Han Xuan seorang Kultivator tak tertandingi yang menguasai Alam Mistik dengan bakat serta kekuatan yang mengguncang Surga.
Pembabtisan Surga untuk menuju keilahian membuatnya gagal dan mati. Setelah dua ribu tahun akhirnya dia bereinkarnasi kembali ketubuh seorang Bocah yang bernama Han Sen dengan akar spiritual yang tersegel.
Surga memberikannya kesempatan kedua untuk mencapai puncak. Iblis, Monster ataupun Dewa yang menghalanginya akan dia singkirkan.
Ini adalah kisah perjalanan Han Sen yang sekali lagi akan mencapai puncak kehidupan.
Kalau suka jangan lupa like, vote dan komen !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 - Tempat Harta
Han San mengakhiri latihannya saat siang hari dan merasa sangat lapar. Setelah bersih-bersih dia memutuskan untuk keluar dan dengan sisa uangnya dia pergi ke Kedai makanan.
Tempat itu cukup ramai dimana banyak Kultivator yang berada di Alam Kondensasi berkumpul. Han San makan dengan tenang dan merasa puas dengan dirinya, awalnya dia merasa geli karena lupa caranya kelaparan dan sekarang bisa makan sampai puas membuatnya sangat senang.
Dua orang Pria yang duduk tidak jauh dari Han San sedang berdiskusi. Diatas meja mereka terdapat sebuah Peta sebuah Kerajaan yang sekarang sudah menjadi reruntuhan kuno, salah satu dari mereka adalah Tuan Muda dari Keluarga Liang yaitu Liang Jie dan yang ada didepannya adalah temannya yaitu Jing Shan yang berasal dari Keluarga kelas dua yang merupakan pengikut Liang Jie.
"Tuan Liang Jie... bukankah reruntuhan kuno ini sudah sering dijelajahi oleh Kultivator. Hanya sedikit barang berharga yang ditemukan dan kebanyakan adalah sampah barang antik yang dikoleksi oleh para Pedagang. Menjelajah tempat ini bukanlah pilihan yang bagus, disana juga banyak Beast Serigala yang jumlahnya tidak sedikit." Kata Jing Shan dengan jujur.
"Awalnya aku juga berpikir seperti itu... walaupun ditempat orang biasa sangatlah mustahil seharusnya reruntuhan di Istana memiliki banyak harta. Tapi banyak orang yang melakukan penjelajahan dan sayangnya tidak satupun dari mereka yang menemukan sesuatu yang berharga, menurutku ini sedikit janggal dan mungkin terdapat misteri didalamnya." Kata Liang Jie sambil mengusap dagunya.
Han Sen yang mendengar hal ini tidak bisa menahan diri, dia memutar kursinya dan melihat Peta reruntuhan kuno itu dengan seksama.
Jing Shan yang melihat tindakan kurang ajar Han Sen segera mencabut Pedangnya, bilah Pedang tepat berada dileher Han Sen dan dengan satu kali dorongan maka leher Han Sen mungkin akan terpotong.
"Aku mengenalmu... kau adalah Pria yang disebut Pengemis yang bergantung kepada Keluarga Shi, apa tujuanmu yang sebenarnya... aku tidak sebaik Lei Hai yang hanya menyiksamu. Jika alasanmu tidak menyenangkan aku akan memotong lehermu sekarang !" Kata Jing Shan dengan ekspresi yang dingin.
Han Sen tersenyum dan berkata, "Menakutkan sekali... aku jadi takut !"
"Hentikan Jing Shan... dia hanyalah manusia biasa tanpa basis Kultivasi, membunuhnya tidaklah baik untuk reputasi kita." Liang Jie yang menurunkan Pedang Jing Shan, "Teman... apakah kau menemukan sesuatu yang janggal dari Peta ini, jika ada bisakah kita mendiskusikannya !"
"Senang berbicara dengan orang yang pintar... singkatnya setiap Keluarga Kerajaan pasti memiliki Gudang Penyimpanan Harta. Jika aku tidak salah menebak Reruntuhan Kuno ini sudah ada sejak 700 tahun yang lalu dan sampai sekarang Harta dari Keluarga Kerajaan belum ditemukan." Kata Han Sen dengan serius.
"Semua orang memiliki pengetahuan semacam ini dan itu bukanlah sesuatu yang aneh." Kata Ling Jie dengan santai.
"Harta itu nyata... hanya saja disembunyikan ditempat rahasia dan kemungkinan ada susunan formasi yang harus diaktifkan. Aku tidak dapat menjamin tempat itu memiliki Pil Roh atau Tanaman Obat yang berharga mengingat waktu yang sangat lama, tanpa perawatan mungkin semuanya sudah hancur. Namun tidak menutup kemungkinan disana terdapat Artifak yang kuat dan tumpukan Batu Roh." Kata Han Sen sambil menunjuk kesatu arah.
Liang Jie dan Jing Shan tidak bisa mengabaikan perkataan Han Sen. Apa yang dia tunjuk merupakan sebuah tempat yang lokasinya tidak jauh dibelakang Istana. Tempat itu hanya sebuah halaman kosong dan terdapat sebuah pilar tua yang mungkin adalah mata Formasi.
"Apakah kau tahu cara mengaktifkan formasi ini ?" Tanya Liang Jie dengan serius.
"Butuh seorang Ahli di Alam Nascent Soul Tahap Akhir dan butuh berhari-hari, tapi jika itu aku hanya perlu dua jam saja untuk membukanya. Aku sangat mengenal formasi ini dan bahkan jika sudah tua dan rusak, aku masih memiliki keyakinan penuh untuk memperbaikinya. Tapi kenapa juga aku harus pergi tanpa adanya keuntungan !" Kata Han Sen dengan santai.
Liang Jie dan Jing Shan tahu benar mengenai identitas Han Sen yang buruk, tapi kenyataannya semua itu hanya rumor belaka. Han Sen mungkin tidak bisa berlatih namun seseorang sepertinya mungkin terlahir dengan bakat yang lain.
Contohnya Han Sen ini sangat pintar dan mampu menguraikan formasi yang hanya bisa dilakukan oleh Ahli Array peringkat Nascent Soul atau bahkan mungkin Han Sen lebih baik dari mereka.
"Lalu apa yang kau inginkan... aku bisa menjadikan dirimu sebagai Bawahan Keluargaku itupun jika kau mau !" Kata Liang Jie dengan jujur.
"Tidak... jika benar memang ada harta disana maka aku adalah orang yang akan mengambil satu harta pertama kali. Aku juga membutuhkan Pil Roh Pemulihan dalam jumlah yang banyak." Kata Han Sen dengan jujur.
"Aku setuju... empat hari dari sekarang kita akan bertemu dipintu masuk Kota Kayu." Liang Jie memberikan Pil Roh Pemulihan yang berjumlah seratus kepada Han Sen dan dua ribu Batu Roh didalamnya.
"Baiklah kalau begitu... Anda memberikan kepercayaan penuh dan aku akan membalasnya dengan benar. Kalau begitu saya harus pergi dan bersiap-siap untuk melakukan penjelajahan !" Han Sen berdiri dan segera pergi dari sana.
Jing Shan tersenyum dan berkata, "Apakah Tuan yakin tidak ingin membawanya masuk kedalam Kelompok kita. Han Sen memang tidak bisa berkultivasi namun kemampuannya dalam Array menurutkan adalah salah satu yang terbaik."
"Tidak perlu terburu-buru... kita akan melihat keajaiban macam apa yang bisa dia buat." Kata Liang Jie yang terlihat tidak sabar.
apa jgn2 pukulan hansen seperti sapuan tangan wanita penggoda..?
LOL..
NAIF lu thor