Mengejar Gadis SPG

"kemana saja mereka".... gerutu tuan Iqbal tidak jelas,mencari putra dan asistennya yang seperti hilang ditelan bumi, dia juga sudah mencari tahu istri putranya, menyuruh orang kesana, termasuk ke tempat kerjanya , juga rumah nya.tapi nihil .. semuanya tidak ada.

Wajahnya sudah sangat kusut, terlihat wajah kecemasan di sana, dia tidak mau hal buruk terjadi pada perusahaan nya , apalagi di tambah melihat wajah-wajah menegang pada karyawannya yang bekerja di bidang cyber perusahaan nya.

Tuan Iqbal berjalan mendekat untuk ikut mengecek data-datanya.wajahnya serius,ikut menegang melihat data-data nya masih kosong,

Setelah menghebohkan se isi perusahaan, tiba-tiba jam lima sore, data-data perusahaan itu kembali dengan sendirinya, karena memang Alea hanya mem eri pelajaran sebentar, dan mengembalikannya secara otomatis pukul lima sore, setelah jam kerja selesai, tetapi mereka tidak ada yang pulang, karena harus lembur untuk mengembalikan data-data yang hilang.

" tuan.... lihatlah, data-datanya telah kembali" kata ahli IT tersenyum senang.

" kalian hebat sekali...."

Senyum tuan Iqbal , lalu dia mengeceknya kembali. Melihatnya dengan seksama, barang kali ada yang terselip, namun semuanya masih utuh, tetap sama seperti sebelumnya.

" ini luar biasa"

Lalu tuan Iqbal menoleh pada karyawan nya "aku akan memberikan kalian bonus" ucap tuan Iqbal tersenyum bangga.

" padahal, data-data ini kembali dengan sendirinya " gumam ahli IT dalam hatinya,lalu mengedip-ngedipkan matanya pada teman-teman nya di ruangan itu, ruangan cyber khusus ahli IT yang bertugas mengamankan data-data penting perusahaan



." kalau begitu, aku akan pulang, kalian lakukan pengecekan, perketat keamanan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

" baik tuan" ucap mereka serempak.

Setelah melihat tuan besar sudah pergi mereka saling berbisik.

" hanya Mrs A yang bisa melakukan ini, kalian harus tutup mulut, lumayan kan Tanpa melakukan apa-apa,kita dapat bonus" ucapnya senang.

" itung-itung lembur hari ini" kata temannya menimpali.

" benar sekali, ayo kita selesaikan, lalu bersenang-senang ".

***

"bagaimana pah...?" tanya nyonya Karin yang menunggu suaminya di ruangan direktur....

Dia melihat wajah suaminya yang kusut, jas yang sudah tidak terkancing, serta dasi sudah bergeser dari tempatnya,

Tuan Iqbal langsung merebahkan tubuhnya di sofa empuk ruangan itu.menangkup wajahnya sendiri, sangat lelah....

Nyonya Karin mendekat, lalu membantu suaminya membuka jas nya.

"semuanya kembali normal" ucapnya lega.

"syukurlah.... ternyata tanpa bantuan mereka, papa bisa melakukan nya" senyum nyonya Karin merekah....

"sekarang papa istirahat dulu sebentar, lalu kita pulang " tuturnya lembut.

"iya mah..." ucapnya menurut.

***

Klak

Klek

Klak

Klek...

" ini kompornya kenapa tidak bisa menyala" gumam Affan yang sudah mulai kedinginan, begitupun Alea, tubuhnya sudah mulai menggigil.

" besok saja kak, lebih baik kita makan yang ada dulu" Alea memberikan roti yang ia beli, bersama susu kotak....

" untuk air minum, bisa pakai air hujan, bahkan itu sangat sehat." gumam Ale mulai bergetar giginya.

" aku tidak menyangka, akan terjebak seperti ini" ucap Affan sambil memakan roti isi keju itu, sesekali menatap wajah sang istri yang sudah mulai pucat.

" sudah berapa kali aku mendaki , ini pertama kalinya, terjebak hujan, paling mentok ya gerimis, tidak sampai hujan lebat seperti ini." kata Alea menimpali....

Alea masih memakai mukenanya karena masih dingin, jilbabnya juga basah.

Sepotong roti dan susu uht plain telah masuk ke dalam perut mereka masing-masing...

" sudah malam, tidurlah dulu....aku akan berusaha menyalakan kompor nya, mungkin karena sudah lama tidak terpakai.

Alea mengangguk, karena tubuhnya sudah mulai bergetar....

Terpaksa malam ini tidur memakai mukena terusan tipis tetapi tidak nerawang karena warnanya hitam.lalu menarik selimutnya....

Klak

Klek

Klak

Klek

 "sial ....tetap tidak bisa" ucapnya...lalu menengok ke arah istrinya yang sedang membelakangi nya,

Tubuhnya bergetar, karena kedinginan, bahkan sampai menusuk ke tulang-tulangnya.

" Alea.....belum tidur....?" tanya Affan mendekat....

Tidak ada suara selain suara giginya bergeletuk," Alea hei....kamu kenapa " Affan mencoba membangunkan istrinya.tapi tidak ada respon....Affan menyentuh dahi sang istri yang terasa dingin seperti es....

" Alea .... Bangun....sayang...hei" Affan berusaha membangunkan sang istri, menggosok-gosokkan tangannya agar mengeluarkan kehangatan, tapi nihil....

" Kak....dingin...." rintihannya.....

" a ku tidak kuat." ucapnya.... dengan bibir yang bergetar.

Affan semakin menegang, melihat bibir istrinya sudah mulai membiru, wajah istrinya pucat pasi nafasnya mulai cepat, sepertinya istrinya mengalami hipotermia , dan ini sangat berbahaya, kalau tidak segera ditangani, bisa mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan....

" maafkan aku sayang, aku terpaksa...."

Affan mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya lalu me****t b***r istrinya cukup lama,

" maafkan aku sayang , ini demi kebaikan mu , aku tidak mau kau kenapa-napa" gumamnya dalam hati , terus melakukannya sampai Alea mulai merespon, lalu membalaskan lebih brutal...

Emmmm

mereka berhenti untuk mengatur nafasnya, lalu memulainya lagi begitu seterusnya, semakin lama semakin brutal,

Affan tersenyum ... Dia tak mau menghentikan aktivitas ini, sangat lama mereka melakukannya sampai tubuh keduanya mulai memanas....

" sial....aku tidak tahan...." gumamnya merutuki dirinya sendiri....

" kak...." terdengar suara manja dari b***r istrinya dan itu membuat dirinya semakin bergairah....

" maafkan aku Alea, toh kita pasangan suami istri yang halal, jadi aku tidak berdosa seandainya melakukannya" gumamnya pelan. seperkian detik tidak ada respon dari istrinya, lantas Affan masih menunggu istrinya , ia tidak percaya, dengan respon istrinya, Affan membulatkan matanya melihat istrinya mengangguk,

" baiklah, aku akan melakukannya sekarang dengan pelan-pelan, karena ini memang pengalaman pertama kita" gumamnya pelan menggigit lembut dagu istrinya.

 " bismillahirrahmanirrahim " Dengan gerakan cepat Affan membuka mukena istrinya...

Kini terpampang lah rambut sang istri yang berwarna hitam pekat.... sangat halus juga lembut, dan masih basah, mungkin ini juga yang membuat tubuh istrinya menggigil.

" maafkan aku" ucapnya pelan membuat Alea meremang karena hembusan nafas suaminya mengenai telinganya.

Lagi-lagi Alea hanya mengangguk,.

Affan tambah semangat, dengan sangat cepat ia membuka semuanya, termasuk miliknya...

Melakukan foreplay cukup lama agar suasana semakin memanas...., dan benar saja, kini tubuhnya mulai mengeluarkan keringat.

Akhirnya dengan perlahan Affan melakukan nya....udaranya sangat dingin, bunyi hujan semakin lebat mengguyur pegunungan yang tinggi nya beribu-ribu meter , seakan menjadi saksi bisu penyatuan antara sepasang suami-istri yang sudah sah menikah secara hukum dan agama, karena memang Affan sudah mendaftarkan pernikahan nya.

Suara rintik hujan yang membasahi dedaunan seakan mengiringi kegiatan menyenangkan mereka, aroma khas air hujan menambah keromantisan malam ini, malam indah yang tak mungkin bisa terlupakan, rasa saling membutuhkan, rasa ingin saling memiliki begitu kuat di antara keduanya.

" cukup lama mereka melakukannya sampai benar-benar lelah, akhirnya mereka tertidur pulas dengan saling memeluk, udara yang tadinya dingin, sekarang berganti kehangatan,

.