Namaku Anabel Rista
Sejak sebulan lahir aku sudah di buang oleh Ayahku, ibuku meninggal setelah 3 Minggu melahirkan aku.
Aku di rawat oleh para pelayan di rumahku dan tinggal di bangunan khusus para pelayan dan tak sekalipun masuk ke bangunan utama.
aku hanya keluar jauh saat ke pasar bersama mbok Ijah, ketika berumur 6 tahun.
Aku tak di sekolah kan, tapi mbok Ijah dan para pelayan giat mengajariku membaca dan menulis serta berhitung.
Akupun tak tahu siapa ayahku dan ibuku, hingga saat umurku 11 tahun, mbok Ijah bercerita dan pelayan yang tau siapa aku pun membenarkan cerita mbok Ijah, ternyata mbok Ijah akan berhenti bekerja.
Sehari sebelum mbok Ijah berhenti, kami ke pasar, aku membantu membawa belanjaan, di dalam pasar, ada seorang nenek pengemis.
Nenek itu terlihat lapar, dan akhirnya aku dekati, dan memberikannya Sebungkus biskuit dan uang 5 ribu karena hanya itu uangku.
Terimakasih Nak, ambilah ini, nanti teteskan darahmu ke Cincin ini saat kamu tiba di rumah,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.16. Keceriaan
"Wah sayang sekali, masih ingin ngobrol tapi anak kami sudah menelpon, mereka sudah selesai pelajaran tambahan, terimakasih ya dek, ucap Mereka.
"Sama-sama Tante, kalau mau ngobrol chat saja, dan ini buat Tante bertiga, jangan di buka disini, dan jangan bilang siapa-siapa, anggaplah hadiah perkenalan, ucap Anabelle sambil memberikan 3 kotak berisi masing-masing 1 botol serum Perbaikan Sel Tubuh dan sebutir Safir berwarna biru
"Wah terimakasih kalian begitu, nanti Tante telpon kalau Tante sudah melihat isinya, sampai jumpa teman kecil Tante, ucap mereka bertiga dan berlalu meninggalkan Anabelle.
"Ayo kita pulang, sudah malam, ucap Anabelle.
Anak-anak ketiga Tante itu, ambil pelajaran tambahan untuk keluar negeri, mereka tinggal di Permata Hijau juga hanya beda Blok saja.
Sampai di rumahnya, Anabelle ikut turun untuk pamitan, mau pulang ke Menteng.
"Paman, bibi, saya pulang dulu, ini buat kalian dan baca aturan pakainya, ini cincin buat kalian, pakailah saat ada acara, khusus buat bibi dan Tantri, ada kalung juga, hati-hati jangan sampai hilang.
Tantri ini handphone buatmu, pakailah dengan baik, nanti besok ada orang yang datang bawa laptop untukmu, ucap Anabelle.
"Terimakasih Nona Muda, ucap mereka.
"Ini ambil uang ini, dan belilah pakaian yang lebih bagus, agar nanti jika ada yang datang kalian juga tidak minder, jangan bicarakan dengan dengan orang perusahaan, ucap Anabelle sambil memberikan uang 10 juta.
Rumah peninggalan ibunya,memang dirawat dengan ikhlas oleh keluarga itu, makanya Anabelle sangat bahagia, apalagi Anabelle bisa melihat ketulusan mereka dan juga Tantri orang yang baik.
"Ayo pak kita pulang, Mbok Ijah katanya sudah di rumah, ucap Anabelle.
Jam 8 malam, Anabelle tiba di rumahnya, betapa bahagianya dia, melihat Mbok Ijah ikut menyambutnya, baginya Mbok Ijah sudah seperti Nenek nya.
"Halo Nak, Mbok senang melihat mu yang ceria seperti ini, ucap Mbok Ijah sambil memeluk Anabelle.
"Anna akan selalu bahagia, apalagi sekarang ada Mbok Ijah disamping Anna, ucapnya .
'Ia sayang, tapi maaf ya, Mbok Ijah tidak bisa lama-lama di sini, karena anak-anak Mbok, sudah tidak ijinkan mbok jauh dari mereka, tapi percayalah Mbok Ijah akan selalu datang berkunjung, ucap Mbok Ijah.
"Ya sudah, nanti Anna juga kalau libur akan ke kampung Mbok, lebaran haji Anna ketempat Mbok Ijah ya, ucap Anabelle.
"Ia, Ina sudah bilang nantinya kamu akan ke kampung Mbok, tapi rumah Mbok kecil dan jelek, jawab mbok Ijah.
"Tidak apa-apa, nanti Anna perbaiki, Kalian semua tidak usah lagi kerja pelayan, usaha sendiri saja di kampung, sebulan sekali kalian ke sini saat hari Sabtu kita bisa masak dan jalan-jalan, Anna akan berikan sesuatu agar badan kalian tetap sehat dan kuat, ucap Anabelle.
Harno dan istrinya meneteskan airmata saat mendengar cerita Mbok Ijah, mereka saja yang hidupnya pas-pasan tetap berjuang untuk anak mereka, kedua penjaga itu berjanji akan menggantikan mbok Ijah merawat Anabelle dengan sepenuh hati.
"Terimakasih ya sayang, ATM tabungan mu bibi masih menyimpannya, kenapa Anna berikan untuk bibi? tanya Mbok Ijah yang kaget saat dia mengatur bajunya.
"Itu untuk Mbok Ijah, pakailah atau simpan saja dulu, siapa tahu anak-anak mbok butuh tambah modal, nanti Anna akan berikan kalian semua uang banyak untuk masa Tua kalian, agar kalian tidak capek lagi dan berada dekat keluarga, ucap Anabelle.
"Terserah Anna saja, yang penting sekarang, hiduplah dengan bahagia, bibi janji setiap Anna terima raport, bibi yang akan datang mengambilnya, bukan hanya bibi, tapi kami semua, ucap Mbok Ijah.
Anak-anak Mbok Ijah sebenarnya tidak melarang Mbok Ijah merawat Anabelle, hanya saja Mbok Ijah juga kasihan dengan anak-anaknya yang sering di tinggalkan, suami Mbok Ijah juga tidak keberatan, apalagi sekarang mereka sudah punya cucu.
Asik bercerita, akhirnya hingga larut, mbok Ijah tidur di kamar tamu, dan sudah Anabelle perintahkan pada Harno dan istrinya, agar melayani Mbok Ijah dengan baik.
Dikamar nya, Anabelle membuka pesan di handphonenya, ke tiga Tante itu mengirim foto tentang Cincin yang di berikan Anabelle.
"Terimakasih ya Anna, ini sangat Bagus, teman Tante yang lain sangat iri, ucap Tante Riris,
Yak berbeda dengan kedua Tante yang lain, Tante Rissa dan Tante Riny, ternyata mereka sudah bersahabat dari SMP.
Keesokkan pagi, Mbok Ijah dan istrinya Harno memasak, Mbok Ijah memberitahukan masakan kesukaan Anabelle yang ringkas dan sederhana, Sawi, wortel, buncis, kentang dan kacang panjang, adalah sayur favoritnya.
Sarapan mereka makan bersama, hingga Harno dan istrinya terharu.
"Kita adalah keluarga, saya mau setiap setiap pagi kita makan bersama, kalau siang dan malam terserah Paman dan Bibi, karena jika aku sudah masuk sekolah pasti pulang sore, dan malam juga begitu, tapi sarapan pagi paman dan bibi wajib menemani saya, ucap Anabelle.
Seminggu mbok Ijah menemani Anabelle, mereka hanya jalan-jalan keliling Jakarta, hanya 2 kali mereka ke sekolah bersama Harno dan orang dari perusahaan.
Annabelle, masuk ke SMP swasta terkenal, karena murid-muridnya berasal dari keluarga berduit, 2 Minggu lagi Anna akan masuk sekolah, Mbok Ijah sudah janji akan datang, apalagi saat ini penampilannya sudah sangat berubah.
Anabelle menitipkan barang yang sama untuk Bi Ina dan 3 orang lainnya, Anabelle memberikan uang hari tua sebesar 25 milyar perorang dan 2 milyar untuk bangun rumah serta 3 milyar untuk mereka berusaha, kelima pelayannya sangat bahagia, mereka juga janji akan sering datang menjenguk nya.
Tidak sampai disitu saja, Anabelle juga memberikan modal untuk anak-anak mereka berusaha, dan tabungan bagi yang masih sekolah.
Merekalah yang merawat dia, bayi yang sungguh malang, walau pendidikan mereka rendah, tapi merekalah guru Anabelle, mengajarkannya membaca dan menulis serta berhitung, itu sudah menjadi modal untuk Anabelle kedepan yang ada di pikiran mereka.
Pulang dari stasiun kereta, Anabelle beraktivitas seperti biasa, Tantri setiap hari menemani Anabelle lewat chatting, begitu juga 3 Tante itu, disamping itu dia terus mengecek perusahaan peninggalan Ibunya dan juga Nenek Arimbi.
Hari ini dia di kejutkan dengan datangnya 3 dokumen dari sekretaris Jordan Albert, 4 Dokumen itu adalah Perusahaan milik Nenek Arimbi yang yang lain.
AHA Trans Continental, Perusahaan di bidang transportasi Laut, 45 % Cargo di Dunia, menggunakan jasanya,
AHA Skyline , Perusahaan Penerbangan komersial terbesar di dunia, dan memiliki 5 anak Perusahaan Penerbangan yang melayani Domestik di setiap negara.
AHA Engineering Technologi, Perusahaan yang bergerak dalam pembangunan Kapal Laut yang bermarkas di Spanyol, berdiri lebih dari 100 tahun
Lokasi berdirinya galangan kapal itu, adalah wilayah yang di taklukkan oleh Nenek Arimbi, Dan yang mengendalikan saat ini ada keturunan dari anak buah kepercayaannya, yang saat ini sudah 15 generasi, Keturunan asli Indonesia, tapi lebih dari 2 abad mereka hidup disana.
rupa-rupanya.........