NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya CEO

Gairah Berbahaya CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Poligami
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: ritasilvia

Menjadi wanita simpanan pria beristri, bukalah pilihan hidup bagi Vivian. namun dia bisa apa? cuma ini jalan satu-satunya agar bisa mendapatkan uang dalam waktu cepat, demi kesembuhan sang ibu tercinta.
"Oke, Viv. selama kamu menjadi wanita simpananku, kamu dilarang untuk jatuh cinta apalagi hamil. jika kamu melanggar kesepakatan kita, maka kamu harus pergi tanpa mendapatkan apa-apa dariku, karena cuma istri sahku yang berhak untuk melahirkan calon penerus Davison."
"Oke, aku terima dengan senang hati syarat darimu, tuan." Viv tersenyum merasa syarat yang diberikan cukup mudah.
Seiring berjalannya waktu, cinta tumbuh dihati mereka. meskipun tidak terucap namun David berusaha untuk terus melindungi Viv, dari niat jahat ibu tirinya yang ingin menguasai harta warisan atas nama Viv.
Bahkan karena kecerobohannya, Viv hamil dan jatuh cinta pada Dav, hingga melanggar kesepakatan.
Bagaimanakah kisah cinta mereka selanjutnya? apakah Viv pergi tanpa membawa apa-apa atau sebaliknya?"😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tolong biasakan dirimu

"Kak Vivi dapat dari mana pinjaman sebanyak ini, bahkan bisa menyewa kamar VVIP untuk perawatan mama. jangan katakan kalau semua ini dari rentenir Jarwo lagi?" tanya Anabel penuh selidik.

"Tidak dek, semua ini dari bos kakak. Dia yang memberikan kakak pinjaman."

"Tidak mungkin, bos kakak memberikan pinjaman sebanyak itu, mengingat pekerjaan kak Vivi yang cuma pelayan kafe." Anabel masih tidak percaya.

"Dek, sekarang kakak sudah mendapatkan pekerjaan baru." dusta Vivian.

"Kerja apa kak?"

"Menjadi perawat untuk seorang nenek yang kaya raya, karena semua anak-anaknya sibuk. Sehingga dia meminta kakak yang mengurusnya, termasuk harus tinggal bersamanya di sebuah apartemen."

"Apa? jadi kak Vivi nantinya tidak akan tinggal bareng aku dan mama lagi?" kedua bola mata Anabel mulai berkaca-kaca.

"Ya dek, karena ini bagian dari kontrak kerja. Tapi kamu tenang saja, kakak sudah mencarikan tempat tinggal yang layak untukmu dan mama. Termasuk uang bulanan yang cukup."

"Benarkah, bos kakak ternyata orang yang baik banget. Sampaikan terimakasih dariku dan mama ya kak."

"Tentu dek, tugasmu cuma belajar yang rajin. Dan bantu kakak mengurus dan merawat mama kita."

"Ya kak." adik kakak itu lalu berpelukan dengan penuh kasih. Meskipun di lubuk hatinya Vivian merasa bersalah karena telah membohongi sang adik tentang pekerjaannya.

Sorenya, Vivian datang ke kafe selain ingin mengundurkan diri dari pekerjaannya, Dia juga akan berpamitan pada sahabat Sinta. karena kedepannya mereka tidak akan menjadi rekan kerja lagi.

"Vivi, benarkah kamu sudah mengundurkan diri?" tanya Sinta ketika Vivi membereskan barang-barangnya di loker.

"Iya Sinta."

"Apa kamu yakin ingin keluar dari pekerjaan ini, ingat Vivi cari kerja di zaman sekarang sudah banget. Bukankah kamu butuh uang banyak untuk pengobatannya ibu dan biaya sekolah adikmu."

"Justru karena itulah aku keluar dari pekerjaan ini 1, Sinta."

"Apa maksudmu Vivi?"

Vivian menarik nafas dalam-dalam menghembuskan perlahan, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan pada sahabat baiknya.

"Aku sudah mendapatkan pekerjaan lain, Sinta. Bahkan gajinya lebih dari cukup."

"Apa nantinya kamu juga tidak akan datang lagi ke klub, tempat kita biasanya mencari uang tambahan?" tanya Sinta memastikan.

"Mungkin tidak!"

"Syukurlah aku ikut senang mendengarnya Vivi. Meskipun aku penasaran tentang apa pekerjaanmu, yang tentunya mempunyai gaji yang cukup besar."

"Sinta, aku ingin berterus-terang padamu, Aku yakin kamu pasti mau memahami keputusanku ini."

"Katakan Vivi, aku siap mendengarnya."

"Aku sudah terikat kontrak sebagai wanita simpanan tuan David."

"Apa? tuan David CEO kaya raya dan sangat tampan itu. Wah... Vivi kamu beruntung banget. kalau aku yang berada diposisi mu, pasti aku ingin dikontrak seumur hidup olehnya." jawab Sinta seolah tidak percaya.

"Tuan David sebenarnya sudah punya istri, aku merasa bersalah dan tidak ingin merusak rumah tangga mereka, tapi aku juga tidak punya pilihan lain." Vivian tertunduk lesu.

"Jangan terlalu dipikirkan Vivi, aku yakin tuan David pasti mempunyai alasan yang tepat, hingga mau berbuat seperti itu, sapa tahu selama ini istrinya tidak peduli dan mengabaikannya. Sehingga tuan David mencari kesenangan diluar." terang Sinta.

"Bisa jadi."

"Berarti kamu sudah punya banyak uang sekarang, menurutku sebaiknya kamu kuliah saja Vivi, kebetulan di kampusku pendaftaran untuk mahasiswa baru masih dibuka." ucap Sinta berbinar-binar, berharap Vivi bisa kuliah di universitas yang sama dengannya.

"Idemu menarik juga, baiklah aku akan menanyakan pada tuan David, semoga saja dia memberikan aku izin untuk kuliah."

"Aamiin."

Sinta ikut berjalan sampai teras depan kafe, dia sengaja ingin mengantarkan Vivian menuju halte bis, namun baru beberapa langkah sebuah mobil mewah keluaran terbaru berhenti didepan mereka.

"Mobil siapa Vivi?"

"Entahlah?"

Tidak lama nampak sosok Nick turun dari mobil, tersenyum ramah menyapa ke-dua gadis cantik tersebut.

"Selamat siang nona Viv, aku datang kesini untuk menjemput nona." ucap asisten kepercayaannya David.

"I ..iya saya tahu." ucap Vivi lalu menoleh pada sahabatnya Sinta untuk berpamitan, Sinta yang masih termangu langsung menganggukkan kepalanya.

"Sinta, sampai jumpa lagi. jika ada kesempatan aku akan datang menemui mu kembali."

"Aku akan selalu menunggu kedatanganmu, Vivi." mereka berpelukan hangat.

 Setelah itu Vivian berjalan menuju pintu mobil yang sudah dibukakan Nick untuknya.

"Silahkan masuk nona."

"Terimakasih."

Vivian duduk di kursi belakang, sepanjang perjalanan Nick hanya diam fokus pada jalanan didepannya, begitu juga dengan Vivian.

"Tuan, kita mau kemana?" tiba-tiba Vivi bertanya begitu melihat jalanan yang asing baginya.

"Apartemen, yang akan nona tempati. Tapi sebelumya jangan panggil aku tuan lagi, cukup panggil namaku saja Nick, cukup tuan David saja yang perlu nona hormati."

"Baiklah Nick, tapi kenapa secepat ini, karena aku belum mempersiapkan barang-barang pribadiku yang masih tertinggal di rumah lama."

"Nona tidak perlu menyiapkan apapun, tuan David sudah menyediakan segala keperluan nona." terang Nick.

Vivian akhirnya memilih diam, bagaimanapun dia sadar jika hidupnya sudah diatur dan dikendalikan seseorang yang bernama David, mungkin kedepannya Vivi akan berusaha untuk membuat David cepat bosan padanya, karena cuma cara itu yang bisa membantunya untuk terlepas dari jeratannya.

"Kemana Dia?" tanya Vivian begitu melihat suasana apartemen mewah yang sepi, semula dia berfikir jika David tengah menunggunya di sana.

"Maksud nona, tuan David."

"Ya."

"Tuan David masih berada mansion pribadinya, tugas nona hanya perlu mempersiapkan diri setiap dia datang mengunjungi nona ke sini. apa nona Viv mengerti atau masih ada lagi yang mau ditanyakan?"

"Tidak, semua sudah cukup jelas."

"Kalau begitu saya permisi dulu." ucap Nick pergi meninggalkan Vivi dalam apartemen mewah itu seorang diri.

Vivi memasuki ruang kamar yang luas, sebuah televisi berukuran cukup besar, tempat tidur king' size, disudut ruangan juga terdapat sebuah sofa empuk.

"Aku seperti bermimpi menempati kamar semewah ini." bathin Vivi merebahkan tubuhnya. Tanpa sadar Vivi tertidur begitu saja, melupakan sejenak beban pikirannya menuju alam mimpi, hembusan nafasnya mulai teratur.

Cukup lama Vivian tertidur, bahkan dia tidak mengetahui jika David sudah mengirimkannya pesan singkat, meminta Vivi untuk bersiap-siap, karena dia akan mengajaknya keluar.

Begitu terbangun, dengan malas Vivi melirik jam dinding yang tergantung di dinding utama kamar. Refleks dia terlonjak kaget.

"Astaga, sudah sangat sore, sebaiknya aku langsung mandi saja, sapa tahu tuan David tiba-tiba datang. Dan mendapati diriku yang masih seperti ini."

 Vivi berusaha bangkit, menyeret langkah menuju kamar mandi. rasa sejuk dari air yang mengalir ditubuhnya membuat Vivi kembali segar.

Setelah selesai mandi, Vivi keluar dari kamar mandi berjalan menuju lemari, hanya mengunakan handuk kecil berwarna putih untuk menutupi tubuh polosnya.

"Semua pakaian disini nyaris terbuka, apa tuan David yang sengaja melakukannya?"

Vivi akhirnya memilih salah satunya, mulai sekarang dia harus terbiasa berpenampilan seperti ini.

"Hapus rasa malu dan keraguan di hatimu Vivi, sudah tugasmu sebagai wanita simpanan untuk memanjakan dan memuaskan tuan David." batin Vivi mematut dirinya melalui pantulan cermin besar dihadapannya.

***

1
Soicha
lanjut ceritanya bagus ...
Norasila Idrus
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Sebagai perempuan harusnya Vivi meminta kepastian dari David,Jangan mau di pake doang,Bego banget sih jadi cewek..
Qaisaa Nazarudin
Kalo gak mau dan takut di tinggalkan kenapa gak di Nikahin aja,Dari terus berbuat dosa..
Qaisaa Nazarudin
Apakah Vivi masih mau jadi simpanannya David,Setelah tau dia pewaris harta,kenapa masih mau jadi penghangat ranjang lagi,Ckk kecewa aku,Aku pikir vivi akan berubah jadi cewek yg punya harga diri, Ternyata masih sama..🤦🤦🙄
Qaisaa Nazarudin
Kamu udah berubah jadi pria Murahan ya sekarang setelah bercinta dgn Vivi,Dulu aja sok suci..🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Gila,Saat bercinta dgn vivi neriakin nama Marina,Saat bersama Marina malah ingat Vivi..Dua2 selingkuh dgn pasangan masing-masing,Rumah tangga TOXIC..
Qaisaa Nazarudin
CEO BEGO,DARI AWAL AJA UDAH DI BOHONGIN,MANA ADA HILANG PERAWAN PASCA KECELAKAAN..🤦
Qaisaa Nazarudin
Berarti Marina juga kalah ya dengan kemolekan Vivian..😂😂
Qaisaa Nazarudin
Kebanyakan novel2 yg ku baca,Kalo kisah CEO dengan isteri seorang model, Pasti isteri nya selingkuh,dan manpaatin si Suami sebagai ATM berjalan nya doang..Yang Ogebnya si Suami gak pernah curiga walaupun isteri udah menunjukkan tanda-tanda perselingkuhan,Heran deh aku,Ceo itu Cerdas dan Pintar Tapi di buta kan oleh Cinta sepihak,ckk miris..
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁😁😁
Bunda
Mariana apa Marina
Bunda
Luar biasa
Bunda
menyilangkan
Bunda
ijin baca kak 🙏🏻
Mimik Pribadi
Cincin itu anggap saja DP dari camer Viv,,,,,
Mimik Pribadi
Sejak sering baca novel jdi tau arti 'adik kclku,karna awalnya tau nya burung 🤣🤣🤣
Mimik Pribadi
Dngn pedenya bersandiwara dikira Vivian gak tau betapa liciknya Sandra,,,,bikin muak dngr kata2nya
Shakri Aziz
Luar biasa
Jennifer Jatam
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!