NovelToon NovelToon
LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Keluarga / Harem / Pembaca Pikiran / Dark Romance
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nuna Nellys

- Lora sadar bahwa hidupnya telah hancur Karena jebakan kenikmatan sesaat yang di berikan oleh papa tirinya.
-
Dia mencoba untuk kembali ke jalan yang benar, tapi sudah terlambat
-
Lora Jatuh Lebih Dalam dan Lora semakin terjebak dalam kehidupan liar dan kehilangan semua yang dicintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Soreh hari bersama Mike

0o0__0o0

Jam 17.00 sore hari di ruang kerja-nya, Rico sibuk berkutat dengan tumpukan dokumen yang ada di atas mejanya.

Dia memeriksa satu persatu dokomen-nya sebelum di bubuhi tanda tangan. Di depannya sudah ada Joy sebagai sekertaris-nya.

"Gimana dengan perkembangan penabrak itu ?" Tanyanya dengan datar.

"Masih belum bisa di lacak, seperti dia bukan orang sembarangan. Apa dia salah satu musuh anda bos ?'' Jawab'nya.

Rico menutup kasar berkas terakhir yang ada di tangan'nya "Ada yang janggal disini, Kalau dia beneran musuh saya. Tidak mungkin dia hanya sekedar menabrak mobilku saja" jawaban'nya penuh dengan kecurigaan.

Rico jelas paham cara main para musuhnya, dan ini bukan salah satu dari mereka. Dia merasa ada sesuatu yang lain, namun belum pasti kebenarannya.

"Terus selidiki dan dapatkan informasi sekecil apapun itu dan perintahkan bodyguard untuk menjaga Lora dan Mike dari jauh" Ucapan'nya.

"Baik bos" Ucapan'nya. Roy berdiri sambil memegang berkas yang sudah Rico tanda tangani.

"Saya permisi kembali ke kantor lagi" Katanya berpamitan. Rico hanya mengangguk singkat dengan wajah datar'nya.

Setelah kepergian sekertaris'nya, Rico termenung dengan pandangan Lurus ke depan. Dia memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

0o0__0o0

"Sudah siap Little bitch..? Tunjukkan bakat lain yang kamu pendam" Kata Mike ambigu.

Lora mengerutkan keningnya "Apa ?" tanyanya tidak paham. Lora selalu kesulitan memahami ucapan Mike yang terkadang terlalu singkat, Dan terkadang terlalu ambigu.

Mike menyeringai tipis dengan tangan mengelus bibir bengkak Lora "Menari" Ucapan'nya singkat dan padat.

Lagi dan Lagi Lora harus berfikir keras untuk memahami maksud Mike. "Lo ingin gue menari ? Menari yang seperti apa Mike ? Lo bisa kan bicara yang lebih jelas, Gue pusing harus memahami katan singkat Lo itu" Dumel-nya geram.

Lora mendorong tubuh Mike kesamping, karena dia merasa pengap. Sedari tadi harus berada di bawah kukungan Mike.

kini ke-dua nya berbaring di ranjang dengan tubuh terlentang berdekatan "Jangan berlagak begok, Lo pasti paham dengan tarian apa yang gue maksud" jawaban'nya datar dengan tenang.

Lora terdiam sejenak sampai akhirnya dia menyadari sesuatu. Lora menoleh ke samping di mana Mike yang juga menoleh ke arahnya.

Lora menyeringai tipis, sangat-sangat tipis sampai Mike tidak menyadari'nya. Lora bergerak mengukung tubuh Mike. jari telunjuknya bergerak turun menyelusuri wajah'nya dari mulai alis hitam pekat, bulu mata lentik, hidung mancung dan berakhir di bibir merah alami yang sedikit tebal namun terlihat sangat sexy.

Mike terdiam dengan mata terpejam, membiarkan Lora menyelusuri wajah'nya. Sampai akhirnya satu kalimat keluar dari mulut Lora yang membuat Mike membuka kembali mata'nya.

Lora menelisik wajah tampan Mike yang terlihat semakin jelas ketampanan-nya, Saat di lihat dari jarak sedekat ini.

"Sangat tampan tapi versi Papa waktu muda Dan..." Lora menjeda sesaat "Gue mulai tertarik" Sambung'nya ambigu dengan tatapan yang sulit Mike tebak kali ini.

Mike menekan ke bawah tengkuk Lora sampai bibir kedua'nya saling menempel "Dan Gue gak perduli itu" Jawab'nya Datar dengan singkat.

Lora tersenyum tipis dengan tatapan yang masih sama-sama bertemu" Dan Lo akan peduli dengan ini..'' Saut'nya langsung menyerang bibir Mike dengan lumayan kasar.

Bahkan kini Lora berani meng-gigit bibir bawah Mike sampai berdarah, Lora langsung menghisap darah itu Samapi berhenti keluar.

Lora menarik mundur kepalanya, dia menatap Mike dalam "Gimana Mike ?" Tanyanya menyeringai tipis.

Mike tetap diam dengan wajah datar'nya yang sulit untuk Lora tebak dan pahami. Meskipun dia sudah menyelami begitu dalam di balik tatapan bola mata hitam pekatnya.

"Masih bilang tidak peduli ?" Katanya bersuara lagi. Lora melempar senyuman termanis untuk Mike, namun hanya dapat balasan wajah datar'nya saja.

Mike membalik tubuh Lora dengan cepat, hingga kini Mike yang berada di atas'nya mengukung tubuh ramping Lora. Sampai akhirnya Lora terkejut dengan tindakan Mike yang terlalu tiba-tiba.

"Mau main-main Hem..?'' Katanya dengan suara rendah namun terdengar mengerikan di telinga Lora. Belum sempat Lora menjawab, Mike langsung menyerbu bibir tipis Lora dengan lumayan yang jauh lebih kasar.

Mmpt..!

Lora memukul-mukul dada bidang'nya, Kala merasa Mike meng-gigit bibir'nya jauh lebih kuat dari dia saat meng-gigit bibir Mike.

Mike terus menghisap rakus dan kasar bibir Lora, hanya sekitar 1 menit. Mike menarik mundur kepalanya.

Haaaa...!

Lora menghirup udara rakus, Ciuman Mike hanya sebentar namun mampu membuat Lora kelabakan. Dada Lora bergerak naik-turun dengan deru nafas memburu.

Mike mencengkram kuat rahang Lora dengan tatapan menajam "Jangan coba mengendalikan Gue, Karena Lo tidak akan mampu menanggung akibatnya". Sarkas-nya dingin.

Mike menghempas kasar rahan Lora sampai kepala'nya ter-toleh ke samping. Belum sempat Lora protes, Suara dingin Mike lebih dulu keluar.

"Cepat Tunjukan tarian Lo, Dan pastikan tidak mengecewakan. Atau Lo tanggung sendiri akibat'nya" Ucapan'nya. Mike langsung bangkit dari atas tubuh Lora yang masih tetap polos tanpa sehelai benangpun.

Seketika wajah Lora langsung masam dengan bibir manyun "Dasar kanebo kering, manusia salju dan muka burung hantu" Dumel-nya sebal di sertai tatapan sinis.

Itulah julukan yang Lora sematkan untuk Mike, Lalu apa Mike peduli ? Jawabnya jelas tidak peduli. Manusia kaku dan sedingin Mike tidak akan mau tau dengan hal yang tidak penting.

Lora terpaksa mengikuti kemauan Mike, dengan berat hati dia langsung bangun dari atas ranjang dan mem-bawah langkah kakinya berdiri 5 langkah dari ranjang king size milik Mike.

Lora merasa tidak nyaman harus berdiri dengan tubuh polos dan di tatap begitu intens oleh mata elang Mike yang selalu terlihat tajam.

"Em..Mike boleh tidak Gue pakai baju ? Kamar Lo dingin banget" Cicitnya membujuk dengan wajah melas mirip dengan anak kucing yang baru lahir.

Mike tetap diam tak bergeming dengan tatapan yang masih sama tajam. "Kemari lah" Perintahnya dengan suara bariton dengan tegas.

Lora pun langsung berjalan ragu-ragu ke arah Mike, dia berharap Mike tidak melakukan hal yang aneh-aneh padanya.

"Lelet" dengusnya dingin sambil menarik kuat tangan Lora sampai akhirnya jatuh di atas pangkuan-nya. Lora langsung melotot panik, tangan'nya memegang erat pundak Mike supaya tidak terjatuh.

"Mike Lo mau apa ?" Cicitnya bertanya dengan pelan. bukan jawaban yang Lora dapat, malahan remasan kuat pada salah satu gunung kembarnya.

"Akh..Mike pelan-pelan" Lora mendesis Lirih dengan mata terpejam, Rasanya sakit tapi juga nikmat.

Bukan-nya menurut, Mike malah meremas semakin kuat. Dia sangat suka melihat wajah tersiksa Lora yang terlihat sangat meng-gemaskan di mata'nya.

"Aaakh..Mike..." Lora semakin kuat mencengkram pundak'nya. Bahkan kuku panjang'nya menatap di pundak Mike.

Lora mulai bergerak gelisah di atas pangkuan Mike, apalagi tangan Mike sudah berpindah ke area bawah'nya.

Jleb..!

Satu jari tengah kokohnya masuk ke dalam bagian intim milik Lora. Mike langsung meng-gerakkan maju-mundur dengan sangat pelan. Seolah-olah sedang mem-permainkan napsu Lora.

"Enggh...Mike..!"

Mata Lora Seketika terbuka, dia merasa Mike mempermainkan dirinya. dan Ia merasa keberatan dengan itu semua.

Mike tetap diam tidak merespon dengan tangan yang masih setia bergerak pelan di bawah sana. "Kenapa Hem..? Mau yang Lebih ? Katanya datar dengan nada mengejek.

Seketika wajah Lora langsung bersemu merah, rasanya sangat malu. Tapi Ia sudah sangat terangsang akibat godaan tangan Mike yang main-main di bawah sana.

Kini tatapan keduanya bertemu dan Mike masih setia dengan wajah datarnya. Dia bisa melihat tatapan tapan mata sayu Lora yang tersirat jelas bergairah di balik bola matanya.

"Memohon lah Little bitch" Ucapan'nya dengan suara rendah yang di akhiri dengan senyuman miring.

Lora membuang rasa malunya dan memohon sesuai dengan kemauan Mike "Please fuck me harder" Serunya berbisik dengan tatapan penuh permohonan.

Mike terkekeh kecil, Dia langsung meng-gerakkan jari tengah'nya dengan cepat. Mike bisa merasakan bagian intim milik Lora sudah sangat basah. Dan itu semakin mempermudah gerakkan naik-turun senam jarinya.

"Aaaaah...Mike.." Lora langsung mendesah sambil menyeruhkan nama'nya. Gerakan jari Mike berhasil mengobrak-abrik Liang Lora Sampai becek.

Mendengar desahan merdu dari suara Lora membuat tubuh mike menjadi meremang, bahkan juniornya semakin mengembang sempurna di bawah sana.

Mike bisa merasakan hangat dan sempitnya Liang Lora, sama seperti pertama kali dia menyentuh'nya saat di apartemen. Mike semakin bergerak cepat saat jarinya terasa tersedot semakin dalam.

Enggh...!

"Aaaah... Mike, Aku tidak kuat lagi" Racau'nya sambil merem melek menikmati kocokan cepat jari tengah Mike.

"Sial gue gak tahan lagi" Umpatnya geram dalam hati, sedari tadi Mike menahan nafsunya. Namun suara erangan dan desahan Lora membuat pertahanan-nya runtuh.

Mike langsung membanting tubuh Lora ke atas ranjang. Dia segera melucuti semua pakaian-nya sampai tak tersisa.

Kini mereka berdua sama-sama Polos tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh ke-dua nya. Mike langsung menaiki tubuh Lora dengan gaya 69.

Napsu sudah menguasai tubuh ke-dua nya, Lora langsung menarik ke bawah Junior milik Mike dan dia masuk-kan ke dalam mulut kecilnya. Lora langsung menghisap kuat-kuat benda ber-uratnya yang sangat kokoh itu.

"Enggh...Little bitch ! Mulutmu semakin handal sekarang" Mike mengerang tertahan saat merasakan hangatnya dan sedotan kuat mulut kecil Lora.

Tangan Mike bergerak cepat, membalas kenikmatan yang Lora kasih dengan imbalan yang sama. Mike menghisap kuat klitoris Lora dengan jari tengah keluar-masuk semakin cepat.

Tubuh Lora blingsatan dengan kaki bergerak-gerak gelisah. Serangan dari mulut dan jari tengah Mike mampu membuat Lora mengerang dan mendesah keras.

Tok..! Tok..! Tok..!

Suara ketukan dari luar pintu membuat adrenalin mereka semakin terpacu, Antara kenikmatan yang sebenar lagi meledak dan ketakutan akan ketahuan bercampur jadi satu.

Mike menarik mundur kepalanya dengan jari tangan yang bergerak semakin cepat. Dia bisa merasakan jarinya tersedot dan terjepit sangat kuat, pertanda Lora sudah berada di ujung pelepasan'nya.

Mike semakin menurun kan tubuh'nya sehingga Junior terbenam sempurna di dalam mulut Lora. Dia langsung bergerak cepat mengejar pelepasan-nya yang sudah ada di ujung, Dengan jari tangan setia bergerak di Liang sempit Lora.

"Aaaah...Sial, Mulut Lo ternyata juga enak, hangat dan juga sempit" Racau'nya. Sedangkan Lora kelabakan dengan mulut penuh dan tenggorokan nya yang terasa sakit.

Mmpt..! Lora memukul-mukul pantat Mike, Ia merasa sudah kesulitan bernapas. Namun Mike mengabaikan sampai akhirnya mereka mengerang bersama-sama.

Aaaahhh...!

Mike mendesah lega karena berhasil mengeluarkan kurcaci-nya di dalam mulut Lora, dengan Lora yang juga menyemburkan selai putihnya.

Tok..! Tok..! Tok..!

"Lora, Mike cepat buka pintunya" suara Rico yang semakin keras mengetok pintu kamar Mike dengan tidak sabaran.

Mike tetap tenang dengan wajah datar'nya, dia langsung beranjak dari atas tubuh Lora, hingga juniornya terbebas dari mulutnya.

Uuhk..! Uuhk..!

Lora langsung bangun sambil Terbatuk dengan mayones yang melebar keluar dari mulut kecilnya. Dengan nafas memburu naik-turun.

"Muntahkan kalau tidak nyaman" Ucapan'nya datar sambil memakai kembali bajunya dengan tenang. Sedangkan suara ketukan dan panggilan Rico semakin keras di luar pintu.

Lora menelan Mayones-nya yang ternyata rasanya berbeda dengan milik Papa Tirinya yang pernah dia rasakan.

Mike melempar baju Lora yang sudah dia pungut ke arah pangkuan'nya. "Masuk kamar mandi" perintahnya dengan datar.

Sedangkan Lora merasa panik mendengar suara Papa Tirinya dari balik pintu kamar mike. Dengan gendoran pintu yang semakin keras.

0o0__0o0

1
Nuna Nellys
jangan lupa tinggalkan jejak, karya pertama aku. maaf kalau masih belum sempurna.
Sisiliya Mimin
Awas kecantol sama lora Mike,
Jefan Javon
mike sama lora, kayak kucing sama tikus aja kalau ketemu
Daryati Idar
lanjut thor
Jefan Javon
Ajaran sesat itu mah
Jefan Javon
memang agak ngeri ya, kalau punys papa tiri
Jefan Javon
Bagus cerita, aku suka thor
Sisiliya Mimin
setuju sama note nya
Sisiliya Mimin
aku selalu suka sama note yang othor bikin
Gesel Pecest
lora, kamu jangan jadi anak gadis polos donk
Gesel Pecest
bener, sih Rico tidak ingat umur woy
Gesel Pecest
aku suka sama setiap note nta
Gesel Pecest
setuju
Sisiliya Mimin
Lora ku yang polos, sungguh kasihan kamu/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
papa tiri sesat/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
emak bapaknya agak laen emang
Sisiliya Mimin
kisahnya menarik
Sisiliya Mimin
bagus,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!