Kelanjutan dari cinta untuk wisyah.
Buku diary ku, Apakah kamu tahu.
Kini kesabaran ku telah diuji kembali setelah aku tahu tentang rahasia kenapa kedua orang tuaku berpisah. Kini aku harus dihadapkan dengan pernikahan yang tidak aku inginkan berkesan pemaksaan.
Pernikahan yang didasari perjodohan karena sahabat yang baru aku kenal dua bulan terakhir. Menikahkan aku dengan pria yang selalu menatap ku dengan tatapan kebencian, tanpa aku tahu apa sebabnya.
Apa karena masa lalu nya yang pernah di khianati oleh wanita, makanya setiap wanita pasti akan ditatap dengan kebencian termaksud diriku.
Sanggupkah aku bertahan atau aku harus berpisah seperti kedua orang tuaku yang tidak bisa mempertahankan rumah tangga nya.
Apakah aku bisa menghapus masa lalunya dengan kesabaran ku ini yang pada akhirnya akan membawa Cinta untuknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ulfa Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kondisi Fadil
Sedangkan disisi lain tepatnya di Kota J.
Seorang pria yang kembali tidur panjang, atau lebih tepatnya ia sedang kritis, Karena penyakit yang ia derita.
Di ruangan tunggu, keluarganya selalu berdoa yang terbaik untuk kesembuhannya. Sampai rungan itu kembali terbuka yang menampilkan dua orang dokter.
Bunda Sisi dan Rido yang melihat kalau kedua dokter itu keluar dari ruangan rawat Fadil, membuat Rido dan Bunda Sisi berdiri dari duduknya melangkah mendekati kedua dokter itu.
" Bagaimana keadaan Fadil sekarang." Tanya Bunda Sisi khawatir dengan kondisi Fadil sekarang. Karena dokter mengatakan kalau Fadil mengalami kritis.
" Maaf, Keadaan Fadil semakin memburuk Karena sel kanker semakin menyebar ke seluruh pembuluh darahnya yang membuat kesadaran semakin menghilang yang membuat Fadil kritis ." Jelas Dokter Satya." Kita harus segera mendapatkan sumsum tulang yang cocok untuknya. agar kita bisa cepat melakukan operasi pencakokan sumsum tulang sebelum sel kanker itu semakin menyebar." Jelas dokter Satya kembali. Bunda Sisi yang mendengar penjelasan dari dokter membuat ia memegang dadanya yang terasa begitu sangat nyeri saat mengetahui fakta kalau putranya mengalami kritis dan sekarang keadaannya semakin memburuk.
" Astaghfirullah, ya Allah kuatkanlah hambamu ini." Batin Bunda Sisi mencoba untuk kuat walaupun itu tidak akan mungkin. Tapi ia harus kuat karena seorang ibu yang menanti kesembuhan anaknya." Apakah tidak pengobatan lain sampai kita mendapatkan pendonor sumsum tulang belakang." Tanya Bunda Sisi yang berusaha untuk tetap kuat, agar ia tidak kelihatan lemah di depan dokter dan Rido.
" Tentu ada nyonya Sisi, yaitu kemoterapi. Kami sudah melakukannya selama Fadil berada di rumah sakit ini, tapi keadaan semakin memburuk karena kanker yang Fadil miliki adalah kanker ganas dan sudah stadium akhir. Fadil bisa saja pulih jika dia cepat cepat mendapatkan pendonor sumsum tulang belakang cocok untuknya. Dan kami akan melakukan tindakan operasi secepatnya tapi sumsum tulang yang cocok untuknya tidak ada." Jelas Dokter Satya.
Bunda Sisi yang mendengar penjelasan dokter hanya bisa berdoa agar ia cepat menemukan pendonor sumsum tulang yang cocok untuk putranya.
Setelah dokter Satya menjelaskan keadaan Fadil, kini dokter muda yang selalu menangani pasien kanker seperti Fadil melangkah meninggalkan Bunda Sisi bersama dengan dua pria muda.
" Bunda duduk Dulu." Suruh Rido sambil menuntun Bunda Sisi untuk duduk di kursi." Bunda harus tetap tenang jangan sampai bunda sakit karena memikirkan kondisi Fadil. Kami ada disini yang akan selalu membantu mencari pendonor yang cocok untuk Fadil, percayalah bunda." Ucap Rido sambil mengusap lembut tangan wanita paruh baya itu, Rido bisa melihat wajah sedih dan khawatir Bunda Sisi saat mengetahui keadaan Fadil sekarang.
" Kita disini sama sama berdoa untuk keadaan Fadil. Semoga ia di berikan kesembuhan dan kekuatan untuk melawan penyakitnya." Sambung Dokter Faris. Ya dokter Faris datang langsung dari kota S ke kota J saat ia mengetahui kalau kondisi Fadil yang semakin memburuk yang membuat Fadil kembali kritis seperti hari ini." Tante harus kuat karena Fadil membutuhkan Tante. Jika Tante sakit maka Fadil tidak ada yang mendukungnya untuk sembuh. Tante harus kuat demi Fadil." Ucap dokter Faris terus menyemangati bunda Sisi karena Mereka tahu bunda Sisi yang paling terluka disini saat mengetahui keadaan putranya semakin memburuk.
Mendengar ucapan dari Rido dan Faris membuat bunda meyakinkan dirinya untuk tetap kuat demi putranya Fadil." Bunda akan tetap kuat demi Fadil, bunda harus kuat." Bunda Sisi menyemangati dirinya untuk tetap kuat dan sabar menghadapi cobaan ini. Bunda Sisi tau di balik cobaan yang mereka hadapi pasti ada kebahagiaan yang menanti keluarga mereka.
Dokter Faris dan Rido yang mendengar ucapan dari bunda Sisi hanya bisa tersenyum kecil di balik wajah sedih mereka. Mereka tau di balik ucapan bunda Sisi yang menyemangati dirinya sendiri disitu bunda Sisi merasa terpuruk. Tapi bunda Sisi berusaha untuk tegar menghadapi semuanya.
🌺🌺🌺🌺🌺
Sedangkan di kota S.
Di gedung pencakar langit. Tepatnya di dalam ruangan CEO. Seorang pria yang sedang fokuskan dengan tumpukan Berkas harus kehilangan konsentrasi nya karena suara dari ponselnya yang membuat Fazar yang sedang membaca dokumen harus melihat kearah ponselnya.
Ia bisa melihat siapa yang menelepon karena di ponselnya tertulis kalau yang menelepon itu orang suruhannya. Orang yang menjaga keluarganya dan mengabari keadaan Fadil di kota J.
Fazar mengangkat panggilan telepon.
" Waalaikumsalam." Jawab Fazar mendengar dalam dari sebarang sana.
"..."
" Astaghfirullahaladzim." Fazar begitu sangat terkejut saat ia mendengar dari orang suruhannya yang mengabari kalau kondisi Fadil kembali memburuk yang membuat Fadil kembali kritis seperti kemarin." Apa Kalian tidak menemukan pendonor sumsum tulang yang cocok dengan adik saya." Tanya Fazar.
"..."
" Apa gunanya saya membayar kalian jika mencari satu orang yang bisa mendonorkan sumsum tulang mereka saja kalian tidak bisa. Kalian memang tidak becus dalam bekerja." Ucap Fazar begitu sangat marah saat mendengar dari anak buahnya yang mengatakan kalau mereka belum berhasil menemukan pendonor sumsum tulang yang cocok untuk Fadil. Padahal orang suruhannya berjumlah begitu sangat banyak. Masa mencari satu orang saja mereka tidak bisa." Saya tidak mau tau, kalian harus menemukan pendonor untuk adik saya, Jika kalian tidak menemukannya maka tulang tulang kalian yang akan saya dinorkan untuk orang-orang yang membutuhkan." Ancam Fazar membuat suara di ponselnya seketika menjadi hening karena mereka takut dengan ancaman Fazar.
"..."
Mendengar jawaban dari orang suruhannya. Fazar mematikan panggilan telfonnya lalu membanting ponselnya dengan begitu sangat kuat di dinding yang membuat ponsel yang berharga sampai berjuta juta hancur. Apalagi ia membanting ponselnya dalam keadaan marah membuat tenaganya saat membanting barang apapun akan rusak dalam sekejap.
Fazar berdiri dari duduknya lalu berdiri di dekat jendela yang memperlihatkan keindahan kota S dari atas gedung. Fazar mengusap wajahnya frustasi karena kemarahannya tidak bisa ia kendalikan membuat ia membanting benda yang tidak bersalah dalam masalah ini.
" Astaghfirullah.." Fazar beristighfar untuk menekankan amarahnya dan juga pikiran buruknya yang menyalahkan takdir kehidupan karena tidak membuat keluarganya bahagia.
" Kenapa begitu sangat sulit ujian yang engkau berikan ya Allah. Aku tidak sanggup menerima ujian ini, apalagi ada sangkut pautnya dengan adik hamba ya Allah. Jangan siksa dia dengan penyakitnya, karena dia tidak akan sanggup untuk menahan rasa sakit yang selama empat tahun dia rasakan. Ya Allah harusnya aku yang menerima penyakit itu bukan dia, aku sanggup menahan rasa sakit yang terpenting adik hamba bisa sembuh dan tidak merasakan rasa sakit kembali." Batin Fazar. Kali ini Fazar merasa tidak sanggup merima ujian ini karena ia harus mendengar kalau adiknya merasa tersakiti karena penyakitnya itu.
Jika Fadil akan biasa biasa saja saat menghadapi penyakitnya. Tapi tidak dengan Fazar yang begitu merasa sakit saat melihat adik nya yang tersakiti karena benda benda rumah sakit. Fazar tahu seperti apa sakitnya walaupun ia belum pernah merasakannya tapi melihat ekspresi wajah dari adiknya membuat Fazar bisa merasakannya.
...----------------...
Harap bijak dalam membaca karena banyak typo yang bertebaran. Jangan lupa like komen dan vote nya biar author Makin semangat buat up. Buat teman teman yang sudah mau mendukung author dengan cara memberikan vote like terimakasih. insyaallah Author akan rajin update walaupun masih sibuk.
Salam manis dari author 😉
semoga Anknya cewek.....
Fazar psti bahagia bngt....
gmna jga dgn Nadila....