NovelToon NovelToon
Satu Kali Kesempatan Kedua

Satu Kali Kesempatan Kedua

Status: tamat
Genre:Tamat / Persahabatan / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:32.7k
Nilai: 5
Nama Author: Salsa bila imuets

Rumah tangga bahagia yang semua orang inginkan, tapi tidak untuk rumah tangga Safira dan Rayan suaminya..sekian tahun mengarungi bahtera rumah tangga tak membuat hati Rayan mencintainya hingga Safira memberikan kesempatan kedua untuk suaminya, tapi lagi-lagi ia di patahkan oleh kenyataan yang membuat Safira sakit hati dan juga kenyataan masa lalu suaminya yang belum usai, apakah Safira akan terus bertahan, atau melepaskan. ikuti kisah mereka...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa bila imuets, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Safira pulang dengan perasaan yang entah ia juga bingung dengan dirinya, hamil tak mempunyai suaminya membuat Safira menjadi bingung, bingung bagiamana ia akan merawat bayinya nanti, apakah ia bisa menghidupi anaknya nanti, Safira juga takut akan di pecat jika ia ketahuan hamil.

Safira juga harus berkata apa pada tetangga membuat ia seorang janda tapi apakah ia akan di hina jika hamil tampa suaminya walaupun Safira juga tak memperdulikan semua itu.

Safira sampai di rumah ia merebahkan badannya dengan pikiran yang melayang entah kemana. Dan tak lama pintu kontrakan Safira di ketuk.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum.. Fira kamu ada di dalam nak." ucap seseorang yang ada di luar.

"Walaikum salam sebentar Bu." fira keluar, dengan wajah yang masih pucat.

Celkek.

"Bu Lastri, ada apa bu. silahkan masuk." Safira menyuruh bi Lastri masuk.

"Kata dewi kamu sakit nak, apa benar begitu." bu lastri duduk di ruang tamu kontrakan yang beralasan karpet.

"Iya Bu hanya gak enak badan saja, "

"Kamu sudah makan nak" tanya Bu Lastri,

"Alhamdulillah sudah Bu, "

"Oh ya ibu bawa makanan untukmu nanti di makan ya nak, maaf ibu gak bisa lama-lama Karena ibu harus kembali bekerja," ucap Bu Lastri.

"Iya Bu gak papa ibu kembali saja, Fira sudah mendingan kok."

Ahirnya Bu Lastri kembali pulang walaupun ia di perbolehkan pulang oleh majikannya. tapi ia harus kembali lagi,

Sedangkan di kota Rayan di perbolehkan pulang, ia di jemput oleh mamanya dan juga kakaknya Zain yang pulang dari luar kota.

"Rayan apa kamu benar udah mendingan nak." mama Rayan yang masih melihat wajah anaknya pucat.

"Alhamdulillah ma Rayan sudah enakan, gak enak juga kan selalu berada disini." Rayan yang sudah tidak betah tinggal lebih lama di rumah sakit.

Mereka pun pulang, Zain yang menyetir mobil sedangkan mama Lita dan juga Rayan di belakang, Rayan menyenderkan kepalanya di bahu mamanya.

"Ma maafin Rayan ya yang sudah kecewakan mama." Rayan yang begitu manja kepada mamanya.

Sedangkan Zain bercedak kesal bagaimana tidak ia begitu malas melihat Rayan yang seperti itu,

"Kayak anak kecil saja," Guman Zain dan di dengar oleh Rayan.

"Biarin saja mama aku juga." Rayan mencebikan bibirnya.

Zain merasa malas melihat Rayan seperti anak kecil, walaupun Rayan adalah adiknya tapi ia juga malas dengan tinggal Rayan yang tidak konsisten.

"Ma aku pengen makan rujak manis, cariin ya." ucap Rayan yang menginginkan makanan manis.

"Apa rujak, nak bukanya kamu baru saja pulang dari rumah sakit, jangan itu deh, yang lain saja gimana." nego mama Lita.

"Gak mau ma pokoknya aku mau itu saja.." rengeknya.

"Aneh kamu itu." timbal Zain.

"Udah deh kak jangan mulai deh,"

mereka mencari apa yang di inginkan Rayan dan setelah mendapatkan mama lita hanya melongo melihat anaknya makan dengan lahap, mama Lita melihatnya sampai ngilu, apalagi Rayan makan dengan sangat lahap,

"Apa gak asam nak." air liur mama Lita menetes,

"Gak ma ini enak sekali, " Rayan makan dengan lahap hingga habis tak tersisa, setelah menghabiskan makanannya Rayan pun langsung tertidur.

Mama Lita hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan putranya walaupun dirinya marah tapi ia juga gak bisa mengabadikan anaknya itu, apalagi sekarang Rayan menjadi labil, bahkan sering dia menangis tak jelas,

"Kamu seperti orang sedang hamil muda saja nak, semua harus di turuti bahkan kamu juga sering menangis tak jelas, jika memang menantu mama itu mengandung betapa bahagianya mama, tapi sayang mama tak bisa menemaninya di saat-saat hamil muda, kenapa juga kamu sangat bodoh nak, " mama kita bergumam dalam hati

Sampai di rumah mama Lita membangunkan putranya, setelah bangun Rayan turun dan langsung pergi kedalam kamarnya, mama Lita hanya melongo melihat anaknya yang berjalan tanpa beban,

"Kayak tadi lemes baru pulang kenapa sekarang udah seperti biasa aja." mama Lita geleng-geleng kepala.

"Ada apa ma, " tanya Zain yang di belakang mama Lita.

"Adikmu itu loh kok aneh ya, apa kepalanya kegeser, pulang dari rumah sakit seperti orang yang yak punya tenaga, sekarang berjalan aja lancar." keluh mama Lita.

"Sudah lah ma, jangan pikirkan tentang Rayan, Rayan juga sudah besar, biarlah dia sesuka hatinya." Zain langsung pergi ke kamarnya.

Rayan di selama kamar ingin sekali makan makanan. yang berkuah dan juga pedas, ia menjadi lapar jika mengingat itu, apalagi air liurnya sudah menetes.

"Umbb.. Enaknya, enak kali ya makan yang pedas-pedas dan berkuah.." gumanya sambil merebahkan badanya.

Rayan pulang kerumah mamanya, ia juga tak ingin kembali ke rumah itu, karena ia masih mengingat perlakukan dirinya kepada istrinya itu, walaupun ia sudah menceraikan Safira lewat lisan tapi ia belum mendaftar kan perceraiannya ke pengadilan agama, karena hati Rayan sadar, apa yang ia ucapakan salah, bahkan ia mulai jatuh cinta dengan istri nya itu Tampa ia sadari.

"Kamu kemana Fira, izinkan aku untuk menebus segala kesalahan aku kepadamu, jujur hatiku juga sakit saat melihat air matamu, tapi aku tak berdaya dengan rasa kasian yang aku punya, izinkan aku untuk memelukmu Safira, mas begitu rindu" Rayan yang melihat langit-langit kamar.

Rayan akui ia terlalu gegabah sehingga orang yang berarti di hidupnya meninggalkan. Dirinya.

"Umb... Kenapa kok kepingin banget." ditengah lamunannya Rayan meneteskan air liurnya.

Ahirnya Rayan turun dan langsung mencari bibi untuk membuatkan makanan yang ia mau.

"Bi.... Bibi, " Rayan turun dari tangga dan langsung mencari bibi.

"Ada apa Aden kok nyariin bibi." bibi yang melihat Rayan mencarinya.

"BI buatkan aku makanan yang berkuah dan pedas bi."

"Makanan apa Aden."

"Pokoknya yang berkuah dan juga pedas aku mau bi.

1
Nora♡~
Andoooiii... kasihan Zain... di persalahkan oleh adiknya... walaupun bukan salah Zain sepenuhnya... tidak di nafikan Zain punya rasa pada.. Safira namun dia sedar itu salah jadi Zain menguburkan rasa cintanya.., dan akhirnya... Zain menyukai seseorang yaa.. itu Dewi... yang kini menjaga Safira... yang tengah hamil besar... kalau cam tuu.... nasihati dan tegur perangai adik mu katakan jer kalau Rayyan dah menyesal perjuangkan dan tambat hatinya kembali agar anak2 nya Rayyan punya sosok Ayah dan juga ibu gitu... lanjut..
Queen AL
typo bertebaran dimana2
Endang Oke
masa sholat minum!!!!!!
Diana Rina
lanjut Thor ceritanya semakin menarik
Sondang Sartika Lumbanraja
buat hidup mu sukses dan bahagia safira jgn lagi m ngingat ingat mantan suami mu yg jahat itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!