RUSUK SANG BILLIONAIRE

Saat mobil yang ditumpangi oleh pak Utomo dan keluarganya memasuki kediaman mewah milik keluarga Arya, nampak dua pasangan muda menyambut kedatangan mereka.

"Assalamualaikum om, tante ,,," sapa mereka kompak.

"Waalaikumsalam salam nak ,,," balas pak Utomo dan Maria bersamaan.

"Lho pa, Sea kemana ??" bisik Maria yang terlebih dahulu menyadari putrinya yang tidak ikut turun saat wanita cantik itu mengucap salam pada mereka.

"Silahkan om, tante ,,, mommy sama daddy sudah menunggu sejak tadi. " Kiandra mempersilahkan mereka masuk ke rumah

"Sebentar ya nak, tante panggil dulu putri tante yang pasti ketiduran dimobil. " dalih Maria. Ia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada tuan rumah.

Sambil menahan kesal, Maria menghampiri mobil yang tadi membawanya. Ia mengetuk pintu mobil bagian depan dengan keras. Sehingga supir keluarganya terlonjak kaget.

"Non, cepat turun sebelum nyonya mengamuk. "

"Gak akan pak, kita sedang di luar rumah, pasti mama menjaga sikapnya. " balas Chelsea santai kemudian menurunkan kaca mobilnya.

"Sayang, cepat turun, jangan memberikan kesan buruk pada mereka. "

"Iya ma, Sea segera turun."

Tanpa menunggu waktu Maria segera menggamit tangan putrinya menuju rumah mewah tersebut dimana anak-anak Arya menunggu.

"Maaf nak membuat kalian menunggu, kenalkan ini putri kami namanya Chelsea. " Maria memperkenalkan Sea padahal mereka sudah berkenalan saat pesta perusahaan berlangsung.

"Hai Sea, selamat datang di rumah kita. " ucap Kiandra tersenyum manis sambil melirik Keanu.

"Hehehe ,,, iya kak." balas Sea asal pasalnya ia tak mengerti maksud perkataan Kiandra.

Kiandra kemudian berjalan mendahului keluarga pak Utomo sementara pasangan Keanu dan Shanaz berjalan dibelakang tamu. Dengan meramalkan doa dalam Sea berharap agar tak bertemu dengan gadis kecil itu, namun kali ini doa Sea tak terkabulkan karena sebuah suara cempreng khas anak kecil berteriak memanggilnya.

"Tante Chel !! hore tante Chel datang !!!" Sea hanya tersenyum kaku dan melebarkan tangannya menyambut hangat gadis kecil yang berlari ke arahnya.

"Tante Chel gak mau datang lagi kalau Amara memintaku menikah dengan papamu." bisik Chelsea pelan dan dibalas anggukan kepala oleh gadis kecil itu.

Maria terlihat melongo kebingungan melihat interaksi putrinya dengan cucu keluarga Arya, melihat hal itu Queen segera memberi penjelasan.

"Jangan kaget bu, mereka memang sudah pernah bertemu sebelumnya. Kebetulan putri ibu adalah asisten putra kami."

"Kita langsung ke meja makan aja, yuk sambil berbincang-bincang. " lanjut Queen mengarahkan tamunya ke meja makan yang telah tertata rapi dengan berbagai menu yang nampak menggugah selera.

Semua telah duduk di kursi masing-masing, Sea tersenyum melihat dosennya yang selalu mengajaknya bertengkar tidak ada. Baru saja Sea ingin mengucapkan terima kasih pada Tuhan namun kembali ia urungkan tatkala nyonya rumah menyuruh Amara memanggil manusia tembok itu.

"Ara, tolong panggilin papa, ya ,,,"

"Baik oma ,,." Amara segera berlari-lari kecil menaiki anak tangga kemudian menghilang.

"Oh ya nak Chelsea, kuliahnya sudah sampai mana ?" tanya Queen tak sabar.

"Semester depan sisa skripsi tante, bulan depan sudah mulai magang." jawab Sea apa adanya.

"Rencana magangnya di perusahaan mana ? perusahaan kami setiap tahun menerima mahasiswa magang, lho." sela Arya bersemangat.

"Entahlah om, kampus yang menentukan, semoga saja bukan di perusahaan papa." balas Sea tersenyum lebar kearah papanya.

" Maaf, terlambat. " suara Kiano menghentikan pembicaraan mereka.

"Gini nih kelakuan adikku sukanya bikin orang menunggu. " celetuk Kiandra.

"Oh ya pak Utomo, bu Maria ,,, mereka ini anak-anak kami. Keanu, Kiandra dan Kiano adalah saudara kembar dan yang bungsu namanya Kalista sebentar lagi mungkin dia datang, sedangkan yang ini namanya Shanaz istri Keanu dan satunya lagi namanya Steven suami Kiandra. " Queen menyebut satu per satu anggota keluarganya sambil tersenyum walaupun sedikit terlambat.

"Mommy kebiasaan gitu deh, selalu lupa memperkenalkan kami. " kali ini Keanu yang bersuara.

"Gak mempermasalahkan hal itu, lebih baik kita lanjutkan makan malam setelahnya kita bisa melanjutkan acara bincang-bincang santainya. " Arya menengahi ibu dan anak itu agar jangan berkepanjangan.

Mereka pun menyantap makanannya dalam diam. Queen dan Arya saling berhadapan sejenak kemudian melirik anak kembarnya yang nampak tenang menyuap makanannya tak ada reaksi apa-apa ataupun kelihatan gelisah seperti yang lalu-lalu. Hal yang sama pun tak luput dari perhatian kedua pasangan muda itu. Mereka saling melempar senyum kemudian ikut melanjutkan makannya. Hingga akhirnya mereka menyudahi makannya.

"Kita ke taman aja ya, pak, bu ,,, biar kesannya lebih santai. " ucap Arya yang hanya diangguki oleh pak Utomo dan Maria.

"Oh ya nak Chelsea, kalau boleh om tau dosen pembimbingnya siapa, semoga saja bisa selesai tepat waktu, ya. Maaf jika om terkesan ingin tahu. " Arya memulai percakapan saat mereka telah duduk dikursi taman yang saling berhadapan hanya di batasi oleh sebuah meja.

"Hehehe ,, kayaknya berat deh om. " balas Chelsea menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Kiano yang lagi-lagi mendapat tempat duduk di samping Chelsea ikut menoleh memperhatikan gadis cantik itu, penasaran menunggu kata-kata selanjutnya.

"Lho kok bisa ??" Queen dan Kiandra kompak bertanya.

"Anu om ,,, gimana cara ngomongnya, ya. " Chelsea kebingungan bagaimana cara berkata-kata yang baik tentang pria yang kini sedang menatapnya tajam.

"Gak apa-apa nak, ngomong saja. " desak Queen penasaran.

"Maaf, tapi dosen pembimbingku itu sedikit membingungkan. Sukanya marah-marah gak jelas dan minim ekspresi. " ujar Sea apa adanya walaupun ada rasa takut dengan pria itu tapi bukan salahnya kan ? lha tante Queen sendiri yang bertanya. Chelsea membenarkan ucapannya sendiri.

"Kok ada ya, manusia kayak gitu. " gumam Queen namun masih terdengar dengan jelas oleh semuanya.

"Adalah mom ,,," Kalista tiba-tiba nyeletuk entah sejak kapan ia berada diantara keluarganya.

Steven hanya tersenyum mendengar ucapan Kalista yang suka apa adanya walaupun terdengar menyakitkan.

Sementara Arya dan pak Utomo terlihat berbicara dengan serius agak jauh dari mereka.

"Bagaimana kalau kita mendirikan perusahaan di bidang lain pak,,," ucap Arya serius

"Kenapa tidak pak Arya, suatu kesempatan emas bisa bekerjasama dengan anda. " balas pak Utomo antusias.

Pembicaraan antara kedua kepala keluarga itu terus berlanjut hingga waktu menunjukkan pukul 21.30.

"Sepertinya sudah larut malam pak, kami permisi dulu. " ucap pak Utomo tidak 3nak hati bertamu hingga larut malam.

"Rasanya kurang sopan kalau kita tidak membalas jamuan makan malam ini. Sebelum kami benar-benar pamit, kami pun mengundang secara langsung keluarga pak Arya untuk makan malam di rumah kami malam minggu. " ucap Maria tersenyum tulus.

"Pasti kami bersedia bu Maria, hanya saja kami pasti akan merepotkan karena jumlah anggota keluarga kami sangat banyak. " balas Queen terkekeh.

Semua tertawa mendengar ucapan nyonya rumah yang terlalu terus terang. Akhirnya pak Utomo pun pamit. Arya sekeluarga mengantar tamu mereka hingga masuk kedalam mobil yang akan membawa mereka pergi. Lambaian tangan sebagai ucapan perpisahan disambut oleh Arya dan Queen.

Arya dan Queen tersenyum puas dan bahagia dengan jamuan makan malam kali ini, tidak seperti yang lalu-lalu harus berakhir begitu saja walaupun mereka melakukan hal yang sama dengan ibu Maria tadi yakni membalas u dengan makan malam mereka namun tak pernah berlanjut karena penyakit Kiano yang tidak menginginkan.

🎶🎶🎶🎶

Selamat pagi...

terima kasih dukungannya