NovelToon NovelToon
Calon Istri Milyader

Calon Istri Milyader

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / perjodohan / Wanita perkasa / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Herazhafira

Alika gadis mandiri yang tangguh dan pemberani. Dengan menyembunyikan identitasnya, Ia dapat menyelesaikan setiap masalahnya dengan kemampuan yang ia miliki.

Menjadi calon istri dari milyader cacat membuatnya harus menghadapi musuh, keluarga, dan kekasih Zein.

"Kenapa kamu tidak menolak perjodohan ini?" Tanya Zein.

"Kenapa bukan kamu saja yang menolaknya? Tanya Alika balik.

Sikap cuek dan dingin yang dimiliki Zein membuat mereka seperti Tom and Jerry yang tidak pernah akur.
Sama-sama menolak dijodohkan tapi tidak ada yang berani melawan keputusan Hutama.

Bagaimana dengan kisah cinta dengan kekasihnya yang belum usai?

Bagaimana jika disaat cinta mulai tumbuh, tiba-tiba Papa Alika memutuskan pertunangan mereka secara sepihak?

Mampukah Alika bertahan dan mewujudkan impian kakeknya?

Ataukah Alika harus menyerah dan kembali menjalani kehidupannya seperti sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herazhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah

"Mulai sekarang, kalian tinggal berdua di Apartemen. Alika yang akan merawatmu selama kamu sakit." Jelas Hutama pada Zein.

"Hah!?" Serentak Alika dan Zein.

"..."

"Tidak!?" Tolak keduanya dengan tatapan permusuhan.

"Kakek jangan bercanda, ini nggak lucu Kek!" Ujar Zein.

"Siapa yang sedang bercanda?" Balas Hutama dengan wajah serius.

Zein mengusap wajahnya dengan kasar. "Kek, ini bukan ide yang baik." Ujar Zein.

"Kakek nggak mau mendengar penolakan. Ini Kakek lakukan agar kalian dekat dan saling mengenal." Tegas Hutama.

"Kek, masih ada banyak cara untuk mendekatkan kami. Tidak perlu dengan tinggal berdua di Apartemen. Apa Kakek tidak memikirkan resikonya? apa Kakek tidak takut jika aku khilaf dan melakukan sesuatu yang bisa membuat Alika..." Ucapan Zein terpotong ketika Alika langsung memukul lengannya, bahkan kedua bola matanya sudah membola.

"Aww.. liat Kek! belum apa-apa aja Dia sudah KDRT, bagaimana mungkin kami tinggal bersama? bisa lebam seluruh tubuh aku Kek!" Seru Zein berusaha membujuk Hutama sambil mengelus lengannya.

"Kamu mau ngomong apa tadi? mau membuatku hamil? hehehe.. kamu tidak akan bisa melakukannya Tuan Zein!" Ejek Alika memperlihatkan tinjunya. Ia berpikir Zein tidak akan mampu melakukannya karena kakinya masih belum pulih.

Sebenarnya Zein sudah dapat berjalan sedikit demi sedikit, namun Dokter Richard masih melarangnya untuk sering menggerakkan kakinya kecuali saat terapi. Lututnya masih sering keram jika berdiri terlalu lama. Oleh karena itu ia belum bisa sepenuhnya berjalan dan masih harus menggunakan kursi roda. Tapi saat itu Alika melihatnya berdiri dan pindah dari kursi roda ke sofa.

"Mah, Pah, kenapa kalian diam aja? bantuin Zein, Jika kalian nggak suka Zein tinggal di sini. Zein akan pindah ke apartemen, tapi tidak dengan membawa Alika. Zein nggak mau tinggal satu Apartemen dengannya." Melas Zein.

"Kamu pikir aku mau tinggal satu atap denganmu? aku juga ogah!" Ketus Alika sambil memegang kopernya.

"Jangan banyak bicara! jika kamu tidak mau tinggal bersamaku, bantu aku membujuk Kakek." Ujar Zein.

"Apa bedanya aku dengan kamu? Percuma kamu membujuknya, Aku malas berdebat dengan Kakek, hasilnya juga akan tetap sama." Seru Alika. Ia sangat tahu jika Hutama sudah memutuskan sesuatu maka tidak ada yang dapat membantahnya.

"Setidaknya kita coba dulu. Gagal atau berhasil, itu urusan belakangan. Atau jangan-jangan kamu memang ingin tinggal berdua denganku?" Kesal Zein karen Alika tidak berniat membantunya.

Alika mendelik tajam, "Ihh, ge-er banget!" Sergak Alika.

"Sudah, kenapa kalian jadi bertengkar? apa kalian nggak malu di liatin Zaskia dan para ART? ikuti aja perintah Kakek." Sela Prayoga.

"Tidak bisa seperti itu dong Pah! Aku pria normal, bagaimana jika aku tidak bisa menahannya dan langsung menerkam Alika. Apa kalian mau tanggung jawab?" Tanya Zein.

Mata Alika seketika melotot mendengar ucapan Zein.

"Mulai ngaco nih omongannya! kalau ngomong itu di saring, difilter, biar keluarnya jernih. Disini banyak orang, apa kamu nggak punya malu?" Kesal Alika.

"Lebih baik kamu diam, jika nggak mau membantuku." Balas Zein.

"Percuma, jangan buang-buang tenaga. Apa kamu nggak liat? nih koper kamu sudah di keluarin dari kamar! itu artinya, mau tidak mau, suka tidak suka, terima tidak terima, kita harus pergi." Jelas Alika.

"Kamu memang cucu Kakek yang pintar." Puji Hutama pada Alika, "benar kata Alika Zein. Kakek yakin kamu tidak akan melakukan apa yang kamu katakan sebelum kalian menikah. Kalian tidak akan mengecewakan kami." Ujar Hutama.

"Oke! Sampai kapan kami tinggal bersama?" Tanya Zein.

"Sampai kalian akur dan saling mencintai." Jawab Hutama.

"Hah!?"

"..."

"Bagaimana jika kami tidak bisa saling mencintai?" Tanya Zein.

Semuanya diam memikirkan jawaban untuk pertanyaan Zein.

"Kakek janji tidak akan memaksakan kalian lagi untuk menikah." Jawab Hutama dengan rasa kecewa.

"Benar Kek?" Semangat Zein dan Alika.

"Iya." Singkat Hutama kecewa.

"Baiklah, ayo pergi." Zein menekan tombol kursi rodanya menuju pintu keluar bersama Alika, sedangkan koper mereka di bawa oleh ART dan dimasukkan ke dalam Mobil.

"Kak Zein." Panggil Zaskia langsung memeluk Zein sambil menangis.

"Kenapa kamu menangis? Kakak hanya pindah ke apartemen, dulu Kakak juga tinggal di sana dan kamu tidak masalah. Kenapa sekarang kamu jadii cengeng?" Ejek Zein.

"Zaskia akan kesepian nggak ada Kak Zein dan Kak Alika." Ujar Zaskia.

Zein mengernyitkan keninggnya. Zaskia anak yang susah berteman dengan orang baru. Melihatnya bersedih seperti itu, Ia yakin Alika sudah meluluhkan hati Zaskia. Satu pujian lagi untuk Alika yang membuatnya tidak percaya.

Zaskia berganti memeluk Alika. "Jangan sedih, kami tidak pergi jauh kok! Jika kamu rindu dengan kami, kamu kan bisa minta supir antar kamu ke apartemen." Bujuk Alika.

Zaskia melepaskan pelukannya begitupun dengan Alika.

"Beneran boleh Kak?" Semangat Zaskia.

"Tentu saja boleh." Balas Alika.

"Oke, Kia tidak sedih lagi." Semangat Zaskia menghapus air matanya.

"Dasar anak kecil! Baru di bujuk sedikit aja langsung berhenti nangis." Ejek Zein.

Zein dan Alika berpamitan pada Hutama, Prayoga, dan Feronica dengan mencium kedua tangannya. Setelah itu, mereka masuk ke dalam mobil setelah supir membuka pintu dan membantu Zein masuk.

Mereka diantar supir Prayoga menuju apartemen. Selama di perjalanan, tidak ada pembicaraan antara keduanya di dalam mobil. Masing-masing mengarahkan pandangan keluar jendela dengan pemikiran yang hanya mereka sendiri yang tahu.

Setelah empat puluh lima menit, mereka tiba di Apartemen. Zein memasukkan pasword apartemennya lalu membuka pintu.

Alika mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Apartemen Zein sangat mewah dan elegan. Warna putih, dan abu-abu mendominasi di dalam ruangan, di ruang tamu terdapat sofa dan meja, dua kamar tidur, kitchen set mini, gorden yang terbuka sendiri hanya dengan menekan remot, jendela kaca besar yang dapat memperlihatkan pemandangan kota dan taman serta kolam renang, mini bar, serta balkon dan ruang kerja Zein yang tidak terlalu besar.

"Apartemen kamu lumayan nyaman. Arsitekturnya juga bagus." Puji Alika sambil berjalan menuju dapur.

Zein hanya diam, Ia mengambil ponselnya di saku celana lalu mengirim pesan pada Ramon.

"[Ramon, Sekarang Aku tinggal di Apartemen. Jika ada pekerjaan yang mendesak, temui Aku di sini.]" Isi pesan Zein.

Alika membuka kulkas lalu mengambil air minum. "Siapa yang sudah belanja? kok kulkasnya penuh dengan bahan makanan?" Tanya Alika.

"Pasti Mama yang sudah mempersiapkannya. Aku mau istirahat, jangan menggangguku." Jawab Zein lalu masuk ke dalam salah satu kamar.

"Jangan mimpi! siapa juga yang mau mengganggumu. Aku lebih baik sendiri seperti ini dari pada bersama manusia kaku itu." Monolog Alika.

Alika menarik kopernya masuk ke dalam kamar yang lain. Ia mengatur barang-barangnya di dalam lemari lalu mengambil ponselnya. Ia harus mengabari kedua orang tuanya jika dirinya tidak tinggal di Mansion lagi.

Niatnya ingin mengadu atas keputusan Kakek, tapi jawaban orang tuanya malah biasa saja dan mendukung apa yang dilakukan Hutama.

.

.

.

Bersambung...

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

1
Amanah Sutrisno
Luar biasa
Anonymous
keren
Sriza Juniarti
kocak🤣🤣🤣🥰
Nur Afiqah
Z
Eemlaspanohan Ohan
ketauan
Eemlaspanohan Ohan
jangan jangan. si monik sama diga ya
Eemlaspanohan Ohan
🤣
Eemlaspanohan Ohan
wah wah. bang. zein
Ida Wati
suka sama karakter alika
Ida Wati
mulai suka dengan alur ceritanya
Ida Wati
msh bab pertama nyimak dulu
Cinta Rodriques
ya thour habis nikah kok g ada dramax....langsung tamat,kakek meningal jg g ada ceritax,Ramon SM meriska jg ada.....
Tzyy 980
keren
Redmi Xiaomi
seru
As Tini
adehh pdhl zein udh nolong alija berx x ttp aja kepala batu ppnya alija jd gedeg aq🙄
nana.zaluna
alah si zein.. gengsi mulu digedein, pecah loh ntar klo kegedean/Tongue/
Lyn
penasaran siapa yg dorong Alika apa itu si Calista yh, krna cuma dia aja yg belum di kasih pelajaran.
nana.zaluna
kaya aku sama dia🌹
Nyoman Kerni
Luar biasa
Ida. Rusmawati.
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!