NovelToon NovelToon
Legenda Pedang (Mata Dewa)

Legenda Pedang (Mata Dewa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:27.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Ketika kelahirannya membawa petaka.
Ketika dirinya harus kehilangan kedua orang tuanya.
Ketika dirinya harus tinggal di kekaisaran Zhang untuk menutupi identitasnya.

Malam itu, puluhan orang datang menyergap rumahnya. Pertarungan pecah antara ayah dan ibu Lin Hao dengan orang-orang itu. Demi melindungi Lin Hao kecil, mereka rela sampai mengorbankan nyawa.

Lin Hao kecil memilih untuk melarikan diri. Naas dirinya tetap tertangkap. Namun siapa sangka, perkataan salah seorang dari orang yang menangkapnya itu membuat emosi Lin Hao tak terkontrol. Mata Dewanya bereaksi. Guncangan hebat tercipta. Orang-orang yang menangkapnya itu langsung kehilangan nyawa. Saat ini pedang pemberian ibunya juga menimbulkan reaksi dan memanggil sosok makhluk abadi.

Lantas apa yang terjadi dengan Lin Hao? Mampukah dia membalas dendam atas kematian kedua orang tuanya?
Nantikan kisahnya di Legenda Pedang (Mata Dewa)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 22 ~ Tahap Kedua Penguasaan Pedang

Ujian Naga Langit baru saja dimulai, para peserta ditempatkan dalam kondisi acak. Namun satu hal pasti bahwa terdapat sebuah pilar besar dengan ribuan anak tangga berdiri kokoh di kejauhan. Lin Hao memperhatikan itu, dia hendak melangkah menuju ke pilar, namun segera menghentikan niatnya kala mendengar perkataan dari Lou Dou.

“Lin Hao, kau tidak berniat untuk mencari peluang di sini, sebelum menuju ke pilar itu?”

Lin Hao menaikkan sebelah alisnya. “Peluang?”

“Benar. Ke arah Utara sekitar lima puluh meter, aku merasakan ada peluang di sana.”

Tanpa banyak berpikir, Lin Hao segera melesat cepat menuju arah yang ditunjuk. Dia mempercepat langkah hingga tidak butuh waktu lama dirinya telah sampai.

Beberapa rumput roh sejenis tampak tumbuh subur di sini. Mereka semua memancarkan vitalitas energi yang sangat murni dan padat. Lin Hao yang melihat itu tidak bisa untuk tidak senang. Dia mengenal betul nama tumbuhan roh ini.

“Hati Jiwa Naga! Bagus, dengan mengkonsumsi ini, aku akan mengalami peningkatan kekuatan jiwa!” Lin Hao segera mendekat dan memetik mereka. Sekaligus dilangsungkan dengan mengonsumsi dan menyerap khasiatnya.

Butuh waktu lima menit sebelum Lin Hao benar-benar menghabiskan mereka semua. Dia bisa merasakan kekuatan jiwanya meningkat pesat. Instingnya pun juga semakin terasah tajam.

Setelah itu, dia lantas melesat cepat menuju ke arah pilar. Sampai di sana, sudah ada beberapa orang peserta yang hadir. Beberapa diantaranya segera menyusul. Lin Hao tidak melihat keberadaan Raja Iblis di sini. Pemuda ini menebak kalau Raja Iblis telah lebih dulu menaiki anak tangga dan mulai mencari peluang di dalam sana.

Lin Hao memutuskan untuk naik ke atas. Anak tangga itu mengelilingi pilar hingga mencapai puncak pilar. Setiap perputarannya akan ada sebuah pilar kecil lagi di sisi luar yang merupakan akses untuk menuju dimensi berbeda. Para peserta akan memasuki pilar-pilar kecil itu.

Lin Hao memperhatikan sebuah pilar dengan tulisan kuno.

“Tombak!”

Lin Hao melanjutkan perjalanan. Dia tidak tertarik untuk mempelajari dan memperdalam penguasaan senjata tombak.

“Pedang!”

Setelah memperhatikan satu per satu pilar, akhirnya Lin Hao menemukan apa yang dia cari. Tanpa berpikir panjang dia langsung memasuki pilar itu. Dirinya langsung menghilang seketika.

Muncul kembali di tanah tandus dengan beberapa gundukan tanah tampak ditumbuhi oleh pedang-pedang yang menancap. Ini mungkin berjumlah ribuan pedang, beberapa diantaranya terlihat telah rapuh dan terdapat bekas patahan.

“Pada ujian kali ini, aku harus memahami tahap kedua dari Penguasaan Pedang. Ayah pernah berkata kalau sebenarnya pedang adalah bagian dari diri, begitupun sebaliknya diri bisa dikatakan pedang. Jika memahami energi pedang, maka penggunanya akan mampu mengasimilasi energi pedang dengan energi tertentu seperti energi petir, sehingga menciptakan serangan atau tebasan tajam bercorak petir. Maka tahap kedua dari Penguasaan Pedang adalah memahami niat pedang.”

“Ini mungkin akan sedikit rumit, niat pedang lebih pertikular, aku harus memahaminya lebih dalam.”

Lin Hao melangkah, memperhatikan pedang-pedang tersebut. Pedang-pedang ini tidak memiliki aura pedang, ini tampak mati dan hanya menjadi sebuah besi biasa. Mereka sudah lama tidak berada di tangan pemiliknya, bahkan beberapa diantaranya sudah berkarat dan tampak retak.

“Kualitas senjata juga mempengaruhi besar kecilnya peluang. Pedang-pedang ini sangat buruk.” Lin Hao memperhatikan salah satu pedang. Menariknya dari tancapan tanah. Setelah itu menancapkannya kembali. Dia menggeleng, kualitas pedang itu sangat-sangat buruk. Bahkan jika dihadapkan dengan balok kayu, tetap lebih tajam balok kayu. Dia tidak yakin pedang itu akan bertahan ketika tanpa aliran energi, pedang itu bahkan akan retak dalam sekali libas kala dihantam vitalitas energi angin.

“Tunggu…” Lin Hao tampak menyadari sesuatu.

“Pedang bisa dianggap sebagai bagian dari tubuh, begitupun juga sebaliknya. Tubuh bisa dianggap sebagai pedang. Sepertinya ada yang tertutupi dalam kalimat ini!”

Lin Hao memperhatikan beberapa gundukan tanah yang terdapat pedang-pedang diatasnya. Semuanya nyaris memiliki kualitas yang sama buruk. Sejenak sunggingan kecil terukir di bibirnya.

“Bukan senjata yang membuat seseorang tajam, melainkan karena hati serta bantuan dari alam. Niat pedang berarti memahami lebih mendalam tentang sifat-sifat pedang. Bahkan tanpa pedang pun masih tetap bisa menciptakan ketajaman ekstrim dengan mengendalikan segala sesuatu yang terjadi di alam. Daun yang jatuh ketika berada di tangan pengguna pedang, maka akan mampu memotong baja. Begitupun dengan sirkulasi udara bisa mencapai ketajaman tinggi."

Lin Hao menggerakkan tangannya, itu langsung memicu kendali salah satu pedang yang menancap di atas tanah. Pedang itu bergerak sesuai kendali Lin Hao.

“Niat Pedang adalah Tajam.” Dua jari Lin Hao bergerak secara vertikal ke bawah seperti melakukan tebasan lurus. Hal ini membuat pedang tadi juga bergerak menebas vertikal.

Slashh..

Sebuah gundukan tanah yang jauh langsung terbelah, bahkan sangat dalam dan panjang. Pedang rapuh itu masih tetap utuh seperti biasa.

Pada saat ini sebuah angin kencang berputar cepat dan membentuk tornado ganas. Itu mengarah ke arah Lin Hao. Debu-debu dibuat terangkat, pedang-pedang yang menancap terbawa arus angin kencang.

Masih dengan menggunakan pedang yang sama, Lin Hao kemudian kembali menggerakkan dua jarinya, kali ini menebas secara horizontal.

Pedang yang dia kendalikan tadi juga bergerak memotong secara horizontal. Tampak energi tebasan melesat lurus dan berhasil menebas tornado itu dengan sangat mudah. Pedang-pedang yang terbawa tornado langsung berserakan dimana-mana.

Lin Hao memasang sunggingan kecil. Tahap kedua dari Penguasaan Pedang telah berhasil dia kuasai dengan cepat. Pemuda itu berniat untuk kembali. Namun kali ini bukan melewati pintu yang sama saat dia datang, melainkan pintu keluarnya ada di atas awan.

Satu dua pedang bergerak mendekat ke arahnya. Itu semakin banyak, Lin Hao melangkahkan kakinya dan menginjak salah satu pedang. Seketika pedang-pedang itu langsung membentuk anak tangga yang menghubungkan dengan pintu keluar.

Jika saja bukan Lin Hao yang mengendalikan pedang-pedang itu, mungkin saja kakinya akan langsung terpotong oleh ketajaman niat pedang. Bahkan meskipun dia menggunakan alas kaki sekalipun.

Lin Hao membuka pintu, cahaya terang terlihat dibaliknya. Itu sangat menyilaukan, pemuda itu melangkah masuk dan menghilang dari sana.

1
Sofandsyah
Up..up...yg banyak thoor
Sarip Hidayat
waaah
berman Lase 😎😎😎😎😎
mantull Thor
BaronMhk
semangat lin hao
Maz Tama
menarik alur cerita nya
Jimmy Avolution
up...up...up...
Jimmy Avolution
gaspol thor
Jimmy Avolution
gaskeun
Jimmy Avolution
lanjut
Jumadi 0707
kog pengangkatan murid lin haou gk dibahas tau tau diksh baju gk ada pengenalan gurunya siapa
Huang Albern
good
Sarip Hidayat
waah ujian yg sangat hebat
Jumadi 0707
enak jg mulainya Thor lanjuut
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
berman Lase 😎😎😎😎😎
mantulll boskuu
algore
joz
algore
jos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!