Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
Raisha memutar matanya jengah.mendengar kata kata un faedah Pemuda di depannya itu
"Kok ada manusia yang kepedeannya level 100." batin Rei.
" jangan mengumpat, tidak baik, bisa jadi bisulan nanti, kan jadi tidak cantik lagi."
"Hehe maaf, dan terima kasih banyak, saya akan mengingat kebaikan anda mas Na Narendra." Ucap Rei, yang hampir lupa nama Rendra.
"Kamu tidak tahu saya?" heran Rendra.
"Tidak, kita kan memang baru pertama kali bertemu, dan saya juga baru di jakarta ini mas." jawab Rei dengan polos, dia memang tidak tahu tentang sosok Narendra.
"Wau sumpah, lo tidak kenal gue?" heran Rendra.
"Gue Narendra,biasa nongol di tv, majalah, sosmed, di semua tempat gue ada." Rendra makin bingung, biasanya namanya di panggil panggil para kaum hawa layaknya personil boyband korea saja.
Raisha menggelengkan kepalanya.
"Sak karepmu wis." Rendra menirukan kata kata neneknya kalau sedang kesal.
"Bha ha ha, bos ternyata lo belum sempurna, nyatanya masih ada yang tidak mengenal dirimu." Tawa james meledak dan sangat senang melihat muka kecut si narsis itu.
"Maaf saya benar benar tidak tahu dan mengenal anda mas, dan saya harus kembali kerja, ini jam istirahat sudah hampir habis." Raisha pamit untuk kembali bekerja.
"Oke hati hati, nona dan jangan tertipu lagi dengan cowok modelan begitu, cowok kok minta di bayarin makan, nipu pula. Bisa hancur ini wibawa seorang laki laki." Rendra mengingatkan Rei untuk waspada.
"Terima kasih tuan, eh, mas, tapi dia tunangan saya, nanti klau uangnya sudah di ganti pasti saya kembalikan." ucap Re lagi, dia tidak mau dianggap gampangan.
"Oke kalau memaksa lo bisa hubungi gue disini." Rendra memberikan kartu nama dia pada Raisha. Gadis itu berlari ke luar mencari taksi, sungguh apes niatnya menghubungi taxi online, ponselnya malah mati kehabisan baterai.
"Sudah punya tunangan tuan." bisik james pada Rendra yang masih memperhatikan gadis cantik berhijab itu.
" Tapi ada sesuatu yang di sembunyikan tunangannya, kalau si brengsek itu benar sayang dia, tidak mungkin meninggalkannya sendirian. Eh kerja dimana tadi dia jam?" tanya Rendra.
"Kok jam sih tuan, james james. iya james, bukan james juga bacanya tapi jems." James membela diri dan meralat panggilan yang asal asalan dari bosnya itu.
"Hmm" singkat Rendra.
"Itu tua dia bekerja di RSI Pandawa. milik tuan besar Zein." jawab James.
"Oke, kita pasti akan bertemu lagi nona, dia polos dan menarik jams." Rendra tersenyum tipis. Mereka segera ke tempat parkir dan akan kembali ke kantor.
"Jams, bukannya itu cewek tadi?" Rendra menunjuk ke arah Raisha di yang masih mencoba menghentikan taksi, tapi masih belum ada yang mau berhenti.
"Iya tuan benar." jawa. James.
"Berhenti james, kita antar saja dia kasihan kalau terlambat!"
" Asiaap tuan bos, baru pertama kali ini tuan perhatian dengan seorang wanita yang baru di kenal." James heran, dari awal sepertinya Tuannya tertarik dengan gadis itu. Walau narsis Rendra bukanlah playboy, dia memang pede dengan kelebihannya.
"Diam, lakukan saja!" dengus Rendra.
James menghentikan mobil itu di dekat Raisha. Raisha keheranan ada mobil mewah berhenti di sampingnya, dia segera mundur dua langkah dari tempatnya semula.
Kaca mobil belakang terbuka, keluarlah kepala Rendra dan mengajak Raisha bareng.
"Ayo ikut kita, kebetulan saya juga mau kesana, nanti bisa di pecat lho, disana peraturannya sangat ketat." Rendra menakut nakuti Rei yang dari tadi sudah cemas, sedikit sedikit melihat ke arah jam tangannya.
Raisha dengan ragu ragu mengangguk, dia berdoa di dalam hati semoga mereka itu orang baik baik.
James turun dari mobil dan membukakan pintu belakang , supaya Raisha duduk di samping Rendra.
Mobil mulai melaju dengan kecepatan sedang.
" Ternyata dunia ini sempit ya, kita bertemu lagi, atau kita itu berjodoh kali ya."
Raisha cuma diam saja, sambil melirik ke arah Rendra.
" Tidak perlu mencuri pandang nona, kamu bisa dengan puas memandangku kurang lebih lima belas menit lamanya.
Raisha menggelengkan kepalanya, memandang kearah luar jendela.
" Oh iya bekerja di bagian apa, anda di Rumah sakit itu?" Rendra memecah kesunyian, dia tidak begitu suka kalau suasananya canggung.
"Saya dokter, dokter bedah, hari ini hari pertama saya bekerja, serta menjadi asisten prof Gunawan." jawab Rei.
"Dokter bedah, bukannya itu level tinggi seorang dokter, berapa umur kamu memangnya, kok masih mirip anak usia 18 tahun?" Rendra mencari bahan pembicaraan supaya Rai bisa rileks.
"22 tahun, anda juga masih muda, sudah lama menjadi artis?" tanya Rei, dia mengira kalau Rendra seorang artis, di lihat dari sikap dia, dan keheranan saat tahu kalau rei tidak mengetahui dia.
"Artis?" Rendra mengulang pernyataan Raisha, James ikut tertawa di depan.
"Iya nona, dia itu pantes nya jadi artis sinetron ikan terbang, haha." James terkikik.
"Sialan lo, mau gue sunat gaji lo!" Ancam Rendra.
"Ampun tuan, jangan di sunat bisa habis dong, mana cicilan mobil belum lunas lagi."Elak James.
Raisha bingung, siapasih mereka, ternyata artis juga bukan selebgram mungkin atau youtuber, kan lagi musim jadi youtuber sekarang ini.
Mobil mewah itu memasuki halaman RSI Pandawa, James menghentikan mobil mewah itu di depan lobi.
"Sekali lagi terima kasih, tuan mas yang baik, semoga Allah selalu memberkahi kalian berdua." doa Raisha pada mereka.
"Aamiin" jawab serempak kedua pemuda tersebut.
Raisha keluar dari mobil itu, dia langsung menjadi pusat perhatian, demikian juga dengan Vina, yang baru kembali dari makan siang.
"Siapa itu Rei, mobilnya seperti familiar, eh kemana saja lo gue cari dari tadi tahunya keluar dengan entah siapa itu." sewot Vina, dia dari tadi mencari Raisha, dan juga Salman tapi semuanya tidak ada.
"Lo makan dengan dr Salman?" tanya Vina.
"Iya, tapi dia kembali duluan katanya ada operasi mendadak, dia mengajakku ke restoran mewah, pesan menu yang mahal, trus kalau makan seperti tiga hari tidak makan, parahnya, dia meninggalkan diriku sendiri tanpa membayar dulu billnya, huhu. sebel deh." cemberut Raisha.
"Busyet, pailit saja gaya selangit." geram Vina.
"Itu juga yang kasir bilang, mana tasku ketinggalan lagi di ruang praktek." lanjut Rei.
"Apa!" vina meninggikan suaranya syok dengan yang terjadi.
"Parah ini, perlu kita beri pelajaran itu dr sok kecakepan, lo kok masih mau saja sih sama dia." gemes Vina.
"Trus?" kepo Vina.
"Aku bayar dengan M banking tidak mau, mereka maunya pakai kartu atau cash.mana totalnya hampir 2 jete lagi, cuma untuk sekali makan siang saja. Rei menceritakan semuanya .
"What, dimana kalian makannya, dasar laki laki nggak modal, pasti ngeles ujung ujungnya. Vina semakin geram dengan tingkah Salman.