minuman di pagi hari menemani sarapan mu kan..." Adrian kembali seperti tuan rumah, dia membuka kulkas dan mengambil botol jus dari kotak.

"Jadi kamu suka jus buaveta jambu merah, nanti di rumah pengantin kita... aku bakal siapin yang banyak di kulkas. Tiap hari aku akan bikinin nasgor kesukaan kamu, biar aku yang belanja dan masak tiap pagi. Ahhh, makan malam setelah kita pulang kerja biar aku juga yang masak. Kamu tahu kan, aku pinter masak. Nanti cucian biar aku juga yang nyuci atau aku kirim ke laundry, rumah biar kita sewa ART buat bersih-bersih. Weekend, kita liburan buat pacaran halal kita." Senyuman terbit di bibir Adrian, wajahnya nampak bahagia membayangkan kegiatan mereka berdua ke depannya.

Alina masih melongo seperti orang linglung, tiba-tiba sebuah tepukan di pundak wanita itu menyadarkan nya.

"Terkesima ya, sama suaminya?" goda Saddam, yang ternyata juga datang ke villa Alina. Pintu depan masih terbuka saat Saddam datang dan posisi Alina masih berdiri disana.

"E-eh, enggak lah... kamu nggak ada ngabarin aku sejak semalem, kemana aja Bang!?" Alina mengalihkan pembicaraan.

"Sengaja, biar kamu rindu aku." Goda Saddam. "Nih... aku udah beli sarapan, tapi kayaknya ada yang lebih berharga dari sarapan yang aku bawa. Suamimu masak sendiri sarapannya, enggak kayak aku... nggak bisa masak. Mhuehe..." Saddam nyengir menutupi perasaan cemburunya melihat perhatian Adrian pada Alina.

Perjuangan ku sepertinya akan berat untuk mendapatkan hatimu dan mengikis cintamu untuk Adrian... Lin...!

Ada rasa insecure pada diri Saddam, ini hanya permulaan dan sebagian dari perhatian yang diberikan Adrian dan mampu membuat Alina jatuh cinta sejak dulu.

"Ekhm! Adrian, kamu sedang apa? Kamu pikir kamu penyewa villa ini? Jangan bersikap tidak masuk akal sebagai tamu!" Alina menoleh kembali pada suaminya dan menegur pria itu.

Adrian yang juga sudah menyadari kehadiran Saddam hanya memperlihatkan wajah tenang, dia tidak akan menjadi pria brengseek dengan marah-marah seperti semalam. Salahnya memang, jika sekarang ada seseorang yang juga perhatian pada istrinya itu. Adrian sudah mengetahui tentang hubungan Alina dan Saddam yang berawal dari kecelakaan.

Kecelakaan setelah Alina ditampar oleh Adrian ketika Alina menghina Sherin. Kini dia akan mengubah sikapnya, bagaimana pun dia harus menghargai Saddam sebab Saddam sudah sering berada di samping Alina saat Alina sedang membutuhkan seseorang.

"Saddam, kamu juga datang. Mari sarapan bareng, aku bikin banyak kok. Bagi punyaku aja."

Saddam dan Alina saling melirik, entah apa yang ada dipikiran Adrian hingga lelaki itu berubah sikap dalam semalam.

"Aku bawa sarapan juga kok, tapi aku beli. Ini..." Saddam mengangkat tote bag berisi sarapan yang dia beli.

"Ya udah, bareng aja. Lin, ayuk..." ajak Adrian dari meja makan dengan percaya diri.

Alina menelan ludah, perubahan sikap Adrian dari semalam yang marah-marah pada Saddam kini berbalik ramah tentu saja mengganggu pikiran Alina.

"Kok malah jadi pada bengong, keburu dingin sarapannya. Entar nggak enak, yuk.. Dam!"

Dam...? Adrian so' akrab banget sama Saddam.

"Alina, jangan banyak ngelamun. Makan aja dulu, sisanya pikirin lagi nanti." Saddam kembali membuyarkan pikiran-pikiran Alina yang berkecamuk.

Ketiganya akhirnya makan dalam satu ruangan dan satu meja, suasana sedikit canggung bagi mereka.

"Dam, makasih ya... selama aku bersikap jahat sama Alina ada kamu temenin dia sampai kamu bawa Alina ke rumah sakit." Adrian mulai memperlihatkan jika dia tahu semua yang terjadi pada Saddam dan Alina.

Seolah mengerti arti perkataan Adrian, Saddam menjawabnya, "Ekhm... kamu enggak usah berterimakasih. Aku lakuin itu demi Alina bukan demi kamu." ucap Saddam dengan santai.

"Enggak bisa gitu dong, Alina istriku... jadi aku sebagai suaminya harus ikut berterima kasih pada siapapun yang nolong dia." Keukeuh Adrian mempertegas maksudnya.

"Suami? Kau pikir siapa yang membuatku masuk ke rumah sakit, hah?! Kau merenggut kesucian ku disaat kau dalam keadaan mabuk! Kau bersikap kasar dan menyakitiku...! Sekarang kau bicara tanpa rasa bersalah sedikitpun! Adrian... wajahmu begitu tebal sekali! Sungguh tak punya malu!" geram Alina, sendok yang sedang dia pegang dia banting ke atas meja menimbulkan bunyi kencang.

"Lin..." Adrian menatap Alina dengan wajah memelas. "Beri aku kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahanku, maafkan aku sudah merusak suasana. Makan dulu ya, baru kita lanjutkan pembicaraan ini."

Alina bangkit dari duduknya, "Keluar! Sekarang juga!" tunjuk Alina ke arah pintu, wajah wanita itu begitu murka.

"Alina, sabar. Aku akan pergi dan kalian bicaralah..." Saddam menepuk-nepuk lembut punggung tangan Alina yang berada di atas meja, dia memang duduk di samping Alina sementara Adrian duduk di seberang mereka berdua.

Kecemburuan Adrian kembali nampak, wajah lelaki itu sudah memerah. "Tanganmu...!"

Saddam sontak menjauhkan tangannya dari tangan Alina, dia ingin memberi ruang pada sepasang suami istri itu. "Kembali lah makan, Lin. Aku sarapan di villa ku aja... ini aku bawa kembali. Sayang sarapannya, udah aku beli."

Tanpa menunggu tanggapan dari Alina, Saddam mengambil paper bag berisi sarapan di atas meja lantas keluar dari villa Alina.

Kini di ruangan hanya tinggal Alina dan Adrian, situasi masih hening.

"Makan dulu, aku menghargai usahamu untuk memasaknya." Ujar Alina akhirnya memecah kesunyian, dia mengusap dadanya agar lebih bersabar menghadapi Adrian.

Adrian tak berkata apapun lagi, dia dan Alina sibuk dengan makanan masing-masing. Rasanya begitu pahit di lidah keduanya meskipun nasgor itu terasa sangat enak.

1
Lyvia
kapoookkkmu kapan sherin,
suwun thor u/ upnya
Black Rosewood 🖤: wkwk 😅🤣🤣
total 1 replies
Zenun
Dan Alina lebih pintar darimu Sherin
Zenun: ihihihi😄
Black Rosewood 🖤: awokawok, jangan terkecoh sm judulnya yg pst MC ceweknya power lah gk menye-menye kyk biasa 🤣
total 2 replies
Zenun
Nah gitu dong
Zenun
waduuuh
Zenun
yaelah kepotong
Zenun
yaah, nanti kalo di tinggal, rumahnya di jual sama ibu tiri😁
Lyvia
suwun thor u/ upnya
Retno Palupi
semoga Sadam dpt jodoh yang baik
ngatun Lestari
lanjut
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪
Black Rosewood 🖤: 💪💪😍😍😍
total 1 replies
Bunda
othorrr....kenapa selalu bikin saddam terluka 😢😢
Black Rosewood 🖤: nomen🫣
total 1 replies
TATI PUTRISOLO
haaaa.... cinta memang buta ya thoor😀😀😀
Black Rosewood 🖤: banget, kdg membingungkan 😅
total 1 replies
Zenun
hadeuuuh
Zenun
mandi dulu bang😄
Zenun: haduh, berkerak dah
Black Rosewood 🖤: ogah mau nambah dulu🤣
total 2 replies
Daulat Pasaribu
jgn lagi ada kesedihan untuk Alina thor
Daulat Pasaribu
tragis thor
Daulat Pasaribu
kasihan Alina,penderitaannya hampir sama dgn ibunya
Daulat Pasaribu
menarik diawal
TATI PUTRISOLO
cibta dan benci sgt tipis thor... lanjut
TATI PUTRISOLO
lanjut kak... jgn smpai gantung ceritanya yaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!