Menikahi Gadis Bercadar.

Ayuni berjalan dengan wajah yang terlihat kecewa, berulang kali dia melihat ke belakang dan Ayuni harus kembali kecewa karena Devan tak mengejar nya.

"Apa sebegitu cinta nya dia pada Ansel sehingga tidak memperdulikan aku yang istri sah nya" gumam Ayuni sambil terisak.

Saat akan masuk ke dalam Lift tiba-tiba Ayuni menubruk seseorang, membuat ponsel orang yang di tabrak nya jatuh.

"Maaf, aku tidak sengaja" ucap Ayuni mengambilkan ponselnya.

"Layar nya pecah" ucap orang itu yang ternyata adalah seorang pria.

Ayuni melihat ponselnya dan ternyata benar jika ponsel yang dia jatuhkan itu layar nya pecah.

"Aku akan ganti rugi, ini hubungi saja nomer ini, maaf aku sedang terburu-buru" kata Ayuni sambil memberikan nomer ponselnya, "Sekali lagi maaf" lanjut nya lalu pergi dengan cepat.

Pria itu melihat ke ponselnya, senyuman aneh terlihat di sudut bibir nya entah apa yang dia pikirkan tapi dari wajah nya pria itu terlihat seperti baru menemukan harta karun.

Sedangkan di ruangan nya Devan terhalang oleh Anselma, gadis itu menghalangi jalan nya untuk menyusul istrinya.

"Ansel, cepat minggir atau aku akan membuat mu menyesal" titah Devan dengan tatapan tajam nya.

"Ya silahkan saja kalau berani, tapi yang aku tahu Devan yang mencintaiku tidak akan pernah melakukan satu hal yang membuat aku terluka" balas Anselma santai.

Anselma tersenyum melihat wajah kesal Devan, setidaknya dia telah menahan Devan untuk tidak mengejar Ayuni.

Aku yakin masih ada harapan untuk ku, Dev kamu harus kembali pada ku. batin Anselma.

Ia benar-benar sangat yakin jika Devan masih mencintai nya, mustahil jika hanya dengan waktu satu bulan Devan sudah bisa melupakan nya.

Anselma cukup mengenal sikap Devan, dia bukan hanya tidak mudah di dekati karena sikap nya yang dingin, tapi Devan juga tidak mungkin akan dengan cepat bisa berpaling ke lain hati, apalagi Anselma sangat yakin mereka berdua menikah bukan karena cinta.

"Sudah cukup, ingat harga dirimu jangan merendahkan diri mu sendiri" kata Devan lalu mendorong Anselma hingga Anselma hampir jatuh.

"Devan yang aku kenal tidak pernah menyakiti ku" Anselma sangat kecewa.

Membuat langkah Devan tertahan, Devan melirik ke belakang lalu..

"Maaf, tapi dengan cara mu yang seperti ini membuat mu ingin secepatnya melupakan rasa yang salah, aku sudah beristri" kata Devan tegas lalu pergi meninggalkan Anselma sendirian di ruangan Devan.

"Sialan!" teriak Anselma sambil melepaskan hijab nya.

"Aku tidak akan pernah melepaskan mu Dev, tidak pokok nya kamu harus kembali menjadi milik ku harus!" Anselma terus menanamkan keyakinan tinggi jika dirinya akan bisa kembali bersama Devan.

Ayuni sudah pergi jauh dari gedung perusahaan suaminya, dengan membawa rasa kecewa ia berjalan menyusuri jalanan, Ayuni tidak memakai taksi karena saat keluar gedung Ayuni menghindari supir.

Dia ingin menenangkan hati dan pikiran nya, masalah nya dengan Victor saja belum selesai tapi Ayuni sudah di hadapkan dengan kenyataan jika meski dirinya sudah menjadi seorang istri, tapi dia harus menelan pil pahit karena kenyataannya Devan masih menyimpan perasaan untuk mantan kekasihnya.

Cobaan apa lagi yang kau beri Tuhan, aku tau bahwa engkau tidak akan mungkin memberikan cobaan untuk hamba mu yang tidak bisa melewati nya, aku yang di pilih mungkin bisa melewati nya tapi.. apa aku boleh mengeluh? aku lelah dengan keadaan ini. batin Ayuni sambil terisak.

Kaki nya terus melangkah tanpa arah tujuan, Ayuni tidak memperdulikan ponselnya yang mati dia memang tidak ingin siapapun tau kemana dia pergi.

Karena tidak punya tempat tujuan Ayuni memilih berhenti di taman, dia duduk di bangku sambil menatap danau yang luas di depan nya.

Cantika yang kebetulan ada di tempat yang sama melihat gelagat Ayuni, dan tanpa keraguan sedikit pun dia bisa menebak jika yang duduk di bangku taman itu adalah Ayuni, ipar nya.

"Pasti lagi ada masalah, huh kak Devan emang minta di hajar udah di kasih istri cantik malah nggak bersyukur, dasar laki" gerutu Cantika sambil menggelengkan kepalanya.

"Kenapa Can?" tanya Keyra.

"Nggak papa, beliin es krim gih Key haus banget" kata Cantika mengalihkan topik pembicaraan.

Keyra adalah anak bungsu uncle Hadian, dia tinggal bersama kakak nya Kenzo dan ipar nya, niatnya Keyra akan kuliah bersama Cantika di kota B.

"Duit nya?" pinta Keyra.

"Ck, urusan duit cepet banget kamu" kesal Cantika sambil memonyongkan bibir nya.

"Ya kalau nggak ada duit ya nggak maju lah, enak aja gratisan" sahut Keyra tak kalah sewot.

"Nih, jangan lupa kembalian nya kasih ke aku, jangan di kantongin inget!" tegas Cantika memperingati.

"Ashiap Can" sahut Keyra langsung pergi dengan riang.

Cantika mengambil ponselnya, dia menelpon kakak nya dan mengatakan jika ipar nya sedang ada di taman kota.

Ayuni menatap danau yang tenang di depan nya, rasanya dia ingin seperti danau yang bisa diam dengan tenang menjalani takdir nya menjadi danau.

"Apa yang kamu harapkan Yun, kamu hanya gadis bodoh yang tidak punya malu, sudah syukur dia mau menerima kamu yang ___" ycqo Ayuni terhenti karena Devan menyela ucapan nya.

"Yang cantik dan sholehah, ayo pulang aku ingin melihat serba pink ku" kata Devan sambil duduk di bangku yang sama dengan Ayuni.

"Kakak tau aku disini dari mana?" tanya Ayuni yang sedikit kaget.

"Dari angin yang berhembus kencang, dia meminta ku menjemput pulang istriku karena ada pria yang menunggu untuk istrinya pulang" balas Devan sambil memegang tangan Ayuni.

Ayuni melihat tangan Devan, lalu tatapan nya tertuju pada Devan yang juga menatap nya.

"Tidak baik mengabaikan ajakkan suami" lanjut Devan.

"Hem, baiklah aku mau pulang" balas Ayuni akhirnya mau pulang.

🌹

Sejauh ini ceritanya aman nggak?

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏