NovelToon NovelToon
DARK STRUGGLE

DARK STRUGGLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Konflik etika / Cinta Terlarang / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:227
Nilai: 5
Nama Author: Forzy Zy

ini adalah cerita perjalan al yang ingin balas dendam atas kematian ayahnya kepada geng tiger, namun dia harus melakukan hal-hal yang sulit untuk bisa mencapai nya.
karena geng tersebut sangat kuat bahkan yang terkuat di kota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Forzy Zy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

misi

"Al berangkat dulu ya bu," al menyalami ibu nya untuk berpamitan.

"Iya kamu hati-hati ya di jalan, kamu juga harus jaga kesehatan di sana." Ibu menasehati.

"Tari kau jaga ibuk baik-baik ya, kalo ada apa-apa langung hubungi kakak," ucap nya kepada adik nya sambil menyalami.

"Iya, yang penting kiriman nya kak," balasnya sambil meringis.

Al kembali ke kota untuk bekerja, karena dia ada tugas dari zidan tanggal 25, dia naik taxi untuk ke stasiun dan lanjut naik kereta sampai kota.

Sampai di stasiun 1 al sudah di tunggu oleh saliko di depan, sekitar jam 04:00 sore dia sampai di sana.

Saliko langsung mengantar menuju kosan, mereka harus bersiap untuk misi nanti malam, mobil sudah di siap kan oleh zidan dan beberapa peralatan yang di butuh kan.

Zidan tidak bisa menjalan kan tugas ini karena dia ada tugas lain yang sangat penting.

DI GEDUNG MERAH DEKAT STASIUN 2.

"Malam ini kalian bekerja seperti biasa, barang yang sudah ada tolong di kirim ke para pemesan, saya tati dan saliko akan menjalan kan tugas khusus malam ini, jika ada apa-apa kalian bisa hubungi saya." Jelas al kepada semua bawahan nya.

"Ada pertanyaan, kalo gak ada kalian bisa langsung bertugas,'' tambah tati.

"Satu lagi jangan kirim kan barang ke geng atau costomer yang belum bayar atau masih ada sangkutan, beberapa geng juga ada yang tidak mau bayar upeti kepada tiger jadi kalian jangan kirim kan barang ke mereka juga." Al menambah kan peringatan kepada mereka.

Malam itu mereka bertiga berangkat menuju bandara kota, untuk memastikan barang yang di impor selamat sampai tujuan.

Sampai di bandara al turun bersama tati, untuk memastikan barang, sedangkan al mengawasi dari luar bandara.

Al dan tati langsung menemui orang yang sudah di beri tahu oleh zidan, yaitu salah satu bawahan yang bertugas di bandara.

"Di mana barang nya," bisik al kepada orang tersebut.

"Ada di koper besar berwarna merah dan ada kode yang tertempel di koper ter sebut, kodenya 332," jelas orang tersebut.

Al mengambil barang tersebut di tempat barang yang baru di turunkan dari pesawat cargo, dia mengamati setiap koper yang ada di sana, begitu juga dengan tati.

"Yang ini kayak nya," al mengambil koper tersebut dan membawanya.

Ada beberapa pemeriksaan saat mau keluar dari bandara, namun salah satu anggota zidan ada yang di sana juga jadi mereka hanya memberi tahu kode tersebut dan petugas itu pun paham.

Al dan tati berhasil membawa koper tersebut sampai ke mobil nya dengan aman, namun saat mereka akan pergi seperti ada yang mengikuti dari belakang menggunakan mobil.

"Kayak nya ada yang ngikutin kita deh," ucap tati.

"Iya, firasat gua juga sama," al pun sependapat.

"Gak mungkin juga kan misi kita berjalan semulus ini, pasti ada yang gak beres," tambahnya saliko.

"Ko, kita alihin ke arah pantai, kita abisin aja mereka, tati lu siapin senjata lu." Al memberi perintah.

"Saliko lu fokus aja sama jalan," ucap tati.

"Serahkan aja ke gua," saliko langsung menambah kecepatan.

Saat sampai di dekat dermaga batavia terlihat beberapa mobil sudah menghadang mereka, seolah mereka juga sudah merencanakan juga.

Beberap tembakan sudah mereka lontarkan satu sama lain dari dalam mobil, namun yang mengejar mereka semakin banyak.

"Anjing di depan udah di blok jalan nya," teriak saliko sedikit panik.

"Kita kemana al," saliko bertambah panik.

"Puter balik mobilnya, tati kita siap tembak mobil belakang," ujar al memberi arahan.

Saliko memutar mobilnya dengan cepat sedangkan al dan tati lansung menembak mobil yang berada dai depan nya.

"Bagus mereka mati, satu mobil lagi," al terus memberi aba-aba.

Tiba-tiba ada mobil dari arah berlawan yang menabrak mereka sampai mereka pun terpojok.

AAAHH.....!!!

Mereka terkejut karena mobil menabrak, dan mereka sudah tidak bisa menggerak kan mobilnya lagi.

"Anjing gimana ini, tamat lah kita," kata saliko.

"Saliko jangan lengah, siapin senjata lu," al mencoba tidak panik.

Mereka bertiga sudah siaga dengan senjatanya masing-masing, beberapa orang yang mengejarnya turun dari mobil dan menyuruh mereka kaluar.

"Mau kemana lagi kalian, nyerah aja udah gak ada jalan untuk kabur," ucap salah satu dari mereka.

TLILILIT.... TLILILIT...TLILILIT.....!!!

Hp al tiba-tiba berdering.

"Halo gimana ini gua udah terkepung," al memeri tahu situasinya.

"Kalo emang kalian terpojok kasih aja barang tersebut, kemudian kabur selagi bisa," kata zidan.

"Apa maksud lu anjing," al langsung emosi.

"Udah ikutin aja apa kata gua, pandai-pandai lah untuk melarikan diri, soalnya mereka dari gang sayap putih," zidan memberi tahu dan menutup telpon nya.

"Halo, woi anjing," al merasa kesal.

"Ada apa al," tati penasaran.

"Katanya kalo terdesak kita serah kan aja barang nya ke mereka, terus kalo bisa kita harus kabur," al menjelaskan pembicaraan nya tadi.

"Ini maksudnya apaan sih," tati juga merasa bingung.

"Udah sekarang kita keluar dan kita tukar barang ini dengan nyawa kita, itu jalan satu-satu nya," jelas al dengan pendapat nya.

"Oke- oke," saliko menuruti kata al.

Mereka keluar sambil membawa koper tersebut, mereka sudah di kepung sekitar 10 orang di sana, sedang kan mobilnya sudah tidak bisa bergerak.

"Apa mau kalian," ucap al kepada mereka.

"Serahin aja barang lu," ujar pemimpin mereka.

"Gua bakal serahin, tapi kosongin area belakang," al memberi syarat.

"Ooh mau kabur ya, oke kalo itu mau kalian, tolong yang di belakang kumpul kesini," teriak pemimpin mereka.

Saat semua sudah berkumpul mereka sudah memiliki luang untuk melarikan diri, al membawa koper tersebut untuk di serah kan.

"Nanti kalo koper ini gua serahin kita langsung cabut," bisik al kepada tati dan saliko.

"Oke-oke," mereka mengerti maksud al.

Al langsung mendorong keras koper tersebut ke arah mereka dan langsung melompat ke belakang mobil dan berlari, begitu juga dengan tati dan saliko.

Saat mereka semua memastikan koper tersebut, tiba-tiba ada ledakan yang sangat keras.

BUUUUMM.....!!

Ternyata koper tersebut berisi bom dan mereka semua mati terkena ledakan tersebut.

"Anjing ada apa itu," al berhenti.

"Kayaknya itu berasal dari koper tadi," kata saliko.

Mereka bertiga kembali untuk memastikan dan ternyata benar bahwa koper tersebut berisi bom, semua yang ada di sana mati tanpa tersisa.

"Kok bisa," tati heran melihat itu.

"Ini di luar dugaan kita, yang terpenting sekarang kita udah aman," al tidak memperdulikan hal tersebut.

Mereka langsung pergi menggunakan salah satu mobil dari musuh, yang tidak terkena ledakan.

Merak merasa lega ketika sudah berada di dalam perjalanan pulang.

"Gua gak tau ini maksud nya apa," al sambil menghembuskan nafas nya.

"Nanti kita tanya aja langsung sama zidan," jawab tati.

"Taik ini misi apaan sih sebener nya," saliko tidak habis fikir.

Meraka langsung menemui zidan di markas, untuk memastikan kejadian tersebut, apakah zidan sedang mempermain kan mereka, atau ada sesuatu yang lain.

"Hai bagaimana misi kalian malam ini, menyenangkan bukan," zidan sambil bertepuk tangan.

Mereka diam saja dengan muka yang sangat lusuh.

"Tenang misi kalian berhasil, itu tadi hanya pengalihan saja, barang yang asli udah gua ambil tadi," zidan menjelaskan kepada mereka bertiga.

"Jadi lu sengaja ngelakuin semua ini," protes al.

"Ia, itu cuma koper yang berisi bom untuk mereka yang suka mengganggu," kata zidan.

"Ngapain lu gak bilang dari awal," al masih tidak terima.

"Ust, ini perintah raja, yang pasti kalian udah berhasil membunuh mereka bukan," zidan sembari tersenyum.

Al hanya bisa menghela nafas dalam-dalam.

"Dan ini bayaran kalian sesuai yang di janjikan," zidan membuka kotak yang ada di depan nya.

"Selamat beristirahat," zidan pergi meninggalkan mereka.

Mereka mengambil uang tersebut kemudian pergi untuk pulang karena misi nya sudah selesai.

"Anjing 100 juta, gak papa lah panik dikit tadi, yang penting udah dapet uang," saliko tersenyum lebar.

"Taik lu, senam jantung gua tadi, gua kira kita akan mati," Tati yang masih syok.

"Oke kita bakal bagi uang ini," Al sambil tersenyum.

Mereka kembali happy setelah menyelesaikan misi tersebut, walau pun mereka hampir saja kehilangan nyawa.

"Emang brengsek lu zidan," teriak Al dengan keras.

"Hahahaa," Tati dan saliko menyambut dengan tawa.

Mereka mencoba happy dengan menyalakan musik dan sedikit berjoget di dalam mobil saat arah pulang.

1
gakki
Jujur aja, ini cerita paling asyik yang pernah aku baca.👍
Faadhilah Fauziyyah
Gila seru abis!
vee
Menghancurkan hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!